KOPERASI
UNTUK GERAKAN
KOPERASI KREDIT DI
INDONESIA
1
AUDITING KOPERASI
KREDIT
Merupakan perwujudan dari keinginan dan
kebutuhan gerakan koperasi kredit untuk
mengawasi dirinya sendiri
Bukan sekedar audit terhadap laporan
keuangan untuk memperoleh suatu opini
Bersifat komprehensif yang menyangkut
seluruh tata kehidupan koperasi kredit
Tidak hanya berhenti sampai dengan
penyampaian laporan audit
2
PENGERTIAN AUDITING DALAM
KOPERASI KREDIT
Penerapan Prinsip Koperasi Kredit
Pemeriksaan dan Pemberian Nasihat serta
Bimbingan
Pemeriksaan untuk Pemberian Nasihat dan
bimbingan sebagai kewajiban untuk
melindungi kepentingan anggota
Auditing Koperasi Kredit merupakan Auditing
Komprehensif
Auditing Koperasi Kredit tidak berakhir
hanya pada Laporan Audit saja.
3
TUJUAN AUDITING
KOPERASI KREDIT
5
PERSIAPAN KEGIATAN AUDIT
7
SURAT PENUGASAN
8
SURAT PERMINTAAN DOKUMEN
9
Buku daftar pengurus & pengawas dan anggota
Notula rapat pengurus
Buku laporan RAT Tahun buku yang terakhir.
Pola - pola kebijakan yang berlaku
Struktur organisasi dan manajemen mencakup
uraian dan tugas dari masing - masing bagian
Rencana kerja dan rencana pendapatan dan
biaya
LKSB
Buku besar, buku pembantu buku besar, buku
jurnal, SUM/ SUK dan SM.
10
TAHAP PELAKSANAAN AUDIT
1. Penjelasan secara lisan kepada pengurus/
pengawas dan manajemen mengenai tujuan
dan program pelayanan audit serta aturan
mengenai pelaksanaan audit sehingga dapat
berjalan dengan lancar.
2. Meminta laporan keuangan (LKSB) atau
neraca saldo untuk dapat melakukan
pencocokkan antara laporan keuangan
tersebut dengan tiap - tiap saldo yang terkait.
3. Melakukan pencocokkan dan pengukuhan
antara saldo simpanan dan pinjaman di buku
anggota
11
dengan saldo di KSPA.
4. Pelaksanaan audit harus mencakup seluruh
aspek tata kehidupan koperasi kredit
5. Program dan prosedur audit harus dilaksanakan
dengan cermat. Pernyataan pendapat, penilaian
dan kesimpulan harus didasarkan pada bukti -
bukti yang cukup dan kompeten.
6. Jika memungkinkan auditor dapat
memanfaatkan karyawan kopdit yang diaudit,
akan tetapi hanya pekerjaan yang bersifat
administratif saja.
7. Dapat melakukan uji petik dan luasnya uji petik
tergantung dari penilaian terhadap sistem
pengendalian intern kopdit yang diaudit
12
8. Keterangan/ informasi serta hasil temuan
yang ada dapat direkam dalam kertas kerja
audit. (tiap kertas kerja harus memuat
indeks, indeks silang dan tanda audit)
9. Menyatakan suatu pendapat, menyatakan
suatu kesimpulan atau memberikan suatu
penilaian pada suatu aspek yang diaudit
harus menggunakan beberapa kriteria yang
beragam yang diperoleh dari berbagai
sumber antara lain :
a. Prinsip Koperasi/ Koperasi Kredit
b. Ketentuan Perundang-undangan yang
berlaku
c. Ketentuan AD dan ART
d. Keputusan Rapat Anggota/ Rapat Pengurus
13
e. Pola - Pola Kebijakan
f. Pertimbangan Panitia Kredit
g. Prinsip Akuntansi Keuangan yang ada.
h. Ratio - ratio untuk koperasi yang sejenis
10. Segala temuan selama kegiatan audit yang
perlu ditangani oleh pengurus/ manajemen
perlu dilaporkan kepada pengurus/
pengawas.
11. Seorang auditor yang senior harus
bertanggung jawab atas seluruh kegiatan
audit (jika kegiatan audit dilakukan oleh
beberapa auditor)
12. Auditor tidak diperbolehkan membawa
dokumen, arsip kopdit yang diaudit (kecuali
mendapat ijin tertulis dari pengurus) 14
13. Selama kegiatan audit berlangsung, auditor
tidak boleh mencampuri urusan intern atau
mengurangi otonomi kopdit yang diaudit.
14. Sebelum menyelesaikan kegiatan audit,
auditor perlu menelaah kembali semua kertas
kerja yang dikerjakan,dan merampungkan
semua temuan dan saran tindak yang penting
guna dibahas secara lisan dalam rapat
penutupan bersama dengan pengurus/
manajemen kopdit
15. Pokok bahasan yang penting termasuk
kesepakatan mengenai tindak lanjut yang
akan dilakukan berdasarkan temuan dan
saran tindak yang dibahas dalam rapat
penutupan perlu direkam/ catat dalam kertas
kerja. 15