Anda di halaman 1dari 79

Tahap Perkembangan Keluarga

By: Kelompok V
Asumsi Dasar Teori Perkembangan
Keluarga
Teori perkembangan keluarga menjelaskan
perkembangan keluarga secara dinamis dan
mengklasifikasikannya ke dalam satu rangkaian tahap
perkembangan yang jelas.
• developmental processes are inevitable and
important in understanding family (proses
perkembangan tidak dapat di elakkan dan penting
dalam memahami keluarga) .
• Perkembangan keluarga adalah proses
perubahan yang terjadi pada sistem keluarga
meliputi: perubahan pola interaksi dan
hubungan antara anggotanya di sepanjang
waktu.
• Minichin,1947 menggambarkan siklus
perkembangan keluarga merupakan
komponen kunci dalam setiap kerangka kerja
yang memandang keluarga sebagai suatu
sistem
Teori perkembangan keluarga ≠ teori
perkembangan individu dari Freud
dan Piaget yang dipelajari dalam
Psikologi.
Fokus utama: perkembangan keluarga
sebagai sebuah kelompok sosial yang
terdiri dari individu-individu yang
saling berinteraksi yang diatur oleh
norma-norma sosial.
Dimensi utama teori ini adalah waktu
perodik.
Diskusi tentang waktu dalam teori ini
dilihat berdasarkan jam, proses sosial
serta kejadian-kejadian dianggap
mempunyai makna sejarah.
Dimensi lainnya dalam teori ini 
bentuk-bentuk perubahan keluarga.
Termasuk di dalamnya perubahan
peran2 sosial dan struktur
keanggotaan dalam keluarga
Beberapa Konsep Utama
• Family Change and Development
• Positions, Norms, Roles, and
Transitions
• Developmental Tasks.
Beberapa Konsep Utama
• Family Change and Development.
• Pengertian Sosiologi tentang development
difokuskan pada peristiwa-peristiwa keluarga yang
terjadi secara normative.
• Featherman (1985) mendefinisikan development
sebagai tahapan keluarga serta lamanya waktu
keberadaan keluarga pada tahapan keluarga
tertentu.
• Menurut pendekatan Sosiologis, perkembangan
keluarga merupakan suatu proses yang diikuti oleh
usia serta tahapan yang sesuai dengan berlakunya
norma-norma sosial.
• Positions, Norms, Roles and Transitions
• Positions melekat pada pembahasan
tentang struktur kekerabatan
(kinship), yang didefinisikan sebagai
hubungan perkawinan, hubungan
darah, serta hubungan-hubungan
antar generasi. Posisi-posisi utama
dalam keluarga adalah : suami, isteri,
ayah, ibu, anak laki-laki, anak
perempuan, saudara perempuan,
saudara laki-laki.
• Norms (norma-norma) aturan2 sosial
yang mengatur perilaku kelompok dan
perilaku individu. Norma2 ini tidak
berlaku sama pada setiap usia dan
tahapan kehidupan, misalnya :
peraturan terhadap kanak-kanak tidak
dapat diberlakukan pada anak usia
remaja.
Roles didefinisikan sebagai semua
norma yang diberlakukan pada
seseorang yang menempati posisi
tertentu dalam struktur kekerabatan.
Misalnya peran sebagai seorang ibu
diikuti oleh norma yang mengatur
tugas ibu untuk merawat anak.
• Transitions bermakna perubahan
tahapan keluarga dari tahap
sebelumnya ke tahapan berikutnya.
Transisi dari satu tahap ke tahap
berikutnya ditandai oleh peristiwa-
peristiwa yang terjadi diantara
tahapan-tahapan tersebut.
• Developmental Tasks.
• Konsep ini awalnya dikaitkan dengan
transitions yang muncul di dalam
kehidupan individu-individu dan keluarga.
• Pada perkembangan berikutnya, konsep ini
mencoba untuk mengintegrasikan norma-
norma social berdasarkan tahapan usia dan
keluarga dengan ontogenetic maturation
individu anggota keluarga.
• Pada perkembangan terakhir, konsep ini
didefinisikan sebagai kumpulan norma
(role expectations) yang timbul pada
tahapan khusus dalam karir keluarga.
• Empat asumsi dasar tentang teori perkembangan keluarga:
1. Keluarga berkembang dan berubah dari waktu ke waktu
dengan cara-cara yang sama dan dapat diprediksi.
2. Manusia menjadi matur dan berinteraksi dengan orang lain,
sehingga mereka memulai tindakan-tindakan serta reaksi
terhadap tuntutan lingkungannya.
3. Keluarga dan anggotanya melakukan tugas-tugas tertentu
yang ditetapkan oleh mereka sendiri atau oleh konteks
budaya dan masyarakat.
4. Kecenderungan keluarga untuk memulai dengan sebuah
awal dan akhir yang kelihatan jelas.
Perawat akan mendapat pedoman untuk
menganalisis pertumbuhan dan kebutuhan
promosi kesehatan keluarga dari hasil
pengkajian terhadap tahap perkembangan
keluarga dan pelaksanaan tugas-tugas yang
sesuai dengan setiap tahap tersebut. Perawat
akan lebih mampu untuk memberikan
dukungan yang diperlukan untuk kemajuan
dari satu tahap ke tahap lain dengan baik.
Siklus Kehidupan Keluarga
1. Tahap I, Keluarga pemula (pasangan pada tahap pernikahan)
Tahap II, Keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua bayi-
30 bln).
Tahap III, Keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak tertua
berusia 2-6 tahun).
Tahap IV, Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua
berumur 6-13 tahun).
Tahap V, Keluarga dengan anak remaja (anak tertua berumur
13-20 tahun).
Tahap VI, Keluarga melepas anak usia dewasa muda (anak
yang meninggalkan rumah).
Tahap VII, Orangtua usia pertengahan (pensiunan).
Tahap VIII, Keluarga dalam masa pensiun dan lansia.
Tugas-tugas Perkembangan
• Tugas perkembangan keluarga merupakan tanggungjawab
yang harus dicapai oleh keluarga dalam setiap tahap
perkembangannya sehingga dapat memenuhi kebutuhan
biologis, imperative budaya, dan aspirasi serta nilai-nilai
keluarga.
• Tugas perkembangan keluarga meliputi tugas-tugas spesifik
pada setiap tahap yang melekat dalam pelaksanaan 5 fungsi
dasar keluarga: fungsi afektif, fungsi sosialisasi dan
penempatan sosial, fungsi perawatan kesehatan, penyediaan,
dan pengalokasian kebutuhan fisik dan perawatan kesehatan,
fungsi reproduksi, dan fungsi ekonomi.
Perkembangan Keluarga menurut Evelyn Duvall
( Sociological Perspective )
• 1.Keluarga baru
• 2.Keluarga dengan anak baru lahir
• (child bearing)
• 3.Keluarga dengan anak pra sekolah
• 4.Keluarga dengan anak usia sekolah
• 5.Keluarga dengan anak remaja
• 6.Keluarga dengan anak dewasa
• 7.Keluarga dengan usia pertengahan
• 8.Keluarga dengan usia lanjut
Tahap I keluarga baru

Dalam arti secara psikologis:


• Pasangan baru menikah dan belum memiliki anak.
• Perkawinan syah
• Meninggalkan keluarga yg lama dan memiliki
keluarga yg baru
• Masing-masing pasangan mulai membina hub.
baru dg keluarga & kelompok sosial pasangan
masing-masing.
• Suami istri yang membentuk keluarga baru
perlu penyesuaian peran dan fungsi sehari –
hari
• Masing masing pasangan menghadapi
perpisahan dengan keluarga dan belajar hidup
bersama dan beradaptasi dengan kebiasaan
diri dan pasangannya. Misalnya kebiasaan :
makan, tidur, bangun pagi, bekerja, dan
sebagainya
Tugas :
Menurut Wahit dkk, 2006:
1. Membina hubungan intim & kepuasan bersama
2. Menetapkan tujuan bersama
3. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, dan
kelompok sosial
4. Merencanakan anak-KB
5. Menyesuaikan diri dengan kehamilan dan mempersiapkan
diri utk mjd org tua.
Menurut Carter & Mc. Goldrik, 1988; Duval &
Miller, 1985:
1. Membangun perkawinan yg slg memuaskan
2. Menghubungkan jaringan persaudaraan scr
harmonis
3. KB (keputusan ttg kedudukan sbg org tua)
• menurut Spradley:
•Membina hubungan dan kepuasan bersama
•Menetapkan tujuan bersama
•Mengembangkan keakraban
•Membina hubungan dengan kelaurga lain,
teman, kelompok sosial
•Diskusi tentang anak yang diharapkan
Masalah Kesehatan
• Penyesuaian kebutuhan seksual
• Peran perkawinan
• KB, pre natal
• Komunikasi
Diagnosa Keperawatan
• Perubahan proses keluarga
• Perubahan pemeliharaan kesehatan.
• Perubahan penampilan peran
Fungsi Perawat:
• Melakukan kegiatan asuhan keperawatan.
• Melakukan konsultasi, misalnya: tentang KB,
perawatan prenatal, dan komunikasi.

Kurangnya informasi tentang berbagai hal


tersebut dapat menimbulkan masalah seksual,
emosional, rasa takut atau cemas, rasa
bersalah, kehamilan yang tidak direncanakan.
Tahap II: Keluarga dengan anak pertama
• Keluarga yg menantikan kelahiran dimulai dari
kehamilan-kelahiran anak pertama & berlanjut
hingga anak pertama berusia 30 bln (2,5 th).
• Kelahiran bayi pertama memberi perubahan
yang besar dalam keluarga sehingga pasangan
harus beradaptasi dengan perannya untuk
memenuhi kebutuhan bayi.
• Sering terjadi dengan kelahiran bayi,pasangan
merasa terbaikan karena fokus perhatian tertuju
pada bayi. suami merasa belum siap menjadi
ayah atau istri belum siap menjadi ibu
(wahit,2004)
Tugas :
Menurut Wahit dkk, 2006:
1. Persiapan mjd org tua
2. Membagi peran & tanggung jwb
3. Menata ruang utk anak/mengembangkan
suasana rumah yg menyenangkan
4. Mempersiapkan biaya/dana Child Bearing
5. Memfasilitasi role learning anggota keluarga
6. Bertanggung jwb memenuhi kebutuhan bayi-
balita
7. Mengadakan kebiasaan keagamaan scr rutin
Menurut Carter & Mc. Goldrik, 1988; Duval & Miller,
1985:
1. Membentuk keluarga muda sbg sbuah unit yg
mantap
2. Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yg
bertentangan & kebutuhan anggota keluarga
3. Mempertahankan hub. perkawinan yg memuaskan
4. Memperluas persahabatan dg keluarga besar dg
me+ kan peran2 org tua, kakek, nenek
• menurut Spradley:
•Persiapan untuk bayi
•Role masing-masing dan tanggung jawab
•Persiapan biaya
•Adaptasi dengan pola hubungan seksual
•Pengetahuan tentang kehamilan, persalinan
dan menjadi orang tua
Masalah yang muncul :

1. 1.Suami merasa diabaikan.


2. 2.Perselisihan meningkat.
3. 3.Kehidupan seksual dan sosial terganggu
dan menurun.
4. 4.Perawatan bayi
5. 5.Pemahaman tentang: imunisasi, KB,
tumbang.
6. 6.Gaya hidup.
Diagnosa Perawat
• Perubahan proses keluarga
• Perubahan menjadi orang tua
• Potensial peningkatan mjd org tua
• Konflik peran org tua
• Perubahan pemeliharaan kesehatan.
• Perubahan pertumbuhan dan perkembangan
• Perubahan penampilan peran
Fungsi Perawat:

1. Melakukan perawatan
2. Konsultasi terutama merawat bayi,
mengenali gangguan keshatan bayi secara
dini dan cara mengatasinya, imunisasi,
tumbuh kembang anak, interaksi keluarga,
KB, pemenuhan kebutuhan anak terutama
pada ibu yang bekerja.
Tahap III: Keluarga dengan anak usia Pra
Sekolah
• Dimulai dari anak 1 berusia 2,5 th s.d. 5 th.
• Pada tahap ini anak mulai mengenal kehidupan
sosialnya, sudah mulai bergaul dengan teman
sebayanya, tetapi sangat rawan dengan masalah
kesehatan. Anak sensitif terhadap pengaruh
lingkungan dan tugas keluarga adalah mulai
menanamkan norma-norma kehidupan, norma-
norma agama, norma-norma sosial budaya.
Tugas :

Menurut Wahit dkk, 2006


1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga: sandang, pangan,
papan, privasi, rasa aman.
2. Membantu anak bersosialisasi.
3. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, smentara
kebutuhan ank yg lain jg hrs terpenuhi
4. Mempertahankan hub. yg sehat baik didlm maupun diluar
keluarga
5. Pembagian waktu utk individu, pasangan dan anak
6. Pembagian tanggung jwb anggota keluarga
7. Kegiatan & waktu utk stimulasi tum-bang anak
• Menurut Carter & Mc. Goldrik, 1988; Duval &
Miller, 1985:
1. 1.Memenuhi kebutuhan anggota keluarga.
2. 2. ensosialisasikan anak.
3. Mengintegrasikan anak yang baru, sementara
tetap memenuhi kebutuhan anak-anak yang
lain.
4. Mempertahankan hubungan yang sehat
didlm & diluar keluarga.
• menurut Spradley:
•Pembagian waktu untuk individu, pasangan
dan keluarga
•Merencanakan kelahiran anak kemudian
•Pembagian tanggung jawab dengan anggota
keluarga
Masalah kesehatan yang mungkin
muncul :
• Pemahaman tentang tumbang.
• Kurang bersosialisasi.
• Pembagian waktu kurang.
• Melempar tanggung jawab.
Diagnosa Keperawatan
• Kerusakan interaksi sosial
• Potensial peningkatan pemeliharaan
kesehatan
• Koping keluarga tdk efektif, menurun
• Perilaku mencari bantuan kesehatan.
Fungsi Perawat:
• Melakukan perawatan dan penyuluhan
kepada orang tua tentang penyakit dan
kecelakaan yang biasanya terjadi pada anak-
anak.
• Sibling rivaly tumbuh kembang anak, keluarga
berencana, peningkatan kesehatan dan
mensosialisasikan anak.
Tahap IV: Keluarga dengan anak usia
Sekolah
• Dimulai dari anak 1 berusia 6 th s.d. 12 th
• Pd fase ini umumnya keluarga mncapai jmlh
anggota keluarga maks, shg keluarga sgt
sibuk & perlu bekerjasama utk mncapai tgs
perkembangan.
• Keluarga (org tua) perlu belajar berpisah dg
anak, mmberi ksempatan pd anak utk
bersosialisasi disekolah/diluar sekolah.
• Menurut Wahit dkk,2006:
1. Memberikan perhatian ttg kegiatan sosial anak,
pendidikan, semangat belajar.
2. Tetap mempertahankan hub. Yg harmonis dlm
perkawinan.
3. Mendorong anak utk mncapai pengembangan daya
intelektual.
4. Menyediakan aktifitas utk anak
5. Menyesuaikan pd aktifitas komuniti dg
mengikutsertakan anak.
• Menurut Carter & Mc. Goldrik, 1988; Duval &
Miller, 1985:
1. Mensosialisasikan anak-anak termasuk
meningkatkan prestasi sekolah &
mngembangkan hub dg tmn sebaya yg sehat.
2. Mempertahankan hubungan perkawinan
yang memuaskan.
3. Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik
anggota keluarga.
menurut Spradley:
•Menyediakan aktivitas untuk anak
•Biaya yang diperlukan semakin meningkat
•Kerjasama dengan penyelenggara kerja
•Memperhatikan kepuasan anggota kelaurga dan
pasangan
•Sistem komunikasi keluarga
Masalah Kesehatan:
• 1. Pemahaman tentang tumbang.
• 2. Imunitas.
Diagnosa Keperawatan
• Perilaku mencari bantuan kesehatan
• Resiko penularan penyakit
• Kurang pengetahuan
• Perubahan pertumbuhan dan perkembangan
Fungsi Perawat:
• Melalukan perawatan dan konsultasi baik
dalam keluarga maupun di sekolah, misalnya:
pada anak yang mengalami gangguan
kesehatan.
• Perawat bekerja sama dengan guru sekolah
dan orang tua anak.
Tahap V: Keluarga dengan anak
Remaja
• Dimulai dari anak 1 berusia 13 th s.d. 19/20 th,
yaitu pd saat anak meninggalkan rmh org
tuanya.
• Tahap ini paling rawan, karena pada tahap ini
anak akan mencari identitas diri dalam
membentuk kepribadiannya, oleh karena itu suri
tauladan dari kedua orangtua sangat diperlukan.
Komunikasi dan saling pengertian antara kedua
orang tua dengan anak perlu dipelihara dan
dikembangkan.
Tugas
Menurut Wahit dkk, 2006:
• Memberikan kebebasan yang seimbang dan
bertanggung jawab.
• Mempertahankan keintiman.
• Komunikasi terbuka antara anak & org tua
• Hindari: debat, curiga, musuh.
• Mempersiapkan perubahan peran
• Memenuhi kebutuhan tumbang.
• Menurut Carter & Mc. Goldrik, 1988; Duval &
Miller, 1985:
• 1. Menyeimbangkan kebebasan dan
tanggungjawab ketika remaja menjadi dewasa
dan semakin mandiri.
2. Memfokuskan kembali hubungan
perkawinan.
3. Berkomunikasi secara terbuka antara
orangtua dan anak-anak.
menurut Spradley:
• •Menyediakan fasilitas dengan kebutuhan
yang berbeda
•Menyertakan remaja untuk tanggung jawab
dalam keluarga
•Mencegah adanya gap komunikasi
•Mempertahankan filosuf hidup dalam
keluarga
Masalah:
• Konflik antara orang tua dan remaja karena
anak menginginkan kebebasana melakukan
aktivitas.
• Masalah kesehatan yang timbul pada remaja:
sering yang berkaitan dengan obat-obatan
terlarang, minuman keras, sex bebas dan
kecelakaan.
• Komunikasi yang tidak efektif antara anak dan
orang tua
Diagnosa Keperawatan
• Komunikasi keluarga disfungsional
• Gangguan identitas diri
• Resiko terhadap tindakan kekerasan
• Koping keluarga tidak efektif, menurun
• Perubahan pertumbuhan dan perkembangan
• Perubahan penampilan peran
Fungsi Perawat:
• Diarahkan kepada peningkatan dan
pencegahan penyakit.
• Pada orang tua penyakit kardiovaskuler, pada
remaja: penyluhan tentang obat-obatan
terlarang, minuman keras, seks, pecegahan
kecelakaan serta membantu terciptanya
komunikasi yang lebih efektif antara orang tua
dan anak remajanya.
Tahap VI: Keluarga dengan anak usia
Dewasa Pelepasan
• Dimulai sejak anak 1 meninggalkan rumah (menikah).
• Berakhir pada saat anak terakhir meninggalkan rumah.
• Lamanya, tergantung jumlah anak.
• Tujuan : mengorganisasi keluarga. Keluarga mempersiapkan
anak tertua untuk membentuk keluarga sendiri dan tetap
membantu anak terakhir utk lebih mandiri.
• Orang tua akan merasa kehilangan peran dalam merawat
anak dan merasa kosong karena anak-anak sudah tidak
tinggal serumah lagi
Tugas

Menurut Wahit dkk, 2006:


• 1.Memperluas keluarga inti mjd keluarga besar
• 2.Mempertahankan keintiman pasangan.
• 3.Membantu orang tua suami/istri yg sdg sakit &
memasuki masa tua.
• 4.Mempersiapkan anak utk hidup mandiri & menerima
kepergian anaknya.
• 5.Menata kembali fasilitas & sumber yg ada pd keluarga.
• Berperan suami-istri,kakek dan nenek
• Menciptakan lingkungan rmh yg dpt mjd contoh bagi
anak-anaknya.
• Menurut Carter & Mc. Goldrik, 1988; Duval &
Miller, 1985:
• 1. Memperluas siklus keluarga dengan
memasukkan anggota keluarga baru yang
didapatkan melalui perkawinan anak-anak.
2. Melanjutkan untuk memperbaharui dan
menyesuaikan kembali hubungan perkawinan.
3. Membantu orangtua lanjut usia dari pihak
suami maupun istri.
• menurut Spradley:
• •Penataan kembali fasilitas dan sumber-
sumber
•Penataan kembali tanggung jawab antar anak
•Kembali suasana suami istri
•Mempertahankan komunikasi terbuka
•Meluasnya keluarga dengan pelepasan anak
dan mendapatkan menantu
Masalah kesehatan :

• 1.Komunikasi anak – orang tua.


• 2.Transisi peran.
• 3.Perawatan kesehatan : lansia, Ht,
menopause, dll.
Diagnosa Keperawatan
• Komunikasi keluarga disfungsional
• Berduka dan antisipasi
• Perubahan menjadi orang tua
• Perubahan penampilan peran
• Perubahan pemeliharaan kesehatan
Fungsi Perawat:
• Memberi konsultasi penyakit-penyakit yang
dapat timbul, misalnya: penyakit kronis atau
faktor-faktor predisposisi misalnya kolesterol
tinggi, obesitas, hipertensi, masalah
menopause, juga peningkatan kesehatan serta
pola hidup sehat.
Tahap VII: Keluarga dengan usia
pertengahan.
• Dimulai saat anak terakhir meninggalkan rumah.
• Berakhir saat pensiun atau salah satu meninggal.

Setelah anak besar dan menempuh kehidupan keluarga sendiri-sendiri,


tinggallah suami istri berdua saja. Dalam tahap ini keluarga akan
merasa sepi, dan bila tidak dapat menerima kenyataan akan dapat
menimbulkan depresi dan stress.

Pasangan berfokus mempertahankan kesehatan dengan pola hidup sehat,


diet seimbang, olahraga rutin mengisi waktu dengan pekerjaan dan
mempertahankan hub. dengan teman sebaya dan keluarga anak.
Tugas

Menurut Wahit dkk,2006:


• Mempertahankan kesehatan.
• Mempunyai lbh byk waktu &kebebasan dlm arti
mengolah minat sosial & waktu santai
• Memulihkan hub antara generasi muda tua
• Keakraban dg pasangan
• Memelihara hub/kontak dg anak & keluarga
• Persiapan masa tua/pensiun & meningkatkan
keakraban pasangan.
• Menurut Carter & Mc. Goldrik, 1988; Duval &
Miller, 1985:
• 1. Menyediakan lingkungan untuk
meningkatkan kesehatan.
2. Mempertahankan hubungan memuaskan
dan penuh arti dengan para orangtua lansia
dan anak-anak.
3. Memperkokoh hubungan perkawinan.
menurut Spradley:
•Mempertahankan suasana rumah yang
menyenangkan
•Tanggung jawab semua tugas rumah tangga
•Keakraban pasangan
•Mempertahankan kontak dengan anak
•Partisipasi aktivitas sosial
Masalah :

• 1. Promosi kesehatan :
• a. Istirahat yang cukup
• b. Penggunaan waktu luang
• c. O.R. teratur senam pra lansia
• d. BB turun, dll.
• 2. Komunikasi
• 3. Perawatan kesehatan
Diagnosa Keperawatan
• Perilaku mencari pertolongan kesehatan
• Perubahan pemeliharaan kesehatan
• Ketidakefektifan penatalaksanaan aturan
terapeutik atau pengobatan keluarga
• Resiko terhadap penularan penyakit
• Komunikasi keluarga disfungsional
• Perubahan dalam proses keluarga
Fungsi Perawat:
• Melaksanakan perawatan dan konsultasi yang
terkait dengan upaya peningkatan kesehatan
seperti: kebutuhan istirahat yang cukup,
aktivitas ringan sesuai kemampuan, nutrisi
yang baik, berat badan yang sesuai,dll.
Tahap VIII: Keluarga dengan Lansia
• Dimulai : pensiun, salah satu pasangan meninggal.
• Stressor : Pendapatan menurun
• Hubungan sosial hilang
• Kehilangan pekerjaan
• Produktivitas menurun
Tahap ini masuk ke tahap lansia, dan kedua orang tua mempersiapkan diri untuk
meninggalkan dunia fana ini.
Lansia umumnya lbh dpt beradaptasi tinggal dirmh sndiri dr pd bersama anak. Hasil
riset Day and Day 1993, wanita yg tinggal dg pasangannya memperlihatkan
adaptasi yg lbh positif dlm memasuki masa tua dibanding wanita yg tgl dg tmn
sebaya.
Org tua jg perlu melakukan “File Review” dg mengenang pengalaman hidup dan
keberhasilan dimasa lalu agar merasakan bahwa hidupnya berkualitas dan
berarti.
Tugas
Menurut Wahit dkk, 2006:
• 1. Mempertahankan suasana Rumah yg “happy”
• 2. Adaptasi dengan perubahan kehilangan
pasangan, teman, fisik, pendapatan.
• 3. Pertahankan keakraban, hubungan suami-istri
dan slg merawat
• 4. Melakukan file review
• Menerima kematian pasangan, kawan, &
mempersiapkan kematian
• Menurut Carter & Mc. Goldrik, 1988; Duval & Miller,
1985:
• 1. Mempertahankan pengaturan hidup yang
memuaskan.
2. Menyesuaikan terhadap pendapatan yang
menurun.
3. Mempertahankan hubungan perkawinan.
4. Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan.
5. Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi.
6. Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka
(penelaahan dan integrasi hidup).
• menurut Spradley:
• •Persiapan dan menghadapi masa pensiun
•Kesadaran untuk saling merawat
•Persiapan suasana kesepian dan perpisahan
•Pertahankan kontak dengan anak cucu
•Menemukan arti hidup
•Mempertahankan kontak dengan masyarakat
Masalah:
• Stressor: berkurangnya pendapatan dan
hubungan sosial, Kehilangan pekerjaan, dan
Perasaan menurunnya produktivitas dan
fungsi kesehatan.
• Masalah penyakit yang mungkin timbul
biasanya berkaitan dengan penyakit kronis
seperti penyakit degeneratif.
• orang tua rentan mengalami kecelakaan di
rumah.
Diagnosa Keperawatan
• Kerusakan interaksi sosial
• Resiko cidera
• Gangguan citra tubuh
• Perubahan penampilan peran
• Perubahan pemeliharaan kesehatan
• Koping keluarga tidak efektif, ketidakmampuan
• Potensial peningkatan pemeliharaan kesehatan
Peran Perawat:
• Melakukan perawatan pada orang tua
terutama tehadap penyakit-penyakit kronis
dari fase akut sampai rehabilitasi.
• Memperhatikan peningkatan kesehatan
seperti: nutrisi, aktivitas, istirahat,
pemeriksaan mata, gigi, dan pencegahan
kecelakaan di rumah.
Tahap lingkaran kehidupan
keluarga
• Mc Goldrick dan Carter (1985) mengembangkan
model tahap kehidupan keluarga yang didasari oleh
ekspansi, kontraksi, dan penyusunan kembali
(realigment) dari hubungan keluarga yang
memberikan support terhadap masuk, keluar dan
perkembangan anggota keluarga. Model ini diberikan
dengan menggunakan aspek emosional, transisi,
perubahan dan tugas yang diperlukan untuk
perkembangan keluarga.
Tahap lingkaran Proses emosional Perubahan status keluarga yang
kehidupan keluarga transisi dibutuhkan untuk perkembangan
Keluarga dengan anak Menerima pemisahan  Mengembangkan hubungan saudara
dewasa yang belum menikah dengan orang tua yang intim
 Pemisahan dengan keluarga
 Mampu bekerja sendiri
Keluarga yang baru menikah Komitmen dengan  Membentuk sistem keluarga
sistem baru  Menyusun kembali hubungan dengan
ekstended family dan teman-teman
Keluarga dengan anak Menerima generasi  Mengambil peran orangtua
muda/anak yang masih kecil baru dari anggota yang  Menyusun kembali hubungan dengan
ada dalam sistem ekstended family terhadap peran orangtua
dan kakek nenek
 Menyediakan tempat untuk anaknya
Keluarga dengan anak remaja Meningkatkan  Perubahan hubungan orang tua-anak dari
fleksibilitas keluarga masuk remaja ke arah dewasa
dari ketergantunga anak  Memfokuskan kembali pada masa
mencari teman dekat dan karir
 Memulai perubahan perhatian untuk
generasi yang lebih tua
Keluar dan pindahnya anak- Menerima sistem yang  Membicarakan kembalisistem
anak keluar dan masukj perkawinan sebagai keluarga dyad
dalam jumlah yang  Mengembangkan hubungan orang
banyak ke dalam dewasa ke orang dewasa diantara anak-
kelurga anak yang sudah besar dengan orang tua
 Menyesuaikan hubungan termasuk
kepada menantu dan cucu
 Menerima ketidakmampuan dan kematian
dari orang tua (kakek/nenek)
Keluarga lansia Menerima perubahan  Mempertahankan diri sendiri dan atau
dari peran generasi pasangan dalam fungsi dan minat dalam
menghadapi penurunan fisiologis,
eksplorasi terhdap keluarga baru dan
pilihan peran sosial
 Mendukung lebih banyak peran sentral
untuk generasi pertengahan
 Membuat ruang sistem untuk hal-hal
yang bijaksana dan pengalaman pada
saat dewasa akhir, mendukung generasi
yang lebih tua tanpa memberikan
fungsi yang berlebihan kepada mereka
 Menerima kehilangan pasangan, sibling,
dan teman sebaya dan mempersiapkan
untuk kematian diri sendiri, menerima
dengan pandangan dan keutuhan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai