Manajemen Komponen Sekolah
Manajemen Komponen Sekolah
MANAJEMEN
TUJUH MANAJEMEN MANAJEMEN
TENAGA
HUBUNGAN SEKOLAH
KEPENDIDIKAN KOMPONEN-KOMPONEN
DENGAN MASYARAKAT
SEKOLAH
MANAJEMEN
KESISWAAN MANAJEMEN SARANA
DAN PRASARANA
PENDIDIKAN
MANAJEMEN
KEUANGAN DAN
PEMBIAYAAN
home
MANAJEMEN
KESISWAAN
Manajemen kesiswaan adalah penataan atau pengatuan terhadap kegiatan yang berkaitan
dengan peserta didik, mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari
suatu sekolah.
sarana adalah
prasarana adalah fasilitas
perlengkapan
dasar untuk menjalankan
pembelajaran yang dapat
fungsi sekolah/madrasah
dipindah-pindah
(halaman, taman,
(gedung, ruang kelas,
lapangan, jalan menuju
meja, kursi serta alat-alat
sekolah dan lain-lain)
media pembelajaran)
Tetapi jika dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar, maka
komponen tersebut merupakan sarana pendidikan.
MANAJEMEN SARANA DAN
PRASARANA PENDIDIKAN
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur dan menjaga sarana
dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal dan
berarti pada jalannya proses pendidikan. kegiatan pengelolaan ini meliputi kegiatan
perencanaan, pengadaan, pengawasan, inventarisasi dan penghapusan serta
penataan ( Mulyasa, 2011:50)
home
Fungsi Manajemen Sarana
dan Prasarana
1 Perencanaan/Analisis Kebutuhan
2 Pengadaan
3 Penginvetarisasian
5 Pemeliharaan
6 Penghapusan
7 Pertanggungjawaban
MANAJEMEN LAYANAN
KHUSUS
Terdapat kaitan antara pentingnya sarana dan prasarana dengan layanan khusus di
sekolah. Suatu layanan khusus tanpa didukung oleh sarana dan prasarana maka
pelayanan yang diberikan tidak akan maksimal karena tidak ada fasilitas yang
mendukung.
home
Jenis-Jenis Layanan Khusus
finish
7 Layanan koperasi peserta didik
8 Layanan keamanan
Keberhasilan MBS
sangat ditentukan oleh
keberhasilan
pimpinannya dalam
mengelola tenaga
kependidikan
Cangkupan Manajemen Pegawai
Perencanaan pegawai
Pengadaan pegawai
Pembinaan dan pengembangan pegawai
Promosi dan mutasi
Pemberhentian pegawai
Kompensasi
Penilaian pegawai
Penyusunan Perencanaan Pegawai
Analisis pekerjaan
(Job Analysis) Spesifikasi pekerjaan
(Job Spesification)
Analisis Jabatan
(Position Analysis)
Job training
service training
Pemberhentian pegawai
Kunjungan Kunjungan ke
Open house ortu peserta rumah peserta
didik kesekolah didik
Organisasi
Laporan Kegiatan
perkumpulan
tahunan ekstrakulikuler
alumni
Manajemen kurikulum dan program pengajaran merupakan bagian dari MBS.
Manajemen kurikulum dan program pengajaran mencakup kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian kurikulum. Perencanaan dan pengembangan kurikulum
nasional pada umumnya telah dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional
pada tingkat pusat. Karena itu level sekolah yang paling penting adalah bagaimana
merealisasikan dan menyesuaikan kurikulum tersebut dengan kegiatan
pembelajaran. Di samping itu, sekolah juga bertugas dan berwewenang untuk
mengembangkan kurikulum muatan lokal sesuai dengan kebutuhan masyarakat
dan lingkungan setempat.
Pengembangan kurikulum muatan lokal telah dilakukan sejak digunakannya
Kurikulum 1984, khususnya di sekolah dasar. Pada kurikulum tersebut muatan lokal
disisipkan pada berbagai bidang studi yang sesuai. Muatan lokal lebih diintensifkan
lagi pelaksanaannya dalam Kurikulum 1994. Dalam Kurikulum 1994, muatan lokal
tidak lagi disisipkan pada setiap bidang studi, tetapi menggunakan pendekatan
monopolitik berupa bidang studi, baik bidang studi wajib maupun pilihan.
Pengembangan kurikulum muatan lokal dimaksudkan terutama untuk
mengimbangi kelemahan-kelemahan pengembangan kurikulum sentralisasi, dan
bertujuan agar peserta didik mencintai dan mengenal lingkungannya, serta mau
dan mampu melestarikan dan mengembangkan sumber daya alam, kualitas sosial,
dan kebudayaan yang mendukung pembangunan nasional, pembangunan regional,
maupun pembangunan lokal sehingga peserta didik tidak terlepas dari akar sosial
budaya lingkungannya.
Kurikulum muatan lokal pada hakikatnya merupakan suatu
perwujudan Pasal 38 ayat 1 Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional (UUSPN) yang berbunyi, Pelaksanaan
kegiatan pendidikan dalam satuan pendidikan didasarkan pada
kurikulum yang berlaku secara nasional dan kurikulum yang
disesuaikan dengan keadaan serta kebutuhan lingkungan dan
cirri khas satuan pendidikan. Sebagai tindak lanjut hal
tersebut, muatan lokal telah dijadikan strategi pokok untuk
meningkatkan kemampuan dan keterampilan yang relevan
dengan kebutuhan lokal dan sejauh mungkin melibatkan peran
serta masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaannya.
Dengan kurikulum muatan lokal setiap sekolah diharapkan
mampu mengembangkan program pendidikan tertentu yang
sesuai dengan keadaan dan tuntutan lingkungannya.
home
1. financial planning,
2. implementation and,
3. evaluation.
Implementasi Manajemen
Keuangan Sekolah
Komponen utama manajemen keuangan meliputi,
home
WASSALAM
TERIMA KASIH