Anda di halaman 1dari 8

UKIRAN TRADISIONAL DAERAH

PAPUA

Kelompok 9: Josephine, Meta,


Theresia
UKIRAN KHAS PAPUA
Ukiran Kayu Tradisional Khas Papua, yang paling
terkenal adalah karya ukir dari suku Asmat.
Bagi suku Asmat, seni ukir kayu adalah bagian
dari kehidupan sehari-hari yang telah dilakukan
secara turun temurun dan menjadi suatu
kebudayaan.
Kebuadayaan itu bukan saja dikenal di Papua dan
Indonesia, melainkan juga terkenal ke seluruh
dunia.
POLA UKIRAN
Ciri khas dari ukiran suku asmat yang paling menonjol
adalah polanya yang unik dan bersifat naturalis, dimana
dari pola-pola tersebut akan terlihat kerumitan cara
membuatnya sehingga membuat karya ukir suku Asmat
bernilai tinggi dan sangat banyak diminati para turis asing
yang menggemari karya seni.
Kalau dilihat dari segi model, ukiran suku
Asmat memiliki pola dan ragam yang sangat
banyak, mulai dari patung model manusia,
binatang, perahu, panel, perisai, tifa, telur
kaswari sampai ukiran tiang.
Suku Asmat biasanya mengadopsi
pengalaman dan lingkungan hidup sehari-hari
sebagai pola ukiran mereka, seperti pohon,
perahu, binatang dan orang berperahu, orang
berburu dan lain-lain.
CONTOH GAMBAR
CONTOH UKIRAN
Wemawe merupakan patung berbentuk orang
yang menggambarkan sosok leluhur.
Biasanya, wemawe berukuran besar dipakai
untuk hiasan di luar ruangan, bahkan menjadi
tugu yang berdiri di lapangan.
Sedangkan mbitoro adalah patung yang menjadi
totem para leluhur.
Mbitoro harus ada di dalam setiap rumah adat.
Orang-orang Kamoro percaya, mbitoro akan
menjaga rumah dari bahaya dan kejahatan.
UKIRAN WEMAWE
Ketika membuat ukiran, para maramowe sering
mengambil motif-motif alam, seperti bentuk burung,
insang ikan, tulang, gigi, atau ular. Bentuk pusar yang
disebut mopere paling sering ditemukan karena dianggap
sebagai inti kehidupan orang Kamoro. Mopere juga
menjadi lambang kesuburan.

Anda mungkin juga menyukai