Anda di halaman 1dari 11

Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Kesehatan
Kerja
Qori Fitria Nur A (1506800792)
Kesehatan kerja

Upaya mempertahankan dan


meningkatkan derajat kesehatan
fisik, mental, dan kesejahteraan
sosial semua pekerja yang
setinggi-tingginya.
Fokus utama upaya kesehatan kerja

Pemeliharaan Perbaikan Pengembanga


dan kondisi n
peningkatan lingkungan pengorgansasi
derajat kerja dan aan pekerjaan
kesehatan pekerjaan dan budaya
pekerja dan yang kondusif kerja ke arah
kapasitas bagi yang
kerjanya kesehatan dan mendukung
keselamatan kesehatan dan
kerja keselamatan
kerja
faktor-faktor yang mempengaruhi
kesehatan kerja Budiono (2003)
Beban kerja
Beban kerja meliputi beban kerja fisik dan mental yang dirasakan oleh
pekerja dalam melakukan pekerjaanya. Beban kerja yang tidak sesuai
dengan kemampuan pekerja dapat menyebabkan gangguan kesehatan
yang juga dapat berpengaruh terhadap perilaku dan hasil kerjanya.

Kapasitas kerja
Kapasitas kerja merupakan kemampuan fisik dan mental seseorang
untuk melaksankan pekerjaan dengan beban tertentu secara optimal,
dimana kapasitas kerja seseorang dipengaruhi oleh kesehatan umum
dan status gizi pekerja, pendidikan, dan pelatihan.
Lanjutan...
Lingkungan kerja
Lingkungan kerja merupakan lingkungan di tempat kerja
dan lingkungan pekerja sebagai individu. Faktor-faktor
lingkungan yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan kerja antara lain : faktor fisik, faktor kimia,
faktor biologi, faktor ergonomi dan faktor psikososial.
Faktor lingkungan Allender (2004)

Faktor fisik

Faktor kimia

Faktor biologi

Faktor ergonomi

Faktor psikososial
Faktor Fisik
Lingkungan kerja fisik meliputi ruang kerja, suhu,
pencahayaan, kebisingan, getaran, radiasi, dan tekanan.

Kebisingan bila berlebihan dapat menyebabkan gangguan


pendengaran
Paparan sinar matahari Orang-orang yang bekerja di luar
ruangan, termasuk pekerja pertanian, pekerja konstruksi
bangunan sangat berisiko untuk terkena kanker kulit.
Suhu ekstrem risiko terjadi radang dingin di musim dingin
dan sengatan panas di musim panas
Paparan patogen ditularkan melalui darah seperti hepatitis
B, hepatitis C dan HIV dapat memiliki efek yang serius bagi
pekerja dibidang kesehatan.
Faktor kimia
Bahan kimia yang dapat ditemukan dalam bahan baku, bahan
produksi dari industri termasuk industri minyak bumi, industri
kimia, perusahaan makanan, produsen mobil, pabrik plastik,
perusahan farmasi dan rumah sakit

Bahan kimia yang berbahaya dapat berbentuk padat, cairan,


uap, gas, debu, asap atau kabut.

Bahan kimia dapat masuk ke tubuh manusia melalui paru-paru


dengan menghirup, gastrointestinal atau pencernaan dengan
menelan, dan kulit dengan penyerapan kulit atau kontak
invasif
Faktor Biologi
Faktor biologi adalah organisme yang ditemukan di
lingkungan kerja. Yang termasuk organisme antara lain
bakteri, virus, jamur, parasit, serangga, hewan, dan
tanaman beracun.

Faktor biologi penyakit akibat kerja sangat beragam


jenisnya. Seperti pekerja di pertanian, perkebunan, dan
kehutanan banyak menghadapi berbagai penyakit yang
disebabkan hasil dari pertanian, misalnya tabakosis
pada pekerja yang mengerjakan tembakau, bagosis
pada pekerja-pekerja yang menghirup debu-debu
organic misalnya pada pekerja gandum (aspergillus)
Faktor Ergonomi
Ergonomi telah menjadi bidang studi di kesehatan kerja
yang berkaitan dengan tempat kerja, alat, desain tugas,
yang cocok untuk fisiologis, anatomi, karakteristik
psikologis dalam kemampuan pekerja.
Desain ergonomis yang efektif menyediakan
workstation, peralatan dan perlengkapan yang nyaman
dan efisien bagi pekerja untuk digunakan.
Faktor psikososial
Faktor psikososial mencakup tanggapan dan perilaku pekerja
terhadap pekerjaan. Perilaku berasal dari sikap dan nilai dari
budaya, pengalaman hidup, dan morma-norma.

Pekerjaan yang banyak dan terdapat konflik pada nilai-nilai


pribadi dapat membuat stress pada beberapa karyawan. Stres
psikologis dapat berasal dari masalah pribadi seperti pasangan
sakit parah, perceraian atau hak anak asuh yang menyakitkan,
atau krisis ekonomi dalam keluarga. Masalah tersebut dapat
mengakibatkan depresi bahkan putus asa. Masalah pribadi yang
dihadapi dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas dalam
bekerja.

Anda mungkin juga menyukai