Anda di halaman 1dari 28

REFERAT

ENDOLFTALMITIS

Claudio Y. A. Ch. Edon


Pembimbing
dr. Eunike Cahyaningsih, Sp.M

1
PENDAHULUAN
Endolftalmitis

Penyebab endoftalmitis :
Peradangan berat dalam bola
1. Endoftalmitis eksogen dapat terjadi akibat infeksi
mata yang meliputi uvea, vitreus
dan retina dengan aliran sekunder pada tindakan pembedahan yang
eksudat ke dalam kamera okuli membuka bola mata dan trauma tembus.
anterior dan kamera okuli 2. Endoftalmitis endogen terjadi akibat penyebaran
posterior
bakteri, jamur dari fokus infeksi di dalam tubuh.
ANATOMI

Bola mata dibungkus oleh 3 lapis jaringan, yaitu:


Sklera, yang merupakan jaringan ikat yang kenyal dan memberikan bentuk pada mata, merupakan bagian terluar yang
melindungi bola mata. Bagian terdepan sklera disebut kornea yang bersifat transparan yang memudahkan sinar masuk ke
dalam bola mata. Kelengkungan kornea lebih besar dibanding sklera
Jaringan uvea, yang merupakan jaringan vaskular. Jaringan sklera dan uvea dibatasi oleh ruang yang potensial yang mudah
dimasuki darah bila terjadi perdarahan pada ruda paksa yang disebut perdarahan suprakoroid. Jaringan uvea ini terdiri atas
iris, badan siliar dan koroid. Pada iris didapatkan pupil yang oleh 3 susunan otot dapat mengatur jumlah sinar masuk ke dalam
bola mata, yaitu otot dilatator, sfingter iris dan otot siliar. Badan siliar yang terletak di belakang iris menghasilkan cairan bilik
mata yang dikeluarkan melalui trabekulum yang terletak pada pangkal iris di batas kornea dan sklera
Lapis ketiga bola mata adalah retina yang terletak paling dalam dan mempunyai susunan lapis sebanyak 10 lapis yang
merupakan lapis membran neurosensoris yang akan merubah sinar menjadi rangsangan pada saraf optik dan diteruskan ke
otak.
DEFINISI

Endoftalmitis
Endoftalmitis merupakan
peradangan berat pada bola mata
meliputi uvea, vitreus dan retina
dengan aliran eksudat ke dalam
kamera okuli anterior dan
kamera okuli posterior
EPIDEMEIOLOGI

Endoftalmitis paling tersering adalah endoftalmitis eksogen, 60% diantaranya terjadi setelah operasi intraocular dan
sekitar 20 % karena penetrasi trauma mata
Sedangkan endoftalmitis endogen hanya 2-85 saja.
ETIOLOGI

Endoftalmitis dapat disebabkan oleh bakteri dan jamur


Bakteri yang sering menjadi penyebab adalah stafilokok streptokok, pneumokok, pseudomonas dan bacilus spesies
Jamur yang sering menyebabkan endoftalmitis supuratif adalah candida, aktinomises, aspergilus, phitomikosis
sporothrix dan kokidiodies
Endoftalmitis yang disebabkan jamur masa inkubasi lambat dengan kadang-kadang sampai 14 hari setelah infeksi
dengan gejala mata merah dan sakit.
KLASIFIKASI

Akut
Pasca
operasi
Kronik
Eksogen Trauma

Injeksi
intravitreus
Berdasarkan
penyebab :
Bakteri,
Endogen
jamur

Fakoanalitik
A. ENDOFTALMITIS AKUT PASCA OPERASI

<= 6 minggu
Penyebab terbanyak setelah operasi katarak 0.03%-0.2%.
Paling sering Bakteri gram positif (94.2%), tdd : coagulase
negative staphylococcus (70%), diikuti dengan staphylococcus
aureus (9.9%), streptococci lainnya (9%).
Sedangkan oleh jamur sekitar 17%-22%
ENDOFTALMITIS KRONIK PASCA OPERASI

4-6 minggu
Keluhan: tanda-tanda mata merah, penurunan ketajaman visus, fotofobia
Salah satu yang khas dari endoftalmitis pseudofaki kronik adalah adanya
plak kapsul putih dan secara proporsional tingkat kekeruhan badan
vitreous yang lebih rendah dibandingkan dengan endophthalmitis akut
Paling sering Propionibacterium acnes dan Corynebacterium species
B. ENDOFTALMITIS PASKA TRAUMA

Angka kejadian 3-10%


Akibat luka pada bola mata. Gejala ini muncul dalam 12 24 jam setelah
terjadi luka.
Mengeluarkan benda asing yang tertahan intraokuler dalam 24 jam
setelah trauma akan menurunkan risiko terjadinya infeksi endoftalmitis.
Bacillus cereus merupakan bakteri penyebab tersering dalam kasus ini.
C. ENDOFTALMITIS SETELAH INJEKSI INTRAVITREUS

Endolftalmitis non-infeksius
Endolftalmitis yang terjadi setelah injeksi anti-vascular endothelial growth
factor (anti-VEGF) 0.02%-0.32%
Reaksi inflamasi pada komponen obat atau media perantara medikasi.
0.37% setelah injeksi aflibercept, 0.27%-1.49% setelah injeksi, 1.6%-2.7%
setelah injeksi triamcinolone acetonide.
2. ENDOFTALMITIS ENDOGEN

tidak ada riwayat operasi mata ataupun trauma mata


melalui penurunan mekanisme pertahanan host atau adanya fokus sebagai tempat potensial terjadinya infeksi
Agen bakteri yang biasanya menyebabkan endoftalmitis endogen adalah Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan
spesies Streptococcus
agen yang paling sering menyebabkan Endoftalmitis endogen adalah jamur (62%), gram positive bakteri (33%), dan
gram negatif bakteri dalam 5% dari kasus
3.ENDOFTALMITIS FAKOANALITIK

erupakan endoftalmitis unilateral ataupun bilateral yang merupakan reaksi uvea granulomatosa terhadap lensa
yang mengalami rupture
Endoftalmitis fakoanafilaktik merupakan suatu penyakit autoimun terhadap jaringan tubuh (lensa) sendiri, akibat
jaringan tubuh tidak mengenali jaringan lensa yang tidak terletak di dalam kapsul.
Pada tubuh terbentuk antibodi terhadap lensa sehingga terjadi reaksi antigen antibodi
PATOFISIOLOGI

Invasi mikroorganisme menembus blood-ocular barrier dan merubah


permeabilitas vaskuler endotel kuman masuk mediator radang
eksudat purulen pada bola mata
MANIFESTASI KLINIS

Mata merah dan nyeri pada bola mata


Penurunan tajam penglihatan
Fotofobia
Nyeri kepala
Mata terasa bengkak
Kelopak mata bengkak, kadang sulit dibuka
Pada pemeriksaan slit lamp dan funduskopi dapat ditemukan:
Edema palpebra superior
Kemosis dan hiperemi konjungtiva
Kornea keruh
Hipopion
Kekeruhan badan kaca (vitreus)
Injeksi silier dan injeksi konjungtiva
Keratik presipitat
Proptosis
Penurunan refleks fundus dengan gambaran warna yang agak pucat ataupun hilang sama sekali
Pada endoftalmitis yang disebabkan jamur, didalam badan kaca ditemukan masa putih abu-abu, hipopion ringan, bentuk abses
satelit didalam badan kaca dengan proyeksi sinar yang baik.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan darah lengkap, LED, gula darah


Foto rontgen thoraks
Kultur urin, darah, LCS, sputum dan tinja
Funduskopi untuk menilai ada tidaknya kekeruhan media refraksi
Pengambilan sampel aqueos dan vitreus untuk analisis mikrobiologi
PENATALAKSANAAN

Tujuan dari terapi endoftalmitis adalah untuk mensterilkan mata, mengurangi kerusakan jaringan dari produk
bakteri dan peradangan, dan mempertahankan penglihatan.
Dalam kebanyakan kasus terapi yang diberikan adalah antimikroba intravitreal, periokuler, topikal serta sistemik.
Dalam kasus yang parah, dilakukan vitrektomi.
1. ANTIMIKROBA

Intravitreal :
Pilihan pertama :Vancomicin 1 mg dalam 0,1 ml + ceftazidime 2,25 mg dalam 0,1 ml
Pilihan kedua :Vancomicin 1 mg dalam 0,1 ml + amikacin 0,4 mg dalam 0,1 ml
Pilihan ketiga :Vancomicin 1 mg dalam 0,1 ml + gentamicin 0,2 mg dalam 0,1 ml
Voriconazole 0.1mg/0.2ml or Amphotericin-B 0.005 mg/0.1 ml suspek jamur
Periokular:
Vancomycin 25 mg
Ceftazidime 100 mg
Topikal :
Vancomycin 25 mg/ml tiap 1 jam
Ceftazidime 50 mg/ml tiap 1 jam
Sistemik :
Vancomycin 1 gram IV tiap 12 jam
Ceftazidime 1 gram IV tiap 12 jam

Untuk suspek jamur dapat diberikan:


Voriconazole 200 mg p.o. untuk 2-4 minggu
Fluconazole 200 mg p.o. untuk 2-4 minggu
Itraconazole 200 mg p.o. untuk 2-4 minggu
Ketoconazole 200 mg p.o. untuk 2-4 minggu
Amphotericin B 0.25 -1.0 mg/kgBB/IV tiap 6 jam
Terapi steroid: Dexametason intravitreal 0,4 mg dalam 0,1 ml
2. OPERATIF

Vitrektomi adalah tindakan bedah dalam terapi endoftalmitis.


Vitrektomi juga memainkan peran penting dalam pengelolaan endoftalmitis yang tidak responsif terhadap terapi
medikamentosa.
KOMPLIKASI

Penyulit endoftalmitis adalah bila proses peradangan mengenai ketiga lapisan mata (retina koroid dan sklera) dan
badan kaca akan mengakibatkan panophthalmitis.
PROGNOSIS

Prognosisnya sangat bervariasi karena banyaknya organisme yang terlibat. Ketajaman visus saat pertama kali
didiagnosa dan agen penyebab dapat memprediksi prognosis.
Prognosis dari endogenous endoftalmitis biasanya lebih buruk dibandingkan exogenous endoftalmitis, karena
organisme yang menyebabkannya lebih virulen, terjadi keterlambatan diagnosis, dan biasanya terjadi pada pasien
yang imunokompromise
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai