Anda di halaman 1dari 32

ANATOMI FISIOLOGI

RESPIRASI
MOCHAMMAD ERWIN RACHMAN

BLOK STRUKTUR DAN FUNGSI DASAR


TUBUH MANUSIA
Motto : The Anatomi-Physiology Of To-day Is The Medicine
OfTo-morrow
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah kuliah ini mahasiswa akan dapat :

Menyebutkan struktur Anatomi Sistem Respirasi


Mengetahui tujuan pernapasan
Mengetahui proses-proses yang termasuk respirasi
Menuliskan fungsi JUP ( Jalan Udara Pernafasan )
Mengetahui JUP Zona Koduksi dan Zona Respirasi
Mengetahui prinsip mekanik pernapasan
Mengetahui otot-otot inspirasi & ekspirasi
Mengetahui Regulasi Sistem Respirasi
Respiratory System Function

Upper respiratory

Lower respiratory

Fig 24-1
Nasal Conchae
Konkha :
Fig 24.3
Superior, middle and
inferior
Other name:
Turbinate bones
A. PUMONALIS

V. Pulmonalis
(
(16th
16th
Generation
Generation)

( 23th Generation )
Respiratory Epithelium
Structure? Mucus escalator
Mucus
produced by
________

Defense by means of
filtering hairs
ciliary escalator
sticky mucous
FISIOLOGI PERNAPASAN :
Tujuan dari pernapasan adalah untuk menyediakan oksigen/O2
bagi seluruh jaringan tubuh dan membuang karbon dioksida / CO2
ke atmosfir. Ini adalah the Cardinal Function of the Lung. Fungsi
tambahan paru yang lain, juga penting yaitu : 1. Menyaring
bahan-bahan toxik,2. Metabolisme beberapa senyawa/compounds
dan 3. Sebagai resovoir darah ( menampung / menerima seluruh
darah yang beredar dalam sirkulasi ).

Untuk mencapai tujuan ini, sistim pernapasan menjalankan fungsi :

1. Ventilasi paru, yaitu masuknya udara atmosfir kedalam paru


sampai di alveoli dan keluarnya udara alveoli paru ke udara
bebas / atmosfir lagi.
2. Difusi O2 dan CO2 antara darah kapiler paru & udara alveoli.
Hal ini terjadi karena ventilasi berlangsung terus-menerus yg
dibarengi aliran perfusi darah ke dalam kapiler alveoli yang
juga terus-menerus mengalir.
3. Transpor 02 dan CO2 dalam darah dan cairan tubuh (CES/ECF)
ke dan dari sel. Point ini sebenarnya tidak termasuk murni
fungsi pernafasan, akan tetapi ini pekerjaan jantung & pp drh.
4. Pengaturan ventilasi oleh sistim syaraf dan hal-hal lainnya.
via V. Pulmonalis
PO2 = 100 mm Hg Aorta Sistim Arteriel Arteriole Kapiler
PCO2 = 40 mm Hg

via sistim Vena Glucose + O2 H2O + CO2 + Energi


Saturasi Hb = 97 % ml ( Vena Cava Sup. & Inferior.) ( di dlmMitochondria )
( 20 ml O2 / 100 ml darah )

Arteri Pulmonalis
( PO2 = 40 mm Hg ,
Saturasi Hb = 70 -75 %,
PCO2 = 45 47 mm Hg ) PCO2 Jaringan me
Dlm udara bebas diatas permukaan laut,tekanan- nya : 760 mm Hg = 1 ( P CO2 = 45 - 47 mmHg ,
atmosf. Tekanan Uap H2O tgtg pada suhu udara..Udara bebas ini Saturasi Hb = 70 - 75 %
mengandung bermacam2 gas. Gas2 utama adlh O2, N2, CO2 & gas2
mulia atl Helium, Neon, Argon dll; masing2 gas mempunyai tekanan
dgn PO2 = 40 mm Hg )
tersendiri, yg namanya Tekanan Partiel (dgn memakai simbol P : PuO2
= 159 mm Hg, PuCO2= 0.3 mm Hg, PuN2=600 mm Hg (termsk gas2
inert). PAO2 = 100 mm Hg , PaO2 = 100 mm Hg juga. PaCO2 = 40 mm
Hg, PvCO2 = 45 -47 mm Hg. PAC02 = 40 mm Hg
Jalan Udara Pernapasan / JUP :
Sebagai pintu masuk ke JUP adalah rongga hidung ( Cavum Nasi ). Terdapat
3 fungsi dari rongga hidung (air conditioning function):
1. Memanaskan Udara sesuai dengan suhu badan : 370C.
Hal ini dimungkinkan oleh karena terdpt PLEXUXUS VENOSUS GISSELBACHII
pada mucosa dinding cavum nasi, dibagian atap dan concha-concha, sehingga
bagian-bagian ini mendapat supply darah yg banyak, dengan aliran yg lambat.

2. Melembabkan udara ( udara inspirasi dilembabkan dengan uap


air/H2O dlm rongga hidung / cavum nasi bertekanan 47 mm Hg pd suhu 370 C
( Ada Daftar khusus dimana dapat dilihat angka-angka hubungan antara TEMPERATUR
dengan tekanan UAP H2O )
3. Menyaring udara (Terdapat bulu-bulu hidung / cilia
pada nares = pintu depan cavum nasi yg menyaring partikel-partikel,
pollutant-pollutant / debu-debu yg berukuran besar 10 > , sbgian
bakteri dan jamur yang mengotori udara atmosfer).
Jalan Udara Pernapasan
Zona konduksi/konveksi : zona hanya
tempat lewatnya udara disebut juga
ruang rugi anatomis (anatomic dead
space)
Zona Respirasi : zona tempat pertukaran
oksigen dan karbondioksida (secara difusi)
pada alveoli.
Difusi gas pada paru
Difusi dalam hal ini adalah proses berpindahnya gas O2 dari
alveoli ke kapiler paru, dan berpindahnya CO2 dari kapiler
paru ke alveoli. Menurut hukum Fick, kecepatan suatu gas
melewati membran adalah sesuai rumus :

Vgas = A.D. (P1 - P2)


T
O2

ERITROSIT

C02
Transpor Oksigen

Pengangkutan Oksigen Oleh Darah


Pengangkutan CO2 Oleh Darah
Hemoglobin facilitates
a large net transfer
Pulmonary
capillary blood Alveolus of oxygen
Oxygen

No hemoglobin O2 bound to hemoglobin Fully saturated


helps maintain P-P hemoglobin
gradient
PAO2=PCO2 PAO2 >PCO2 PAO2=PCO2
Otot Pernapasan :
Otot Inspirasi :
mm. diaphragmatica, mm. intercostales eksterna, m.
sternokleido-mastoideus, mm. skalenius (i) posterior,
medius et anterior & m. pectoralis mayor et minor.

Otot ekspirasi :
mm. intercostales interna, otot abdomen
(m. rectus abdominis), mm obliqus abdominis &
mm transversus abdominis.
Mekanika pernapasan

Paru-paru dapat dikembang kempiskan melalui dua cara :

1. Diafragma bergerak turun naik untukmemperbesar atau


memperkecil ronggadada (diametevertikal longitudinal).
Puncak kupel diaphragma (Centrum Tendineu Diaphragmatica)
dapat turun antara 1 10 cm, tergantung berat ringannya
kegiatan fisik / olah raga.
2. Naik dan turunnya tulang rusuk untuk memperbesar atau
memperkecil diameter antero-posterior dan laterolateral
(samping kiri kanan)
/Inspiration / Expiration

Anterior, Medius
dan Posterior

(M. Transversus
Abdominis, M.
Obliqus)
Refleks Bersin :
Refleks ini menyerupai refleks batuk, akan tetapi ini
hanya berlaku untuk rongga hidung saja. Stimulus
berupa iritasi pada rongga hidung dan impuls afferen
berjalan lewat Nervus Crania-
lis V (N. Trigeminus) ke Medulla Oblo- ngata. Terjadi
seurutan reaksi dimana sejumlah besar udara akan
dilewatkan dengan cepat melalui rongga hidung dan
juga melalui mulut sehingga akan membersihkan
rongga hidung dari benda-benda asing.
Refleks batuk :
Refleks batuk sangat essensial untuk kehidupan, oleh karena
batuk adalah suatu jalan untuk membersihkan JUP dari benda-
benda asing. Bronchi dan trachea sangat sensitif sehingga setiap
benda asing yang menyebabkan iritasi akan menimbulkan refleks
batuk. Larynx dan Carina (titik dimana trachea terbagi menjadi
bronchi) adalah area yang amat sensitif. Impuls afferent berjalan
dari JUP terutama melalui afferent Nervus Vagus
(N. X) ke Medulla Oblongata.
REGULASI PERNAPASAN
A. Kontrol pernapasan otomatis ( Involunter ) :
1. Medullary Respiratory Center
a. Dorsal Respiratory Group ( DRG )
b. Ventral Respiratory Group ( VRG )
c. Pre-Botzinger Complex Pace Maker Neuron :
Berlokasi pd ventro-lateral Medulla Oblongata , antara Nucleus
Ambigus & Nucleus Reticularis lateralis pada sisi kiri dan kanan.
2. Pusat Apneustik ( Apneustic Centre )
3. Pusat Pneumotaksik ( Pneumotaxic Center )

B. Kontrol menurut kemauan ( Volunter ) :


CORTEX CEREBRI
Medullary
respiratory
center
KEMORESEPTOR CENTRAL
KEMORESEPTOR PERIFER
Regulasi aktifitas pernapasan
1. Kontrol kimiawi
- CO2 : via CSF dan konsentrasi ion H+ cairan
interstitiel otak Kemoreceptor sentral
- O2 dan ion H : via carotid dan aortic bodies
Kemoreceptor perifer
2. Non kimiawi
- Vagus and Glossofaringeal afferent JUP dan paru
- Afferent dari pons, hipothalamus, dan sistem limbic
- Afferent dari proprioceptors
- Afferent dari baroreseptor
Chemoreseptor batang otak
(kemoreseptor sentral)
Letaknya di medulla bagian ventral &
dorsal
Memonitor konsentrasi ion H+ CSF, dan ion
H+cairan interstitiel otak
CO2 darah dgn cepat melewati sawar darah
otak ke CSF H2CO3 H+ + HCO3-
Konsentrasi H+ yg tinggi memacu ventilasi
Carotid dan aortic bodies
(kemoreseptor perifer)
Peka terhadap perubahan konsentrasi CO2, O2,
dan ion H+ darah
Kadar pCO2 darah yang terutama merangsang
pernapasan, sebaliknya kekurangan pO2 dan ion
H+ tidak sekuat pengaruh pCO2
Perubahan asam-basa darah juga dikompensasi
oleh respirasi melalui sistem ini. ex
:hiperventilasi-Kussmaul saat asidosis

Anda mungkin juga menyukai