Akromegali
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA
SURABAYA
Makrogantia
Makronagtia adalah suatu keadaan dimana mandibular dan
region protuberansia lebih besar daripada ukuran normal.
Macronagtia mengalami gejala klinis yaitu dagu berkembang
lebih besar.
Akromegali
Penyakit ini merupakan penyakit kronis yang ditandai oleh
pertumbuhan tulang ekstremitas, muka, rahang, dan jaringan
lunak secara berlebihan dan kelainan metabolic sekunder akibat
hipersekresi hormone pertumbuhan yang berlebihan sesudah
terjadinya penutupuan lempeng epifiseal
Mikrognatia
Mikrognatia digambarkan sebagai hipoplasia mandibular
yang disebabkan penyusutan dagu
Mikrognatia adalah kecilnya ukuran salah satu atau semua
bagian mandibula.
Mikrognatia
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI
Kongenital
Kelainan kromosom trisomi 13 dan trisomi 18
Obat teratogenik Metroteksat, karbamazepin, warfarin, tetrasiklin, dll
Genetic syndrome Treacher Collins, Robin and Robert
syndrome, dll
Didapat
Trauma dan infeksi ankilosis pada anak-anak
Mikrognatia
PATOFISIOLOGI
Peristiwa awal yang terjadi yaitu hipoplasia
mandibula, terjadi diantara minggu ke 7 dan ke 11 pada
masa kehamilan. Lidah tetap terletak tinggi di rongga
mulut, karena terbelahnya langit-langit mulut. Teori ini
menjelaskan langit-langit berbentuk U terbalik dan
ketiadaan hubungan antara langit-langit dan bibir.
Oligohidramnion dapat berperan dalam etiologi
sindroma ini. Karena terjadinya kekurangan cairan
amnion dapat menyebabkan deformasi dari dagu dan
terjepitnya lidah diantara langit-langit
Mikrognatia
PATOFISIOLOGI
Kegagalan pembentukan mandibula membuat
posisi lidah lebih ke atas, mencegah palatina lateral
menyatu di garis tengah dan menjelaskan bahwa
micrognathia disertai dengan adanya bibir sumbing.
Mikrognatia
Manifestasi klinis
1. Kerusakan keselarasan gigi, menyempitnya cavum
oris, dan maloklusi
2. Dagu yang mengalami penyusutan dgn wajah yg
kecil
3. Kesulitan pemberian makanan pada anak-anak
4. Kesulitan dalam menyebutkan artikulasi yg tepat dan
berbicara
Mikrognatia
DIAGNOSIS
Pemeriksaan fisik
Ukuran rahang yg lebih kecil dari normal
Bayi kesusahan dlm minum
Maloklusi
Penunjang
MRI
Foto rontgen gigi
Skull ray
Mikrognatia
Penatalaksanaan
Mengurangi tekanan intrauterin
Pre Memperpanjang masa kehamilan
natal
Ex Utero Intrapartum Tratment
Post Trakeostomi
Distraction Osteogenesis
natal
PROGNOSIS
Studi
Harvard Medical 20 fetus
School
1 fetus dgn
1 fetus dgn
keterbatasan
sindrom
pertumbuhan
Pierre-Robin
intrauterin
Mikrognatia
PROGNOSIS
Berdasarkan hasil studi tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa fetus yang didiagnosis in utero
sebagai mikrognatia memiliki prognosis yang buruk dan
memiliki resiko tinggi mengalami defek kongenital
serius
Makrognatia
Makronagtia :
keadaan dimana madibular dan region
protuberansia lebih besar daripada ukuran
normal.
Macronagtia mengalami gejala klinis yaitu
Dagu berkembang lebih besar.mengakibatkan
rusaknya keselarasan gigi, dan maloklusi
Etiologi
Pemeriksanaan Klinis
Rahang lebih besar dari ukuran normal
Rusak keselarasan gigi
Maloklusi
Sulitnya artikulasi yang tepat
Pemeriksaan penunjang
Dental x-ray
Skull ray
Penatalaksanaan
ETIOLOGI
Akromegali primer atau hipofisis, dimana
penyebabnya adalah adenoma hipofisis.
Akromegali sekunder atau hipotalamik,
disebabkan oleh karena hipersekresi GHRH
dari hipotalamus.
Akromegali yang disebabkan oleh tumor
ektopik yang mensekresi GH atau GHRH
Akromegali
Kerusakan hipofisis
Growth Hormone
IGF-1
Tulang, jaringan
lunak, dan organ
membesar
Akromegali
Akromegali
Manifestasi klinis
Normal Meningkat
MRI hipofisis
Massa hipofisis
Hipofisis normal
Akromegali
PENATALAKSANAAN
mengendalikan pertumbuhan
massa tumor
PROGNOSIS
Angka harapan hidup akan turun menjadi
setengahnya apabila terdapat komplikasi
kardiopulmonal. Penatalaksanaan berhasil jika terjadi
penghancuran jaringan yang memproduksi Growth
hormone berlebih
TERIMA KASIH