Anda di halaman 1dari 54

PEMBINAAN KESEHATAN

LINGKUNGAN HOTEL

Oleh :

Staf Bidang Kesling

Disampaikan pada :
PELATIHAN PELAYANAN HOTEL SE KALTIM
DI SAMARINDA TAHUN 2009
UNDANG-UNDANG NO.23/92
TENTANG KESEHATAN

Pengertian SEHAT
KEADAAN SEJAHTERA DARI BADAN,
JIWA DAN SOSIAL YANG MEMUNGKIN-
KAN SETIAP ORANG HIDUP PRODUKTIF
SECARA SOSIAL DAN EKONOMI
KUALITAS IPTEK
IMTAQ

Tingkat Pendidikan
Kemampuan Ekonomi Keluarga
Derajat KESEHATAN
(HDI)
PEMBANGUNAN
KESEHATAN
MENINGKATKAN
KESADARAN,
KEMAUAN DAN
KEMAMPUAN HIDUP
SEHAT BAGI SETIAP
PENDUDUK AGAR
TERWUJUD DERAJAT
KESEHATAN YANG
OPTIMAL
Berorientasi kepada
peningkatan dan perlindungan
penduduk sehat (bukan hanya
penyembuhan terhadap orang
sakit), titik berat upaya promotif
dan preventif
HENDRICK L BLUM

Perilaku
DERAJAD
LINGKUNGAN KESMAS YANKES

Heriditas
A P

Keseimbangan :
Agent
LINGK Pejamu
Lingkungan
Paradigma Kesehatan Lingkungan

Upaya program Kesehatan/ Non Kesehatan

Wahana Transisi
Penyakit Masyarakat

Sumber Sehat
Udara
Perubahan Air Seks
Pembangunan Tanah Budaya
Alam Makanan Perilaku
Manusia Gizi
Binatang Hb
Sakit

Sumber Perubahan Sekunder

Simpul 1 Simpul 2 Simpul 4


Simpul 3
UPAYA PROMOTIF PREVENTIF

Penyuluhan kes. yg intensif


Penyehatan Makanan & minuman
Peningkatan higiene & sanitasi
Perlindungan thd lingkungan (-)
Perlindungan dari kecelakaan
Perlindungan, dan keselamatan kerja
Perlindungan dari bhn carsinogenik,
dan bhn berbahaya
Pengendalian sumber-2 pencemaran
PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT
PENGELOLAAN KESEHATAN
LINGKUNGAN HOTEL
UU No, 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup
PP No. 27 tahun 1999 tentang Analisa Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup
Kep. Meneg Lingkungan Hidup No. 17 tahun 2001 tentang
jenis usaha dan atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan
AMDAL
PP No. 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah B3 dan
perubahannya menjadi PP No. 85 tahun 1999
Kep.Men Lingkungan Hidup No.52 tahun 1995 tentang Baku
Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Hotel
Kep.Gubernur No.26/2002 ttg Baku Mutu Limbah Cair
UNDANG-UNDANG NO.23/1992
TENTANG KESEHATAN

Pasal 22 ayat (2): Kesehatan lingkungan dilaksanakan


terhadap tempat umum, lingkungan pemukiman,
lingkungan kerja, angkutan umum dan lingkungan lainnya.

Pasal 22 ayat (3): Kesling meliputi penyehatan air & udara,


pengamanan limbah padat, cair, gas, radiasi dan
kebisingan, pengendalian vektor penyakit

Pasal 22 ayat (4): Setiap tempat atau sarana pelayanan


umum (Hotel) wajib memelihara dan meningkatkan
lingkungan yang sehat sesuai dengan standar dan
persyaratan
KEPMENKES/PERMENKES
Keputusan Menteri Kesehatan RI No.876/2001 tentang
Pedoman Teknis AMDAL
Permenkes No.80 tahun 1990 tentang Persyaratan Kes Hotel
Permenkes No. 061 tahun 1991 tentang Persyaratan
Kesehatan Kolam renang
Permenkes No. 1098 tahun 2003 tentang H&S Rumah
Makan dan Restoran
Permenkes No. 416 tahun 1990 tentang Persyaratan Kualitas
Air Bersih
Permenkes No. 907 tahun 2002 tentang Persyaratan Kualitas
Air Minum
Dll yang terkait
LINGKUNGAN HOTEL
YANG SEHAT
TIDAK MENJADI SARANA PENULARAN
PENYAKIT
TIDAK MENJADI PENYEBAB
TERJADINYA KECELAKAAN
TIDAK MENCEMARI LINGKUNGAN
AMAN, NYAMAN, KONDUSIF UNTUK
MEMPEROLEH PELAYANAN
AKOMODASI, BERISTIRAHAT, DAN
PELAYANAN LAINNYA
BEBERAPA PENGERTIAN
PERSYARATAN KESEHATAN
ADALAH KETENTUAN-KETENTUAN YANG BERSIFAT
TEKNIS KESEHATAN YANG HARUS DIPENUHI
UNTUK MELINDUNGI, MEMELIHARA DAN
MEMPERTINGGI DERAJAT KESEHATAN
MASYARAKAT

HOTEL
ADALAH JENIS AKOMODASI YANG
MEMPERGUNAKAN SEBAGIAN ATAU SELURUH
BANGUNAN UNTUK MENYEDIAKAN JASA
PELAYANAN PENGINAPAN, YANG DIKELOLA
SECARA KOMERSIAL YANG MELIPUTI :
HOTEL BERBINTANG
HOTEL MELATI
HOTEL BERBINTANG
ADALAH JENIS AKOMODASI YANG
MEMPERGUNAKAN SEBAGIAN ATAU
SELURUH BANGUNAN UNTUK
MENYEDIAKAN JASA PELAYANAN
PENGINAPAN, MAKAN DAN MINUM SERTA
JASA LAINNYA BAGI UMUM

HOTEL MELATI
ADALAH JENIS AKOMODASI YANG
MEMPERGUNAKAN SEBAGIAN ATAU
SELURUH BANGUNAN YANG KHUSUS
DISEDIAKAN UNTUK MEMPEROLEH JASA
PELAYANAN PENGINAPAN
PERSYARATAN KESEHATAN
LINGKUNGAN HOTEL

MELIPUTI :

A. KESEHATAN LINGKUNGAN &


BANGUNAN HOTEL
B. KESEHATAN KAMAR/ RUANG HOTEL
C. KESEHATAN FASILITAS SANITASI
HOTEL
A. PERSYARATAN KESEHATAN
LINGKUNGAN & BANGUNAN
HOTEL

1. Persyaratan Umum
2. Tata Ruang
3. Konstruksi
1. Persyaratan Umum

a. Lingkungan & bangunan hotel harus


selalu dalam keadaan bersih.
b. Lingkungan dan konstruksi bangunan
hotel tidak memungkinkan sebagai
tempat bersarang dan berkembang
biaknya serangga dan binatang
mengerat.
c. Bangunan hotel harus kuat, utuh dan
dapat mencegah penularan penyakit
serta kecelakaan.
2. Tata Ruang

Pembagian ruang hotel harus


ditata dan dipergunakan sesuai
dengan fungsinya, serta memenuhi
persyaratan kesehatan
3. Konstruksi
a.Lantai
Terbuat dari bahan yang kuat, kedap air,
permukaan rata, tidak licin dan mudah
dibersihkan.
Lantai yang selalu kontak dengan air
harus mempunyai kemiringan yang
cukup (2 3 %) kearah saluran
pembuangan air limbah.
a.Dinding
Permukaan dinding sebelah dalam
harus rata, mudah dibersihkan.
Permukaan dinding yang terkena
percikan air harus terbuat dari bahan
yang kuat dan kedap air.
c. Ventilasi
Ventilasi dapat menjamin peredaran
udara di dalam kamar/ ruang dengan
baik.
Bila ventilasi alam tidak memenuhi
persyaratan harus dilengkapi dengan
ventilasi mekanis.
d. Atap
Tidak bocor dan tidak memungkinkan
terjadinya genangan air.
e. Langit-langit
Mudah dibersihkan
Tinggi minimal 2,50 meter dari lantai.
f. Pintu
Dapat mencegah masuknya
serangga, tikus dan binatang
pengganggu lain
g.Pencahayaan
Di dalam lingkungan hotel dan di
setiap kamar/ ruang harus
tersedia sarana pencahayaan
dengan intensitas yg cukup
berdasarkan fungsinya.
FUNGSI KAMAR/ RUANG DENGAN
INTENSITAS CAHAYA
NO FUNGSI KAMAR/ INTENSITAS KET.
RUANG CAHAYA (LUX)

1 Tidur Kurang dari 5 Secara


keseluruhan
2 Relaks Minimal 30 tidak
menimbulkan
3 Bercakap-cakap Minimal 60 silau

4 Membaca Lebih dari 100

5 Perlu Ketelitian Lebih dari 200

6 Resiko Kecelakaan Lebih dari 300


tinggi
7 Ketelitian tinggi Lebih dari 500
B. PERSYARATAN KESEHATAN
KAMAR/ RUANG HOTEL
1. Persyaratan umum
2. Persyaratan Khusus
Kamar Tidur
Ruang Istirahat Karyawan
Ruang Pengelolaan Mamin
Kamar Lena
Ruang Cuci
Gudang
Persyaratan kamar/ ruang hotel
a. Selalu dalam keadaan bersih
b. Tersedia tempat sampah yg cukup
c. Bebas dari serangga dan tikus
d. Udara di dalam kamar/ ruang harus
memenuhi persyaratan sbb :
Tidak berbau (terutama H2S & NH3)
Tdk berdebu/berasap (<0,26 mg/ m3)
Mempunyai suhu 18o 28o C
Mempunyai kelembaban 40 70 %
Tidak terdapat kuman alpha strepto cocus
haemoliticus & kuman pathogen
Kadar gas beracun tdk melebihi NAB
e. Tingkat Kebisingan di setiap
kamar/ ruang harus memenuhi
persyaratan sesuai dengan
jenis kegiatan
JENIS KEGIATAN DAN TK. KEBISINGAN

NO JENIS TINGKAT KET.


KEGIATAN KEBISINGAN (dBA)
1 Tidur Kurang dari 40

2 Kantor Kurang dari 75

3 Dapur Kurang dari 80

4 Pertunjukan Kurang dari 90 Maksimal


pemaparan 8
jam
2. Persyaratan Khusus

1. Kamar Tidur
a. Dinding pintu, dan jendela kamar
tidur yang tembus pandang harus
dilengkapi dengan tirai yang
tidak tembus sinar dari luar
b. Perbandingan jumlah tempat
tidur single (untuk satu orang)
dengan luas lantai kamar tidur,
sebagaimana tercantum dalam
tabel berikut :
PERBANDINGAN JUMLAH TEMPAT TIDUR
DENGAN LUAS LANTAI

NO. JUMLAH TEMPAT LUAS LANTAI KET.


TIDUR MINIMAL M2
1 4,5 Setiap
penambahan
satu tempat
2 8
tidur harus
ditambah 5
3 12
M2

4 17

5 20
2. Ruang Istirahat Karyawan
a. Ruang karyawan wanita harus
terpisah dengan ruang karyawan pria
b. Tersedia lemari (locker) yang aman
untuk penyimpanan pakaian karyawan
sesuai kebutuhan
c. Dilengkapi dengan kamar mandi,
jamban dan peturasan yang terpisah
antara pria dan wanita
d. Perbandingan jumlah karyawan
dengan jumlah kamar mandi, jumlah
jamban dan jumlah peturasan
sebagaimana tabel berikut :
PERBANDINGAN JML KARYAWAN PRIA DGN KM
MANDI, JAMBAN & JUMLAH PETURASAN

JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH


KARYAWAN KM.MANDI JAMBAN PETURASAN

S/D 25 1 1 2

26 - 50 2 2 3

51 - 100 3 3 5
Setiap tambah 40-100 karyawan, harus ditambah 1 km mandi, 1
jamban, 1 peturasan
PERBANDINGAN JML KARYAWAN WANITA
DGN KM MANDI, & JML. JAMBAN

JUMLAH KARYAWAN JUMLAH JUMLAH


KM.MANDI JAMBAN

S/D 20 1 1

21 S/D 40 2 2

41 S/D 70 3 3

71 S/D 100 4 4

101 S/D 140 5 5

141 S/D 180 6 6


Setiap tambah 40-100 karyawan, harus ditambah 1 km
mandi, dan 1 jamban
KAPASITAS AIR YANG TERSEDIA BERDASARKAN
TYPE/ TINGKAT HOTEL

3 BINTANG 3 500

300
2. Pembuangan Air Limbah

a. Saluran pembuangan air limbah


harus menggunakan sistem
tertutup, kedap air, dan air dapat
mengalir dengan lancar

b. Setiap air limbah harus diolah


sehingga mutu effluent sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yg berlaku :
BM.LIMBAH CAIR UTK KEGIATAN HOTEL
KEP.GUB.KALTIM 26/2002

TETRIMETRI
GRAVIMETRI
ELEKTROMETRI
g. Toilet tenaga kerja terpisah
dengan toilet pengunjung
h. Tersdia kaca rias, tempat sampah,
asbak, sabun, tissue, gantungan
baju, pengharum ruangan, ember,
gayung, dan alat pengering tangan
i. Harus dilengkapi dengan tanda-
tanda sanitasi yang berisi pesan
mengenai kebersihan/ kesehatan
j. Di dalam toilet pengunjung sampai
dengan 40 wanita dan 60 pria
minimal harus disediakan 3 buah
jamban untuk wanita, 2 bh jamban
dan 2 bh peturasan untuk pria
k. Setiap penambahan pengunjung 40
wanita dan 60 pria harus ditambah
satu buah jamban untuk wanita,
satu buah jamban dan satu buah
peturasan untuk pria
l. Bila peturasan dibuat memanjang,
maka setiap panjang 60 Cm,
diperhitungkan satu buah peturasan
m. Setiap kamar tidur hotel berbintang
harus dilengkapi dengan kamar
mandi dan jamban
n. Tidak terdapat tempat penam-
pungan atau genangan air, yg
dapat menjadi tempat
perindukan serangga dan
binatang mengerat
o. Perbandingan jumlah kamar
mandi dengan jumlah tempat
tidur minimal satu kamar
mandi untuk setiap 1 10
tempat tidur
p. Perbandingan jumlah tempat
tidur dengan jumlah jamban
seperti dalam tabel berikut :
PERBANDINGAN JUMLAH TEMPAT TIDUR
DENGAN JUMLAH

1
2 7 14

5 37 48 5

6 49 - 60 6
4. Tempat Sampah

a. Harus terbuat dari bahan yang kuat,


cukup ringan, tahan karat, kedap air,
dan mempunyai permukaan yang halus
pada bagian dalamnya
b. Mempunyai tutup yang mudah dibuka/
ditutup tanpa mengotori tangan
c. Mudah diisi dan dikosongkan/
dibersihkan
d. Jumlah dan volume tempat sampah
disesuaikan dengan produk sampah
yang dihasilkan pada setiap tempat
kegiatan
KEBERSIHAN TANGAN
PANGKAL HIDUP SEHAT

Tangan menjadi wahana


penularan penyakit
Tangan mudah terkontaminasi
oleh kuman
Tangan bersih, jika kita cuci
tangan dengan benar
MANFAAT CUCI TANGAN
UNTUK HIDUP SEHAT

Menurunkan incidens penyakit


Ada korelasi antara penggunaan
sabun dengan incidens diare
Promosi yang baik tentang cuci
tangan yang benar bagi para ibu
dapat menurunkan prevalensi
diare dan conjunctivitis
CUCI TANGAN YANG BAIK
DAN BENAR

Anda mungkin juga menyukai