Anda di halaman 1dari 46

Kewajaran,

Pengungkapan,
dan
Tren Masa Depan
dalam Akuntansi

Melania Lintang K. 120110090042


Inu Kirana Jati 1201100900
Farissa R.F. Putri 1201100900
Devika Putri P. 120110090091

Page 1
Kewajaran dalam Akuntansi
Kewajaran sebagai Netralitas dalam Penyajian

Usulan pertama digunakannya


kewajaran dalam akuntansi
diutarakan oleh Scott (1941)

Aturan, prosedur, dan teknik


akuntansi hendaknya wajar, tidak
bias dan tidak memihak. Mereka
hendaknya tidak bertindak untuk
melayani satu kepentingan tertentu

Page 2
Kewajaran dalam Akuntansi
Kewajaran sebagai Netralitas dalam Penyajian

Menurut Arthur Andersen & Co.,


kewajaran:

untuk masyarakat bisnis


ditentukan & diukur dari segi
lingkungan ekonomi dan politik,
serta pemikiran dan kebiasaan

Page 3
Kewajaran dalam Akuntansi
Kewajaran sebagai Netralitas dalam Penyajian

Menurut Partillo:

Akuntansi memiliki sifat sosial dan


memiliki tanggung jawab yang
signifikan terhadap masyarakat
adanya penekanan pada komunikasi
kepentingan ekonomi dari segmen-
segmen ekonomi
konsep sosial mengenai kewajaran
yang saat ini berlaku dipilih sebagai
standar dasar untuk mengukur sifat
dari prinsip dan aturan akuntansi
yang menjadi pokok atas arti
pencapaian tujuan tersebut

Page 4
Kewajaran dalam Akuntansi
Kewajaran sebagai Netralitas dalam Penyajian

Doktrin Kewajaran -> evolusi dari


konservatisme

Usaha ini -> gagal


karena konsep konservatisme dalam konteks
korporasi membutuhkan penentuan pembaca
laporan keuangannya, yang doktrin itu
sendiri sama sekali tidak memberikan
bantuan apa pun dalam melakukannya.

Page 5
Kewajaran dalam Akuntansi
Kewajaran sebagai Netralitas dalam Penyajian

Penekanan kewajaran dalam penyajian,


menurut ahli:

Menurut Lee
kewajaran umumnya dihubungkan dengan
pengukuran dan pelaporan informasi melalui
cara yang objektif dan netral

Menurut Flegm
Kewajaran menjadi kriteria informasi yang
dibutuhkan dalam akuntansi manajerial
untuk memastikan integritas dan akurasi
dalam pengambilan keputusan.

Page 6
Kewajaran dalam Akuntansi
Kewajaran sebagai Netralitas dalam Penyajian

Konsekuensi dari Penerapan Penyajian Laporan


Keuangan Secara Wajar

1. Ketidakmampuan untuk mengandalkan konsep


keadilan yang sebaliknya justru didedikasikan
pada kewajaran dalam distribusi.

2. Ketidakmampuan untuk memperluas ruang


lingkup dari pengungkapan-pengungkapan dalam
laporan keuangan di luar informasi akuntansi
keuangan konvensional kearah kewajaran dalam
pengungkapan

3. Adanya fleksibilitas yang diberikan untuk


melakukan manajemen penghasilan dan perataan
laba

4.Terciptanya iklim untuk praktik-praktik


penyelewengan

Page 7
Kewajaran dalam Akuntansi
Doktrin benar dan wajar

Benar

informasi akuntansi yang dimuat dalam laporan


keuangan telah dikuantitatifkan dan
dikomunikasikan sedemikian rupa sehingga sesuai
dengan peristiwa, aktivitas, dan transaksi ekonomi
yang dimaksudkan untuk disajikan

Wajar

informasi akuntansi tersebut telah diukur dan


diungkapkan dengan cara yang objektif dan tanpa
prasangka apapun terhadap kepentingan dari
berbagai bagian dalam perusahaan

Page 8
Kewajaran dalam Akuntansi
Doktrin benar dan wajar

Akan tetapi, definisi benar dan wajar


belum ada yang secara komprehensif,
sehingga masih menimbulkan
interpretasi-interpretasi berbeda yang
pastinya menimbulkan kebingangan
bagi pembuat dan pengguna informasi
akuntansi mengenai arti yang pasti dari
istilah benar dan wajar.

Page 9
Kewajaran dalam
distribusi
Fairness in Distribution berkaitan dengan aspek
moral dari keadilan (Justice)

Penggagasnya adalah para pakar akuntansi


social (Social Accounting)

Indikator kewajaran dilihat berdasarkan sejauh


mana entitas mendistribusikan tanggung jawab
sosialnya terhadap masyarakat dan sejauh mana
kepekaan sosialnya dalam merespon suatu kondisi
sosial masyarakat.

Page 10
Teori Keadilan Rawls

Prinsip 1 : Setiap orang memiliki hak yang sama


atas kebebasan dasar yang paling luas dan sesuai
dengan kebebasan yang serupa bagi orang lain.

Prinsip 2 : Ketidaksamaan sosial dan ekonomi akan


disusun sehingga meraka akan secara wajar
diharapkan memberikan manfaat bagi semua
orang dan terkait pada posisi dan pekerjaan yang
terbuka bagi semua orang.

Page 11
Masalah yang muncul adalah bagaimana cara
terbaik untuk pengurutan leksikografi.

Apabila cara yang dijalankan tidak tepat,


hasilnya akan membuat ketidaksetaraan
semakin besar. Masalah ini masih harus
dikembangkan solusinya.

Rawls dan Gerwith tidak setuju dengan


bagaimana kebutuhan dari orang orang
yang tidak beruntung dipenuhi. Gerwith
berpendapat bahwa seharusnya orang orang
kaya membantu orang orang yang tidak
beruntung.

Page 12
Kewajaran dalam
akuntansi menurut
Rawls
Pertama menawarkan potensi untuk
memercayakan pada tabir ketidaktahuan di semua
situasi yang meminta adanya pilihan akuntansi
pada akhirnya memberikan hasil solusi yang netral,
wajar, dan adil secara social.
Kedua konsep ini juga menawarkan peran
akuntansi yang diperluas dalam penciptaan
institusi yang adil dan definisi dari tingkat social
minimum yang dianjurkan oleh Rawls.

Page 13
Teori Keadilan Nozick
Teori Nozick adalah teori dalam kepemilikan.
Nozick memfokuskan pada pentingnya prinsip-
prinsip historis dalam artian bahwa distribusi
tidak hanya atau tidak bergantung pada
bagaimana hasil akhirnya saja
Ilustrasi
1.Seseorang yang mengakuisisi suatu kepemilikan
sesuai dengan prinsip keadilan dalam akuisisi
dikatakan memiliki hak atas kepemilikan
tersebut.
2.Seseorang yang mengakuisisi suatu kepemilikan
sesuai dengan prinsip keadilan dalam transfer,
dari seseorang yang memiliki hak atas
kepemilikan tersebut maka ia dikatakan
memiliki hak atas kepemilikan tersebut.
3.Tidak ada seorang pun yang berhak atas
kepemilikan tersebut, kecuali oleh pengulangan
1,2.

Page 14
Dalam teori Nozick disebutkan, tidak ada distribusi
utama atau seorang/kelompok yang berhak untuk
mengendalikan seluruh sumber daya dan
bersama-sama memutuskan bagaimana cara
untuk menyumbangkannya. Apa yang diterima
oleh setiap orang, ia terima dari orang lain yang
memberikan kepadanya sebagai pertukaran atas
sesuatu atau sebagai hadiah.

Teori Nozick mendapat kritikan akibat kegagalan


dalam mengakui adanya hak atas kesejahteraan.

Page 15
Kewajaran dalam
akuntansi menurut
Nozick
Teori Nozick didasarkan pada teori distribusi
libertarian, didasarkan pada prinsip keadilan
dalam akuisisi dan transfer.

Konsep ini, menjelaskan adanya ketergantungan


pada mekanisme pasar bebas, tidak
memungkinkan untuk secara memadai berhadapan
dengan kewajaran sebagai fungsi distributive,
karena ia diasumsikan akan mengalami kegagalan
dalam pembahasan mengenai kewajiban social
dari manusia satu ke manusia lain, untuk
mengabadikan pelanggaran masa lalu atas prinsip
prinsip akuisisi dan transisi, dan untuk
mendistorsikan arti dari pembiaran di tengah
dunia kelangkaan.

Page 16
Kepercayaan pada mekanisme pasar, tidak
adanya bahasa moral untuk membahasa
kewajiban kewajiban sosial, begitu pula
dengan tidak adanya konsep keadilan
redistributive merupakan kegagalan dalam
konsep ini.

Page 17
Teori Keadilan Gerwith
Gerwith menyajikan pendapatnya dalam 3 hal :
a. Setiap agen secara implicit membuat
pertimbangan-pertimbangan evaluative mengenai
manfaat dari tujuannya dan selanjutnya mengenai
manfaat akan kebebasan dan kesejahteraan yang
merupakan kondisi yang dibutuhkan untuk
melakukan tindakan guna mencapai tujuan tersebut.

b. Setiap agen secara implicit membuat pertimbangan


deontic ( kewajiban ) di mana ia mengklaim bahwa
ia tidak memperoleh kebebasan dan kesejahteraan.

c. Setiap gen harus mengklaim hakhak ini dengan alas


an yang memadai bahwa ia merupakan seorang agen
prospektif yang memiliki tujuan untuk dipenuhi
sehingga ia secara logis harus menerima
generalisasi bahwa semua agen memiliki hak untuk
mendapatkan kebebasan dan kesejahteraan.

Page 18
PGC ( Principle of Generic Consistency )sebagai prinsip
moral tertinggi karena ia mengharuskan agen agen untuk
tidak campur tangan dalam kebebasan dan kesejahteraan
orang lain.

PGC tetap memiliki penerapan langsung dan tidak


langsung.

Penerapan langsung berhubungan dengan persyaratan


bagiaen untuk bertindak sesuai dengan hak atas
kebebasan dan kesejahteraan dari semua orang.
Penerapan tidak langsung berhubungan dengan
persyaratan bahwa peraturan peraturan institusional
harus mengungkapkan atau melayani kebebasan dan
kesejahteraan dari semua orang

Page 19
Kewajaran dalam akuntansi
menurut Gerwith
Gerwith mengusulkan adanya keunggulan dari
perhatian atas hak hak kebebasan dan
kesejahteraan dari semua orang yang
dipengaruhi oleh aktivitas aktivitas
perusahaan dan atas penciptaan peraturan
peraturan institusional dan akuntansi untuk
menjamin hak hak tersebut.

Peraturan-peraturan ini meminta adanya suatu


bentuk pembetulan melalui pembuatan system
pendukung dan aturan aturan sosial yang
spesifik. Akuntansi dapat diminta untuk
memfasilitasi reestribusi kekayaan secara
drastic dan pelaksanaan hak hak fundamental
atas kebebasan dan kesejahteraan secara
efektif dari para pemangku kepentingan
organisasi.

Page 20
Pengungkapan Bedford

contd
Perluasan jenis informasi mengenai valuasi-
valuas moneter yang berbasis atas transaksi
dari aktivitas-aktivitas internal perusahaan
sampai kepada data internal dan eksternal
untuk mengungkapkan baik aktivitas-
aktivitas internal maupun latar belakang
linkungan dari aktivitas-aktivitas internal
yang memiliki sifat sosioekonomi;
Perluasan teknik pengukuran menggunakan
aritmatika dan sistem pembukuan samapai
kepada bidang ilmu manajemen total;
Perluasan kualitas pengungkapan
keistimewaan dari segi kebutuhan-kebutuhan
masa lalu sampai kepada perbaikan relevansi
bagi keputusan-keputusan yang spesifik;
Perluasan sarana pengungkapan laporan
keuangan konvensional samapai kepada
pengungkapan multimedia yang didasarkan
atas psikologi dari komunikasi manusia.
Page 21
B. Teori Kebijakan Akuntandi yang efisien dan Adil dari Lev
Keadilan didefinisikan sebagai kesamaan kesempatan
atau informasi simetris ketika seluruh investor sama-
sama diberikan informasi dan ekspektasi pengembalian
setelah disesuaikan dengan risiko yang identik bagi
semua investor

C. Keunggulan Pengguna dari Gaa


Kebijakan pelaporan keuangan perusahaan menghadapi
masalah-masalah perlengkapan kolektif yang
memengaruhi pengalokasian sumber daya dalam
pembuatan dan konsumsi informasi.
Ada dua alternatif yang tersedia. Alternatif pertama
adalah bahwa kepentingan dari semua individu akan
sama-sama dihubungkan oleh penyusun standar. Hal ini
merupakan prinsip netralitas yang menentukan pilihan
standar yang memaksimalkan kesejahteraan sosial.

Page 22
Alternative kedua adalah bahwa kepentingan dari
satu kelompok pengguna akan mendapat perlakuan
istimewa. Satu kelompok seperti itu adalah
kelompok pengguna.

D. Temuan-Temuan Komite Jenkins


lima kategori besar informasi yang telah dirancang
sesuai dengan proses pengambilan keputusan
dalam proyeksi perusahaan. Elemen elemen
tersebut adalah sebagai berikut :
Data keuangan dan non keuangan
Analisis manajemen terhadap data keuangan dan
non keuangan
Informasi yang menatap masa depan
Informasi mengenai manajemen dan para
pemegang saham
Latar belakang perusahaan

Page 23
E. Model Pelaporan Multilapisan
Komisaris SEC mengusulkan empat
permasalahan umum dalam akuntansi
dan pengungkapan yang penting bagi
masa depan pelaporan keuangan :
Pengakuan dan pelaporan dari
keuntungan dan kewajiban suatu bisnis
Ketepatan waktu dari pelaporan
keuangan
Konsep dari perusahaan
Saluran dan media distribusi

Model pelaporan multilapisan :


Lapisan pertama ditujukan untuk hal hal
yang memenuhi criteria pengakuan dan
akan mencerminkan inti dari laporan
keuangan saat ini.

Page 24
Lapisan kedua ditujukan untuk hal hal yang memenuhi
criteria pengakuan namun tidak termasuk ke dalam
bagian inti karena menyangkut mengenai keandalannya
yang dipertanyakan seperti penelitian dan
pengembangan, periklanan, nilai merek, dan simpanan
tidak berwujud.
Lapisan ketiga ditujukan untuk hal hal yang memiliki
keandalan dan definisinya dipertanyakan seperti
misalnya pengukuran kepuasan pelanggan.
Lapisan keempat ditujukan untuk hal hal yang
memenuhi criteria pengukuran, keandalan, dan
relevansi tetapi tidak memenuhi definisi dari elemen
laporan keuangan seperti sensivitas resiko.
Lapisan kelima ditujukan untuk hal hal relevan yang
tidak memenuhi definisi dari elemen dan tidak dapat
diukur secara andal seperti modal intelektual para
karyawan

Page 25
F. Pengungkapan Akuntansi yang Diperluas
Tujuan dari pengungkapan :
Untuk menguraikan hal hal yang diakui dan
memberikan pengukuran yang relevan atas hal hal
tersebut di luar pengukuran yang digunakan dalam
laporan keuangan.
Untuk menguraikan hal hal yang diakui dan untuk
memberikan pengukuran yang bermanfaat bagi hal
hal tersebut.
Untuk memberikan informasi yang akan membantu
investor dan kreditor menilai resiko dan potensial
dari hal hal yang diakui dan tidak diakui.
Untuk memberikan informasi penting yang
memungkinkan para pengguna laporan keuangan
untuk melakukan perbandingan dalam satu tahun,
dan di antara beberapa tahun.
Untuk memberikan informasi mengenai arus kas
masuk dan keluar di masa depan.
Untuk membantu para investor menilai pengembalian
dari investasi mereka.

Page 26
II. Pelaporan Nilai Tambah
Laporan tersebut mengukur dan
mengungkapkan posisi keuangan (melalui
neraca), kinerja keuangan perusahaan
(melalui laporan laba rugi), dan perlakuan
keuangan perusahaan (melalui laporan
perubahan posisi keuangan).
Nilai tambah adalah peningkatan kekayaan
yang dihasilkan oleh penggunaan sumber
daya perusahaan secara produktif sebelum
dialokasikan di antara para pemegang
saham, pemegang obligasi, pekerja, dan
pemerintah

Page 27
Laporan nilai tambah memiliki beberapa keuntungan
yang sangat baik:
1. Dengan adanya pengungkapan nilai tambah, para
karyawan akan mendapat kepuasan karena mengetahui
nilai dari kontribusi yang mereka berikan kepada
kekayaan total perusahaan.
2. Nilai tambah mencerminkan dasar penghitungan
bonus bagi para pekerja yang lebih baik.
3. Informasi nilai tambah telah terbukti dapat menjadi
prediktor peristiwa ekonomi dan reaksi pasar yang baik.
4. Nilai tambah adalah ukuran yang lebih baik daripada
penjualan.
5. Nilai tambah mungkin bermanfaat bagi kelompok-
kelompok karyawan karena dapat memengaruhi aspirasi
dan pikiran dari para perwakilannya dalam serikat
pekerja yang melakukan negosiasi.
6. Nilai tambah dapat sangat bermanfaat dalam analisis
keuangan dengan menghubungkan beragam peristiwa
penting terhadap variabel-variabel nilai tambah.

Page 28
III. Pelaporan Karyawan
Opini-opini yang mendukung pengungkapan
langsung karyawan:
a. Umpan balik informasi untuk meningkatkan
motivasi karyawan.
b. penting bagi partisipasi pekerja yang efektif
dan nantinya memberikan kontibusi kepada
efisiensi perusahaan
c. merupakan ciri dari tanggung jawab sosial
atas dibuatnya pelaporan karyawan
d. untuk menghidupkan kembali konsep
konsultasi bersama sebagai salah satu cara
menghindari pembentukan serikat pekerja.
e. merupakan langkah untuk meningkatkan
pengendalian pekerja.

Page 29
IV. Akuntansi dan Pelaporan
Sosial
Berbagai argumentasi yang telah digunakan
dalam pengukuran dan pengungkapan kinerja
sosial:
1. Berkaitan dengan kontrak sosial
2. Teori keadilan Rawls
3. Berkaitan dengan kebutuhan para pengguna
4. Berkaitan dengan investasi sosial

Page 30
Pengungkapan
Informasi Anggaran

Informasi yang diramalkan juga dapat


dimuat dalam laporan keuangan.
Salah satu tujuan dari laporan keuangan
adalah untuk memberikan informasi yang
berguna dalam proses peramalan
Laporan Trueblood.

Page 31
Masalah yang timbul terkait
pengungkapan peramalan yaitu :
- Penentuan pos-pos peramalan mana
sajakah yang harus diungkapkan.
- Apakah pengungkapan atas peramalan
laba bersifat wajib atau opsional.
- Seberapa diinginkannya publikasi dari
peramalan tersebut.

Page 32
Ijiri mengklasifikasikan permasalahan-
permasalahan utama yang terkait dengan
peramalan keuangan perusahaan
menjadi :

- Keandalan (Reliability)
- Tanggung jawab (Responsibility)
- Ketertutupan (Reticency)

Page 33
Tiga jenis perbedaan yang harus
dipertimbangkan dalam mengevaluasi
manfaat peramalan yang diterbitkan
(Mautz) :
- Perbedaan kemampuan peramalan
dari perusahaan-perusahaan yang
dimiliki publik.
- Perbedaan dalam sikap yang
diharapkan dari manajemen dalam
melakukan pendekatan terhadap
pekerjaan peramalan.
- Perbedaan dari kapasitas para
investor dalam menggunakan
peramalan.

Page 34
Dalam mengungkapkan peramalan, akuntan
diharapkan dapat membuktikan (Mautz) :
- Akurasi aritmetika
- Integritas internal dari data peramalan
- Konsistensi dalam penerapan prinsip-
prinsip akuntansi
- Kecukupan pengungkapan
- Kewajaran asumsi, dan
- Kewajaran proyeksi

Page 35
Akuntansi dan Pelaporan Arus
Kas
Tujuan dari laporan keuangan adalah untuk
memberi laporan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan agar memfasilitasi evaluasi
atas kepengurusan manajemen.
Terdapat dua sistem pelaporan yang dapat
digunakan yaitu:
- Accrual Basis
- Cash Basis

Page 36
Accrual Basis
- Tidak hanya mencatat penerimaan dan
pengeluaran kas namun juga jumlah utang
entitas kepada pihak lain dan utang pihak
lain kepada entitas.
- Inti dari sistem ini adalah pencocokan
pendapatan dengan pengeluaran.

Page 37
Cash Basis
- Pencatatan dari bukan hanya
sekedar arus kas untuk periode
tersebut namun juga arus kas
dimasa depan (future cash flow)
- Dari sudut pandang para investor,
proyeksi arus kas mencerminkan
baik kemampuan perusahaan untuk
membayar operasinya di masa
depan maupun kebijakan
keuangannya yang telah
direncanakan

Page 38
Akuntansi Sumber Daya Manusia

A. Manfaat Sumber Daya Manusia


- Tujuan akuntansi keuangan termasuk
memberikan informasi yang memadai
mengenai salah satu aktiva perusahaan
yang terlupakan yaitu sumber daya
manusia (SDM)

Page 39
Definisi akuntansi sumber daya
manusia:
- Proses pengidentifikasian dan
pengukuran data mengenai sumber
daya manusia dan mengomunikasikan
informasi ini kepada pihak-pihak yang
berkepentingan
Terdapat tiga tujuan utama dalam
akuntansi sumber daya manusia:
- Identifikasi dari nilai sumber daya
manusia
- Pengukuran biaya dan nilai bagi
organisasi
- Investigasi mengenai dampak kognitif
dan perilaku dari informasi tersebut

Page 40
B. Teori Nilai Sumber Daya Manusia
- Bagaimana kita akan menentukan nilai
dari aktiva SDM ?
- Untuk mengukur dan mengungkapkan
nilai SDM, kita harus merumuskan teori
nilai sumber daya manusia (human-
resource value theory), untuk menjelaskan
hakikat dan determinan (faktor-faktor yang
menentukan) dari nilai seseorang bagi
sebuah organisasi

Page 41
Determinan dari nilai Individu
- Ukuran dari harga seseorang adalah nilai
realisasi yang dapat diharapkan darinya
- Pengukuran dari nilai individual adalah
sebagai hasil dari interaksi dua jenis
variabel:
1. Nilai persyaratan yang diharapkan dari
individu
2. Tingkat probabilitas individu tersebut
akan tetap menjaga keanggotaannya
dalam organisasi.

Page 42
Nilai persyaratan (conditional value)
individu adalah jumlah yang secara
potensial dapat direalisasikan oleh
organisasi dari pelayanan orang
tersebut
Terdiri dari tiga faktor, yaitu :
1. Produktivitas
2. Kemungkinan untuk dipindahkan
3. Kemungkinan untuk dipromosikan

Page 43
Determinan dari Nilai Kelompok
- Dengan maksud untuk
menggambarkan kemampuan
produktif dari organisasi manusia
dari setiap perusahaan atau unit di
dalamnya
- Tiga variable yg mempengaruhi
efektivitas dari organisasi
manusia :
1. Variabel kausal
2. Variabel yang memengaruhi
3. Variabel hasil akhir

Page 44
C. Pengukuran Aktiva Sumber
Daya Manusia
- Metode Biaya Historis
- Metode Biaya Penggantian
- Metode Biaya Oportunitas
- Model Kompensasi
- Metode Upah Diskonto Masa
Depan yang Telah
Disesuaikan

Page 45
The end
Terima kasih

Page 46

Anda mungkin juga menyukai