Anda di halaman 1dari 11

Strategy Monitoring

Kelompok 10
Kelas 9-1

Andry Irwanto (05)


Hisma Yuliet (17)
Puguh Prayogi (30)

Strategic Management
16th Edition
Fred R. David-Forest R. David
Proses, Kriteria, dan Metode Evaluasi Strategi

(1) memeriksa basis dari strategi perusahaan,


(2) membandingkan hasil yang diharapkan
dengan hasil aktual, dan
(3) melakukan aksi koreksi untuk memastikan
performa sesuai dengan rencana.
Proses, Kriteria, dan Metode Evaluasi Strategi

Richard Rumelt menawarkan empat kriteria


yang bisa digunakan untuk mengevaluasi
strategi.
1. Konsistensi
2. Kesesuaian
3. Feasibiliti/Kemungkinan Dilaksanakan
4. Keunggulan Kompetitif
Kerangka Evaluasi Strategi
Meninjau Basis Strategi
-Siapkan matriks IFE (Evaluasi Faktor Internal) dan
matriks EFE (Evaluasi Faktor Eksternal) yang telah
telah direvisi.
-Bandingkan matriks EFE dan IFE yang telah
direvisi itu dengan yang matriks IFE dan EFE yang
sudah ada.
-Nilai Apakah terjadi perubahan yang signifikan?
Jika ya, lakukan aktivitas koreksi; jika tidak,
bandingkan rencana dengan progres menuju
sasaran yang telah ditetapkan. Jika ada
perubahan signifikan, lakukan aktivitas koreksi;
jika tidak, lanjutkan.
Mengukur Performa Organisasi
Kualitatif
-Membandingkan hasil yang diharapkan dengan hasil
aktual,
-menginvestigasi pelencengan dari rencana,
-mengevaluasi performa individual,
-memeriksa progres yang dibuat menuju sasaran yang
ditetapkan.
Kuantitif
-Membandingkan performa perusahaan selama periode
waktu yang berbeda,
-Membandingkan performa perusahaan dengan kompetitor,
-Membandingkan performa perusahaan dengan rata-rata
industri.
Balanced Scorecard
-Balance Scorecard mengevaluasi strategi dari beberapa
6 perspektifkonsumen, manajer/karyawan,
operasi/proses, komunitas/tanggung jawab sosial, etika
bisnis/lingkungan hidup, dan keuangan.
-Analisis Balance Scorecard mencari jawaban dari:
(1) Seberapa baik perusahaan terus tumbuh dan
menciptakan nilai seiring dengan mengukur inovasi,
kepemimpinan, kualitas produk, efisisensi proses
operasi, dan seterusnya?
(2) Seberapa baik perusahaan mempertahankan dan
meningkatkan kompetensi utama dan keunggulan
kompetitifnya?
(3) Seberapa puas pelanggan perusahaan?
Karakteristik dari Sistem Evaluasi yang Efektif

(1) Ekonomis,
(2) Terkait dengan sasaran perusahaan,
(3) Dapat menyediakan informasi yang
berguna dan tepat waktu
Perencanaan Kontinjensi
Perencanaan kontinjensi harus dibuat
sesederhana mungkin yaitu Hanya bidang
yang mendapat prioritas tingg iyang
membutuhkan jaminan rencana kontijensi.
Perencanaan Kontinjensi
1) Mengidentifikasi kejadian-kejadian yang menguntungkan maupun tidak
diinginkan yang bisa menghambat pelaksanaan strategi.
2) Menemukan titik-titik picu. Perhitungkan kapan kejadian-kejadian
kontijensi kemungkinan besar terjadi.
3) Menilai dampak dari setiap kejadian kontijensi. Perkirakan manfaat
atau bahaya potensial dari setiap kejadian kontijensi.
4) Mengembangkan rencana kontijensi. Pastikan bahwa rencana kontijensi
sesuai dengan strategi saat ini dan masuk akal secara ekonomis.
5) Menilai dampak negative dari setiap rencana kontijensi. Itu artinya,
memperkirakan seberapa jauh setiap rencana kontijensi akan membiarkan
begitu saja kejadian kontijensi yang terkait. Melakukan hal ini sama dengan
menguantifikasi nilai potensial dari setiap rencana kontijensi.
6) Melakukan sinyal-sinyal awal dari kejadian kontijensi penting. Lakukan
pengawasan sinyal peringatan sejak dini.
7) Untuk kejadian kontijensi dengan sinyal awal yang bisa dipercaya,
kembangkan rencana tindakan di awal untuk menarik keuntungan dari
yang menjadi pertama.
Tantangan Abad 21 dalam Manajemen Strategi

Ada tiga tantangan yang aka dihadapi semua


ahli siasat perusahaan hari ini:
(1) memutuskan apakah proses lebih seperti
ilmu atau seni,
(2) memutuskan apakah strategi harus lebih
terbuka atau tersembunyi dari pemangku
kepentingan, dan
(3) memutuskan apakah proses harus lebih
berorientasi atas-bawah atau bawah-atas
dalam perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai