Anda di halaman 1dari 15

Metode Penyelesaian Masalah

dalam Farmasi Klinik


L. Vita Inandha.D, M.Sc.,Apt.
REALITA
95 % PASIEN DI RS AKAN MENERIMA LEBIH
DARI SATU MACAM PENGOBATAN

MASALAH
PENGOBATAN
Metode PAM
METODE PAM
Problem
• Mengumpulkan dan menginterpretasikan semua informasi
yang relevan utk mengidentifikasikan masalah yang aktual
dan potensial Assessment/Action
Mendaftar dan membuat prioritas
semua masalah (aktual dan
potensial)
Berhubungan dg staf medis,
perawat, pasien utk menetapkan
hasil yang diharapkan
Menetapkan dan melaksanakan
semua tindakan yang perlu
dilakukan
Monitoring
• Menilai hasil yang diperoleh dari intervensi
yang telah dilakukan (jika perlu, ulangi
proses PAM)
METODE FARM
FINDING
• Semua penemuan problem harus
didokumentasikan, baik yang aktual atau
potensial
• Informasi yang didokumentasikan
haruslah informasi yang terkait dan
diperlukan termasuk  data subyektif
dan obyektif yang tekait dengan DRP
Finding :
Identifikasi problem, khususnya DRP  disusun secara
urut dan terpisah
 Untreated indication
 Improper drug selection
 Subtherapeutic dosage
 Failure to receive drug
 Overdosage
 ADR
 Drug interaction
 Drug use without indication
• Semua penemuan problem harus
didokumentasikan, baik yang aktual atau potensial

• Informasi yang didokumentasikan haruslah


informasi yang terkait dan diperlukan termasuk 
data subyektif dan obyektif yang tekait dengan DRP
Assessment
Berisi evaluasi farmasis
Perlu menunjukkan urgensi suatu problem 
misalnya dengan menyatakan bahwa suatu
intervensi harus dilakukan dalam hitungan
hari, bulan, atau minggu
Perlu menyatakan outcome terapi yang
diharapkan, baik jangka pendek (misal: BP <
140/90 mmHg), atau jangka panjang (misal :
mencegah kekambuhan stroke)
RESOLUTION
• Berisi tindakan yang diusulkan untuk mengatasi DRP
(kepada dokter, pasien, atau caregiver)
• Rekomendasi bisa berupa terapi non-farmakologi atau
terapi farmakologi  jika terapi obat : harus dinyatakan
dengan spesifik cara pemberiannya: nama obat, dosis,
rute, waktu, durasi
• Perlu juga menyatakan alasan pemilihan regimen obat
tersebut
• Perlu diberikan juga terapi alternatif
• Jika merekomendasikan konseling  isi konseling perlu
dinyatakan
MONITORING
• Dalam semangat pharmaceutical care  pasien
tidak boleh dibiarkan begitu saja setelah dilakukan
intervensi  perlu monitoring
• Meliputi : bertanya pada pasien, mendapatkan
data lab, memantau kondisi fisik pasien
• Parameter pemantauan harus jelas terhadap
outcome terapi maupn ADR
• Mis : “ monitor GI complaint”  kurang spesifik,
lebih baik : tanyai pasien tentang kemungkinan
terjadinya dispepsia, diare, atau konstipasi
• Studi kasus

Anda mungkin juga menyukai