Anda di halaman 1dari 14

PROSES FERMENTASI PADA

PEMBUATAN TEMPE DENGAN


VARIASI KETEBALAN TEMPE
Disusun Oleh :
Kelompok 1

Erlin Nurindah 3335150004


Igan Kusniandasari 3335150002
Ikna Wijaya 333
Malinda Mayana 3335150006
Muhammad Affan 333
TUJUAN PERCOBAAN

Percobaan ini bertujuan untuk


menganalisis dan memahami prinsip
fermentasi yang terjadi pada kedelai
hingga menjadi tempe.
TEMPAT DAN WAKTU PERCOBAAN

• Tempat :
Kosan Igan (KR)

• Waktu Percobaan:
Kamis, 09 November
Pukul 13.00 WIB
ALAT & BAHAN PERCOBAAN
• Alat: • Bahan:
1. Panci 1. Biji Kedelai

2. Kompor gas 2. Ragi Tempe


3. Tampah
4. Tapisan

5. Sendok nasi
6. Ember
7. Pembungkus
8. Jarum
9. Serbet
VARIASI PERCOBAAN

Ketebalan tempe
TEMPE
FERMENTASI

Fermentasi bahan pangan adalah hasil kegiatan dari


beberapa spesies mikroba seperti bakteri, khamir dan kapang.
Mikroba fermentasi mendatangkan hasil akhir yang dikehendaki,
misalnya bakteri akan menghasilkan asam laktat, khamir
menghasilkan alkohol, kapang menghasilkan tempe (Muchtadi;
1989).
CARA KERJA
1. Kedelai direndam dengan air bersih selama satu hari satu malam.
2. Setelah direndam sehari semalam dalam air rendaman, lalu kulit ari
kedelai dibuang dengan cara diremas-remas sampai biji terbelah.
3. Kedelai yang telah dibuang kulitnya direbus lagi dengan air baru
dan bersih selama ± 30 menit sampai titik didih tercapai. Kemudian
rebusan kedelai ditiriskan pada tampah yang beralaskan koran, lalu
didinginkan.
4. Setelah rebusan kedelai dingin, taburkan bibit tempe sebanyak 0,5
gr pada 0,5 kg kedelai secara merata dengan alat pengaduk.
5. Kedelai yang sudah dicampur bibit tempe, dibungkus dengan plastik
yang sudah ditusuk-tusuk dengan jarum. Setelah itu disimpan
selama dua hari.
6. Pengamatan dilakukan selama dua hari berturut-turut guna melihat
proses berlangsungnya fermentasi.
HASIL PENGAMATAN

PENGAMATAN 1 PENGAMATAN II
Kedelai yang terbungkus Jamur merata, tekstur
masih dalam keadaan panas rata dan bau tempe.
dan mengembun.
PEMBAHASAN
• Pada pengamatan I
Keadaan bungkus kedelai dipenuhi uap air akibat panas yang masih
ditimbulkan oleh proses fermentasi jamur belum merata (masih terlihat
padatan/biji kedelai).

• Pada pengamatan II
Masih terdapat biji kedelai yang terlihat akan tetapi keadaan kedelai telah
terbungkus sempurna oleh jamur, karena padatan kedelai menempel pada
pembungkusnya maka padatan kedelai tersebut terlihat membentuk tekstur yang
rata sesuai bentuk pembungkusnya dan pastinya tercium bau yang khas dari
bungkusan kedelai tersebut yaitu bau tempe.
KESIMPULAN

Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa tempe sangat


tergantung dari hasil fermentasi jenis bahan utama/substratnya yaitu
kedelai, macam mikroba yang aktif dan kondisi di sekelilingnya yang
mempengaruhi pertumbuhan dan metabolisme mikroba tersebut, dan
hal ini dapat dikatakan bahwa pengolahan kedelai hingga menjadi
tempe sesuai dengan hasil akhir yang dikehendaki.
THANKSYOU
ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai