Pleno Modul 1 Kelompok 4 Cirendeu
Pleno Modul 1 Kelompok 4 Cirendeu
Bunga Wana
2011730018
Dita Annisa
Modul 1 2011730024
Dian MH 2011730022
Jardinia D.
SESAK NAFAS 2011730047
Khairunnisa
2011730049
dr. Slamet SS.S.Pd Nurul Iman
2011730079
Rika Elita 2011730092
Rifky A 2011730091
Septiani Orthi 2011730097
Skenario
Seorang perempuan berumur 55 tahun datang ke rumah
sakit dengan keluhan sesak napas bila melakukan
kegiatan fisik disertai denyut jantung yang cepat. Pada
umur 12 tahun dia menderita demam reuma dan
terdengar bising jantung sejak menderita penyakit
tersebut. Irama jantungnya berupa fibrilasi atrium telah
ada sejak 2 tahun lalu yang dapat dikontrol dengan
terapi digoxin 4 kali 0,25 mg. Tanda vital : denyut
jantung 80 kali permenit, tekanan darah 130/80,
respirasi 16 kali permenit. Terdengar adanya bunyi
Klarifikasi Istilah
Demam reuma
Fibrilasi atrium
Opening snap
S1 dan S2
Ronki basah
Digoxin
Kata Kunci
Perempuan 55 tahun
Sesak nafas
Demam reuma
Bising jantung: S1,S2 dan Opening snap
Fibrilasi atrium
Digoxin 0,25 mg
Ronki
Tanda vital normal
Problem Tree
Wanita 55 RPD : umur 12 tahun
tahun Demam Reuma
Terapi digoxin
Analisa masalah
1. Bagaimana mekanisme sesak nafas akibat kelainan jantung?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi sesak nafas pada
skenario?
3. Bagaimana hubungan sesak dengan demam reuma?
4. Apa faktor penyebab dari demam reuma?
5. Apa penatalaksanaan dari demam reuma?
6. Apa saja komplikasi dari demam reuma?
7. Bagaimana hubungan demam reuma dengan bising jantung?
8. Apa penyebab dari bising jantung?
9. Sebutkan macam-macam dari bising jantung!
10. Bagaimana fibrilasi atrium bisa terjadi?
11. Etiologi dari fibrilasi atrium
12. Penatalaksanaan fibrilasi atrium?
Lanjutan
13.Sebutkan jenis-jenis fibrilasi atrium!
14.Mengapa bunyi jantung 1 dan 2 tidak normal?
15.Apa etiologi bunyi jantung 1 dan 2 tidak normal?
16.Bagaimana ronki bisa terdengar?
17.Etiologi terjadinya ronki?
18.Bagaimana cara kerja digoxin?
19.Efek samping dari digoxin?
20.Apa DD dari skenario?jelaskan!
21.Mengapa pada skenario tanda vital normal?
22.Bagaimana hubungan fibrilasi atrium dengan sesak?
23.Bagaimana hubungan fibrilasi atrium dengan demam
reuma?
Proses peradangan
Streptococus hemolyticus streptolisin sistemik non supuratif,
O sering kambuh yang
digolongkan pada
reaksi imunologik dengan kelainan vaskular
membentuk sel memori ( sel B) kolagen atau kelainan
jaringan ikat, terutama
pajanan berulang
sering dihubungkan
reaksi
I gE autoimun dengan infeksi
G ,
g Streptococcus
B,I
l hemolyticus grup A (IPD
Se
jilid 2 edisi 5 hal 1662)
Infeksi bakteri streptokokus
PATOGENESIS DEMAM
(streptokokus hemolitik REUMATIK
group A)
Nyeri tenggorokan
PENYAKIT STENOSIS
JANTUNG MITRAL
REUMATIK
ENDOKARDITIS
INFEKTIF (EI)
Demam reumatik sebabkan
bising
Definisi : Radang jantung
streptococcus -beta- hemoliticus grup
A, yang ditandai demam dan inflamasi
Dema
jantung, sendi, saraf kulit. Pembentukan
m dan Pengaruhi
jaringan parut
inflam katup
Lubang pada
asi jantung
katup
menyempitrep
Bila tidak on
Jantung Atrium
mampu
reumatik kontraksi
memomp
lebih kuat
respon imun a, darah
penjamu berkump curah jantung
ul turun
Reaksi ikatan
silang sel Refleks baroreseptor
sendiri respon simpatis dan
hormonal
Akut : inflamasi lesi katup
Plasma darah
Kronik : jaringan parut naik
Bising jantung : darah masuk ke orifisium yang menyempit
Mekanisme Bising Jantung
Struktur Abnormal :
Penyempitan
lubang katup
Insufisiensi katup Arus berlawanan
Dilatasi segmen yang memukul
Turbulens
arteri dinding dan
i
menimbulkan
Aliran darah yang getaran
cepat melalui
struktur normal
BISING
JANTUN
G
PENYEBAB BUNYI RONKI
Katup mitral
mengalami Darah
penebalan tertimbun di Tekanan
&saling melekat atrium kiri atrium kiri
satu sama lain
Tekanan
hidrostatik Tekanan Tekanan vena
kapiler paru kapiler paru pulmonaris
dan darah
Ruangan- Terdengar
ruangan Edema paru Ronchi basah
alveoli terisi halus
PENYEBAB S1 KERAS & OPENING
SNAP
penumpukan
penumpukan
S2 tunggal darah di
di paru-paru
atrium kiri
katup
darah di arteri pulmonalis
penumpukan
pulmonalis menutup tidak
darah di ateri
tidak bisa ada bunyi
pulmonalis
masuk yang
ditimbulkan.
DIGOXIN
1. frekuensi jantung
SIMPATIS 2. daya kontraktilitas
3. resistensi pembuluh
sistemik
sensitivitas 4. ekskresi garam dan air di
KOMPENSA ginjal
SI JANTUNG respon
baroreseptor
arteri tekanan
darah
tonus
vagal tonus
simpatis
(PARASIMPAT vagal
IS)
DIGOXIN
INTOKSIKASI
Tekanan vena
Dispnea pulmonalis Dilatasi volume
meningkat atrium
Lesi stenosis
mitralis akan
Kongesti paru-
memperkecil
paru
lubang katub
Kongesti pada
Peningkatan
vena sistemik dan
arteri pulmonalis
edema perifer
Patofisiologi Regurgitasi
Mitral
Pada saat sistolik ventrikel, selain darah masuk ke aorta,
Foto toraks
4. MR kronik : tanda-tanda
hipertensi pulmonal atau edema
paru
5. MR akut : pembesaran jantung
belum jelas, walaupun sudah
ada tanda-tanda gagal jantung
kiri.
Ekokardiografi
Atrium kiri dilatasi, dan ventrikel
kiri cenderung hiperdinamik.
Stenosis Mitral Regurgitasi Mitral
Penatalaksan Obat-obat inotropik negatif Terapi medikamentosa MR akut
aan seperti beta-bloker atau Sodium nitroprusid
ca-bloker Intra aortic ballon conter
Obat-obat antibiotik pulsation
golongan: Terapi medikamentosa pada MR
penisilin kronik
eritromisin Digoksin atau beta blocker
sulfa Antikoagulan oral
sefalosporin Penyekat beta
Direutika
ACE inhibitor
Terapi dengan operasi
Ada dua pilihan
1.Rekonstruksi katup mitral
2.Penggantian katup mitral
Prognosis Fibrilasi atrium : kurang Tergantung pada penyebabnya.
baik (25% angka harapan Dalam kasus yang disebabkan
hidup 10 tahun. oleh panyakit arteri koronari,
Kelompok irama sinus : prognosisnya agak jelek jika
46% angka harapan dibanding dengan yang
hidup 10 thn. disebabkan oleh perubahan
Resiko terjadinya emboli myxomatous. Manakala yang
atrial secara bermakna disebabkan oleh demam
Stenosis Mitral Regurgitasi Mitral
Dispneu + +
Takikardi + +
Demam reuma + +
Fibrilasi atrium + +
Ronchi basah halus + + (bukan ronki basah
halus)
Si (keras) + -
S2 (Opening Snap) + -
Referensi
Sherwood, Lauralee. 2001. Human
Fisiology from Cell to System.2ed:Edit
Beatricia. Jakarta : EGC.