RESPIRASI
MOCHAMMAD ERWIN RACHMAN
Upper respiratory
Lower respiratory
Fig 24-1
Nasal Conchae
Konkha :
Fig 24.3
Superior, middle and
inferior
Other name:
Turbinate bones
A. PUMONALIS
V. Pulmonalis
(
(16th
16th
Generation
Generation)
( 23th Generation )
Respiratory Epithelium
Structure? Mucus escalator
Mucus
produced by
________
Defense by means of
filtering hairs
ciliary escalator
sticky mucous
FISIOLOGI PERNAPASAN :
Tujuan dari pernapasan adalah untuk menyediakan oksigen/O2
bagi seluruh jaringan tubuh dan membuang karbon dioksida / CO2
ke atmosfir. Ini adalah the Cardinal Function of the Lung. Fungsi
tambahan paru yang lain, juga penting yaitu : 1. Menyaring
bahan-bahan toxik,2. Metabolisme beberapa senyawa/compounds
dan 3. Sebagai resovoir darah ( menampung / menerima seluruh
darah yang beredar dalam sirkulasi ).
Arteri Pulmonalis
( PO2 = 40 mm Hg ,
Saturasi Hb = 70 -75 %,
PCO2 = 45 47 mm Hg ) PCO2 Jaringan me
Dlm udara bebas diatas permukaan laut,tekanan- nya : 760 mm Hg = 1 ( P CO2 = 45 - 47 mmHg ,
atmosf. Tekanan Uap H2O tgtg pada suhu udara..Udara bebas ini Saturasi Hb = 70 - 75 %
mengandung bermacam2 gas. Gas2 utama adlh O2, N2, CO2 & gas2
mulia atl Helium, Neon, Argon dll; masing2 gas mempunyai tekanan
dgn PO2 = 40 mm Hg )
tersendiri, yg namanya Tekanan Partiel (dgn memakai simbol P : PuO2
= 159 mm Hg, PuCO2= 0.3 mm Hg, PuN2=600 mm Hg (termsk gas2
inert). PAO2 = 100 mm Hg , PaO2 = 100 mm Hg juga. PaCO2 = 40 mm
Hg, PvCO2 = 45 -47 mm Hg. PAC02 = 40 mm Hg
Jalan Udara Pernapasan / JUP :
Sebagai pintu masuk ke JUP adalah rongga hidung ( Cavum Nasi ). Terdapat
3 fungsi dari rongga hidung (air conditioning function):
1. Memanaskan Udara sesuai dengan suhu badan : 370C.
Hal ini dimungkinkan oleh karena terdpt PLEXUXUS VENOSUS GISSELBACHII
pada mucosa dinding cavum nasi, dibagian atap dan concha-concha, sehingga
bagian-bagian ini mendapat supply darah yg banyak, dengan aliran yg lambat.
ERITROSIT
C02
Transpor Oksigen
Otot ekspirasi :
mm. intercostales interna, otot abdomen
(m. rectus abdominis), mm obliqus abdominis &
mm transversus abdominis.
Mekanika pernapasan
Anterior, Medius
dan Posterior
(M. Transversus
Abdominis, M.
Obliqus)
Refleks Bersin :
Refleks ini menyerupai refleks batuk, akan tetapi ini
hanya berlaku untuk rongga hidung saja. Stimulus
berupa iritasi pada rongga hidung dan impuls afferen
berjalan lewat Nervus Crania-
lis V (N. Trigeminus) ke Medulla Oblo- ngata. Terjadi
seurutan reaksi dimana sejumlah besar udara akan
dilewatkan dengan cepat melalui rongga hidung dan
juga melalui mulut sehingga akan membersihkan
rongga hidung dari benda-benda asing.
Refleks batuk :
Refleks batuk sangat essensial untuk kehidupan, oleh karena
batuk adalah suatu jalan untuk membersihkan JUP dari benda-
benda asing. Bronchi dan trachea sangat sensitif sehingga setiap
benda asing yang menyebabkan iritasi akan menimbulkan refleks
batuk. Larynx dan Carina (titik dimana trachea terbagi menjadi
bronchi) adalah area yang amat sensitif. Impuls afferent berjalan
dari JUP terutama melalui afferent Nervus Vagus
(N. X) ke Medulla Oblongata.
REGULASI PERNAPASAN
A. Kontrol pernapasan otomatis ( Involunter ) :
1. Medullary Respiratory Center
a. Dorsal Respiratory Group ( DRG )
b. Ventral Respiratory Group ( VRG )
c. Pre-Botzinger Complex Pace Maker Neuron :
Berlokasi pd ventro-lateral Medulla Oblongata , antara Nucleus
Ambigus & Nucleus Reticularis lateralis pada sisi kiri dan kanan.
2. Pusat Apneustik ( Apneustic Centre )
3. Pusat Pneumotaksik ( Pneumotaxic Center )