Anda di halaman 1dari 52

PRESENTASI KASUS

SEORANG WANITA USIA 51 TAHUN DENGAN


ODS PAPIL EDEMA
Oleh :
MILA ULFIA G99162103
SALMA NADIA FAUZIYAH G99161089
INAYATUL MAULA G99161049
PRISMA CAHYANING RATRI G99162099
MAHIRA BAYU ADIFTA G99161059

Pembimbing : Dr. SENYUM INDRAKILA, dr., Sp. M.


PENDAHULUAN
Papiloedema
Biasanya
Elevasi Diskus Optikus bilateral

Seringkali
Peningkatan tekanan Intrakranial Tumor
Intrakranial
STATUS PASIEN
Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 51 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Sambung Macan, Sragen
Tanggal periksa : 28 November 2017
No. RM : 0140XXXX
Cara Pembayaran : BPJS
KELUHAN UTAMA

Pandangan Mata Kiri terasa Kabur


RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Sejak 2 Minggu yang lalu

Penglihatan mata kiri kabur, pandangan mata kanan kabur


(Kiri>kanan).
Terus menerus, memberat setiap harinya, tidak membaik
(istirahat)
Saat melihat dekat maupun jauh.
Sebelumnya Puskesmas (belum membaik) dengan obat
tetes Keluhan lain

Mata merah (-/-) Pusing (-)


Mata terasa gatal (-) Nrocos (+/+)
Cekot-cekot (-/-) Pandangan dobel (-/-)
Nyeri (-/-) Silau (-/-)
Blobok (-/-)
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Riwayat DM (+)
Riwayat Hipertensi (+) Riwayat Alergi obat/
kontrol rutin sejak + 3
tidak rutin kontrol makanan (-)
tahun lalu

Riwayat Operasi (+)


Riwayat Trauma Mata
Riwayat Kacamata (-) Massa Payudara
(-)
Kanan + 1 tahun lalu
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Riwayat Hipertensi (-) Riwayat DM (-)

Riwayat sakit serupa (-)


KESIMPULAN ANAMNESIS

OD OS
Penglihatan semakin mengkabur Penglihatan semakin mengkabur
Proses
setiap hari sejak 2 minggu setiap hari sejak 2 minggu

Lokalisasi nervus optikus nervus optikus


Sebab defek neurologi defek neurologi
Perjalanan Akut Akut
Komplikasi Belum ditemukan Belum ditemukan
PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan pada 28 November 2017
KESAN UMUM

Keadaan umum baik, compos mentis, gizi kesan cukup

TANDA VITAL

TD : 150/90 mmHg RR : 20 x/menit

HR : 88 x/menit T : 36.40C

BB : 55 Kg TB : 160 cm
PEMERIKSAAN SUBYEKTIF

OD OS
A. Visus Sentralis
1. Visus sentralis jauh 6/15 6/60
a. pinhole Maju 6/7 Tidak maju
b. koreksi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
c. refraksi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
2. Visus sentralis dekat Tidak dilakukan Tidak dilakukan
B. Visus Perifer
Lateral <90o Lateral <90o
Caudal 70o Caudal 70o
1. Konfrontasi tes
Cranial 55o Cranial 55o
Medial 60o Medial 60o
2. Proyeksi sinar Tidak dilakukan Tidak dilakukan
3. Persepsi warna Tidak dilakukan Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN OBYEKTIF

1. Sekitar mata OD OS 3. Pasangan bola mata dalam orbita OD OS


a. tanda radang Tidak ada Tidak ada a. heteroforia Tidak ada Tidak ada
b. luka Tidak ada Tidak ada b. strabismus Tidak ada Tidak ada
c. parut Tidak ada Tidak ada c. pseudostrabismus Tidak ada Tidak ada
d. kelainan warna Tidak ada Tidak ada d. exophtalmus Tidak ada Tidak ada
e. kelainan bentuk Tidak ada Tidak ada e. enophtalmus Tidak ada Tidak ada
2. Supercilia 4. Ukuran bola mata
a. warna Hitam Hitam a. mikroftalmus Tidak ada Tidak ada
b. tumbuhnya Normal Normal b. makroftalmus Tidak ada Tidak ada
c. kulit Sawo matang Sawo matang c. ptisis bulbi Tidak ada Tidak ada
d. gerakan Dalam batas Dalam batas normal d. atrofi bulbi Tidak ada Tidak ada
normal
PEMERIKSAAN OBYEKTIF b. gerakannya OD OS
1.) membuka Tidak tertinggal Tidak tertinggal

2.) menutup Tidak tertinggal Tidak tertinggal

c. rima
5. Gerakan bola mata OD OS 1.) lebar 10 mm 10 mm
a. temporal Tidak terhambat Tidak terhambat 2.) ankiloblefaron Tidak ada Tidak ada
b. temporal superior Tidak terhambat Tidak terhambat 3.) blefarofimosis Tidak ada Tidak ada
c. temporal inferior Tidak terhambat Tidak terhambat d. kulit
d. nasal Tidak terhambat Tidak terhambat 1.) tanda radang Tidak ada Tidak ada
e. nasal superior Tidak terhambat Tidak terhambat 2.) warna Sawo matang Sawo matang
f. nasal inferior Tidak terhambat Tidak terhambat 3.) epiblepharon Tidak ada Tidak ada
6. Kelopak mata 4.) blepharochalasis Tidak ada Tidak ada
a. pasangannya e. tepi kelopak mata
1.) edema Tidak ada Tidak ada 1.) enteropion Tidak ada Tidak ada
2.) hiperemi Tidak ada Tidak ada 2.) ekteropion Tidak ada Tidak ada
3.) blefaroptosis Tidak ada Tidak ada 3.) koloboma Tidak ada Tidak ada
PEMERIKSAAN OBYEKTIF

7. sekitar glandula lakrimalis OD OS


a. tanda radang Tidak ada Tidak ada
b. benjolan Tidak ada Tidak ada
c. tulang margo tarsalis Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
8. Sekitar saccus lakrimalis
a. tanda radang Tidak ada Tidak ada
b. benjolan Tidak ada Tidak ada
9. Tekanan intraocular
a. palpasi Kesan normal Kesan normal
b. tonometri schiotz Tidak dilakukan Tidak dilakukan
c. Non contact tonometer 17.0 13.0
PEMERIKSAAN OBYEKTIF
c. konjungtiva fornix OD OS
1.) edema Tidak ada Tidak ada
2.) hiperemi Tidak ada Tidak ada
3.) sekret Tidak ada Tidak ada
4.) benjolan Tidak ada Tidak ada
10. Konjungtiva OD OS
d. konjungtiva bulbi
a. konjungtiva palpebra superior
1.) edema Tidak ada Tidak ada
1.) edema Tidak ada Tidak ada
2.) hiperemis Tidak ada Tidak ada
2.) hiperemi Tidak ada Tidak ada
3.) sekret Tidak ada Tidak ada
3.) sekret Tidak ada Tidak ada
4.) injeksi konjungtiva Tidak ada Tidak ada
4.) sikatrik Tidak ada Tidak ada
5.) injeksi siliar Tidak ada Tidak ada
b. konjungtiva palpebra inferior
e. caruncula dan plika semilunaris
1.) edema Tidak ada Tidak ada
2.) hiperemi Tidak ada Tidak ada
1.) edema Tidak ada Tidak ada
3.) sekret Tidak ada Tidak ada
2.) hiperemis Tidak ada Tidak ada
4.) sikatrik Tidak ada Tidak ada
PEMERIKSAAN OBYEKTIF

11. Sclera OD OS 13. Kamera okuli anterior OD OS


a. warna Putih Putih a. kejernihan Jernih Jernih
b. tanda radang Tidak ada Tidak ada b. kedalaman Dalam Dalam
c. penonjolan Tidak ada Tidak ada 14. Iris
12. Kornea a. warna Cokelat Cokelat
a. ukuran 12 mm 12 mm b. bentuk Tampak Tampak
b. limbus Jernih Jernih lempengan lempengan
c. permukaan Rata, mengkilap Rata, mengkilap c. sinekia anterior Tidak tampak Tidak tampak
d. sensibilitas Normal Normal d. sinekia posterior Tidak tampak Tidak tampak
e. keratoskop ( Tidak dilakukan Tidak dilakukan
placido )
f. fluoresin test Tidak dilakukan Tidak dilakukan
g. arcus senilis Tidak ada Tidak ada
PEMERIKSAAN OBYEKTIF

15. Pupil OD OS
a. ukuran 3 mm 3 mm
b. bentuk Bulat Bulat
c. letak Sentral Sentral
d. reaksi cahaya langsung Positif Positif
e. tepi pupil Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
16. Lensa
a. ada/tidak Ada Ada
b. kejernihan Jernih Jernih
c. letak Sentral Sentral
e. shadow test (-) (-)
17. Corpus vitreum
1. Kejernihan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
KESIMPULAN PEMERIKSAAN
OD OS
A. Visus sentralis jauh 6/15 6/60
Pinhole Maju 6/7 Tidak Maju
B. Visus perifer
Konfrontasi tes Lateral 90o Lateral <90o
Caudal 70o Caudal 70o
Cranial 55o Cranial 55o
Medial 60o Medial 60o
Proyeksi sinar Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Persepsi warna Tidak dilakukan Tidak dilakukan
C. Sekitar mata Dalam batas normal Dalam batas normal
D. Supercilium Dalam batas normal Dalam batas normal
E. Pasangan bola mata dalam orbita Dalam batas normal Dalam batas normal

F. Ukuran bola mata Dalam batas normal Dalam batas normal


G. Gerakan bola mata Dalam batas normal Dalam batas normal
KESIMPULAN PEMERIKSAAN
H. Kelopak mata Dalam batas normal Dalam batas normal
I. Sekitar saccus lakrimalis Dalam batas normal Dalam batas normal

J. Sekitar glandula lakrimalis Dalam batas normal Dalam batas normal

K. Tekanan intarokular
Palpasi Kesan normal Kesan normal
Tonometri schiotz Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Non contact tonometer 17.0 13.0
L. Konjungtiva fornix Dalam batas normal Dalam batas normal
M. Sklera Dalam batas normal Dalam batas normal
N. Kornea Dalam batas normal Dalam batas normal
O. Camera okuli anterior
Kedalaman Dalam Dalam
P. Iris Bulat, warna coklat Bulat, warna coklat
Q. Pupil Diameter 3 mm, bulat, Diameter 3 mm, bulat,
sentral sentral
R. Lensa Jernih Jernih
KESIMPULAN PEMERIKSAAN

ODS Papil Edema


DIAGNOSIS BANDING
ODS Papil Edema Suspek SOP Neuritis Optik AION
DIAGNOSIS
ODS Papil Edema Suspek SOP
TERAPI
MEDIKAMENTOSA

Asetazolamid
3x250 mg

Metil prednisolon
4 mg 2-1-0
NON MEDIKA MENTOSA

Edukasi tentang Penyakit pasien


Edukasi tentang pentingnya kontrol
Edukasi tentang perlunya pemeriksaan penunjang
RENCANA
CT Scan kepala dengan kontras dan perimetri test
PROGNOSIS
OD OS
1. Ad vitam Dubia Dubia
2. Ad fungsionam Dubia ad Malam Dubia ad Malam
3. Ad sanam Dubia ad Bonam Dubia ad Bonam
4. Ad kosmetikum Bonam Bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Penglihatan
masuknya cahaya ke dalam mata dan difokuskan pada retina

cahaya yang datang dari sumber titik jauh, ketika difokuskan di retina akan
menjadi bayangan yang sangat kecil

Pada orang normal, susunan pembiasan oleh media penglihatan dan panjang
bola mata seimbang, sehingga bayangan benda akan dibiaskan tepat pada
daerah makula lutea.

Mata yang normal disebut mata emetrop dan akan menempatkan bayangan
benda tepat di retina pada keadaan mata tidak berakomodasi
otak sudah dilatih
menangkap
terbalik, nyata,
tegak, tidak terbalik bayangan yang
diperkecil
terbalik itu sebagai
keadaan normal
PAPIL EDEMA
Kongesti noninflamasi diskus
optikus yang berkaitan dengan
peningkatan intrakranium
a.Kenaikan tekanan intra kranial oleh
Etiologi tumor otak, terutama yang letaknya
infratentorial

a.Hipertensi intrakranial yang benigna/ 1)trombosis vena intra kranial


pseudo tumor serebri: 1)gangguan endokrin
1)abses otak
1)Pendarahan subarachnoid atau subdural
1)hidroefalus
a.Penyakit-Penyakit Pada Orbita : tumor
dari nervus optikus, thyroid
ophthalmopathy.

Penyakit-Penyakit Pada Mata : glaukoma


akut, hipotoni oleh karena rudapaksa,
operasi atau uveitis.

a.Penyakit-Penyakit Sistemik : hipertensi


yang maligna,blood dyscrasia, anaemia,
dan pulmonary insufficiency
PATOFISIOLOGI

Tertahannya aliran
aksoplasmik dengan
Pembengkakan diskus
edema intraaksonal
optikus
pada daerah diskus
saraf optikus

Penumpukan material
di lamina kribrosa
sehingga menyebabkan
pembengkakan khas
pada saraf kranial.
PATOFISIOLOGI

peninggian tekanan intrakranial


yang terus-menerus, ditemukan
perdarahan dan bercak cotton wool
Akut
kerusakan akut saraf optik dan
defek lapangan pandang
Papil edema

konsekuensi dari peninggian


tekanan intrakranial yang sedang
Kronik
ditemukan perdarahan dan bercak
cotton wool
PATOFISIOLOGI

24 hingga 48 1 minggu 6-8 minggu


jam

pembentuka pembentuka untuk


n papil n sempurna papiledema
edema dini (established) yang
(early) terbentuk
sempurna
mereda
dengan
pengobatan
MANIFESTASI KLINIS DAN DIAGNOSIS

Anamnesis
Sakit kepala

Mual dan muntah

Gejala visual seringkali Gangguan visual


tidak ditemukan, transient
namun gejala-gejala Penurunan tajam
berikut dapat terjadi: penglihatan, konstriksi
pada lapangan pandang
dan penurunan persepsi
warna
MANIFESTASI KLINIS DAN DIAGNOSIS
Pemeriksaan Hiperemia diskus
Fisik
Manifestasi awal
Edema yang kurang jelas pada serabut saraf

Perdarahan kecil pada lapisan serabut saraf

Pulsasi vena spontan

pembengkakkan lapisan serabut saraf


1)Manifestasi lanjut akhirnya menutupi batas normal diskus dan
diskus secara kasar terlihat terangkat
sumbatan vena dan perdarahan peripapiler
menjadi lebih jelas, diikuti dengan eksudat
dan cotton-wool spots
Retina sensoris peripapiller

Early
Manifestasi kronis
1)Established

1)Longstanding

1)Atrophic
PEMERIKSAAN PENUNJANG

darah lengkap
1)Pemeriksaan gula darah
angiotensin-converting enzyme (ACE)

laboratorium laju endap darah (LED)


serologi sifilis

1)Pemeriksaan Neuroimaging (CT scan, MRI) otak dengan kontras


B-scan ultrasonography

pencitraan Fluorescein angiography

1)Pemeriksaan Perimetri
Fotografi warna stereo pada diskus optikus
lain
DIAGNOSA BANDING

Neuritis optik Papiledema iskemik Neuropati optik


Gejala Visus Visus central hilang Visus tidak menghilang; Defek akut lapang-pandang;
cepat, progresif; jarang kegelapan yang transien Biasanya altitudinal;
ketajaman yang bervariasi turun
akut

Gejala lain Bola mata pegal; sakit sakit kepala, mual, Biasanya tidak ada; arteritis
bila digerakkan; sakit muntah, tanda cranial perlu disingkirkan
supraorbita atau orbita fokal neurologic lain
Sakit bergerak Ada Tidak ada Tidak ada
Bilateral Jarang pada orang Selalu bilateral, Khas unilateral pada stadium
dewasa; sering pada sangat jarang akut, mata kedua terlibat dengan
anak - anak terjadi asimetri gambaran sindrom Foster
Kennedy
DIAGNOSA BANDING
Gejala Tidak ada isokoria; Tidak ada isokoria; Tidak ada
Pupil reaksi sinar reaksi normal isokoria; reaksi
menurun sinar menurun
pada sisi infark
Penglihatan Biasanya menurun Normal Ketajamam
warna,ketajaman bervariasi;
visus penurunan hebat
biasanya
ditemukan pada
arteritis
Sel badan kaca Ada Tidak ada Tidak ada

Fundus Retrobulbar: normal Derajat Biasanya edema


Papilitis: derajat pembengkakan disk segmental,
pembengkakan disc disk bervariasi, dengan sedikit
bervariasi hemoragi perdarahan
DIAGNOSA BANDING

Pulsasi vena Hilang titik buta Defek inferior


kampus Besar altitude
Prognosis Visus biasanya Baik dengan Prognosis buruk
visus kembali normal atau menghilangkan untuk kembali,
tingkat fungsional kausa tekanan intra mata kedua
kranial secara kronis
dapat terlibat
dalam 1/3 kasus
idiopatik
Usia > 55 kausa giant cell
arteritis, 40-60 th
nonarteri
TATALAKSANA

Obat-obatan Pembedahan Diet

Diuretik Lesi massa yang Pembatasan diet dan


Penurunan berat badan mendasarinya, jika ada, harus konsultasi dengan ahli diet
disarankan pada kasus diangkat. dalam kasus hipertensi
hipertensi intrakranial Lumboperitoneal shunt atau intrakranial idiopatik mungkin
idiopatik ventriculoperitoneal shunt diperlukan.
Kortikosteroid efektif dalam dapat digunakan untuk
kasus yang berkaitan dengan memperbaiki aliran LCS.
peradangan Dekompresi selubung saaf
optik dapat dilakukan untuk
mengurangi pemburukan
gejala okuler dalam kasus
hipertensi intrakranial
idiopatik yang tidak
terkontrol dengan obat-
obatan.
PROGNOSIS
berdasarkan penyebab yang mendasarinya

tumor otak obstruksi


pseudotumor
metastase ventrikuler

dibuat shunt
sangat buruk cukup baik
pada aliran LCS

Tatalaksana kurang cepat dan tepat Papil atrofi


Papiledema timbul secara cepat Prognosa kurang baik
Papiledema dengan elevasi lebih dari 5 Dioptri,
perdarahan dan eksudat yang banyak Prognosa penglihatan buruk
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai