Anda di halaman 1dari 30

KONDILOMA AKUMINATA

Oleh
Dr. RIZAL
DEFINISI
Kondiloma adalah kutil yang
berlokasi di area genital
(uretra, genital dan rektum).
Kondiloma akuminata
merupakan tonjolan-tonjolan
yang berbentuk bunga kol
atau kutil yang meruncing
kecil yang bertumbuh
kembang sampai
membentuk kelompok yang
berkembang terus ditularkan
secara seksual.
Kondiloma Akuminata seringkali disebut juga :
1. Kutil kelamin
2. Kutil kemaluan
3. Kutil genital (kutil genitalia)
4. Genital warts
5. Veruka akuminata
6. Venereal wart
7. Jengger ayam
GEJALA DAN TANDA YANG SERING MUNCUL
Terdapat di daerah lipatan yang lembab, misalnya di daerah
genitalia eksterna.
Pada pria tempat predileksinya di perineum dan sekitar anus, sulkus
koronarius, glans penis, muara uretra eksterna, korpus dan pangkal
penis.
Pada wanita di daerah vulva dan sekitarnya, introitus vagina, kadang
kadang porsio uteri. Pada wanita yang banyak mengeluarkan fluor
albus atau wanita yang hamil pertumbuhan penyakit lebih cepat.
Berbau busuk.
Warts/kutil memberi gambaran merah muda, flat, gambaran bunga
kol.
Pada pria dapat menyerang penis, uretra dan daerah rektal. Infeksi
dapat dormant atau tidak dapat dideteksi, karena sebagian lesi
tersembunyi didalam folikel rambut atau dalam lingkaran dalam
penis yang tidak di sirkumsisi.
GEJALA DAN TANDA YANG SERING MUNCUL

Pada wanita condiloma akuminata menyerang daerah yang lembab


dari labia minora dan vagina. Sebagian besar lesi timbul tanpa
simptom.
Pada sebagian kasus biasanya terjadi perdarahan setelah coitus,
gatal atau vaginal discharge.
Ukuran tiap kutil biasanya 1-2 mm, namun bila berkumpul sampai
berdiameter 10 cm dan bertangkai. Dan biasanya ada yang sangat
kecil sampai tidak diperhatikan. Terkadang muncul lebih dari satu
daerah.
Pada kasus yang jarang, perdarahan dan obstruksi saluran kemih
jika virus mencapai saluran uretra.
Memiliki riwayat kehidupan seksual aktif dengan banyak pasangan
ETIOLOGI

Virus DNA golongan Papovavirus, yaitu: Human


Papilloma Virus (HPV).
HPV tipe 6 dan 11 menimbulkan lesi dengan
pertumbuhan (jengger ayam).
HPV tipe 16, 18, dan 31 menimbulkan lesi yang
datar (flat).
HPV tipe 16 dan 18 seringkali berhubungan
dengan karsinoma genitalia (kanker ganas
pada kelamin).
PATOFISIOLOGI
Sel dari lapisan basal epidermis diinvasi oleh HPV
penetrasi melalui kulit dan menyebabkan mikro abrasi
mukosa.
Fase virus laten dimulai dengan tidak ada tanda atau
gejala dan dapat berakhir hingga bulan dan tahun.
Mengikuti fase laten, produksi DNA virus, kapsid dan
partikel dimulai.
Sel Host menjadi terinfeksi dan timbul atipikal
morfologis koilocytosis dari kondiloma akuminata.
Area yang paling sering terkena adalah penis, vulva,
vagina, serviks, perineum dan perineal.
Lesi mukosa yang tidak biasa adalah di
oropharynx, larynx, dan trachea telah dilaporkan.
HPV-6 bahkan telah dilaporkan di area lain yang
tidak biasa (ekstremitas).
Lesi simultan multiple juga sering dan melibatkan
keadaan subklinis sebagaimana anatomi yang
berdifferensiasi dengan baik.
Infeksi subklinis telah ditegakkan dalam
membawa keadaan infeksi dan potensi akan
onkogenik.
KLASIFIKASI
Kondiloma akuminata dibagi dalam 3 bentuk
1. Bentuk akuminata
Terutama dijumpai pada daerah lipatan dan
lembab. Terlihat vegetasi bertangkai dengan
permukaan berjonjot seperti jari. Beberapa
kutil dapat bersatu membentuk lesi yang lebih
besar sehingga tampak seperti kembang kol.
Lesi yang besar ini sering dijumpai pada wanita
yang mengalami fluor albus dan pada wanita
hamil, atau pada keadaan imunitas terganggu.
2. Bentuk papul
Lesi bentuk papul biasanya didapati di
daerah dengan keratinisasi sempurna, seperti
batang penis, vulva bagian lateral, daerah
perianal dan perineum. Kelainan berupa papul
dengan permukaan yang halus dan licin,
multipel dan tersebar secara diskret.
3. Bentuk datar
Secara klinis, lesi bentuk ini terlihat sebagai
makula atau bahkan sama sekali tidak tampak
dengan mata telanjang, dan baru terlihat
setelah dilakukan tes asam asetat. Dalam hal
ini penggunaan kolposkopi sangat menolong.
FAKTOR FAKTOR RESIKO

1. Aktivitas Seksual
2. Penggunaan Kontrasepsi
3. Merokok
4. Kehamilan
5. Imunitas
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis.
Dapat dilakukan pemeriksaan penunjang dengan:

1. Tes asam asetat


Bubuhkan asam asetat 5% dengan lidi kapas
pada lesi yang dicurigai. Dalam beberapa menit
lesi akan berubah warna menjadi putih
(acetowhite). Perubahan warna pada lesi di daerah
perianal perlu waktu lebih lama (sekitar 15 menit).
2. kolposkopi
merupakan tindakan yang rutin dilakukan di bagian
kebidanan. Pemeriksaan ini terutama berguna untuk
melihat lesi kondiloma akuminata subklinis, dan
kadang-kadang dilakukan bersama dengan tes asam
asetat.

3. Histopatologi
Pada kondiloma akuminata yang eksofitik, pemeriksaan
dengan mikroskop cahaya akan memperlihatkan
gambaran papilomatosis, akantosis, rete ridges yang
memanjang dan menebal, parakeratosis dan vakuolisasi
pada sitoplasma.
KOLPOSKOPI
KOMPLIKASI

a. Kanker serviks
b. Kanker genital lain
c. Infeksi HIV
d. Komplikasi selama kehamilan dan persalinan
KONDILOMA SELAMA KEHAMILAN

Wanita yang terpapar HPV


selama kehamilan memiliki
kekhawatiran bahwa virus ini
akan membahayakan bayi
mereka. Dalam kebanyakan
kasus HPV tidak
mempengaruhi perkembangan
janin.
PENGARUH KONDILOMA SELAMA KEHAMILAN

Jika seorang wanita terpapar kondiloma


selama kehamilan, maka kondiloma akan
cepat berkembang
Kemungkinan karena terjadi pengeluaran
cairan vagina berlebih yang membuat
lingkungan yang baik untuk virus, perubahan
hormonal atau penurunan kekebalan tubuh.
PENGARUH KONDILOMA TERHADAP BAYI

HPV tidak mempengaruhi kehamilan dan


kesehatan bayi secara langsung. Resiko
transmisi virus ini terhadap bayi sangat rendah.
Jika bayi terpapar virus saat
kehamilan atau saat melahirkan
maka transmisi ini bisa
menyebabkan terjadinya
perkembangan wart/kutil pada
korda vokalis dan kadang pada
daerah lain pada infan atau anak-
anak.
Kondisi ini disebut recurrent
respiratory papillomatous (RRP), hal
ini sangat berbahaya, namun hal ini
sangat jarang terjadi.
PENGARUH KONDILOMA AKUMINATA BAGI
PERSALINAN

Untuk alasan-alasan yang tidak diketahui, kutil


genital sering meningkat jumlah dan ukurannya
selama kehamilan
Terkadang memenuhi vagina atau menutupi
perineum sehingga pelahiran pervaginam atau
episiotomi sulit dilakukan.
PENGARUH KONDILOMA AKUMINATA BAGI
PERSALINAN

Kemungkinan keadaan basah daerah vulva pada


saat kehamilan merupakan kondisi yang bagus
untuk pertumbuhan virus
Adanya perubahan endokrin dan imunitas pada
kehamilan juga dapat mempengaruhi
pertumbuhan kondiloma akuminata
Pada kehamilan trimester akhir, kondiloma
akuminata sangat kering, mudah rusak dan
berdarah. Selama hamil, virus bereplikasi cepat
dan dapat menyebabkan tumor
PENGARUH KONDILOMA AKUMINATA BAGI
PERSALINAN

Pada persalinan dengan Condyloma genital,


adanya candyloma beresiko:
1. Risiko penularan ke anaknya kalau dilahirkan
melalui vagina.
2. Risiko terjadi perdarahan bila dilahirkan melalui
vagina, yaitu bila jaringan yang mengalami infeksi
condyloma itu mengalami ruptur (mudahnya
robek), bisa menimbulkan perdarahan banyak.
Karena risiko itulah, dipertimbangkan untuk lebih
baik dilahirkan melalui sesar.
Aktivitas
Tidak ada restriksi kecuali menghindari
hubungan seksual
Diet

Tidak ada restriksi, namun sebaiknya


mengkonsumsi nutrisi yang seimbang pada
program dietari untuk memastikan ibu
mendapatkan sitem imun yang optimal.
DIETARI PROGRAM
Sangat penting
1. vitamin B-kompleks, penting untuk multiplikasi sel
2. vitamin C, antiviral
Penting
L-Cystein, suplai sulfur, sebagai preventasi dan
perawatan kutil
Vitamin A, menormalkan kulit dan epitel membran
vitamin E, meningkatkan aliran darah dan membantu
perbaikan jaringan
Zinc, meningkatkan imunitas tubuh melawan virus
PENATALAKSANAAN
a. Kemoterapi
1. Podophylin
2. Podofilytocin
3. Asam Triklorasetik ( TCA )
5. Interferon
4. Topikal 5-Fluorourasil (5 FU )
b. Non Farmakologis
Penggunaan: Bubuk WARTS POWDER
c. Terapi pembedahan
1. Kuret atau Kauter ( Elektrokauterisasi )
2. Bedah Beku ( N2, N2O cair )
3. Laser
4. Terapi Kombinasi
PENCEGAHAN
Pencegahan Primer
Perubahan perilaku
1. Memperbaiki gaya hidup seksual yang terkesan
bebas dan cuek ke arah yang lebih memperhatikan
kesehatan pasangan masing masing.
2. Setia hanya pada 1 pasangan
2. Tanggap dan segera periksa ke rumah sakit atau
puskesmas bila terjadi hal yang abnormal di sekitar
genitalia untuk menghindari kondisi yang parah
3. Akses kondom dan pengadaannya
Membiasakan penggunaan kondom saat berhubungan
seksual
Pencegahan sekunder
Layanan IMS
Pemerintah daerah atau pusat sebaiknya
membuat suatu lembaga yang bisa melayani
masyarakat terkait penyakit penyakit IMS
(Infeksi Menular Seksual ).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai