Anda di halaman 1dari 13

Twin Block

Evie Lamtiur, Angelica Margo


Jurnal Kedokteran Gigi Universitas
Indonesia
2003; 10 (Edisi Khusus): 833-839

priyandi wirawan
derti elevi sabrina
Twin Block
Definisi
merupakan suatu alat bite block
sederhana, terdiri dari piranti maksila dan
mandibula dengan bite block yang saling
mengunci dan bertemu pada occlusal
inclined plane.
Twin Block
Tujuan
Koreksi fungsional pada maloklusi kelas II divisi 1 dan
maloklusi kelas II divisi 2
Keuntungan
- ringan dan fisiologis
- dapat digunakan 24 jam dengan gaya terus-menerus
- selama pemakaian RA dan RB dapat berfungsi secara
normal
- waktu perawatan lebih cepat
- dapat dg mudah dilakukan kombinasi dg alat lain
Desain Twin Block
Maxillary Appliance
Bag. posterior terdiri dari 2 buah bite block yg
menutupi bag. medial gigi-gigi posterior . Bagian
lateral gigi tidak ditutup sehingga cengkeram dpt
diatur slm perawatan.
Plat akrilik atas dan bawah menutup dg tepat thdp
gigi geligi, shg tdk trdpt celah selama aktivitas oral
normal spt berbicara dan mastikasi.
Bag. Anterior trdr dr bite block berupa inclined
plane. Bite block ini membentuk sudut 70 trhdp
occlusal plane.
Desain Twin Block
Mandibulary appliance

Desain berbentuk tapal kuda terbuat dari


akrilik yang menutupi gigi premolar
mandibula.

Bila terdapat malposisi gigi-gigi mandibula,


dapat dilakukan perawatan terlebih dulu
sebelum penggunaan twin block.
Pemasangan Twin Block
Twin block mencapai koreksi dg gaya
dari oklusi, karena itu pasien harus
belajar utk makan dengan tetap
menggunakan alat.
Alat dilepas hanya saat dibersihkan
setelah makan.
Tahap Perawatan
Tahap I : Fase Aktif
Selama perawatan aktif, twin block digunakan
sepnjang waktu. Tujuannya untuk mengkoreksi hub
rahang dlm arah anteroposterior, vertikal dan
dimensi transversal.
Pada kasus overbite yg dalam, dilakukan
pengasahan block RA sehingga ada ruang 1 mm di
atas molar bawah utk erupsi gigi dan mengurangi
overbite
Pada kasus dengan kecenderungan openbite, semua
gigi posterior harus kontak dengan block untuk
mencegah erupsi gigi posterior.
Tahap Perawatan
Tahap II : Fase Support
Tujuan : mempertahankan hub insisif yg
terkoreksi sampai oklusi stabil, dengan
mengunakan anterior inclined plane
pada RA.
Anterior inclined plane dibuat sampai
distl dari caninus bawah dan dibuat
tanpa mengalangi oklusi.
RB tidak menggunakan alat pd tahap ini.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai