Anda di halaman 1dari 21

SUPPOSITORIA

Asriana Sultan, M.Si., Apt.


PENDAHULUAN SUPPOSITORIA
1. Suatu bentuk sediaan obat padat
2. Umumnya dimaksudkan untuk dimasukkan ke dalam
 Rectum (suppositoria),
 vagina (ovula),
 dan jarang digunakan untuk uretra (bougies).
3. Dapat melunak /melebur pada suhu tubuh
4. Komponen utama suppositoria :
 obat
 basis
Suppositoria

Ovula

Bougies
SIFAT-SIFAT IDEAL BASIS SUPPOSITORIA
 Sebagian besar komponen mencair pada rectal temperature 36-370C

 Basis dengan kisaran leleh yang lebih tinggi dapat digunakan untuk
campuran eutektikum

• penambahan minyak-minyak yang digunakan pada iklim tropis

 Basis tidak toksik dan tidak mengiritasi pada jaringan yang peka dan
jaringan yang meradang.
SIFAT-SIFAT IDEAL BASIS SUPPOSITORIA
 Dapat bercampur dengan berbagai jenis obat

 Basis suppositoria tersebut tidak mempunyai bentuk meta stabil

 Basis suppositoria mudah dilepaskan dari cetakan tanpa menggunakan


pelumas cetakan

 Basis suppositoria tersebut bersifat membasahi dan mengemulsi

 Basis suppositoria tersebut stabil pada penyimpanan yaitu warna, bau


dan suhu pelepasan tidak berubah
SIFAT-SIFAT IDEAL BASIS SUPPOSITORIA
Jika basis tersebut berlemak, basis suppositoria memiliki persyaratan
tambahan sebagai berikut :

 “Angka asam” dibawah 0,2

 “Angka penyabunan” berkisar dari 200-245

 “Angka iod” kurang dari 7

 Interval antara titik leleh dan titik memadat kecil


PEMBAGIAN BASIS SUPPOSITORIA
Basis berminyak atau berlemak

■ Basis yang paling sering digunakan adalah lemak coklat atau oleum cacao
■ Basis ini tidak toksik, lunak, tidak reaktif, dan meleleh pada suhu tubuh
■ Kelemahan basis ini yaitu mudah tengik, meleleh pada udara panas, dan menjadi cair
bila dicampur dengan obat-obat tertentu, trisomerasi dengan titik leleh yang lebih
rendah
■ Basis yang lain yaitu minyak nabati yang terhidrogenasi dan asam-asam lemak yang
mempunyai BM tinggi seperti gliseril monostearat
PEMBAGIAN BASIS SUPPOSITORIA
Basis larut dalam air atau bercampur dengan air

■ Formula ini merupakan formula resmi menurut USP yaitu :


Obat dalam aquadest 10 g
Gelatin 20 g
Gliserin 70 g

■ Formula lain dengan basis larut air yaitu :


Polietilen glikol (PEG) 1000 75%
Polietilen glikol (PEG) 400 25%
PEMBAGIAN BASIS SUPPOSITORIA
Basis yang merupakan campuran basis yang berlemak dan basis larut air

■ Basis ini umumnya berbentuk emulsi dengan tipe minyak dalam air, contohnya
Polioksil 40 stearat
■ Bahan ini menyerupai lilin, putih, kecokelat-cokelatan, padat, dan bercampur dengan
air
PERHITUNGAN DOSAGE REPLACEMENT FACTOR
Jumlah basis yang diganti oleh bahan aktif dalam formulasi suppositoria dapat dihitung
dengan menggunakan nilai faktor pengganti atau bilangan pengganti,
dimana f dapat dihitung dengan persamaan berikut :

100( E  G )
F 1
(G )( X )

Keterangan : E = bobot basis suppositoria murni


G = bobot suppositoria dengan bahan aktif X%
PERHITUNGAN DENSITY FACTOR
Faktor densitas adalah jumlah gram zat aktif yang setara dengan 1 gram basis.

■ Rasio densitas = Densitas zat aktif / densitas basis


■ Jumlah zat aktif yang menggantikan basis = Jumlah zat aktif / ratio densitas

Jumlah basis = bobot suppositoria – jumlah zat aktif yang menggantikan basis
Nilai faktor densitas untuk beberapa senyawa
terhadap oleum cacao :
PEMBUATAN SUPPOSITORIA

1. Metode cetak dengan tangan

2. Metode kompresi

3. Metode cetak tuang


METODE CETAK DENGAN TANGAN
Cara mencetak dengan menggulung basis suppositoria yang telah dicampur homogen
dan mengandung zat aktif, menjadi bentuk yang dikehendaki
■ Mula-mula basis diambil dan ditimbang, kemudian diaduk dengan bahan aktif dengan
menggunakan lumpang dan mortar, sampai diperoleh massa akhir yang homogen dan
mudah dibentuk.
■ Kemudian massa digulung menjadi suatu batang silinder dengan garis tengah dan
panjang yang dikehendaki.
■ Amilum atau talk dapat mencegah pelekatan pada tangan.
■ Batang silinder dipotong dan salah satu ujungnya diruncingkan.
METODE KOMPRESI
■ Hal ini dilakukan dengan mengempa massa basis yang dingin menjadi suatu bentuk
yang dikehendaki.
■ Suatu roda tangan berputar menekan suatu piston pada massa suppositoria yang
diisikan dalam silinder, sehingga massa terdorong kedalam cetakan.
METODE CETAK TUANG
■ Pertama-tama bahan basis dilelehkan, sebaiknya diatas penangas air atau penangas
uap untuk menghindari pemanasan setempat yang berlebihan.
■ Kemudian bahan aktif diemulsikan atau disuspensikan ke dalamnya.
■ Akhirnya massa dituang kedalam cetakan logam yang telah dipanaskan yang suhunya
sesuai dengan suhu massa yang akan dituangkan, yang umumnya dilapisi krom atau
nikel.
■ Untuk basis lemak seperti oleum cacao dilelehkan pada suhu 40 – 45ºC
Untuk basis larut air seperti kombinasi PEG dilelehkan pada suhu 60 – 65ºC
EVALUASI SUPPOSITORIA
1. Appearance (Penampilan)

Prinsip : Menjamin distribusi bahan aktif obat dalam basis

Cara uji : Suppositoria dibelah secara longitudinal lalu diamati

Sampel : 3 buah suppositoria

Hasil : 1 = terdapat keretakan dan warna seragam

2 = tidak retak dan warna seragam

3 = tidak retak dan warna tidak seragam


EVALUASI SUPPOSITORIA
2. Keseragaman kandungan

Prinsip : Menjamin keseragaman kadar zat aktif obat

Cara uji : Menggunakan instrument penentuan kadar

Syarat : Kadar zat aktif 85 – 115% terhadap kadar yang tercantum


pada kemasan
EVALUASI SUPPOSITORIA
3. Keseragaman bobot

Prinsip : Menjamin per bets suppositoria memiliki bobot yang seragam

Cara uji : Timbang masing-masing suppositoria sebanyak 20 secara acak


kemudian hitung bobot rata-ratanya
Sampel : 20 buah suppositoria
Syarat : Tidak lebih dari 2 suppositoria yang bobotnya menyimpang dari
bobot rata-rata lebih dari 5%
Tidak satupun yang menyimpang dari 10%
EVALUASI SUPPOSITORIA
4. Uji waktu hancur

Prinsip : Waktu yang diperlukan suppositoria untuk hancur sempurna

Cara uji : Supporitoria utuh dimasukkan ke alat uji, setiap 10 menit alat
running kemudian diamati waktu yang dibutuhkan. Dilakukan
pada suhu tetap 37ºC

Sampel : 3 buah suppositoria

Syarat : Waktu yang dibutukan untuk hancur tidak lebih dari 60 menit
EVALUASI SUPPOSITORIA
5. Uji kekerasan / ketegaran

Prinsip : Menjamin bentuk sediaan tetap utuh hingga digunakan

Cara uji : Supporitoria ditempatkan dalam alat uji dengan posisi berdiri
lalu ditambahkan beban dimulai dengan bobot 600 g lalu
ditambahkan 200 g tiap menit hingga suppositoria pecah

Sampel : 3 buah suppositoria

Syarat : Berat beban yang ditambahkan hingga suppositoria pecah


adalah nilai kekerasan suppositoria

Anda mungkin juga menyukai