Anda di halaman 1dari 10

Konservasi Penyu di Pariaman

Kelompok 3
Ana Neferia Zuhri (1720422001)
Liza yunita (1720422004)
Reini (1720422005)
Adrial Ikhwan (1720422006)
Pusat Penangkaran Penyu
Kota Pariaman

Kota Pariaman, Provinsi Sumatera


Barat, merupakan hasil pemekaran
dari Kabupaten Padang Pariaman

Kota ini terdiri dari 4 Kecamatan


yakni, Kecamatan Pariaman
Utara,Pariaman Selatan, Pariaman
Tengah dan Pariaman Timur

Terdapat 4 (empat) pulau kecil, Pulau


Ujung, Pulau Tangah, Pulau Angso
dan Pulau Kasiak yang Disekelilingnya
terdapat ekosistem terumbu karang
Lokasi UPTD Konsrvasi Penyu
berada di pesisir yang masuk
kawasan KKPD Pariaman

Wilayah pesisir dan pulau Kota


Pariaman merupakan daerah
peneluran penyu yang bertelur
sepanjang tahun

Adanya Undang-Undang 23
Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah dimana Kewenangan
pengelolaan wilayah laut beralih
ke Provinsi, maka saat ini UPTD
Parimaan dikelola oleh Dinas
Kelautan dan Perikanan
Kelautan Provinsi Sumatera
Barat
Jenis penyu yang banyak ditemukan di kawasan ini
adalah penyu lekang, penyu hijau dan penyu sisik.
Sarana dan Prasarana

Ruang inkubasi peneluran Kantor


penyu

Hacthery Ruang informasi

Serta fasilitas pendukung


Ruang karantina lainnya

Pos jaga Fasilitas menyelam untuk pelaksanaan


monitoring Terumbu karang yang merupakan
satu kesatuan dalam sebuah siklus kehidupan
penyu
Penyu merupakan salah satu biota laut yang keberadaannya cukup langka
dan terancam punah, baik dari alam maupun kegiatan manusia yang
membahayakan populasinya secara langsung maupun tidak langsung.

Di Indonesia penyu diberikan status dilindungi oleh negara


sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 tahun
1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

Secara internasional penyu masuk dalam red list di IUCN (International Union for Conservation
of Nature and Natural Resources) dan Appendix I CITES (Convention on International Trade
in Endangered Species) yang berarti segala bentuk pemanfaatannya untuk tujuan komersil
dilarang secara total (Direktorat Konservasi dan Taman Nasional Laut, 2009:7)
STRATEGI KONSERVASI PENYU PARIAMAN

No. Isu Masalah Solusi Program Indikator Yang bertanggung Dana yang
jawab Waktu yang dibutuhkan dibutuhkan
1 Lembaga UPT UPT hanya Mengembalikan Membuat target 1. Terlaksananya kerjasama BLH Sumatera 3 tahun
tidak berfungsi berfokus pada tujuan dan Fungsi pencapaian konservasi dengan nelayan dengan Barat, LSM, Ninik
sebagai upaya pariwisata dan awal UPTD dan pariwisata tahunan membentuk kelompok mamak, pemanku
konservasi penyu mengesampingka Penangkaran penyu masyarakat sadar konservasi adat, Universitas -
n konservasi laut yang program kerjanya universitas yang
penyu itu sendiri berfungsi sebagai kontrol dalam terlibat, dan
aktivitas pariwisata Pemerintah
2. Adanya kerjasama dengan Daerah Rp250,000,000
Universitas untuk melakukan
penelitian penyu, habitat, fungsi
ekologis, sosial pariwisata, dan
tema-tema lain terkait penyu
dan UPT sebagai acuan untuk
rencana kongkrit pariwisata
berbasis konservasi
2 Hukum a Adanya oknum Memberikan sangsi Menerapkan sanksi yang Terciptanya lingkungan kerja di pimpinan UPT Kondisional
UPT yang kepada oknum UPT tegas berupa pemecatan UPT yang jujur, berintegritas, yang langsung
menjual telur yang melakukan jabatan dapat dipercaya dan amanah mendapat
Rp0
penyu secara penjualan telur pengawasan dari
ilegal penyu tersebut Pemerintah
Daerah
b Belum adanya Membuat peraturan Penerapan peraturan Terciptanya rasa takut untuk Pemerintah 3 bulan Rp50,000,000
hukum yang pemerintah daerah pemerintah dan melakukan penyimpangan di Daerah, pegawai
mengikat terkait perlindungan mengkampanyekan kawasan konservasi penyu baik UPT, BLH, ninik
secara jelas dan konservasi peraturan pemerintah oleh pegawai, masyarakat, mamak dan
dan spesifik penyu tersebut dalam bentuk maupun pengunjung pemangku adat
baliho, pamflet, dan
bentuk iklan lainnya
c Kurang Merekrut dan mengadakan program Tercapainya tujuan edukasi dan Pemerintah 3 tahun Rp250,000,000
optimalnya melibatkan kerja sadar penyu untuk penyadartahuan tentang nilai- Daerah, Dinas
keterlibatan masyarakat sekitar Ibu - ibu PKK dan nilai konservasi penyu dan pendidikan
masyarakat dalam pengelolaan Membuat komunitas meningkatkan kreativitas serta daerah, petugas
dalam konservasi penyu pencinta penyu dari keikutsertaan masyarakat dalam UPT, seluruh
pengelolaan tingkat SD, SMP dan SMA kampanye konservasi penyu kepala sekolah,
UPT dan lomba - lomba terkait LSM, ninik mamak,
konservasi penyu baik pemangku adat,
cerdas cermat, mewarnai, akademisi, media
fashion show dengan lokal, dan media -
kostum penyu, drama media konservasi
musikal bertema penyu, slaka internasional
turtle project consept, dll
pada perayaan 17 Agustus
yang diliput media

d Public Memperbanyak Membuat lomba tentang Terciptanya kesan moral pimpinan UPT kondisional Rp50,000,000
Awardness informasi tentang konservasi penyu sesuai terhadap para pengunjung yang yang langsung
yang masih keterancaman dengan tingkatan usia datang dan diharapkannya ada mendapat
lemah dan populasi penyu dan terhadap pengunjung, terobosan - terobosan baru pengawasan dari
tidak peran penyu dalam penyewaan jasa guide kedepannya oleh pengunjung Pemerintah
berkelanjuta suatu ekosistem yang memiliki Daerah
n terhadap serta peraturan pengetahuan mumpuni
pengunjung perlindungan penyu terhadap konservasi
penyu meliputi habitat
dan lain- lainnya, serta
melibatkan peran serta
pengunjung dalam aksi
pelepas liaran penyu
3 Ekonomi a Penjualan telur penyu 1. Mengalihkan ekonomi masyarakat Melakukan pelatihan Tidak lagi terjadinya Pemerintah Daerah, 3 tahun Rp100,000,000
secara ilegal yang awalnya menjual telur penyu kepada masyarakat usaha penjualan Dinas pendidikan
secara ilegal dan menggantikan nya sekitar konservasi upt penyu secara ilegal daerah, petugas UPT,
dengan menjual karya berupa cindera penyu seluruh kepala
mata dalam bentuk tas bergambar sekolah, LSM, ninik
penyu, mainan kunci, topi dll. mamak, pemangku
adat, akademisi,
media lokal, dan
2. Memberikan edukasi kepada media - media
masyrakat sekitar daerah konservasi konservasi slaka
upt penyu dan masyarakat umum internasional
tentang regulasi penyu internasional.

b Mitos tentang khasiat Memberikan edukasi kepada Memberikan edukasi Pemerintah, LSM dan 3 tahun Rp50,000,000
telur penyu sehingga masyarakat tentang kebenaran khasiat dengan cara sosialisasi rumah sakit dan
terjadi permintaan telur penyu yang selama ini tidak sesuai dan pembuatan puskesmas daerah
telur penyu yang fakta dan dampak buruk kesehatan baliho tentang fakta
meningkat mengkonsumsinya khasiat telur penyu
sebenarnya.
4 Stres pada Penyu a Pengunjung yang Melakukan pembatasan jumlah Menyediakan Terciptanya konservasi Pemerintah Daerah, 3 tahun Rp200,000,000
datang mengganggu pengunjung setiap hari nya dan beberapa kolam penyu yang kondusif Dinas pendidikan
keberaaan penyu membuat batasan jarak antara khusus untuk sarana dan sesuai harapan daerah, petugas UPT,
pengunjung dengan kolam penyu. edukasi penyu seluruh kepala
Membuat kolam penangkaran khusus sekolah, LSM, ninik
untuk pariwisata yang dipisahkan dari mamak, pemangku
kolam penangkaran untuk konservasi adat, akademisi,
penyu tersebut. media lokal, dan
b Terjadinya Memperbanyak dan memperluas Pemisahan kolam media - media
kanibalisme antara jumlah kolam penyu yang difungsikan penyu berdasarkan konservasi slaka
tukik penyu akibat untuk penangkaran umur internasional 3 tahun Rp300,000,000
luas kolam
penangkaran yang
sempit dan karena
populasinya terlalu
banyak
Total
Rp1,250,000,000
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai