Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN

ASKEP GAGAL GINJAL PADA


LANSIA

OLEH:
KELOMPOK VII
ANATOMI DAN FISIOLOGI
Ginjal merupakan suatu organ yang terletak retroperitoneal pada dinding
abdomen di kanan dan kiri columna vertebralis setinggi vertebra T12 hingga
L3. Ginjal kanan terletak lebih rendah dari yang kiri karena besarnya lobus
hepar. Ginjal dibungkus oleh tiga lapis jaringan, dimana jaringan yang
terdalam adalah kapsula renalis.
Ginjal memiliki korteks ginjal di bagian luar yang berwarna coklat terang dan
medula ginjal di bagian dalam yang berwarna coklat gelap. Korteks ginjal
mengandung jutaan alat penyaring disebut nefron. Setiap nefron terdiri dari
glomerulus dan tubulus.
Menurut Sherwood (2011), ginjal memiliki fungsi yaitu:
a. Mempertahankan keseimbangan H2O dalam tubuh.
b. Memelihara volume plasma yang sesuai sehingga sangat berperan dalam
pengaturan jangka panjang tekanan darah arteri.
c. Membantu memelihara keseimbangan asam basa pada tubuh.
d. Mengekskresikan produk-produk sisa metabolisme tubuh.
e. Mengekskresikan senyawa asing seperti obat-obatan.
DEFINISI PENYAKIT

Gagal ginjal yaitu ginjal kehilangan kemampuannya untuk


mempertahankan volume dan komposisi cairan tubuh dalam
keadaan asupan makanan normal. Gagal ginjal biasanya dibagi
menjadi dua katagori yaitu kronik dan akut.
Penyakit gagal ginjal lebih sering dialami mereka yang berusia
dewasa, terlebih pada kaum lanjut usia, perubahan pada fungsi
ginjal seiring dengan penuaan meningkatkan kerentanan lansia
untuk mengalami gangguan fungsi dan gagal ginjal.
EPIDEMIOLOGI

Angka prevalensi gagal ginjal kronis meningkat akhir-akhir ini terutama


pada populasi lanjut usia.
Data menunjukkan bahwa saat program pengobatan penderita gagal
ginjal tahap akhir (ESRD) didirikan pada tahun 1973 banyak populasi yang
datang dari kalangan pemuda, orang sehat, berpendidikan, dan memliki
motivasi yang tinggi.
Berbeda pada empat dekade setelahnya dimana populasi berumur > 60
tahun justru banyak datang untuk mengikuti program terapi tersebut.
Negara berkembang bahkan negara maju sekalipun seperti Amerika
Serikat mengalami kenaikan prevalensi pada populasi usia lanjut
mengenai kejadian gagal ginjal kronik (Stevens,2010)
PENYEBAB/ ETIOLOGI

Penurunan fungsi ginjal mulai terjadi pada saat seseorang mulai memasuki usia
30 tahun dan pada 60 tahun fungsi ginjal menurun sampai 50%
pada lansia terjadi penurunan beberapa fungsi tubuh secara fungsional
misalnya fungsi jantung, pembuluh darah, serta paru-paru
Kejadian penyakit seperti kekakuan pembuluh darah, hipertensi, gagal jantung,
dan diabetes meningkat seiring dengan bertambahnya usia,
Infeksi misalny pielonefritis kronik, glomerulonephritis.
Penyakit vaskuler hipertensif misalnya nefrosklerosis benigna, nefrosklerosis
maligna, stenosis arteria renalis.
Penyakit metabolik misalnya DM, gout, hiperparatiroidisme, amiloidosis.
Nefropati toksik misalnya penyalahgunaan analgesik, nefropati timbal.
Nefropati obstruktif misalnya saluran kemih bagian atas: kalkuli neoplasma, fibrosis
netroperitoneal.
Batu saluran kencing yang menyebabkan hidrolityasis.
PATOFISIOLOGI
Ginjal akan mengalami penurunan fungi ketika seseorang telah memasuki umur 30
tahun.
Pada usia 60 tahun yang telah akan memasuki masa lansia, fungsi ginjalnya akan
menurun sampai 50% karena berkurangnya jumlah nefron dan kemampuan untuk
berdegenerasi telah tidak ada.
Hal ini yang akan mengakibatkan penurunan pada proses filtrasi, reabsorpsi, dan
sekresi pada ginjal.
Selain itu, adanya penrunan fungsi dari berbagai system seperti jantung dan
pembuluh darah pada lansia yaitu akan mengalami penurunan kekuatan pompa
jantung.
Proses menua juga akan mengakibatkan elatisitas jaringan paru dan dining dada akan
berkurang.
Kedua hal inilah yang akan menyababkan suplai darah dan O2 ke ginjal akan
berkurang yang pada akhirnya akan mengganggu fungsi ginjal.
Fungsi renal menurun, produk akhir metabolisme protein (yang normalnya
diekskresikan ke dalam urin) tertimbun dalam darah.
Terjadi uremia dan mempengaruhi setiap sistem tubuh.
Semakin banyak timbunan produk sampah maka gejala akan semakin berat.
KLASIFIKASI GAGAL GINJAL MENURUT
K/DOQI
Derajat Penjelasan LFG
(ml/mn/1.73m2 )

1 Kerusakan ginjal dengan LFG normal 90


atau meningkat.
2 Kerusakan ginjal dengan LFG menurun 60 - 89
ringan.
3 Kerusakan ginjal dengan LFG menurun 30 - 59
sedang.
4 Kerusakan ginjal dengan LFG menurun 15 - 29
berat.
5 Gagal ginjal < 15 atau dialisis
GEJALA KLINIS

Kelainan hemopoeisis
Kelainan saluran cerna
Kelainan mata
Kelainan kulit
Kelainan selaput serosa
Kelainan neuropsikiatri
Kelainan kardiovaskular
Kelainan sistem pulmoner: krekels, nafas dangkal, kusmaull, sputum kental
Kelainan sistem muskuloskeletal : kram otot, kehilangan kekuatan otot, fraktur
tulang.
Kelainan sistem reproduksi: amenore, atrofi testis.
KOMPLIKASI

Hiperkalemia
Perikarditis
Hipertensi,
Anemia,
Penyakit tulang serta kalsifikasi metastatik akibat retensi fosfat, kadar
kalsium serum yang rendah, metabolisme vitamin D abnormal, dan
peningkatan kadar aluminium.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Urin
Darah
Osmolalitas serum
Sistouretrogram berkemih
Pielografi intravena
Pielografi retrograde dilakukan bila dicurigai ada obstruksi yang reversible.
Arteriogram ginjal
Ultrasonografi Ginjal
Endoskopi Ginjal, Nefroskopi
Arteriogram Ginjal
Biopsi ginjal
EKG
PENATALAKSANAAN

Terapi penyakit ginjal


Pengobatan penyakit penyerta
Penghambatan penurunan fungsi ginjal
Pencegahan dan pengobatan penyakit kardiovaskuler
Pencegahan dan pengobatan komplikasi akibat penurunan fungsi ginjal
Terapi pengganti ginjal dengan dialysis atau transplantasi jika timbul gejala dan
tanda uremia.
NEXT.......
KAJIAN TEORI ASKEP

Anda mungkin juga menyukai