"Diawali pada tahun1927 di Mekkah saat tokoh saya sedang ingin me-laksanakan
ibadah haji bertemu dengan seorang pemuda yaitu Hamid, merekapun berteman".
ketika Hamid yang pulang kembali kekampung setelah menempuh pendidikan
diploma di Thawalib, Padang Panjang dan mengingat kejadian tahun 1919 dimana
Hamid berterima kasih kepada Haji Jafar atas kebaikannya selama ini yang telah
menyekolahkannya.
GAYA BAHASA
A. Gaya bahasa hiperbola
1) ...terlompatlah air mata ibuku karena suka cita... (17).
2) ...dan kadang-kadang memberi melarat kepada jiwamu. (28).
B. Gaya bahasa personifikasi
1) ...tiba-tiba datang ombak yang agak besar, dihapuskannya unggunan yang kami dirikan itu...
(18).
2) ...dicelah-celah ombak yang memecah ke atas pasir... (32).
3) ...memperhatikan pergulatan ombak dan gelombang... (48).
AMANAT
Dalam novel ini penulis ingin menyampaikan bahwa segala masalah dapat diatasi
dengan berserah diri atau kembali pada-Nya. Karena di bawah lindungannya,
masalah apapun dapat diatasi dengan mudah.
Penulis juga ingin menyampaikan bahwa cinta yang tulus itu adalah sesuatu yang
abadi dan suci. Perasaan cinta adalah anugerah dari ALLAH yang sangat adil, karena
tidak membeda-bedakan keadaan manusia.
A) NILAI PENDIDIKAN B) NILAI AGAMA