Anda di halaman 1dari 21

Hubungan Hipertensi pada Ibu Hamil terhadap

Berat Badan Bayi Lahir Rendah di Wilayah Kerja


Puskesmas Cengkareng Jakarta Barat

Hendricus Novaldo Widodo Putra


102013262
Dosen Pembimbing 1
dr. Kathleen Juanita Gunawan .Sp.OG

Dosen Pembimbing 2
dr. Sony Sutrisno .Sp.Rad
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hipertensi dan BBLR

Klasifikasi hipertensi dalam BBLR adalah bayi yang lahir


kehamilan yang dipakai di dengan berat lahir kurang dari
Indonesia adalah berdasarkan 2.500 gram tanpa memandang
Report of the National High masa kehamilan. Sekitar 15,5%
Blood Pressure Education dari seluruh kelahiran di dunia
Program Working Group on High lahir dengan berat badan lahir
Blood Pressure in Pregnancy rendah. Mayoritas BBLR (95,6%)
tahun 2001 yakni hipertensi berasal dari negara berkembang.
kronik, preeklampsia-eklampsia,
hipertensi kronik dengan
superimposed preeklampsia, dan
hipertensi gestasional.
Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan hipertensi pada ibu
hamil terhadap berat badan bayi lahir rendah
di wilayah kerja Puskesmas Cengkareng
Jakarta Barat?
Tujuan Penelitian KHUSUS

UMUM 1. Mengetahui distribusi frekuensi


BBLR yang dilahirkan oleh ibu
hamil di Puskesmas Cengkareng
Jakarta Barat.
2. Mengetahui distribusi frekuensi
kejadian BBLR yang dilahirkan
oleh ibu hamil yang mengalami
hipertensi di Puskesmas
untuk mengetahui adanya Cengkareng Jakarta Barat.
hubungan hipertensi 3. Mengetahui distribusi frekuensi
kejadian BBLR yang dilahirkan
pada ibu hamil terhadap oleh ibu hamil yang tidak
berat badan lahir rendah mengalami hipertensi di
Puskesmas Cengkareng Jakarta
di wilayah kerja Barat.
Puskesmas Cengkareng 4. Mengetahui besar hubungan
Jakarta Barat. hipertensi dalam kehamilan
terhadap kejadian BBLR di
Puskesmas Cengkareng Jakarta
Barat.
Manfaat Penelitian
Puskesmas : Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan
informasi kepada masyarakat
mengenai hubungan hipertensi
dalam kehamilan terhadap kejadian
BBLR, khususnya di ruang lingkup
Bagi Peneliti selanjutnya :
Puskesmas Cengkareng Jakarta Barat. Dasar penelitian lanjutan.

Institusi Pendidikan Peneliti :


Hasil penelitian ini diharapkan Untuk menambah ilmu
dapat menjadi bahan pengetahuan dan
pembendaharaan bacaan di
Perpustakaan Fakultas Kedokteran pengalaman peneliti
Universitas Kristen Krida Wacana. selain memberi aplikasi
di masa hadapan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Hipertensi
Hipertensi dalam pada kehamilan adalah
hipertensi yang terjadi saat kehamilan
kehamilan pada wanita yang sebelumnya
normotensif, tekanan darah mencapai nilai
140/90 mmHg, atau kenaikan tekanan sistolik
30 mmHg dan tekanan diastolik 15 mmHg di
atas nilai normal.
Hipertensi dalam Kehamilan
Hipertensi kronik adalah hipertensi yang timbul sebelum umur
kehamilan 20 minggu atau hipertensi yang pertama kali didiagnosis
setelah umur kehamilan 20 minggu dan hipertensi menetap sampai
12 minggu pascapersalinan.
Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu
kehamilan disertai dengan proteinuria. Eklampsia adalah
preeklampsi yang disertai dengan kejang-kejang dan/atau koma.
Preeklampsia pada hipertensi kronik (preeclampsia superimposed
upon chronic hypertension) adalah hipertensi kronik disertai tanda-
tanda preeklampsi atau hipertensi kronik disertai proteinuria.
Hipertensi gestasional adalah hipertensi yang timbul pada
kehamilan tanpa disertai proteinuria dan hipertensi menghilang
setelah 3 bulan pascapersalinan atau kematian dengan tanda-tanda
preeklampsi tetapi tanpa proteinuria.
Gambaran
Hipertensi Hipertensi
Gambaran Klinis Preeklampsia
Kronik Gestasional
Saatnya muncul Kehamilan Biasanya Kehamilan
Hipertensi < 20 minggu trisemester III < 20 minggu
Derajat HT Ringan-berat Ringan Ringan-berat
Proteinuria Tidak ada Tidak ada Biasanya ada
Serum Urat > 5,5 Ada pada semua
Jarang Tidak ada
mg/dL kasus
Ada pada kasus
Hemokonsenterasi Tidak ada Tidak ada
preeklampsi berat
Ada pada kasus
Trombositopenia Tidak ada Tidak ada
peeklampsi berat
Ada pada kasus
Disfungsi Hati Tidak ada Tidak ada
preeklampsi berat
BBLR
Berat badan merupakan salah satu indikator kesehatan Bayi
Baru Lahir (BBL). Rerata berat badan normal (usia gestasi
37s.d 41 minggu) adalah 3200 gram. Secara umum, Bayi Berat
Lahir Rendah (BBLR) lebih besar resikonya untuk mengalami
masalah atau komplikasi pada saat lahir.
BBLR adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa
memandang masa gestasi. Berat lahir rendah adalah berat bayi yang
ditimbang dalam 1 jam setelah lahir. World Health Organization (WHO)
sejak tahun 1961 menyatakan bahwa semua bayi baru lahir yang berat
badannya kurang atau sama dengan 2500 gram disebut low birth
weight infant (bayi berat lahir rendah).

Menurut WHO BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang
dari 2500 gram. Angka kematian bayi menjadi indikator pertama dalam
menentukan derajat kesehatan anak, karena merupakan cerminan dari
status kesehatan anak saat ini. Secara statistik, angka kesakitan dan
kematian pada nenonatus di negara berkembang adalah tinggi, dengan
penyebab utama adalah berkaitan dengan BBLR.
Kerangka Konsep

Variable Independent
Ibu hamil
Variable Dependen
Berat Badan Bayi Lahir
BAB 3
METEDOLOGI PENELITIAN
Rencana Penelitian
Jenis penelitian :
Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan case control yang
digunakan untuk menentukan hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat. Jenis penelitian adalah retrospektif yang berusaha melihat
kebelakang, artinya mengumpulkan data dimulai dari efek atau akibat
yang telah terjadi. Kemudian dari efek tersebut ditelusuri penyebabnya
atau variabel-variabel yang mempengaruhi akibat tersebut (Notoatmodjo,
2005).
Tempat dan waktu penelitian :
Puskesmas Cengkareng, Juni-September 2017
Subjek penelitian :
seluruh ibu yang melahirkan di Puskesmas Cengkareng Jakarta Barat.
SAMPLING
Perhitungan besar sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin
(Notoatmodjo, 2005) sebagai berikut:
n= N
1+N(d2)
Keterangan:
n= Besar Sampel
N= Besar Populasi
d= Tingkat Kepercayaan/ketetapan yang diinginkan (0,1)

Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini penulis mengambil data


sekunder yaitu data yang dikumpulkan oleh Puskesmas Cengkareng
Jakarta Barat.
Alat penelitian :
Data sekunder yaitu data yang dikumpulakan oleh Puskesmas Cengkareng Jakarta Barat.

Cara :
Pemeriksaan (Editing) : dalam persiapan penelitian ini pemeriksaan kembali kelengkapan data yang
diperoleh kemudian untuk memudahkan pengecekan kelengkapan data yang diperlukan untuk
mencapai tujuan penelitian yang dilakukan pengelompokan dan penyusunan data. Data yang
dikelompokan berdasarkan pertimbangan peneliti sendiri dengan maksud untuk memudahkan
pengolahan data.

Pengkodean (Coding) : Coding merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data
bilangan dengan memberikan kode setiap variabel dengan maksud untuk mempermudah pengolahan
data.

Memproses data (Processing) : setelah jawaban format pengumpulan data telah diperiksa dan telah
melewati pengkodean langkah selanjutnya adalah memproses data agar dapat dianalisis dengan
memasukan data ke komputer.

Entri : memasukkan data yang sudah dilakukan editing dan coding tersebut ke dalam komputer dan
menggunakan perangkat lunak.

Pembersihan data (Cleaning) : merupakan kegiatan mengecek kembali data yang sudah diproses,
apakah ada kesalahan atau tidak pada masing-masing variabel yang sudah diproses sehingga dapat
diperbaiki dan dinilai.
Variabel penelitian
Variabel terikat/variabel dependent adalah
variabel yang berubah akibat perubahan
variabel bebas. Jadi variabel terikatnya adalah
Berat Badan Bayi.

Variabel bebas/variabel independent adalah


variabel yang apabila berubah akan
mengakibatkan perubahan pada variabel lain.
Jadi variabel bebasnya adalah Ibu Hamil.
Definisi Operasional
Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Dependen Operasional

Berat Badan Bayi Berat Bayi Lahir Menggunakan Checklist Normal Nominal
Lahir data sekunder Tidak normal
dengan melihat
data rekam
medik

Variabel
Independen

Ibu hamil Ibu yang sedang Menggunakan Checklist Normal Ordinal


hamil data sekunder Dengan
dengan melihat hipertensi
data rekam
medik
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai