KELUHAN UTAMA
“
Pasien mengeluhkan kelopak mata kiri tidak
dapat membuka
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
OD OS
Proses - Neurogenik
Palpebra superior
Lokasi -
Okuli Sinistra
Palpebra superior
Sebab -
Okuli Sinistra
Komplikasi - -
PEMERIKSAAN FISIK
TD = 140/90 mmHg
N = 120x/menit
RR = 22x/menit
T = 36,70C
PEMERIKSAAN SUBYEKTIF
OD OS
A. Visus Sentralis
1. Visus sentralis jauh 6/15 6/20
a. pinhole 6/10 Tidak maju
b. koreksi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
c. refraksi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
2. Visus sentralis
Tidak dilakukan Tidak dilakukan
dekat
B. Visus Perifer
1. Konfrontasi tes Tidak dilakukan Tidak dilakukan
2. Proyeksi sinar Tidak dilakukan Tidak dilakukan
3. Persepsi warna Tidak dilakukan Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN OBYEKTIF
1. Sekitar mata OD OS
d. kulit
1.) tanda radang Tidak ada Tidak ada
2.) warna Sawo matang Sawo matang
3.) epiblepharon Tidak ada Tidak ada
4.) blepharochalasis Tidak ada Tidak ada
e. tepi kelopak mata
1.) enteropion Tidak ada Tidak ada
2.) ekteropion Tidak ada Tidak ada
3.) koloboma Tidak ada Tidak ada
4.) bulu mata Dalam batas Dalam batas
normal normal
PEMERIKSAAN OBYEKTIF
7. Sekitar glandula lakrimalis
a. tanda radang Tidak ada Tidak ada
b. benjolan Tidak ada Tidak ada
c. tulang margo tarsalis Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
8. Sekitar saccus lakrimalis
a. tanda radang Tidak ada Tidak ada
b. benjolan Tidak ada Tidak ada
9. Tekanan intraokular
a. palpasi Kesan normal Kesan normal
(sama dengan (sama dengan
pemeriksa) pemeriksa)
b. non-contact tonometry 15 15
PEMERIKSAAN OBYEKTIF
10. Konjungtiva
a. konjungtiva palpebra
superior
1.) edema Tidak ada Tidak ada
2.) hiperemi Tidak ada Tidak ada
3.) secret Tidak ada Tidak ada
4.) papil dan sikatrik Tidak ada Tidak ada
b. konjungtiva palpebra
inferior
1.) edema Tidak ada Tidak ada
2.) hiperemi Tidak ada Tidak ada
3.) secret Tidak ada Tidak ada
4.) papil dan sikatrik Tidak ada Tidak ada
PEMERIKSAAN OBYEKTIF
c. konjungtiva fornix
1.) edema Tidak ada Tidak ada
2.) hiperemi Tidak ada Tidak ada
3.) secret Tidak ada Tidak ada
4.) papil dan sikatrik Tidak ada Tidak ada
d. konjungtiva bulbi
1.) edema Tidak ada Tidak ada
2.) pterigium Tidak ada Tidak ada
3.) hiperemis Tidak ada Tidak ada
4.) secret Tidak ada Tidak ada
5.) injeksi konjungtiva Tidak ada Tidak ada
6.) injeksi siliar Tidak ada Tidak ada
7.) laserasi Tidak ada Tidak ada
8.) subconjunctival bleeding Tidak ada Tidak ada
PEMERIKSAAN OBYEKTIF
11. Sklera
a. warna Putih Putih
b. tanda radang Tidak ada Tidak ada
c. penonjolan Tidak ada Tidak ada
PEMERIKSAAN OBYEKTIF
12. Kornea
a. ukuran 12 mm 12 mm
b. limbus Terdapat arcus Terdapat arcus
senilis senilis
c. permukaan Rata, mengkilap Mengkilap, erosi
(+)
d. sensibilitas Tidak dilakukan Tidak dilakukan
e. keratoskop (placido) Tidak dilakukan Tidak dilakukan
f. fluoresin tes Tidak dilakukan Tidak dilakukan
g. arcus senilis ada ada
PEMERIKSAAN OBYEKTIF
15. Pupil
a. ukuran 3 mm 5 mm
b. bentuk Bulat Bulat
c. letak Sentral Sentral
d. reflek cahaya langsung dan Direk : Positif Direk : negatif
tidak langsung Indirek : positif Indirek : negatif
PEMERIKSAAN OBYEKTIF
16. Lensa
a. ada/tidak Ada Ada
b. kejernihan Jernih Jernih
OD OS
Visus Sentralis Jauh 6/15 PH 6/10 6/20 PHTM
Sekitar mata Dalam batas normal Dalam batas normal
Supercilia Dalam batas normal Dalam batas normal
Pasangan bola mata
Dalam batas normal Dalam batas normal
dalam orbita
Ukuran bola mata Dalam batas normal Dalam batas normal
Terhambat , kecuali
Gerakan bola mata Dalam batas normal
arah temporal.
KESIMPULAN PEMERIKSAAN
Ptosis (+)
Gerakan membuka dan
Kelopak mata Dalam batas normal menutup kelopak mata
tidak bisa. Lebar rima 0
mm
Sekitar saccus lakrimalis Dalam batas normal Dalam batas normal
Sekitar glandula lakrimalis Dalam batas normal Dalam batas normal
Tekanan Intra Okuler Kesan normal Kesan normal
Konjungtiva palpebra Dalam batas normal Dalam batas normal
Konjungtiva forniks Dalam batas normal Dalam batas normal
Konjungtiva bulbi Dalam batas normal Dalam batas normal
Sklera Dalam batas normal Dalam batas normal
KESIMPULAN PEMERIKSAAN
DIAGNOSIS
OS Ptosis ec parese N.III
TERAPI
PLAN
OD OS
Tinjauan
Pustaka
ANATOMI PALPEBRA
1. Pupil
2. Plica semilunaris
3. Lacrimal
caruncle
4. Kantus medial
5. Konjunctiva
6. Kelopak mata
atas
7. Bulu mata
8. Kantus lateral
9. Margin kelopak
mata
10. Iris
11. Kelopak mata
bawah.
KULIT
sangat halus dan mempunyai rambut vellus
halus dengan kelenjar
sebaseanya
OTOT ORBIKULARIS
Otot skelet yang berfungsi untuk menutup mata
Trikiasis
TARSUS
merupakan rangka dari palpebra
SEPTUM ORBITA
jaringan ikat yang tipis, merupakan perluasan
dari rima orbita
PTOSIS AQUIRED
Faktor Meknik Berat upnormal palpebra ( inflamasi, oedem, tumor, lemak
keras -> otot levator palpebra sulit ngangkat
Faktor Miogenik satu atau kedua kelopak mata, tanda awal myasthenia gravis
dan kejadiannya diatas 95% dari kasus yang ada
PTOSIS KONGENITAL
kegagalan perkembangan m.levator palpebra. Hal ini bersifat
herediter
Congenital Myogenic
Congenitas
GEJALA and Neurogenic
Aponeurotic Ptosis
Ptosis
Jarak fIsura Ringan-Berat Ringan-Berat
palpebra
Lipatan mata atas Lemah atau tidak Lebih tinggi dari
Nampak lipatan pada posisi normal
posisi normal
Fungsi levator berkurang normal
Pandangan atas- Kelopak mata Kelopak mata jatuh
bawah mengikuti arah
pandangan
CARA PEMERIKSAAN
Margin-reflex distance
Levator function
Bells Phenomenon
tindakan dan
penanganan yang tepat.
TATALAKSANA
Advancement of
the levator Prosedur ini biasanya diindikasikan pada ptosis acquired.
aponeurosis Juga dapat dilakukan pada ptosis kongenital
atau Tucking
PEMBEDAHAN
Frontalis sling Pada kasus ptosis berat dengan fungsi palpebra 1-2 mm,
frontalis sling merupakan pendekatan yang paling baik
Prosedur
Fasenella – Operasi ini diindikasikan jika fungsi levator baik (10 mm) dan
Servat ptosis ringan (1-2 mm)
INDIKASI PEMBEDAHAN
Fungsional
Kosmetik
60
DAFTAR PUSTAKA
61
TERIMAKASIH