Anda di halaman 1dari 10

CONTOH OBAT ANTIBIOTIK

SPEKTRUM LUAS
“TETRASIKLIN”
DESKRIPSI
• NAMA GENERIK : Tetrasiklin
• NAMA PATEN : Cetacycline-P®, Conmycin®,
Corsatet 250®, Dumocycline®, Farsyclin®,
Hitetra®, Ikacycline®, Indocycline®, Licocklin®,
Spectrocycline®, Super Tetra®, Tetradex®,
Tetrarco®, Tetrin®
• BENTUK SEDIAN : Kapsul
• KOMPOSISI : Kapsul (250 mg; 500 mg).
• CARA KERJA
• bakteriostatik dan bekerja dengan jalan menghambat sintesis
protein kuman.
• menghambat sintesis protein bakteri pada ribosomnya.
• Paling sedikit terjadi 2 proses dalam masuknya antibiotika
Tetrasiklin ke dalam ribosom bakteri gram negatif; pertama
yang disebut difusi pasif melalui kanal hidrofilik, kedua ialah
sistem transportasi aktif.
• Setelah antibiotika Tetrasiklin masuk ke dalam ribosom
bakteri, maka antibiotika Tetrasiklin berikatan dengan ribosom
30s dan menghalangi masuknya komplek tRNA-asam amino
pada lokasi asam amino, sehingga bakteri tidak dapat
berkembang biak.
• Pada umumnya efek antimikroba golongan Tetrasiklin sama
(sebab mekanisme kerjanya sama), namun terdapat
perbedaan kuantitatif dari aktivitas masing-masing derivat
terhadap kuman tertentu. Hanya mikroba yang cepat
membelah yang dipengaruhi antibiotika Tetrasiklin.
• FARMAKOLOGI
• Absorbsi: Oral: 75%
• Distribusi: sejumlah kecil obat mencapai kandung
empedu
• relatif terdifusi dari darah ke cairan serebrospinal
• penetrasi ke dalam cairan serebrospinal bagus
jika ada inflamasi
• Ikatan protein: ~65%.;T
• eliminasi: fungsi ginjal normal 8-11 jam
• gagal ginjal: 57-108 jam.;T
• max serum: oral: 2-4 jam.
• Eksresi: 60% dalam bentuk utuh, feses (dalam
bentuk aktif).
• INDIKASI
• infeksi yang disebabkan oleh klamidia
(trakoma, psitakosis, salpingitis, uretritis dan
limfogranuloma venerum-LGV, riketsia,
brucella, dan spirokaeta.
• Golongan tetrasiklin juga digunakan untuk
infeksi saluran napas dan genital oleh
micoplasma, pada akne (jerawat), penyakit
jaringan penyangga gigi yang destruktif
(periodontal), bronkitis kronik yang kambuh
kembali dan leptospirosis
• KONTRAINDIKASI
• Tetrasiklin dapat menyebabkan pewarnaan
pada gigi karena deposisi pada tulang dan gigi
yang sedang tumbuh. Untuk itu tetrasiklin
sebaiknya tidak diberikan pada :
– Anak di bawah 12 tahun
– Ibu hamil
– Ibu menyusui
• Tetrasiklin dapat memicu gagal ginjal untuk itu
sebaiknya tidak diberikan kepada pasien
dengan penyakit ginjal (kecuali doksisiklin dan
minosiklin).
• PENGARUH
1. Pengaruh anak : Tidak dianjurkan untuk anak < 8
tahun.
2. Pengaruh hasil lab : Berpengaruh pada hasil
pengukuran : fungsi hepar, renal, CBC
3. Pengaruh menyusui : Obat dieksresikan dalam ASI,
tidak direkomendasikan.
4. Pengaruh kehamilan
• Faktor risiko : Tetrasiklin mampu menembus plasenta
dan menembus kedalam sirkulasi sistemik janin
• dapat menyebabkan pewarnaan yang permanen pada
gigi bayi jika digunakan pada fase pertengahan
kehamilan.
• EFEK SAMPING
a. Perusakan warna pada gigi
b. Merapuhkan gigi dan melubangi gigi
c. Gangguan pencernaan
• DOSIS
a. Infeksi; 250 mg tiap 6 jam, dapat ditingkatkan pada infeksi
berat sampai 500 mg setiap 6-8jam.
b. Infeksi umum; 4 dd 250-500 mg (garam Hcl/ fosfat) 1 jam a.c
atau 2 jam p.c.
c. Infeksi Chlamydia 4 dd 500 mg selama 7 hari, acne 3-4 dd
250 mg selama 1 bulan, setiap minggu dikurangi dengan 250
mg sampai tercapai stabilisasi (selama 3-6 bulan).Malaria 4
dd 250 – 500 mg selama 7-10 hari dikombinasi dengan
kinin.Infeksi H. Pylori 4 dd 500 mg selama 1-2 minggu.
• CONTOH OBAT GOLONGAN TETRASIKLIN
CONMYCIN
1. Komposisi
Tetracycline HCL
2. Indikasi
Infeksi karena organisme yang peka terhadap tetrasiklin
3. Dosis
1 kaps 4 x/ hr. Brucellosis 500 mg 4 x/hr selama 3 minggu.
Sifilis 30-40 g dalam dosis terbagi selama 15 hr.
4. Penggunaan obat
Berikan pada saat perut kosong 1 jam sebelum atau 2 jam
sesudah makan dengan segelas air, dalam posisi tegak. Dapat
diberikan bersama makanan untuk mengurangi rasa tidak
nyaman pada GI.
5. Kontra Indikasi
Riwayat hipersensitivitas terhadap tetrasiklin. Hamil, anak
<12 tahun.
6. Efek samping
Anoreksia, mual, muntah, diare, gossitis, disfagia,
enterokolitis, lesi inflamasi, ruam makulopapular dan
eritematosa, fotosensitif.

Anda mungkin juga menyukai