INTERFERON

By : FITROTUS FATMA FARAFISHAH

153112620120026
 Sejarah Interferon
1954 1957
Nagano dan Kojima Isaacs dan Lindenmann
menemukannya pada
berhasil mengisolasi
virus di kelinci
molekul yang serupa dari
sel ayam dan molekul
tersebut disebut interferon
1970
zat ini bisa tidak hanya
mencegah infeksi virus
tetapi juga menekan
pertumbuhan kanker pada
beberapa hewan
laboratorium
 APA ITU INTERFERON?

Interferon adalah sitokin antivirus dari jenis glikoprotein yang disintesis oleh
sel sebagai respon dari infeksi virus, penggertakan sistem imun atau dari
berbagai stimulator kimiawi lainnya. Protein ini dapat menghambat replikasi
virus dengan mengganggu (interfere) sintesis protein dan RNA virus.Hal
tersebut memungkinkan untuk komunikasi antara sel-sel untuk memicu
pertahanan pelindung dari sistem kekebalan tubuh yang membasmi penyakit

int
patogen atau tumor

Po
er
w
Po
of
er
ow
eP
Th
AKSI UTAMA INTERFERON

Interferon adalah protein kecil

yang dirilis oleh makrofag, limfosit,
dan sel-sel jaringan terinfeksi
virus. Ketika sel jaringan terinfeksi
oleh virus, ia melepaskan
interferon. Interferon akan
berdifusi ke sel-sel di sekitarnya.
Ketika berikatan dengan reseptor
pada permukaan sel-sel yang
berdekatan, mereka mulai

int
produksi protein yang mencegah

Po
sintesis protein virus. Hal ini untuk

erw
mencegah penyebaran virus ke

Po
of
seluruh tubuh.

er
ow
eP
Th
 TIPE INTERFERON

IFN- IFN- IFN-

Interferon- yang
Interferon- Interferon-
dibuat oleh sel- dihasilkan dihasilkan
olehfibroblasda olehlimfositsel T
sel darah putih, n dapat bekerja pembantu dan
pada hampir hanya bekerja pada
berperan sebagai semua sel di sel-sel tertentu,
molekulanti-viral. dalam tubuh sepertimakrofag,
manusia. selendotelial,fibrobl
as,sel T sitotoksik,
danlimfosit B.
 TABEL TIPE INTERFERON

Berat
Jumlah Kestabilan Penginduk
Tipe Sumber Molekular
Protein pada pH 2 si
(Daltons)

Virus
16,000
IFN- 16 Leukosit Stabil Polinukleati
25,000
da

Virus
IFN- 1 Fibroblast 20,000 Stabil Polinukleati
da

20,000 Mitogen
IFN- 1 Limfosit Labil
25,000 Antigen
 TIPE INTERFERON (Sebagai
penginduksi)

TIPE 1
Tipe I: alfa dan beta
Interferon Alpha : diproduksi oleh leukosit
Interferon Beta : diproduksi oleh fibroblas
Kedua reseptor sel mengikat interferon tipe 1
dan keduanya dikodekan pada kromosom 9 .
Tipe I interferon dapat diproduksi oleh hampir
m m a)
TIPE 2 (g a
Mengikat tipe 2 reseptor dan gen yang
dikodekan pada kromosom 12
Tipe II interferon disekresikan hanya oleh
sel-sel pembunuh alami dan limfosit T.
Tujuan utamanya adalah sebagai sinyal
sistem kekebalan tubuh untuk

int
semua sel pada stimulasi oleh virus.

Po
Fungsi utama adalah untuk menginduksi menanggapi agen infeksi atau

er
w
resistensi virus dalam sel. pertumbuhan kanker.

Po
of
er
ow
eP
Th
MEKANISME KERJA INTERFERON
MEKANISME KERJA INTERFERON

Interferon memiliki peran penting dalam

memerangi infeksi virus RNA. Interferon
disekresikan ketika sejumlah besar dsRNA
(secara abnormal) ditemukan di dalam sel.
Peran dsRNA sendiri adalah sebagai pemicu
produksi interferon melaluiToll Like Receptor
3(TLR 3). Gen yang mengkodekan sitokin ini
diaktifkan dalam sel yang terinfeksi,
kemudian interferon disintesa dan
disekresikan kepada sel-sel yang terdapat
disekitarnya.
Ketika sel mati karena virus RNA dan
kemudian mengalami lisis, ribuan virus ini
akan menginfeksi sel-sel terdekat. Sel-sel
yang sebelumnya telah menerima interferon
akan memperingatkan sel-sel yang lain akan
adanya bahaya virus.
MEKANISME KERJA INTERFERON

Setelah fosforilasi, elF2 memiliki

kemampuan untuk menginisiasi translasi
(memproduksi protein-protein yang
dikodekan oleh seluler mRNA).
Kemampuan ini dapat mencegah
replikasi virus, menghambat fungsi
ribosom sel normal, dan membunuh baik
virus maupun sel inang jika responnya
menjadi aktif untuk waktu yang cukup.
Semua RNA di dalam sel juga akan
terdegradasi, mencegah mRNA
ditranslasikan oleh elF2, jika beberapa
elF2 gagal untuk difosforilasi.
MEKANISME KERJA INTERFERON

Interferon dapat menyebabkan

meningkatnya aktivitas penginduksi p53
dalam sel-sel yang terinfeksi virus, dan
meningkatkan produksi dari produk gen
p53. Hal ini akan menyebabkan
terjadinya apoptosis, dan membatasi
kemampuan virus untuk menyebar.
Meningkatnya level transkripsi tidak
terlihat dalam sel-sel yang tidak
terinfeksi, tetapi hanya sel-sel yang
terinfeksi yang menunjukkan
peningkatan apoptosis.
MEKANISME KERJA INTERFERON

Transkripsi yang meningkat ini mungkin

berperan untuk mempersiapkan sel-sel yang
sesuai sehingga dapat merespon dengan
cepat ketika terjadi infeksi. Ketika p53
diinduksi sehubungan dengan kehadiran virus,
ia berlaku tidak seperti biasanya. Beberapa
target gen p53 diekspresikan ketika virus
menginfeksi, tetapi lainnya tidak, terutama
untuk yang berespon terhadap kerusakan
DNA. Salah satu gen yang tidak diaktivasi
adalah p21, yang dapat mempertahankan
hidup sel. Dengan membiarkan gen ini inaktif,
maka akan membantu efek apoptotis. Dengan
kata lain, interferon meningkatkan efek
apoptotis dari p53, meskipun tidak mutlak
diperlukan. Sel-sel normal mengeluarkan
 Interferon sebagai immunomodulator

3
E1
dapat memperbaiki sistem kekebalan

ID
tubuh, baik sistem kekebalan alamiah
SL maupun yang didapat dengan beberapa
cara :
Meningkatkan fagositosis makrofag dan daya sitotoksik sel
NK (Natural Killer).
Meningkatkan ekspresiHuman Leukocyte Antigen(HLA)
pada permukaan sel yang terinfeksi oleh virus. HLA
tersebut bersama antigen virus pada permukaan sel akan
dikenali oleh limfosit T sitotoksik yang kemudian akan
menyebabkan lisis sel.
Turut berperan dalamlymphokine cascadedan produksi
Interleukin 1, Interleukin 2.

Menginduksi produksi Prostaglandin (PGE2) oleh hipotalamus

dan menimbulkan demam.
 4
E1
MANFAAT INTERFERON
ID
SL b at an H B C &
Pen g o
H CV
Sebagai
Hep. B :PEG Interferon -2a
dan PEG Interferon -2b.
antivirus
Interferon merupakan sistem kekebalan tubuh Hep C obat Hepatitis C
kelompok sitokin yang diproduksi oleh tubuh
standar adalah kombinasi
bila mengetahui ada virus yang menempel
Interferon dengan Ribavirin.
pada permukaan sel sebelum virus tersebut
masuk untuk menginfeksi. Antibodi dalam
sirkulasi darah akan mencegah virus untuk g ob at a n
Pen
menempel. Bila virus tersebut lolos dan SARS

int
menginfeksi, sel tubuh akan melepas

Po
interferon untuk meresponnya. Menurut Prof. Jindrich

erw
Cinatl, kombinasi interferon

Po
Di samping itu, interferon mengaktifkan sel
dengan glycyrrhizin

of
pembunuh alamiah (Natural Killer Cell) yang

er
mendapatkan hasil yang

ow
akan menghancurkan sel yang terinfeksi virus
maksimal dalam melawan

eP
yang dapat dikenali dari perubahan pada

Th
permukaannya. virus SARS.
 Pengobatan Penyakit Lain

Interferon alfa-2a (Roferon-A) disetujui FDA untuk mengobati

Leukemia ,AIDS-terkait Sarkoma Kaposi, dan Leukemia
Myelogenous kronis.
Interferon alfa-2b telah disetujui untuk pengobatan Sarkoma
(tumor yang timbul dari jaringan ikat), hepatitis C kronik, dan
hepatitis B kronik.
Interferon beta-1b (Betaseron) dan interferon beta-1a (Avonex)
disetujui untuk pengobatan multiple sclerosis (peradangan pada
otak dan sumsum tulang belakang).
Interferon-alfa n3 (Alferon-N) disetujui untuk pengobatan genital

int
Po
dan perianal kutil yang disebabkan oleh human papilloma virus

erw
(HPV).

Po
of
Interferon gamma-1B (Actimmune) disetujui untuk pengobatan

er
ow
penyakit granulomatosa (pembentukan granuloma multiple)

eP
kronis dan malignant osteopetrosis (kepadatan tulang

Th
 Jika
dosis Penggunaa
tinggi n lama

kelelahan, diare, mual, muntah, nyeri

turunnya daya lihat dan
perut, sakit-sakit persendian, nyeri
bahkan rontoknya rambut
tulang belakang, dan dizziness. Efek
Anorexia, congestion, denyut jantung Sampin
yang meningkat, kebingungan,
g Sepert
jumlah sel darah putih yang rendah, i
jumlah platelet yang rendah gejala
(thrombocytopenia), jumlah sel darah flu
merah yang rendah, dan peningkatan 1. demam,
pada enzim-enzim hati, peningkatan 2. Menggigil
pada triglycerides, ruam-ruam kulit, 3. sakit kepala
rambut rontok yang ringan atau 4. nyeri-nyeri
penipisan rambut, pembengkakan otot,
(edema), batuk, atau kesulitan 5. malaise.
Thats all. Thank you!
Any Questions?