Anda di halaman 1dari 24

KOMPONEN RUJUKAN

KEGAWATDARURATAN MATARNAL
NEONATAL
KELOMPOK 3:
Elis Lismayanti
Malida Septian D
Rini Sunarti
Titin Maryati
Komponen Tanda Bahaya

Tanda bahaya maternal dan neonatal merupakan gejala yang


menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya atau
mengalami komplikasi.
TANDA BAHAYA KOMPLIKASI MATERNAL
No Kasus Komplikasi Tanda Bahaya
1 Perdarahan Post Partum Pusing, pucat, nadi cepat, akral dingin
Kontraksi uterus lembek
Perdarahan tetap mengalir dari jalan lahir
Nyeri tekan perut
Tanda shock/syok : nad cepat dan halus (>100x permenit)
Tekanan darah < 60 mmHg
Pernafasan cepat (respirasi > 32x permenit)
Pucat (konjungtiva palpebral, telapak tangan, bibir)
Berkeringat, gelisah, apatis/bingung atau pingsan/tak sadar.
2 Partus lama Ibu kelelahan
Pembukaan servix melewati kakan garis waspada pada partograf
Pembukaan servix tidak disertai dengan penurunan bagian bawah janin
3 PEB dan Eklamsi Nyeri kepala hebat tidak hilang dengan analgetik biasa
Penglihatan kabur
Hiperrefleksia
Nyeri ulu hati
Tekanan darah diastolik 90 mmHg
Proteinuri +2 atau lebih
4 Sepsis Puerperalis Demam dengan suhu > 380C
Menggigil atau berkeringat
Lochia berbau sampai nanah
Uterus nyeri tekan
Sumber infeksi: luka peineum, metritis, luka operasi, mastitis
TANDA BAHAYA KOMPLIKASI NEONATUS
no Kasus Tanda Bahaya
Komplikasi
1 Asfiksia Merintih
Tidak bernafas/bernafas megap-megap
Sianosis
Pucat
Letargi/tonus otot menurun
2 Sepsis Apnea, takipnea, dan sianosis
Suhu tidak stabil, penurunan suhu lebih sering <35,50C, hipoternia atau
hipertermia
Aktifitas menurun
Rewel gelisah, tidak mau menetek
Tidak dapat minum
Toleransi asupan yang buruk
Muntah, diare, disensi abdomen, ileus dan sulit minum, hepatomegali
Shock/syok
Purpura
Ubun-ubun menonol atau penuh
3 Prematur/ BBL 2000 gr - 2500 gr. Ibu hamil dengan persalinan prematur perlu dirujuk
BBLR segera dengan janinnya.
Terdapat tanda prematuritas (usia kehamilan kurang dari 36 minggu). Semua bayi
dengan BBL <2000 gr dirujuk ke fasilitas kesehatan.
Response Time/Waktu Tanggap Untuk Stabilisasi
Komplikasi Maternal
Bidan di Rumah Sakit Rumah Sakit
No Kasus Puskesmas PONED
desa/BPS PONEK PONEK + ICU

1 HPP SEGER Ditangani, jika tidak Ditangani, jika Kolaborasi


Syok A ada kemajuan rujuk perdarahan tetap dengan ICU
SEGERA berlangsung, SEGERA
shock/syok tidak
teratasi Siapkan OK

2 PEB/ SEGER Persalinan dalam 6 jam Persalinan dalam 24 Persalinan


Eklamp A untuk eklampsi dan 12 jam dalam 24 jam
si jam untuk PEB

3 Sepsis SEGER SEGERA SEGERA SEGERA


A (dimaksudkan adalah
tidak ada penundaan
dalam melakukan
work-up dan terapi
pada kasus infeksi)
Response Time/Waktu Tanggap Untuk Stabilisasi
Komplikasi Neonatal
Bidan di Puskesmas Rumah Sakit Rumah Sakit
No Kasus
Desa/BPS PONED PONEK PONEK + ICU
1 Asfiksia SEGERA SEGERA resusitasi 10 SEGERA Resusitasi SEGERA
(PONED) Resusitasi 2-3 menit 10 menit resusitasi 10 menit
menit + tergantung
komplikasi
2 Sepsis SEGERA setelah CEPAT CEPAT CEPAT
ditegakkan 5-10 menit untuk 5-10 menit untuk 5-10 menit untuk
diagnosis sepsis menegakkan diagnosa menegakkan menegakkan
(gunakan kategori yang dilanjutkan diagnosa yang diagnosa yang
acuan PONED hal dengan intervensi dilanjutkan dengan dilanjutkan dengan
12-4) terus dirujuk intervensi intervensi

3 BBLR SEGERA setelah SEGERA SEGERA SEGERA


distabilisasi secara Status ditegakkan Status ditegakkan Status ditegakkan
perawatan neonatal dalam waktu 2 menit dalam waktu 2 menit dalam waktu 2
esensial selama 2 kemudian dikelola kemudian dikeloka menit kemudian
menit dirujuk sesuai dengan kondisi sesuai dengan dikeloka sesuai
dengan spesifik atau kondisi spesifik atau dengan kondisi
menggunakan komplikasinya komplikasinya spesifik atau
perawatan komplikasinya
kangguru
Komponen Stabilisasi
merupakan komponen yang sangat penting bagi semua
penolong komplikasi ibu dan BBL/neonatus dan harus
dilaksanakan di setiap tingkat pelayanan dari mulai di tingkat
BDD/BPS sebelum melaksanakan rujukan, karena
berkontribusi dalam penyelamatan ibu dan BBL/Neonatus.
Setelah melaksanakan stabilisasi maka penolong persalinan
atau BBL/neonatus harus mengantar kasus ke sasaran fasilitas
rujukan dengan kemampuan diatasnya
Stabilisasi Komplikasi Maternal

Pelayanan
No Kasus Puskesmas NON-
Bidan di Desa/BPS Puskesmas PONED
PONED
1 HPP Shock/ Kolaborasi bidan Diagnostik Diagnostik
Syok Diagnostik pasang Pasang infus 2 jalur Pasang 2 jalur IV
infus 2 jalur (Ringer (Ringer Laktat atau Uterotonika oksitosin
Laktat atau garam garam fisiologis) 1 20 IU dalam 500 cc
fisiologis) 1 liter liter dalam 15-20 RL
dalam 15-20 menit menit Tatalaksana sesuai
Bebaskan jalan Uterotonika oksitosin kasus (atonia uteri,
nafas dengan 10 IU IM robekan jalan lahir,
pembersihan Bebaskan jalan nafas retensio plasenta, sisa
material penyumbat dengan pembersihan plasenta)
Persiapan donor material penyumbatan Persiapan rujukan
Persiapan rujukan Beri oksigen
Persiapan rujukan
2 Eklampsi Identifikasi Diagnosis klinik Diagnosis klinik
/ PEB tanda bahaya, Dosis awal MgSO4 (40%) 4 gr Dosis awal MgSO4 (40%) 4 gr IV 5
TD> kolaborasi IV 5 menit menit
140/90 bidan Lanjutkan dengan 6 gr dalam Lanjutkan dengan 6 gr dalam 15 cc
MgSO4 15 cc RL Acetat 15 menit RL Acetat 15 menit kejang beri 2 gr
(40%) 4 gr kejang beri 2 gr selama 5 menit selama 5 menit
IV 5 menit Nifedipin jika TD 140/90 Nifedipin jika TD 140/90 mmHg 5-
mmHg 5-10 mg bisa diulang 10 mg bisa diulang 8x/24 jam
8x/24 jam Pasang infus RL dengan jarum
Pasang infus RL dengan jarum ukuran 16 atau lebih maintenance
ukuran 16 atau lebih MgSO4 1 gr selama 24 jam
maintenance MgSO4 1 gr Rujuk bila memburuk. Pasang
selama 24 jam peralatan penanganan kejang goodel,
Pasang peralatan penanganan penghisap lendir, masker O2 4-6
kejang goodel, penghisap liter/menit
lendir, masker O2 4-6
liter/menit
3 Maternal Identifikasi Diagnisis kerja Diagnisis kerja
sepsis tanda bahaya Hidrasi IV Hidrasi IV
Kolabirasi Antibiotika lini pertama : Antibiotika lini pertama : Ampisilin 2
bidan Ampisilin 2 gr + Gentamicyn gr IV setiap 6 jam + Gentamicyn 5
Rujuk 80 mg dan metronidazole 500 mg/kg BB IV tiap 24 jam +
mg IV metronidazole 500 mg IV tiap 8 jam
Rujuk Tindakan sesuai cause
Stabilisasi Komplikasi Neonatal
Pelayanan
No Kasus
Bidan di Desa/BPS Puskesmas NON-PONED Puskesmas PONED
1 Asfiksia Setelah penatalaksanaan bayi baru Setelah manajemen bayi baru Setelah resusitasi neonatus (tahapan
lahir dengan asfiksia. VTP 3-5X30 lahir dengan asfiksia. VTP 30 resusitasi acuan PONED)
detik. Bayi masih merintih/belum detik. Bayi masih
nafas spontan rujuk sambil VTP. merintih/belum nafas spontan
Bila sudah 3 menit, tidak bernafas rujuk sambil VTP.
spontan/denyut jantung (gagal Bila sudah 3 menit, tidak
resusitasi) bernafas spontan/denyut
Rujuk antepartum terbaik jantung (gagal resusitasi)
Rujuk antepartum terbaik
2 Sepsis Identifikasi oleh keluarga/bidan Penegakan diagnosis sepsis dan Penegakan diagnosis dan pemberian
berdasarkan hasil pemeriksaan berikan antibiotik IM sesuai berat antibiotika lini pertama sesuai buku
neonatus (buku KIA hal 49 dan badan (buku saku pelayan acuan PONED.
MTBM) kesehatan neonatus hal 40) Jika ada komplikasi rujuk ke rumah
sakit setelah keadaan stabil

3 BBLR/ Identifikasi oleh keluarga/bidan Pemeriksaan status neonatus dan Pemeriksaan status neonatus, jaga
Prematur berdasarkan tanda-tanda fisik dan perawatan esensial neonatus dan kehangatan, jaga jalan nafas tetap
hasil timbangan SEGERA dirujuk rujuk dengan tetap bersih dan terbuka, kelola gangguan
setelah dilakukan perawatan esensial mempertahankan kehangatan nafas (jika ada), hentikan kejang
neonatus dan rujuk dengan tetap tubuh BBLR/prematur dengan dengan anti konvulsan jika ada,
mempertahankan kehangatan tubuh metode kangguru pasang jalur IV berikan cairan serta
BBLR/prematur dengan metode kelola sesuai dengan kondisi spesifik
kangguru atau komplikasinya (Acuan PONED)
Komponen Konseling
Dalam melakukan konseling, petugas kesehatan harus memperhatikan hal berikut:
Bertindak sebagai pendengar yang baik akan diperoleh Informasi yang sebanyak-
banyaknya, menghindarkan petugas kesehatan dari kesalahan, klien merasa
diperhatikan.
Teknik sederhana berkomunikasi efektif dengan mengulangi dan mempertegas
informasi yang disampaikan klien, mengajukan pertanyaan kepada klien.
Agar dapat memberikan kepuasan pada klien dalam melakukan
konseling/komunikasi interpersonal petugas harus memberikan salam dengan
ramah, tunjukan senyum yang tulus, sapa klien, tunjukkan kesediaan untuk
membantu, bertindak sesuai dengan apa yang dikatakan, berikan bantuan dengan
bersikap hati-hati, jika dalam tindakan rujukan maka berikan rasa aman dan
nyaman
Tandatangani inform consent.
Komponen Tenaga Pengantar
Tenaga pengantar harus memiliki kompetensi sebagai berikut:
Komponen Transportasi
1. Pemanfaatan ambulans 24 jam Puskesmas atau Rumah Sakit
Jadwal supir dan kendaraan perlu dibuat setiap bulan baik di
tingkat Rumah Sakit maupun Puskesmas
Ketersediaan bahan bakar telah disediakan oleh Puskesmas/RS.
Biaya sesuai PERDA yang ada
2. P4K dengan ambulans desa
Program ini perlu dilaksanakan mengingat letak geografi yang
mungkin sulit dan memakan waktu yang cukup lama untuk mencapai
fasilitas pelayanan yang dituju sehingga tidak dapat mengandalkan
ambulan yang ada di puskesmas maupun di rumah sakit
Komponen Peralatan dan Obat

Peralatan dan obat ini harus selalu disediakan dan siap 24 jam di
tempat layanan khususnya di UGD baik Puskesmas PONED
maupun Puskesmas Perawatan serta Poskesdes/BPS untuk akan
mendukung kecepatan penanganan rujukan kasus
kegawatdaruratan maternal dan neonatal
Peralatan dan obat yang perlu dibawa pada saat tenaga kesehatan
mengantar kasus kegawatdaruratan maternal atau neonatal
Peralatan dan obat

No kasus Bidan di Desa/BPM Puskesmas Puskesmas PONED

1 Asfiksia Selimut/handuk Selimut/handuk kering dan Selimut/handuk kering dan


kering dan bersih 2 bersih 2 helai dan handuk bersih 2 helai
helai dan handuk kecil/selendang 1 helai Bantal penyangga leher
kecil/selendang 1 De Lee penghisap lendir De Lee penghisap lendir
helai atau bola karet yang dapat atau bola karet yang dapat
De Lee penghisap dibersihkan dibersihkan
lendir atau bola karet Balon dan sungkup Balon dan sungkup dengan
yang dapat dengan katup pengatur katup pengatur tekanan
dibersihkan tekanan PEEP
Balon dan sungkup Sarung tangan DTT Sarung tangan DTT
dengan katup Jam dengan penunjuk Jam dengan penunjuk detik
pengatur tekanan detik Stetoskop
Sarung tangan DTT Stetoskop Infus set
Jam dengan penunjuk Alas bayi Cairan infus garam normal,
detik ringer laktat, natrium
Stetoskop bikarbonat 4,2%, dextrosa
Alas bayi 10%
Alas bayi
2 Sepsis Selimut/handuk kering Selimut/handuk kering dan Transport incubator
dan bersih bersih Set infus
Pencuci tangan Pencuci tangan alkohol Cairan infus garam normal,
alkohol Kotak berisi peralatan ringer laktat, natrium
Kotak berisi peralatan resusitasi neonatus bikarbonat 4,2%, dextrosa
resusitasi neonatus Stetoskop 10%
Stetoskop Sarung tangan DTT Selimut/handuk kering dan
Sarung tangan DTT Diazepam 10mg/2ml per bersih
rektal Pencuci tangan alkohol
Kotak berisi peralatan
resusitasi neonatus
Stetoskop
Sarung tangan DTT
Diazepam 10mg/2ml per
rektal
3 BBLR (minimal Kontak kulit ke Kontak kulit ke kulit/PMK Kontak kulit ke kulit/PMK
berat dan usia kulit/PMK (jika bayi (jika bayi stabil) (jika bayi stabil)
kehamilan stabil) Dibungkus plastik (jika Dibungkus plastik (jika
tergantung pada Dibungkus plastik tersedia dan bidan telah tersedia dan bidan telah
kemampuan (jika tersedia dan dilatih) dilatih)
area pusat bidan telah dilatih) Pencuci tangan alkohol Pencuci tangan alkohol
rujukan masing- Pencuci tangan Kotak berisi peralatan Kotak berisi peralatan
masing) alkohol resusitasi neonatus resusitasi neonatus
Kotak berisi peralatan Set infus
resusitasi neonatus Cairan infus
Cairan normal saline,
dextrosa 10%
Komponen SOP Pelayanan
SOP Pelayanan yang dimaksud adalah SOP pada saat petugas
kesehatan mengantar kasus gawat darurat ke tingkat pelayanan
yang lebih tinggi.
SOP Maternal Komplikasi selama transportasi
No Kasus Bidan di Desa/BPS Puskesmas PONED Rumah Sakit PONEK
1 HPP- Jaga jalan nafas Jaga jalan nafas Jaga jalan nafas
SHOCK/ Selimuti resusitasi Resusitasi
SYOK Jaga IV 2 jalur Jaga IV 2 jalur IV sentral
20 IU oksitosin min 20 IU oksitosin min
500cc/jam 500cc/jam
Kompresi aorta Tatalaksana sesuai kausa
abd/bimanual tidak berhasil (curettage)
Kompresi aorta
abd/bimanual
2 Eklampsia/ Jaga jalan nafas Jaga jalan nafas Jaga jalan nafas
PEB Jaga dari trauma Jaga dari trauma Jaga dari trauma
MgSO4 IV 1 gr/jam MgSO4 IV 1 gr/jam
melalui infus Ringer melalui infus Ringer
Laktat/Ringer Acetat Laktat/Ringer Acetat
Nifedipin 5 mg Nifedipin 5 mg sublingual
sublingual

3 Maternal Hidrasi Jalur IV Jalur IV/Sentral


sepsis Jalur IV Antibiotik lini pertama Antibiotik kultur
Antibiotik lini pertama rawatan ICU/HCU
SOP Neonatal Komplikasi selama transportasi
No kasus Bidan di Desa/BPS Puskesmas PONED Rumah Sakit PONEK
1 asfiksia Bidan mendampingi bayi Bayi dalam keadaan stabil Dilakukan oleh tim transportasi
Alat perlengkapan termasuk alat Bayi harus dalam keadaan dengan tanda vital neonatus
suntik, selang IV, alat resusitasi hangat yang stabil
Keluarga ikut menemani Didampingi tenaga Tim transportasi harus tetap di
Surat rujukan kesehatan yang terampil RS yang merujuk hingga
Obat-obatan esensial yang mungkin melakukan tindakan neonatus cukup stabil dan
diperlukan selama perjalanan resusitasi, minimal ventilasi kondisinya aman untuk dibawa
Kendaraan yang cukup baik tersedia Tersedia obat dan peralatan Pengkajian klinis di lapangan
Uang yang cukup jika diperlukan yang dibutuhkan Pengobatan
selama merujuk Pemantauan selama perjalanan
Hubungi NICU untuk
bantuan/usulan setiap saat
Dokumen
2 Sepsis Bidan mendampingi bayi Mewaspadai pada gangguan Mewaspadai pada gangguan
Alat perlengkapan termasuk alat khusus, penyakit penyerta khusus, penyakit penyerta serta
suntik, selang IV, alat resusitasi serta komplikasi yang komplikasi yang terjadi seperti
Keluarga ikut menemani terjadi seperti kejang, kejang, hipoglikemi, ganguan
Surat rujukan hipoglikemi, ganguan nafas nafas dan icterus
Obat-obatan esensial yang mungkin dan icterus Merujuk neonatus yang
diperlukan selama perjalanan Merujuk neonatus yang menderita sepsis neonatorum
Kendaraan yang cukup baik tersedia menderita sepsis dengan komplikasi dilakukan
Uang yang cukup jika diperlukan neonatorum dengan setelah keadaan stabil
selama merujuk komplikasi dilakukan
setelah keadaan stabil
3 BBLR/ Bidan mendampingi Manajemen umum Manajemen umum
Prematur bayi Jaga bayi tetap hangat Jaga bayi tetap hangat
Alat perlengkapan (PMK) (PMK)
termasuk alat suntik, Jaga jalan nafas tetap bersih Jaga jalan nafas tetap
selang IV, alat dan terbuka bersih dan terbuka
resusitasi Nilai segera kondisi bayi Nilai segera kondisi
Keluarga ikut tentang tanda vital bayi tentang tanda vital
menemani Mengelola gangguan nafas Mengelola gangguan
Surat rujukan Hentikan kejang dengan anti nafas
Obat-obatan esensial konvulsan Hentikan kejang
yang mungkin Atasi dehidrasi dengan dengan anti konvulsan
diperlukan selama memasang jalur intravena Atasi dehidrasi dengan
perjalanan dan berikan cairan rehidrasi memasang jalur
Kendaraan yang IV intravena dan berikan
cukup baik tersedia Kelola sesuai dengan cairan rehidrasi IV
Uang yang cukup jika kondisi spesifik atau Kelola sesuai dengan
diperlukan selama komplikasinya kondisi spesifik atau
merujuk Manajemen spesifik komplikasinya
Sesuai dengan temuan klinis Manajemen spesifik
dan pengelilaan masing- Sesuai dengan temuan
masing klinis dan pengelilaan
masing-masing
Komponen Komunikasi
Komunikasi memperlancar dan meningkatkan kualitas sistim pelayanan
rujukan kegawatdaruratan maternal dan neonatal (BBL).
TINGKATAN KOMUNIKASI
No Tingkatan Jenis Komunikasi
1 Masyarakat Masyarakat setelah mengetahui tanda bahaya akan dapat langsung
menghubungi tenaga kesehatan terdekat
2 Bidan di desa Bidan di desa/BPS setelah dalam batas kewenangannya tidak mampu
memberikan pelayanan gawat darurat dapat melakukan konsultasi terlebih
dahulu ke Puskesmas PONED atau RS PONEK (UGD, bidan kamar
bersalin, perawat neonatur, SpOG/DsA dalam jejaring pelayanan) sebelum
merujuk kasus.

3 Bidan di Selama dalam perjalanan merujuk kasus, petugas kesehatan dapat


desa/bidan/per melakukan konsultasi ke Puskesmas PONED/RS PONEK
awat selama
perjalanan
4 Puskesmas Pemberi layanan di Puskesmas PONED dapat berkonsultasi ke RS PONEK
PONED atau memberikan konsultasi ke pelayanan di bawahnya.

5 UGD RS UGD RS PONEK dapat memberikan pelayanan konsultasi kepada jejaring


PONEK pelayanan yang ada si dalam suatu wilayah selain agar persiapan menerima
kasus sudah dapat dilakukan atau merujuk ke RS PONEK lain apabila tidak
terdapat ketersediaan tempat atau mengirimkan ambulans apabila masih
dalam jarak waktu emas
SMS Gateway

Mekanisme SMS Gateway adalah sebagai berikut: Setelah


masyarakat mengetahui pelayanan prima yang diberikan oleh
jejaring pelayanan sesuai maklumat pelayanan yang disepakati
bersama masyarakat dan diumumkan, maka masalah atau
apresiasi dapat disampaikan melalui SMS dengan nomor tertentu.
SMS akan dikompilasi oleh suatu institusi yang ditunjuk dan
didistribusikan kepada para pemberi layanan dan penanggung
jawab dan penentu kebijakan pemberi Layanan untuk
mendapatkan penyelesaian ataupun usulan perbaikan yang akan
ditindak-lanjuti oleh para penanggung-jawab di dinas kesehatan,
dinas terkait, PEMDA ataupun organisasi profesi maupun
masyarakat (Pedoman SMS Gateway Program EMAS 2012).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai