Anda di halaman 1dari 42

Laporan Kasus

High Grade Glioma

Rezka Darmawan Hatta


110100295
Vina Yuwanda
110100055
Pembimbing: Putri Fortuna M
Dr. Antun Subono, SpS, Msc110100276
Seetha
Jaya Dev
Kelompok:

Pendahuluan

Tumor otak merupakan salah satu


bagian dari tumor pada sistem saraf,
disamping tumor spinal dan tumor
saraf perifer. Tumor otak ini dapat
berupa tumor yang sifatnya primer
ataupun yang sifatnya metastasis
dari tumor pada organ lainnya.
Laporan Kasus

IDENTITAS PRIBADI
Nama : Jasanuddin
Jenis Kelamin : laki-laki
Usia : 62 tahun
Suku bangsa : batak
Agama: Islam
Alamat:
Status :Menikah
Pekerjaan :Pensiunan PNS
Tanggal Masuk : 29-03-2015
Tanggal Keluar :
Riw ayat Perjalanan Penyakit
Keluhan Utama: Nyeri Kepala

Telaah :
Keluhan ini dirasakan sejak 4 bulan yang
lalu dan memberat sejak 2 mingu ini.
Nyeri dirasakan di seluruh lapangan
kepala. Riwayat muntah(-), kejang (-),
riwayat demam(-). Pasien juga mengeluh
lemah lengan dan tungkai kanan sejak 2
minggu ini secara perlahan-lahan. Pasien
juga mulai bicara sejak 1 minggu ini.
Riwayat Penyakit Terdahulu
:Hipertensi

Riwayat Penggunaan obat


: tidak jelas
Anam nesa Traktus

Traktus sirkulatorius : debar-debar (-)


Traktus respiratorius : sesak (-)
Traktus digestivus : defekasi (+)
Traktus urogenitalis : miksi (+)
Penyakit terdahulu dan kecelakaan : (-)
Intoksikasi dan obat-obatan : (-)
ANAMNESA KELUARGA

Faktor herediter : (-)


Faktor familier : (-)
Lain-lain : (-)

ANAMNESA SOSIAL
Kelahiran dan pertumbuhan : dbn
Imunisasi : Tidak jelas
Pekerjaan : Tidak jelas
Pendidikan : SMA
Perkawinan dan anak : menikah
PEMERIKSAAN UMUM

Tekanan darah : 110/80 mmHg


Nadi : 64 x/menit
Frekuensi napas : 28 x/menit
Temperature : 35,4C
Kulit dan selaput lendir : Dbn
Kelenjar dan getah bening: Dbn
Persendian : Dbn
KEPALA DAN LEHER

Bentuk dan posisi : Bulat dan


medial
Pergerakan : normal
Kelainan panca indera : (-)
Rongga mulut dan gigi : Dbn
Kelenjar parotis : Dbn
Lain-lain : (-)
RONGGA DADA DAN ABDOMEN

Rongga dada Rongga


abdomen
Inspeksi : Simetris fusiformis Simetris
Palpasi : SF Normal Timpani
Perkusi : Sonor Soepel
Auskultasi : Vesikuler Peristaltik (+)

GENITALIA
Toucher : Tidak dilakukan pemeriksaan
Pem eriksaan N eurologis

SENSORIUM : Compos Mentis

KRANIUM
Bentuk: Bulat
Fontanella : Tertutup
Palpasi : Pulsasi a. temporalis,
a.carotis teraba
Perkusi: Dbn
Auskultasi : bruit (-)
Transiluminasi: Tidak dilakukan pemeriksaan
PERANGSANGAN MENINGEAL
Kaku kuduk : (-)
Kerniq sign : (-)
Tanda Brudzinski I : (-)
Tanda Brudzinski II : (-)

PENINGKATAN TEKANAN INTRAKRANIAL
Muntah : (-)
Sakit kepala : (+)
Kejang : (-)
SarafO tak /N ervus Kranialis

NERVUS I
Meatus nasi dex. Meatus nasi
sin.
Normosmia : (+) (+)
Anosmia : (-) (-)
Parosmia : (-) (-)
Hiposmia : (-) (-)
NERVUS II oculi dextra oculi sinistra
Visus : 6/6 6/6

Lapangan pandang
Normal : (+) (+)
Menyempit : (-) (-)
Hemianopsia: (-) (-)
Scotoma : (-) (-)
Reflex
ancaman : (+) (+)

Fundus okuli:
Warna : TDP TDP
Batas : TDP TDP
Ekskavasio : TDP TDP
Arteri : TDP TDP
Vena : TDP TDP

NERVUS III,IV,VI : Oculi dextra Oculi sinistra

Gerakan bola mata : dbn dbn


Nistagmus : (-) (-)

Pupil
Lebar : 2 mm 4mm
Bentuk : bulat irregular
Reflex cahaya langsung : (+) (+)
Reflex cahaya tidak langsung : (+) (+)
Rima palpebra : 7 mm 7 mm
Deviasi conjugate : (-) (-)
Fenomena dolls eye : tidak dilakukan pemeriksaan
Strabismus : (-) (-)
NERVUS V kanan kiri

Motorik
Membuka dan menutup mulut : dbndbn
Palpasi otot masseter & temporalis: dbndbn
Kekuatan gigitan : dbndbn

Sensorik
Kulit : dbndbn
Selaput lendir : dbndbn
Reflex kornea
-Langsung : (+) (+)
- Tidak Langsung : (+) (+)
Reflex masseter : (+) (+)
Reflex bersin : dbndbn
NERVUS VII
Motorik Kanan Kiri
Mimik : sudut mulut terarik ke kiri
Kerut kening : (+) (+)
Menutup mata : (+) (+)
Meniup sekuatnya : Kebocoran dari kanan
Memperlihatkan gigi : (+) (+)
Tertawa : sudut mulut tertarik ke kiri
Sensorik
Pengecapan 2/3 depan lidah : dbn
Produksi kelenjar ludah : dbn
Hiperakusis : (-) (-)
Refleks stapedial : TDP
NERVUS VIII Kanan Kiri

Auditorius
Pendengaran : (+) (+)
Tes Rinne : (+) (+)
Tes Weber : TDP
Tes Schwabach : TDP
Vestibularis
Nistagmus : (-) (-)
Reaksi kalori : TDP TDP
Vertigo : (-) (-)
Tinnitus : (-) (-)
NERVUS IX, X

Pallatum molle : arcus pharinx terangkat


kanan dan kiri
Uvula : medial
Disfagia : (-)
Disartria : (-)
Disfonia : (-)
Refleks muntah : gag reflex (+)
Pengecapan 1/3 belakang lidah : (+)
NERVUS XI kanan kiri
Mengangkat bahu : dbn dbn
Fungsi otot
Sternocleidomastoideus : dbn dbn

NERVUS XII
Lidah
Tremor : (-)
Atrof : (-)
Fasikulasi : (-)
Ujung lidah sewaktu dijulurkan: Lidah medial
SISTEM MOTORIK
Trof : Eutrof
Tonus otot : Normotonus
Kekuatan otot : Kesan lateralisasi ke kiri

ESD : 44444/44444
EID : 44444/44444
ESS:55555/55555
EIS :55555/55555

Sikap (duduk-berdiri-berbaring) : Duduk, berbaring

GERAKAN SPONTAN ABNORMAL


Tremor : (-)
Khorea : (-)
Ballismus : (-)
Mioklonus : (-)
Atetosis : (-)
Distonia : (-)
Spasme : (-)
Tic : (-)
Dan lain-lain : (-)
TEST SENSIBILITAS

Eksteroseptif : dbn
Proprioseptif : dbn

Fungsi kortikal untuk sensibilitas


Stereognosis : (+)
Pengenalan dua titik : (+)
Grafestesia : (+)
Refl
eks

REFLEKS KananKiri

REFLEKS FISIOLOGIS
Biceps : +++ ++
Triceps : +++ ++
Radioperiost : ++ ++
APR : +++ ++
KPR : +++ ++
Strumple : --
REFLEKS PATOLOGIS

Babinski : + +
Oppenheim : + +
Chaddock : - +
Gordon : + +
Schaefer : + -
Hoffman-trommer: - -
Klonus lutut: - -
Klonus kaki : - -

REFLEKS PRIMITIF : - -
KOORDINASI
Lenggang : hemiplegic gait
Bicara : (+)
Menulis : -
Percobaan Apraksia : dbn
Mimik : dbn
Tes telunjuk-telunjuk : dbn
Tes telunjuk-hidung : dbn
Diadokhinesia : dbn
Tes tumit-lutut : +
Tes Romberg : dbn

VEGETATIF
Vasomotorik : (+)
Sudomotorik : (+)
Pilo-erektor : tdp
Miksi : (+)
Defekasi : (+)
Potens dan libido : Tdp
VERTEBRA
Bentuk
Normal : (+)
Scoliosis : (-)
Hiperlordosis : (-)
Pergerakan
Leher : (+)
Pinggang : (+)

TANDA PERANGSANGAN MENINGEAL


Laseque : (-)
Cross laseque : (-)
Tes Lhermitte : (-)
Tes Naffziger : sdn
GEJALA-GEJALA SEREBELAR
Ataksia : (-)
Disartria : (-)
Tremor : (+)
Nistagmus : (-)
Fenomena rebound : (-)
Vertigo: (-)
Dan lain-lain : (-)

GEJALA-GEJALA EKSTRAPIRAMIDAL
Tremor : (+)
Rigiditas : (-)
Bradikinesia : (-)
Dan lain-lain : (-)
FUNGSI LUHUR
Kesadaran kualitatif : Compos mentis
Ingatan baru : (+)
Ingatan lama : (-)
Orientasi
Diri: (-)
Tempat : (+)
Waktu : (+)
Situasi : (+)
Intelegensia : Menurun
Daya pertimbangan : Menurun
Reaksi emosi : Dbn
Afasia
Ekspresif : (-)
Reseptif : (+)
Apraksia : DBN
Agnosia
Agnosia visual : (-)
Agnosia jari-jari: (-)
Akalkulia : (+)
Disorientasi kanan-kiri : (+)
Kesim pulan Pem eriksaan

Seorang laki-laki berusia 62 tahun datang


dengan keluhan nyeri kepala yang
dirasakan sejak 4bulan yang lalu dan
memberat sejak 2 minggu ini. Nyeri
dirasakan di seluruh lapangan kepala.
Riwayat muntah(-), kejang (-), riwayat
demam(-). Pasien juga mengeluh lemah
lengan dan tungkai kanan sejak 2 minggu
ini secara perlahan-lahan. Pasien juga
mulai bicara sejak 1 minggu ini.
STATUS PRESENS

Sensorium : Compos mentis


TD : 110/70 mmHg
RR : 24 x/i
HR : 60 x/i
Temp : 36,5 C

STATUS NEUROLOGIS
Peningkatan TIK : (+) (sakit kepala)
Rangsangan Meningeal : (-)
NERVUS KRANIALIS

NI : Normosmia
N II, III : RC +/+, pupil kanan(2mm) kiri (4mm)
N III,IV,VI: gerak bola mata (+) normal
N V : reflex kornea (+)
N VII: Sudut mulut tertarik ke kiri
N VIII : pendengaran dalam batas normal
N IX, X : uvula medial
N XI : Angkat bahu (+)
N XII: Lidah medial saat istirahat & dijulurkan
REFLEKS FISIOLOGIS Kanan Kiri

Biceps/Triceps +++/+++ ++/


++
APR/KPR +++/+++ ++/++

REFLEKS PATOLOGIS Kanan Kiri


Hoffman/Tromner -/- -/-
Babinski + +

KEKUATAN MOTORIK :Kesan lateralisasi ke kiri


ESD :44444/44444
EID :44444/44444
ESS : 55555/55555
EIS : 55555/55555
D iagnosa
DIAGNOSA FUNGSIONAL : Secondary
headache + hemiparese dextra + PN.VII
UMN dextra
DIAGNOSIS ETIOLOGIK : neoplasma
DIAGNOSA ANATOMIK : Intra cerebral
DIAGNOSA BANDING : 1. SOL intrakranial
DIAGNOSA KERJA : Secondary headache +
hemiparese dextra + PN.VII UMN dextra
e.c High Grade Glioma
Penatalaksanaan
Bed rest head up 30
IVFD R.Sol 20 gtt/I
Inj.Dexamethason amp bolus
Inj.Ranitidin 1amp/12 jam
B.complex 3x1 tab
Dulcolax supp

RENCANA PROSEDUR DIAGNOSTIK


Cek KGD, elektrolit, lipil profle
Foto torax
EKG
Fisioterapi aktif
MRI
D iskusi
TEORI KASUS

Epidemiologi:Kasus High Grade


Glioma meningkat di Barat, OS, dengan jenis kelamin laki-laki dan berusia
62 tahun, didiagnosa dengan high grade glioma.
terutama pada populasi usia
Hal ini sesuai teori yang mengatakan hampir
lanjut. Onset usia rata-rata pasien
sepertiga kasus stroke terjadi pada orang yang
yang menderita derajat III adalah berusia lebih dari 60 tahun. Dan pria lebih
45 tahun dan 60 tahun pada banyak dari wanita.

derajat IV. Insidensi pada laki-laki


lebih besar 40% daripada wanita.
Faktor Risiko:Faktor Resiko OS, jenis kelamin laki-laki,
Menurut Narayan, Patel dan
usia 62 tahun, didiagnosa
Price (2012), High Grade
Glioma lebih banyak terjadi High Grade Glioma. Hal ini
pada laki-laki dan populasi
sesuai dengan teori yang
usia lanjut
mengatakan HGG lebih
banyak terjadi pada laki-laki
dan usia lanjut
Gejala Klinis:Gejala klinis yang dialami pada Pada kasus, pasien mengalami
pasien dengan glioma disebabkan adanya
sakit kepala sejak 4 bulan yang
peningkatan tekanan intrakranial, dimana
gejalanya berupa sakit kepala terutama di lalu dan memberat sejak 2
waktu bangun tidur yang berupa serangan minggu ini serta tidak hilang
yang tidak teratur dan semakin lama semakin
dengan obat sakit kepala.
sering serta mula-mula rasa sakit kepalanya
Pasien juga mengalami
dapat diatasi dengan analgetik biasa tetapi
lama-kelamaan tidak hilang meskipun dengan hemiparese dextra. Pada
penggunaan analgetik, mual dan muntah pemeriksaan CT-scan massa
(Price, Patel dan Narayanan, 2012). Semakin
tumor terdapat pada temporo-
tinggi grade glioma, kejang akan lebih jarang
terjadi (Price, Patel dan Narayanan, 2012).
parietal. Hal ini sesuai dengan
Adapun gejala klinis yang lain berupa defisit teori yang mengatakan bahwa
neurologis fokal bergantung pada lokasi defisit neurologis berupa afasia
tumor sebagai berikut (Hakim, 2008)
dapat terjadi jika lokasi tumor
Lobus Frontalis: Menimbulkan gangguan
mental, seperti apatis, perubahan perilaku, di lobus temporal dan parietal.
psikosis, kelianan gaya berjalan, dan kejang
partial complex.
Fronto basal: Gangguan penciuman (anosmia)
Temporoparietal: Parese tungkai, kelainan
gaya berjalan
Temporomesial: Dominant hemisphere, afasia,
akalkulia
Pemeriksaan Radiologis:
Gold standard untuk mendiagnosa Telah dilakukan CT- scan kepala tanpa
stroke adalah dengan menggunakan kontras. Dan dari gambaran radiologis
CT-scan kepala non kontras ditemukan adanya lesi hipodens di
cerebri parietal kiri.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai