Penanganan Anastesi Pada Pasien Geriatri
Penanganan Anastesi Pada Pasien Geriatri
geriatri
Hasanah
Indra Permana
Liana Puspitasari
Sabrina Hanum
Anestesi Inhalasi
Konsentrasi alveolar minimum (minimum alveolar
concentration = MAC) mengalami penurunan kurang
lebih 4% perdekade pada mayoritas anestesi inhalasi.
Mekanisme kerja anestesi inhalasi berhubungan dengan
gangguan pada aktivitas kanal ion neuronal terhadap
nikotinik, asetilkolin, GABA dan reseptor glutamat.
Adanya gangguan karena penuaan pada kanal ion,
aktivitas sinaptik, atau sensitivitas reseptor ikut
bertanggung jawab terhadap perubahan farmakodinamik.
Anastesi Intravena dan Benzodiazepine
Tidak ada perubahan sensitivitas otak terhadap
tiopental yang berhubungan dengan usia. Namun, dosis
tiopental yang diperlukan untuk mencapai anestesia
menurun sejalan dengan pertambahan usia.
Opiat
Usia merupakan prediktor penting perlu tidaknya
penggunaan morfin post operatif, pasien berusia
lanjut hanya memerlukan sedikit obat untuk
menghilangkan rasa nyeri. Morfin dan metabolitnya
morphine-6-glucuronide mempunyai sifat analgetik.
Klirens morfin akan menurun pada pasien berusia
lanjut.
Pelumpuh Otot
Umumnya, usia tidak mempengaruhi farmakodinamik
pelumpuh otot. Durasi kerja mungkin akan memanjang,
bila obat tersebut tergantung pada metabolisme ginjal
atau hati.
Diperkirakan terjadi penurunan pancuronium pada pasien
berusia lanjut, karena ketergantungan pancuronium
terhadap eksresi ginjal.
Anastesi neuraksial dan blok saraf perifer
Persentase obat anestesia tidak berdampak terhadap
durasi blokade motorik dengan pemberian anestesi
bupivacaine.
Waktu onset akan menurun, penyebaran anestesi akan
lebih baik dengan pemberian cairan bupivacaine
hiperbarik.
Dampak usia terhadap durasi anestesia epidural tidak
terlihat pada pemberian bupivacaine 0,5%.
Evaluasi Preoperatif
Induksi Anestesi:
Pada pasien usia lanjut, preoksigenasi agresif yang setara
untuk anestesi inhalasi menurun secara linear dengan
pertambahan usia, oleh karena itu dosis obat yang
mempengaruhi SSP perlu dikurangi untuk mengantisipasi
efek sinergi obat.
Penggunaan bersama propofol, midazolam, opioid dapat
meningkatkan kedalaman anestesi.
Hipotensi adalah kejadian yang umum didapatkan sehingga
dosis obat-obatan ini harus dititrasi.
Anestesi umum atau regional
Anestesi regional mungkin memiliki beberapa keunggulan
dibandingkan anestesi umum : jarang menimbulkan
tromboemboli, gangguan kesadaran dan pernafasan pasca-
bedah.
Hipotensi lebih sering ditemukan pada pasien usia lanjut
yang menjalani anestesi spinal/epidural karena terjadi
gangguan fungsi otonom dan penurunan penyesuaian
arteri.
Hipotermia
Pembedahan umumnya dapat menyebabkan
hipotermia karena faktor lingkungan dan
tindakan anestesi yang menginduksi inhibisi
mekanisme termoregulator normal.
Pasien usia lanjut lebih beresiko untuk
mengalami hipotermia karena anestesi yang
mengubah mekanisme termoregulator dan
tingkat metabolisme basal yang rendah.
Manajemen cairan
Pasien usia lanjut juga rentan terhadap dehidrasi karena
penyakit, penggunaan diuretik, puasa pra operasi dan
penurunan respon haus.
Asupan cairan oral hingga 2 - 3 jam sebelum operasi, dan
terapi pemeliharaan cairan yang cukup serta menghindari
terapi diuretik sebelum operasi dapat menghindarkan
kejadian hipotensi mendadak segera setelah induksi
anestesia.
Pertimbangan Post operatif