Anda di halaman 1dari 41

ASPEK HUKUM

PENYELESAIAN SENGKETA
BISNIS

Dr. Mahmul Siregar, SH.,M.Hum


LATAR BELAKANG (1)

Pada dasarnya tidak seorang pun pelaku usaha yang


menghendaki terjadinya sengketa dalam transaksi
bisnis

Namun, aktivitas bisnis adalah kegiatan yang syarat


resiko

Salah satu resiko bisnis adalah terjadinya sengketa para


pihak dalam transaksi bisnis

Para Pihak harus mengantisipasi terjadinya sengketa,


termasuk mengatur dan menyepekati cara
menyelesaikan sengketa
LATAR BELAKANG (2)

Kompleksitas bisnis di era global dan internasionalisasi


kegiatan bisnis

Bisnis seringkali bersifat cross border atau lintas negara

Terdapat dua sistem hukum yang berbeda dalam suatu


aktivitas bisnis

Penyelesaian sengketa melalui pengadilan terkadang


tidak efektif dan efisien bagi kegiatan bisnis
SUMBER SENGKETA BISNIS

Sengketa bisnis antara para pihak umumnya dapat


terjadi disebabkan dua hal :

1. Pelanggaran kontrak (wanprestasi)

tidak melaksanakan prestasi sesuai kontrak


melaksanakan prestasi, tetapi tidak tepat waktu
melaksanakan prestasi tetapi tidak sesuai dengan syarat
yang diperjanjikan

2. Sengketa yang bersumber dari penafsiran kontrak

3. Salah satu pihak melakukan perbuatan melawan hukum


yang mengakibatkan kerugian material kepada pihak
lain.
CARA MENYELESAIKAN SENGKETA BISNIS

Beberapa cara menyelesaikan sengketa bisnis

1. Melalui jalur hukum (litigasi) melalui badan


peradilan

2. Alternatif Penyelesaian sengketa (non litigasi),


antara lain :
-- Negosiasi
-- Mediasi

3. Melalui arbitrase
CARA MENYELESAIKAN SENGKETA BISNIS
Melalui Pengadilan (1)

Pengadilan merupakan lembaga resmi kenegaraan yang


diberi kewenangan untuk mengadili (menerima,
memeriksa dan memutus) perkara berdasarkan
kompetensi yang dimiliki.

Tunduk pada ketentuan hukum acara peradilan yang


telah ditetapkan secara pasti oleh perundang-undangan.

Sengketa bisnis umumnya dilakukan melalui gugatan


perdata dan mengikuti prosedur berperkara sesuai
ketentuan hukum acara perdata (gugatan, jawaban,
replik, duplik, pembuktian, konklusi dan putusan)

Gugatan perdata bisa berbentuk gugatan cidera janji


(wanprestasi) atau perbuatan melawan hukum.
CARA MENYELESAIKAN SENGKETA BISNIS
Melalui Pengadilan (2)

GUGATAN WANPRESTASI

Ada hubungan hukum para pihak (transaksi) berdasarkan


suatu kesepakatan, baik lisan maupun tertulis (kontrak)

Salah satu pihak melanggar kontrak atau wanprestasi

Terjadi perbedaan penafsiran tentang isi klausula kontrak

Materi gugatan : (1) menyatakan terjadi wanprestasi dan/atau


(2) menghukum pihak yang wanprestasi untuk melakukan
prestasi dan/atau (3) menghukum pihak yang wanprestasi
untuk membayar bunga, denda atau ganti rugi dan/atau (4)
memutuskan kontrak dengan disertai tuntutan gantirugi atau
denda
CARA MENYELESAIKAN SENGKETA BISNIS
Melalui Pengadilan (3)

GUGATAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM

Salah satu pihak melakukan perbuatan melawan hukum


(bertentangan dengan perundang-undangan atau kepatutan
atau kesusilaan)

Terdapat kesalahan pada pihak tersebut (sengaja atau karena


lalai)

Kesalahan harus dibuktikan pengugat, kecuali terhadap hal-


hal tertentu yang menuntut pembuktian terbalik

Timbul kerugian material pada pihak lain

Materi gugatan, umumnya tuntutan ganti rugi


CARA MENYELESAIKAN SENGKETA BISNIS
Melalui Pengadilan (4)

KELEMAHAN PENYELESAIAN SENGKETA MELALUI


PENGADILAN BAGI KEGIATAN BISNIS

Jangka waktu relatif lama (ada upaya hukum banding,


kasasi maupun Peninjauan Kembali (PK))

Biaya relatif mahal, terutama karena lamanya proses


pengadilan sampai keputusan dapat dieksekusi

Sidang terbuka untuk umum (dipublikasi) sehingga


kurang cocok bagi reputasi bisnis para pihak

Sifat putusan win lose, sehingga hubungan para pihak


menjadi sulit diperbaiki.
CARA MENYELESAIKAN SENGKETA BISNIS
Melalui Pengadilan (5)

KELEMAHAN PENYELESAIAN SENGKETA MELALUI


PENGADILAN BAGI KEGIATAN BISNIS

Tidak ada spesialisasi pengetahuan hakim. Hakim pidana


dapat saja memeriksa perkara sengketa bisnis meskipun yang
bersangkutan kurang memiliki pengetahuan yang memadai.
Terlebih lagi hukum bisnis cepat berkembang

Dalam sengketa bisnis internasional, selalu dikhawatirkan


masalah nasionalitas para hakim. Apalagi sengketa meliputi
warga negara asing dengan pihak yang warga negaranya
sama dengan hakim yang memutus.

Eksekusi putusan terkadang sulit dilakukan


CARA MENYELESAIKAN SENGKETA BISNIS
Melalui Pengadilan (6)

KELEBIHAN PENGADILAN

Merupakan lembaga peradilan resmi yang


didukung oleh negara

Keputusannya lebih dipercaya para pihak karena


merupakan lembaga kenegaraan resmi

Sering dianggap lebih dapat dipaksakan


keputusan yang dihasilkannya.
CARA MENYELESAIKAN SENGKETA BISNIS
Melalui Cara Negosiasi (1)

NEGOSIASI

Upaya penyelesaian sengketa melalui musyawarah secara


langsung antara pihak-pihak yang bersengketa yang hasilnya
diterima secara mufakat oleh pihak yang bersengketa tersebut

Para pihak yang langsung menyelesaikan masalahnya sendiri

Biaya relatif murah karena tidak melibatkan pihak lain

Hubungan bisnis dapat dijaga, karena sifat penyelesaian adalah


win-win solution.

Keputusan mengikat berdasarkan Pasal 1338 KUH Perdata di


Indonesia

Masalahnya tidak ada jaminan putusan akan dilaksanakan.


CARA MENYELESAIKAN SENGKETA BISNIS
Melalui Cara Negosiasi (2)

CIRI-CIRI NEGOSIASI

Terdapat dua atau lebih pihak

Terdapat konflik kepentingan antara pihak-pihak tersebut dan mereka


mengingkan agar konflik tersebut segera diatasi

Masing-masing pihak berpikir bahwa ia dapat menggunakan upaya


atau pengaruhnya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik daripada
hanya menerima apa yang diberikan pihak lain secara sukarela

Para pihak didorong pemikiran yang sama bahwa lebih baik mencari
kesepakatan daripada harus bersengketa secara terbuka

Para pihak mengharapkan adanya modifikasi atau perubahan atas


tuntutan masing-masing.
CARA MENYELESAIKAN SENGKETA BISNIS
Melalui Cara Negosiasi (3)

TAHAPAN NEGOSIASI

A. Menetapkan ketentuan negosiasi, antara lain :

Lokasi dan tempat bernegosiasi

Periode waktu negosiasi

Pihak lain yang mungkin terlibat dalam negosiasi

Tindakan lebih lanjut jika negosiasi gagal mendapatkan


keputusan
CARA MENYELESAIKAN SENGKETA BISNIS
Melalui Cara Negosiasi (4)

TAHAPAN NEGOSIASI

B. Mendefenisikan isu atau persoalan

Masalah apa yang sebenarnya ingin


diselesaikan ? Mengapa masalah
tersebut muncul ? Dapat meminta
bantuan kepada ahli untuk
memahami secara benar masalah
tersebut ?
CARA MENYELESAIKAN SENGKETA BISNIS
Melalui Cara Negosiasi (5)

TAHAPAN NEGOSIASI

C. Penggabungan Beberapa Isu

Menentukan isu mana yang paling penting


dan kurang penting (menentukan
prioritas)

Menentukan isu-isu yang ada berdiri


sendiri atau memiliki hubungan satu
dengan yang lain
CARA MENYELESAIKAN SENGKETA BISNIS
Melalui Cara Negosiasi (6)

TAHAPAN NEGOSIASI

D.Mendefenisikan keinginan/kepentingan
secara benar

E. Berkonsultasi dengan pihak lain (para


pihak)
CARA MENYELESAIKAN SENGKETA BISNIS
Melalui Cara Negosiasi (7)

KEPUTUSAN NEGOSIASI

Pasal 6 ayat (7) UU No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan


Alternatif Penylesaian Sengketa

Kesepakatan penyelesaian sengketa atau beda pendapat


secara tertulis adalah final dan mengikat para pihak untuk
dilaksanakan dengan itikad baik serta wajib didaftarkan di
Pengadilan Negeri dalam waktu paling lama 30 hari sejak
penandatanganan.
CARA MENYELESAIKAN SENGKETA BISNIS
Melalui Cara Mediasi (1)

PENGERTIAN MEDIASI

PERMA No. 02 Tahun 2003 MEDIASI adalah penyelesaian


sengketa melalui proses perundingan para pihak dengan
dibantu oleh mediator

Mediator adalah pihak yang bersifat netral dan tidak memihak,


yang berfungsi membantu para pihak dalam mencari berbagai
kemungkinan penyelesaian sengketa

Tugas mediator secara umum adalah mencari berbagai


kemungkinan penyelesaian (solusi) atas sengketa para pihak.
CARA MENYELESAIKAN SENGKETA BISNIS
Melalui Cara Mediasi (2)

MEDIASI

Upaya penyelesaian sengketa dengan melibatkan pihak ketiga


yang netral (independen) yang bertugas membantu para
pihak yang bersengketa mencapai penyelesaian atas sengketa
yang mereka hadapi.

Proses yang dilakukan pada dasarnya adalah negosiasi tetapi


dengan keterlibatan pihak ketiga yang pada umumnya
memiliki pengetahuan dan keahlian yang sangat memadai
tentang masalah yang disengketakan.

Diberbagai negara terdapat badan mediasi yang bersifat


permanen yang menyediakan jasa mediasi, contoh Singapore
Mediation Centre, dll.
CARA MENYELESAIKAN SENGKETA BISNIS
Melalui Cara Mediasi (3)

MEDIASI

Upaya penyelesaian sengketa dengan melibatkan pihak ketiga


yang netral (independen) yang bertugas membantu para
pihak yang bersengketa mencapai penyelesaian atas sengketa
yang mereka hadapi.

Proses yang dilakukan pada dasarnya adalah negosiasi tetapi


dengan keterlibatan pihak ketiga yang pada umumnya
memiliki pengetahuan dan keahlian yang sangat memadai
tentang masalah yang disengketakan.

Diberbagai negara terdapat badan mediasi yang bersifat


permanen yang menyediakan jasa mediasi, contoh Singapore
Mediation Centre, dll.
CARA MENYELESAIKAN SENGKETA BISNIS
Melalui Cara Mediasi (4)

KEUNTUNGAN MEDIASI

Diharapkan dapat menyelesaikan perkara dengan waktu relatif


cepat dan biaya relatif murah
Memperhatikan aspek lain selain aspek hukum, misalnya
aspek psikologis dan aspek emosi
Para pihak memiliki kesempatan yang luas untuk
berpartisipasi secara langsung menyelesaikan masalah
mereka
Kontrol terhadap proses dan hasil
Penyelesaian secara konsensus oleh para pihak sendiri
Dapat menjaga reputasi masing-masing pihak, tidak
dipublikasikan secara umum
Mengutamakan win-win solution
CARA MENYELESAIKAN SENGKETA BISNIS
Melalui Cara Mediasi (5)

PROSES MEDIASI : PERATURAN MAHKAMAH AGUNG NO.


02/2003

A. Pra Mediasi

Para pihak yang bersengketa dan/atau kuasa hukum mereka


berunding guna memilih mediator dari daftar mediator yang
dimiliki oleh pengadilan atau mediator di luar pengadilan
Jika satu hari kerja para pihak (kuasanya) tidak dapat
bersepakat tentang penggunaan mediator di dalam atau di
luar daftar mediator, ketua Majelis Hakim berwenang
menunjuk seorang mediator dengan penetapan
Hakim yang memeriksa perkara para pihak tidak boleh
menjadi mediator
CARA MENYELESAIKAN SENGKETA BISNIS
Melalui Cara Mediasi (6)

PROSES MEDIASI : PERATURAN MAHKAMAH AGUNG NO.


02/2003

B. Tahap Mediasi

Paling lama 7 hari kerja setelah pemilihan atau penunjukan


mediator, para pihak wajib menyerahkan foto copy dokumen
yang memuat duduk perkara, foto copy surat-surat yang
diperlukan dan hal-hal lain terkait sengketa kepada mediator
dan para pihak
Proses mediasi berlangsung paling lama 22 hari kerja sejak
penetapan/penunjukan mediator
Mediator dapat mengundang ahli atas persetujuan para pihak
Jika dalam waktu 22 hari tidak tercapai kesepakatan, maka
mediator menyatakan secara tertulis bahwa mediasi gagal dan
memberitahukannya kepada hakim
CARA MENYELESAIKAN SENGKETA BISNIS
Melalui Cara Mediasi (7)

PROSES MEDIASI : PERATURAN MAHKAMAH AGUNG NO.


02/2003

B. Tahap Mediasi

Apabila terjadi kesepakatan, dibuat secara tertulis dan


ditandatangani para pihak
Hakim dapat mengukuhkan kesepakatan sebagai suatu akta
perdamaian
Jika mediasi gagal, pernyataan dan pengakuan para pihak
dalam proses mediasi tidak dapat digunakan sebagai alat
bukti dalam persidangan yang bersangkutan atau perkara
lainnya
Foto copy dokumen dan catatan notulen atau catatan
mediator wajib dimusnahkan
Mediator tidak dapat menjadi saksi dalam persidangan
perkara yang bersangkutan.
CARA MENYELESAIKAN SENGKETA BISNIS
Melalui Cara Arbitrase (1)

PENGERTIAN DAN DASAR HUKUM

Arbitrase adalah cara penyelesaian


suatu sengketa perdata diluar peradilan
umum yang didasarkan pada perjanjian
arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh
pihak yang bersengketa

Dasar hukum UU No. 30 Tahun 1999


tentang Arbitrase dan Alternatif
Penyelesaian Sengketa
CARA MENYELESAIKAN SENGKETA BISNIS
Melalui Cara Arbitrase (2)

KOMPETENSI

Sengketa yang dapat diselesaikan melalui arbitrase hanya


sengketa di bidang perdagangan dan mengenai hak yang
menurut hukum dan peraturan perundang-undangan
dikuasai sepenuhnya olehpihak yang bersengketa.

Sengketa yang tidak dapat diselesaiakan melalui arbitrase


adalah sengketa yang menurut peraturanperundang
undangan tidak dapat diadakan perdamaian.

Pengadilan Negeri tidal berwenang untuk mengadili


sengketa para pihak yang telah terikat dalam perjanjian
arbitrase.
CARA MENYELESAIKAN SENGKETA BISNIS
Melalui Cara Arbitrase (3)

PENUNJUKAN ARBITER

Dalam hal para pihak tidak dapat mencapai


kesepakatan mengenai pemilihan arbiter atau tidak
ada ketentuan yang dibuat mengenai pengangkatan
arbiter, Ketua pengadilan negeri menunjuk arbiter atau
majelis arbitrase.

Dalam hal para pihak telah bersepakat bahwa


sengketa yang timbul akan diperiksa dan diputus oleh
arbiter tunggal, para pihak wajib untuk mencapai suatu
kesepakatan tentang pengangkatan arbiter tunggal
CARA MENYELESAIKAN SENGKETA BISNIS
Melalui Cara Arbitrase (3)

PENUNJUKAN ARBITER

Dalam hal para pihak tidak dapat mencapai kesepakatan mengenai


pemilihan arbiter atau tidak ada ketentuan yang dibuat mengenai
pengangkatan arbiter, Ketua pengadilan negeri menunjuk arbiter atau
majelis arbitrase.

Dalam hal para pihak telah bersepakat bahwa sengketa yang timbul akan
diperiksa dan diputus oleh arbiter tunggal, para pihak wajib untuk mencapai
suatu kesepakatan tentang pengangkatan arbiter tunggal

Apabila dalam waktu paling lama 14 hari setelah termohon menerima usul
pemohon sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) para pihak tidak berhasil
menentukan arbiter tunggal, atas permohonan dari salah satu pihak,ketua
pengadilan negeri dapat mengangkat arbiter tunggal.

Arbiter ketiga ditunjuk oleh arbiter yang ditunjuk masing-masing pihak dan
bertindak sebagai ketua
CARA MENYELESAIKAN SENGKETA BISNIS
Melalui Cara Arbitrase (4)

HAK INGKAR

Terhadap arbiter dapat diajukan tuntutan ingkar apabila


terdapat cukup alasan dan bukti otentik yang menimbulkan
keraguan bahwa arbiter akan melakukan tugasnya tidak
secara bebas dan akan berpihak dalam mengambil
keputusan.

Tuntutan ingkar terhadap seorang arbiter dapat pula


dilaksanakan apabila terbukti adanya hubungan
kekeluargaan, keuangan atau pekerjaan dengan salah satu
pihak atau kuasanya.
CARA MENYELESAIKAN SENGKETA BISNIS
Melalui Cara Arbitrase (5)

ACARA ARBITRASE

Pemeriksaan secara tertutup

Bahasa yang digunakan dalam semua proses arbitrase adalah


bahasa Indonesia, kecuali atas persetujuan arbiter atau majelis
arbitrase para pihak dapat memilih bahasa lain yang akan
digunakan

Para pihak yang bersengketa mempunyai hak dan kesempatan


yang sama dalam mengemukakan pendapat masing-masing

Para pihak dalam suatu perjanjian yang tegas dan tertulis, bebas
untuk menetukan acara arbitrase yang digunakan dalam
pemeriksaan sengketa sepanjang tidak bertentangan dengan
ketentuan dalam undang-undang
CARA MENYELESAIKAN SENGKETA BISNIS
Melalui Cara Arbitrase (6)

ACARA ARBITRASE

Para pihak dalam suatu perjanjian yang tegas dan tertulis,


bebas untuk menetukan acara arbitrase yang digunakan
dalam pemeriksaan sengketa sepanjang tidak bertentangan
dengan ketentuan dalam undang-undang ini.

Dalam hal para pihak telah memilih acara arbitrase


sebagimana dimaksud dalam ayat 1, harus ada
kesepakatan mengenai ketentuan jangka waktu dan tempat
diselenggarakan arbitrase dan apabila jangka waktu dan
tempat arbitrase tidak ditentukan, arbiter atau majelis
arbitrase yang akan menentukan.
CARA MENYELESAIKAN SENGKETA BISNIS
Melalui Cara Arbitrase (7)

ACARA ARBITRASE

Setelah meneriama tuntutan dari pemohon, arbiter atau


ketua majelis arbitrase menyampaikan satu salinan tuntutan
tersebut kepada termohon dengan disertai perintah bahwa
termohon harus menanggapi dan memberikan jawabannya
secara tertulis dalam waktu paling lama 14 (empat belas)
hari sejak diterimanya salinan tuntutan tersebut oleh
termohon.

Setelah meneriam tuntutan dari emohon, arbiter atau ketua majelis


arbitrase menyampaikan satu salinan tuntutan tersebut kepada
termohon dengan disertai perintah bahwa termohon harus
menanggapi dan memberikan jawabannya secara tertulis dalam
waktu paling lama 14 (empat belas) hari sejak diterimanya salinan
tuntutan tersebut oleh termohon.
CARA MENYELESAIKAN SENGKETA BISNIS
Melalui Cara Arbitrase (8)

ACARA ARBITRASE

Pemeriksaan terhadap pokok sengketa dilanjutkan apabila usaha


perdamaian tidak berhasil.

Para pihak diberi kesempatan terakhir kali untuk menjelaskan


secara tertulis pendirian masing-masing serta mengajukan bukti
yang dianggap perlu untuk menguatkan pendirian dalam jangka
waktu yang ditetapkan oleh arbiter atau majelis arbitrase.

Arbiter atau majelis arbitrase berhak meminta kepada para pihak


untuk mengajukan penjelasan tambahan secara tertulis, dokumen
atau bukti lainnya yang dianggap perlu dalam jangka waktu yang
ditentukan oleh arbiter atau majelis arbitrase
CARA MENYELESAIKAN SENGKETA BISNIS
Melalui Cara Arbitrase (9)

PENDAPAT DAN PUTUSAN ARBITRASE

Para pihak dalam suatu perjanjian berhak


untuk memohon pendapat yang mengikat dari
lembaga arbitrase atas hubungan hukum
tertentu dari suatu perjanjian

Para pihak dalam suatu perjanjian berhak


untuk memohon pendapat yang mengikat dari
lembaga arbitrase atas hubungan hukum
tertentu dari suatu perjanjian.
CARA MENYELESAIKAN SENGKETA BISNIS
Melalui Cara Arbitrase (10)

PENDAPAT DAN PUTUSAN ARBITRASE

Putusan diucapkan dalam waktu paling lama


30 hari setelah pemeriksaan ditutup.

Dalam waktu paling lama 14 hari setelah


putusan diterima, para pihak dapat
mengajukan permohonan kepada arbiter atau
majelis arbitrase untuk melakukan koreksi
terhadap kekeliruan administratif dan atau
mengurangi sesuatu tuntutan putusan.
CARA MENYELESAIKAN SENGKETA BISNIS
Melalui Cara Arbitrase (10)

PELAKSANAAN PUTUSAN ARBITRASE NASIONAL

Dalam waktu paling lama 30 hari terhitung sejak tanggal putusan


ducapkan, lembar asli atau salinan otentik putusan arbitrase
diserahkan dan didaftarkan oleh arbiter atau kuasanya kepada
panitera pengadilan pengadilan negeri.

Dalam hal para pihak tidak melaksanakan putusan arbitrase secara


sukarela, putusan dilaksanakan berdasrkan perintah ketua
pengadilan negeri atas permohonan salah satu pihak yang
bersengketa.

Perintah ketua pengadilan diberikan dalam waktu paling


lama 30 hari setelah permohonan eksekusi didaftarkan
kepada panitera pengadilan negeri.
CARA MENYELESAIKAN SENGKETA BISNIS
Melalui Cara Arbitrase (11)

PELAKSANAAN PUTUSAN ARBITRASE INTERNASIONAL

Putusan arbitrase internasional hanya diakui serta dapat dilaksanakan di


wilayah hukum republik Indonesia,apabila memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut :

a. Putusan arbitrase internasional dijatuhkan oleh arbiter atau majelis


arbitrase di suatu negara yang dengan negara Indonesia terikat pada
perjanjian, baik secara bilateral maupun multilateral, mengenai pengakuan
dan pelaksanaan Putusan arbitrase internasional.

b. Putusan arbitrase internasional sebagaimana dimaksud dalam huruf a


terbatas pada putusan yang menurut ketentuan hukum Indonesia termasuk
dalam ruang lingkup hukum perdagangan.

c. Putusan arbitrase internasional sebagaimana dimaksud dalam huruf a


hanya dapat dilaksanakan di Indonesia terbbatas pada putusan yang tidak
bertentangan dengan ketertiban umum.
CARA MENYELESAIKAN SENGKETA BISNIS
Melalui Cara Arbitrase (12)

PELAKSANAAN PUTUSAN ARBITRASE


INTERNASIONAL

d. Putusan arbitrase internasional dapat dilaksanakan di


Indonesia setelah memperoleh eksekuatur dari ketua
pengadilan negeri Jakarta Pusat; dan

e. Putusan arbitrase internasional sebagaimana dimaksud


dalam huruf a yang menyangkut negara Republik Indonesia
sebagai salah satu pihak dalam sengketa, hanya dapat
dilaksanakan setelah memperoleh eksekuatur dari
amhkamah agung Republik Indonesia yang selanjutnya
dilimpahkan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
CARA MENYELESAIKAN SENGKETA BISNIS
Melalui Cara Arbitrase (13)

KEUNGGULAN ARBITRASE

Netralitas dan nasionalitas arbiter


Waktu relatif cepat dan biaya relatif kecil
Diperiksa oleh ahli di bidang yang disengketakan
Putusan final dan mengikat (final and binding)
Terjaga kerahasiaan (tertutup untuk umum)
berkaitan dengan reputasi dan hubungan para
pihak
Putusan executable
PENUTUP

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai