Anda di halaman 1dari 24

Mekanisme Kerja Obat Anti

Tuberculosis
Disusun oleh
Dian Marta Sari Simbolon
Dawina Surbakti

Pembimbing
Dr. Sadarita Sitepu,SpP
Definisi Tuberkulosis
Tuberkulosis adalah penyakit menular
langsung yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis, sebagian
besar akan menyerang organ paru disebut
dengan TB paru, tetapi dapat juga
mengenai organ tubuh yang lain disebut
dengan TB ekstraparu, seperti pleura,
kelenjar getah bening (mediastinum
dan/atau hilus), abdomen, traktus genito
urinarius, kulit, sendi, dan selaput otak.
Struktur dan Sifat
Mycobacterium tuberculosis
berbentuk batang
bakteri gram positif
bersifat aerob obligatif
dinding selnya yang atipik, merupakan struktur berlapis yang
mengandungpeptidoglikan, arabinogalaktan (AG), asam mikolat,
glikolipid dan kapsul polisakarida yang berada dibagian luar
membran plasma.
bersifat impermiabel sehingga berperan sebagai pelindung
alami terhadap serangan, baik dari sistem imunitas tubuh host
maupun dari banyak antibiotik. Dengan demikian, dinding sel
memainkan peran penting dalam kelangsungan hidup M.
tuberculosis.
Dinding sel mikobakteria sangat kaya lipid (sampai dengan 60%
dari total massa dinding sel)
Komponen utama dari dinding sel mikobakteria adalah lapisan
mycolyl-arabinogalactan-peptidoglycan.
Asam mikolat berikatan dengan peptidoglikan (PG) yang
berikatan kovalen dengan arabinogalaktan berpengaruh
terhadap permeabilitas permukaan sel sehingga struktur
dinding sel yang kompleks inilah yang menyebabkan bakteri ini
tahan asam
Gejala Klinis
Tuberculosis
Gejala Respiratorik : batuk 3 minggu,
batuk darah, sesak napas, nyeri dada
*Bila bronkus belum terlibat dalam proses penyakit, maka
penderita mungkin tidak ada gejala batuk

Gejala Sistemik : Demam, malaise,


keringat malam, anoreksia, berat badan
menurun
Pengobatan TB
Jenis dan Dosis OAT
Dosis Paduan OAT KDT Kategori 1 dan 3 :
2(HRZE)/4(HR)3

Dosis Paduan OAT KDT Kategori 2: 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E


Karakteristik dan Mekanisme Kerja OAT
1. Isoniazid
Isoniazid (INH) atau asam
isonikotinat hidrazid memiliki
struktur yang sederhana terdiri
dari sebuah cincin piridin dan
sebuah gugus hidrazid, kedua
komponen ini penting untuk
aktivitas melawan M.
tuberculosis.
Isoniazid diabsorbsi di traktus
gastrointestinal, setelah diminum
oral dan mencapai hati melalui
sistem vena porta. Sebelum
mencapai sirkulasi sistemik INH
akan mengalami metabolisme lintas
awal dihati dan terjadi pengurangan
bioavailabilitasnya. Sekitar 75% -
95% dari INH diekskresikan oleh
ginjal dalam 24 jam pertama
2. Rifampisin merupakan suatu kompleks
antibiotik makrosiklik yang menghambat
sintesis asam ribonukleat dalam spektrum
luas terhadap kuman patogen. Memiliki
aktivitas bakterisidal dan efek sterilisasi
yang poten melawan basil tuberkel baik
pada lokasi lokal maupun ekstraseluler.
Reabsorpsinya di usus sangat tinggi,
distribusinya ke jaringan dan cairan tubuh juga
baik. Obat ini diekskresikan di hati. Plasma t1/2
nya berkisar antara 1,5 sampai 5 jam dan
meningkat bila ada gangguan fungsi hati.
Sekitar 15-30% obat dikeluarkan melalui ginjal
dan hanya 7% dari obat ini yang dibuang lewat
urin dalam bentuk aslinya. Sekitar 60-65% dari
obat ini dibuang melalui empedu dan feses.

Rifampisin sebaiknya diberikan paling sedikit 30


menit sebelum makan, karena absorbsinya akan
berkurang jika diberikan bersama dengan
makanan
3. Pirazinamid
adalah analog
nikotamid yang
bekerja selektif
terhadap M.
tuberculosis.

Dimetabolisme di hati. Diekskresikan lambat


dalam kemih, 30% dan dikeluarkan sebagai
metabolit dan 4% tak berubah dalam 24 jam.
Etambutol merupakan suatu senyawa sintetik,
larut dalam air, senyawa yang stabil dalam
keadaan panas, dijual sebagai garam hidroklorid,
struktur dextro-isomer dari ethylene di-imino di-
butanol.
Etambutol diabsorbsi dengan baik dari usus .
Distribusinya luas ke seluruh tubuh kecuali
sistem saraf pusat. Penggunaan bersama dengan
makanan akan mempengaruhi absorpsinya di
traktus gastrointestinal. Metabolisme obat ini
terjadi di hepar, dimana obat ini diubah menjadi
bentuk metabolit aldehida tidak aktif dan asam
karboksilat. Ekskresi dari etambutol sebanyak
50-70% melalui ginjal, sehingga ekskresi obat ini
akan lebih lambat pada orang dengan gangguan
ginjal.
5. Streptomicin
Streptomisin merupakan golongan aminoglikosida yang
merupakan derivat dari streptomyces griseus, digunakan
dalam pengobatan terhadap tuberkulosis dan infeksi
kuman gram negatif yang sensitif dan sebagai obat TB
pertama yang dinilai efektif, tidak ideal sebagai obat
tunggal .
Bersifat bakterisid, dapat membunuh kuman
yang sedang membelah. Absorpsi dan nasib
Streptomisn adalah kadar plasma dicapai
sesudah suntikan im 1 2 jam, sebanyak 5 20
mcg/ml pada dosis tunggal 500 mg, dan 25 50
mcg/ml pada dosis 1. Didistribusikan kedalam
jaringan tubuh dan cairan otak, dan akan
dieliminasi dengan waktu paruh 2 3 jam kalau
ginjal normal, namun 110 jam jika ada
gangguan ginjal.
Efek Samping OAT
Resistensi OAT
Mycobacterium tuberculosis tidak memiliki plasmid
dan tidak dapat melakukan transfer DNA untuk
menyebarkan sifat resistensi. Adaptasi M. tuberculosis
terhadap antiobiotik disebabkan oleh mutasi
kromosomal secara spontan, dilanjutkan dengan
adanya proses seleksi M. tuberculosis yang resisten
selama kemoterapi suboptimal. Sifat resisten terhadap
berbagai OAT adalah konsekuensi dari mutasi yang
terakumulasi. Pada umumnya mutasi yang terjadi
adalah mutasi titik dan delesi pada gen di kromosom.
OAT LINI KEDUA (OAT
SEKUNDER)
Obat sekunder yaitu Obat yang kurang efektif dan
digunakan karena pertimbangan resistensi atau
kontra indikasi
Temuan tentang resistensi terhadap INH dan
Rifampisin, yang cukup tinggi seperti yang dilaporkan
WHO, menuntut penggunaan obat anti tuberkulosis
generasi kedua ( Second lines anti-tuberculosis drugs)
Karena jarang dipakai, maka obat ini tidak diuraikan lengkap
seperti obat generasi pertama dan penderita TB MDR
dirujuk ke pusat MDR
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai