Anda di halaman 1dari 17

SEDIAAN

SUPPOSITORIA

O L E H : A P T. N I TA H A S T U T I . , S . FA R M . M . FA R M
Suppositoria
adalah sediaan padat
yang ditujukan untuk
penggunaan rectal,
vaginal/ovula,
uretral/bacilla.
Type of
suppositories
1. Suppositoria Rectal
2. Suppositoria Vaginal
3.Uretral Suppositoria
Perbedaan!
1. Suppositoria Rectal
Berbentuk lonjong pada satu atau kedua ujungnya
dan bobot kurang lebih 2 gram.

2. Suppositoria Vaginal
Menurut FI edisi V, umumnya berbentuk bulat
berbobot kurang lebih 5 gram.

3.Uretral Suppositoria.
Panjangnya kurang lebih 7-14 cm, banyak
digunakan anti bakteri atau sebagai sediaan anestesi
local pemeriksaan uretra.
Perbedaan!
1. Suppositoria Rectal
Berbentuk lonjong pada satu atau kedua ujungnya
dan bobot kurang lebih 2 gram.

2. Suppositoria Vaginal
Menurut FI edisi V, umumnya berbentuk bulat
berbobot kurang lebih 5 gram.

3.Uretral Suppositoria.
Panjangnya kurang lebih 7-14 cm, banyak
digunakan anti bakteri atau sebagai sediaan anestesi
local pemeriksaan uretra.
Keuntungan suppositoria!

1. Tidak mengiritasi lambung

2. Menghindari kerusakan akibat


enzim di saluran pencernaan
3. Tidak melalui metabolism efek lintas
pertama (firsh pass effect) di hati

4. Cocok untuk pasien yang mual


muntah/ tidak sadarkan diri
Kekurangan suppositoria!

1. Daerah absorbs lebih kecil

2. Absorbsi hanya melalui difusi pasif

3. Pemakaian kurang praktis

4. Tidak dapat digunakan untuk zat-


zat yang rusak pada PH rectum
BASIS SUPPOSITORIA
Basis lemak : Oleum cacao

Basis Larut air : PEG Poli Etilen Glicol, Gliserin-


Gelatin

Basis pengemulsi : Campuran tween 61 dan


Tween 60, atau tween 61 dengan Gliseril Laurat
KARAKTERISTIK BASIS YANG BAIK
SUPPOSITORIA
1. Padat pada suhu kamar, melebur pada suhu tubuh
atau bercampur dengan cairan tubuh.

2. Non toksic dan non iritan, bersifat inert.

3. Tidak memiliki inkompatibilitas dengan bahan lain.

4. Mudah dicetak atau dibentuk menjadi sediaan


suppositoria.

5. Stabil dalam penyimpanan.

6. Kadar air mencukupi.


FORMULASI SUPPOSITORIA
METODE PEMBUATAN:

1. Pencetakan dengan tagan (manual)

Gerus sedikit demi sedikit zat aktif dengan dengan


basis sedikit demi sedikit hingga homogen.

Masa suppositoria digulung menjadi bentuk silindris,


lalu dipotong-potong sesuai diameter dan panjangnya.

Gunakan talk agar tidak melekat pada tangan


FORMULASI SUPPOSITORIA
METODE PEMBUATAN:
2. Pencetakan dengan kompresi atau cetak kempa.

Metode ini Masa suppositoria dicetak dalam bentuk


dingin dengan bentuk yang diinginkan.

Kapasitas 1,2 dan 5 gram.


FORMULASI SUPPOSITORIA
METODE PEMBUATAN:

3. Pencetakan dengan penuangan/ cetak tuang.

Langkah-langkah:

- Lelehkan basis dan zat aktif yang tahan panas dalam


penangas air hingga homogen.

- Basahai cetakan dengan lubrikan.

- Menuang hasil leburan menjadi suppositoria.

- dinginkan secara bertahap. Pada suhu kamar lalu


pada suhu pendingin 7-10 derajat celcius.

- lepaskan dari cetakan.


PEMILIHAN OBAT ATAU ZAT AKTIF UNTUK
SUPPOSITORIA:
Dapat diabsorbsi dengan cukup melalui mukosa rektal untuk
mencapai kadar terapetik dalam darah.

Absorbsi melalui jalur oral buruk atau mengakibatkan iritasi


pada pencernaan, atau zat aktif berupa anti bacteri yang
dapat mengganggu keseimbangan flora ormal dalam usus.

Zat aktif berupa polipeptida kecil yang dapat mengalami


enzimatis pada saluran pencernaan bagian atas, sehingga
tidak berguna jika digunakan rute oral.

- Zat aktif tidak tahan terhadap PH saluran pencernaan


bagian atas.

- Zat aktif digunakan untuk terapi local gangguan di rectum


atau vagina.
Teknis Lapangan.
Dapat diabsorbsi dengan cukup melalui mukosa rektal
untuk mencapai kadar terapetik dalam darah.

Absorbsi melalui jalur oral buruk atau mengakibatkan


iritasi pada pencernaan, atau zat aktif berupa anti bacteri
yang dapat mengganggu keseimbangan flora ormal dalam
usus.

Zat aktif berupa polipeptida kecil yang dapat mengalami


enzimatis pada saluran pencernaan bagian atas, sehingga
tidak berguna jika digunakan rute oral.

- Zat aktif tidak tahan terhadap PH saluran pencernaan


bagian atas.

- Zat aktif digunakan untuk terapi local gangguan di


rectum atau vagina.
Teknis Lapangan.
1. Hitung dosis obat.
2. Timbang semua bahan ( berat supos dengan PEG
R/ Belladone Extrak 10 mg biasanya 3,9 gram. Penuangan pada cetakan akan
PEG 4000 47% mengakibatkan penyusutan, maka penimbangan
PEG 6000 33% dilebihkan 50%. Jika akan dibuat 2 suppositoria maka
Aqua 20% timbang untuk 3 suppositoria.
3. Buat pengenceran extrak beladone dengan air.
m.f.supp.dtd no.II 4. Lumasi cetakan dengan paraffin cair.
SUC 5. leburkan PEG pada penangas air, setalh lebur
sempurna aduk dan homogenkan dengan extrak
beladone.
6. tuang pada cetakan.
7. dinginkan pada suhu ruangan kurang lebih 15
menit.
8. dinginkan pada lemari pendingin sekitar 30 menit.
9. buka dan keluarkan suppositoria dari cetakan.
Teknis Lapangan.
1. Hitung dosis obat.
2. Timbang semua bahan ( berat supos dengan PEG
R/ Belladone Extrak 10 mg biasanya 3,9 gram. Penuangan pada cetakan akan
PEG 4000 47% mengakibatkan penyusutan, maka penimbangan
PEG 6000 33% dilebihkan 50%. Jika akan dibuat 2 suppositoria maka
Aqua 20% timbang untuk 3 suppositoria.
3. Buat pengenceran extrak beladone dengan air.
m.f.supp.dtd no.II 4. Lumasi cetakan dengan paraffin cair.
SUC 5. leburkan PEG pada penangas air, setalh lebur
sempurna aduk dan homogenkan dengan extrak
beladone.
6. tuang pada cetakan.
7. dinginkan pada suhu ruangan kurang lebih 15
menit.
8. dinginkan pada lemari pendingin sekitar 30 menit.
9. buka dan keluarkan suppositoria dari cetakan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai