Suppositoria Dan Pessaries
Suppositoria Dan Pessaries
Pessaries
• Pessaries (Ovula) adalah jenis supositoria yang ditujukan untuk
vagina. Ukuran cetakan paling besar, misalnya ukuran 4 gram
dan 8 gram biasa digunakan dalam pembuatan ovula. Hampir
semua ovula digunakan hanya untuk pengobatan lokal, kecuali
ovula yang mengandung prostaglandin yang ditujukan untuk
penggunaan efek sistemik.
Keuntungan Kekurangan
1. Dapat memberikan efek
lokal pada mukosa 1. Kemungkinan tidak
rektum dapat diterima oleh
2. Digunakan untuk beberapa pasien
meningkatkan
2. Kemungkinan sulit
pengosongan usus
3. Menghindari setiap iritasi untuk digunakan
saluran cerna sendiri oleh pasien
4. Dapat digunakan pada yang mengalami
pasien dengan kondisi gangguan fisik atau
tidak sadarankan diri
artritis (Rematik)
(selama pemasangan)
5. Dapat digunakan untuk 3. Absorpsi in vivo
absorbsi obat secara yang bervariasi dan
sistemik dan menghindari tidak dapat
metabolisme lintas diprediksi
pertama (first pass effect)
1. Kebanyakan cetakan dibuat untuk enam suppositoria, namun perlu menghitung
sekaligus jumlah lebihannya (umumnya kelipatan 10)
2. Pilih cetakan suppositoria untuk menghasilkan ukuran sesuai kebutuhan (umumnya
ukuran 1 gr). Periksa bahwa kedua bagian dari lubang cetakan (keadaan terbuka)
sudah tepat (nomor lubang terukir pada sisi cetakan)
3. Periksa bahwa cetakan sudah bersih dan terpasang tetapi pastikan untuk tidak
memutar sekrup terlalu kuat
4. Perlu untuk melubrikasi cetakan pada beberapa jenis basis suppositoria (misalnya
menggunakan paravin liquid BP), namun lubrikasi tidak diperlukan apabila
menggunakan lemak padat BP
5. Apabila suppositoria mengandung bahan yang tidak larut dan serbuk kasar, bahan ini
harus digerus dalam mortir gelas sebelum dicampurkan
6. Penting untuk tidak memanaskan basis secara berlebihan karena akan merubah
karakter fisiknya. Crilah titik leleh basis tersebut lalu panaskan basis pada suhu kira-kira
5-10°C dibawah titik leleh (masih terdapat basis padat yang tersisa. Pegang cawan
penguap menggunakan tangan anda lalu aduk (jangan mengaduk menggunakan
termometer) sampai proses pelelehan selesai
7. Cairan yang tidak dapat bercampur dan padatan yang tidak larut sebaiknya
digabungkan ke dalam basis lemak dengan teknik levigasi (penggerusan basah).
Bahan-bahan tersebut harus digerus dalam sejumlah kecil basis cair menggunakan
spatula diatas alas. Efek geser (gaya geser) tidak akan diperoleh jika menggunakan
terlalu banyak basis dan akan menghasilkan sediaan yang kasar.
Lanjutan..
8. Pasta yang diperoleh pada langkah no 7 diatas sebaiknya dimasukan kembali ke
dalam cawan penguat bersama sisa basis yang lain, aduk dengan konstan.
9. Massa cair harus dituang ke dalam cetakan sesaat sebelum memadat (hal ini
biasanya dinilai berdasarkan pengalaman. Perhatikan sedikit kemilauan pada
permukaan massa, serupa dengan kulit yang terbentuk pada puding (custard)
saat kondisi dingin)
10. Tuang massa ke dalam cetakan sama banyak sekaligus
11. Biarkan massa meluap sedikit tetapi jangan sampai tumpah ke sisi cetakan (jika
hal ini terjadi, kemungkinan disebabkan oleh massa cetak masih terlalu panas).
12. Ketika suppositoria mengalami kontraksi, namun sebelum memadat sempurna,
potong lebihan basis suppositoria. Hal ini dapat dilakukan secara mudah dengan
menggesekkan bagian yang rata dari spatulua diatas permukaan cetakan
13. Setelah pendinginan yang lama, saat suppositoria telah terbentuk, lepaskan
sekrup dan ketuk sekali dengan keras diatas meja (permukaan padat). Keluarkan
suppositoria dengan hati-hati (hindari memegang terlalu kuat atau merusak
suppositoria dengan kuku anda)
14. Kemas sejumlah suppositoria sesuai dengan yang dibutuhkan satu persatu dalam
aluminium foil lalu masukan ke dalam pot amber berleher lebar.
• Pasien : An. Roger Carlson, 21 hazel Grove,
Astonbury
• Usia :6
Supositoria • Resep : Suppositoria gliserol BP
• Petunjuk : Masukkan 1 suppositoria bila perlu
• Jumlah :6
Baku 100 g 10 g 5g 25 g
Gelatin BP 14% 14 g 1,4 g 0,7 g 3,5 g