Anda di halaman 1dari 21

CATUR SETIYA SULISTIYANA.,dr.,M.Med.

Ed
TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa diharapkan mengerti dan memahami
tentang :
 Identifikasi peluang-peluang berkaitan dengan
kewirausahaan
 Menilai peluang membuka usaha baru
 Strategi menangkap peluang
 Strategi memilih jenis usaha
 Unsur-unsur utama berwirausaha
 Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang usahawan
 Beberapa kekurangan yang menjadi penyebab
kegagalan usaha
IDENTIFIKASI PELUANG-PELUANG BERKAITAN
DENGANKEWIRAUSAHAAN

 Untuk mencapai keunggulan bersaing, tahapan yang


perlu dilakukan adalah sebagai berikut.
 Penilaian lingkungan (internal dan eksternal) dilakukan
dengan analisis SWOT (strength, weakness,
opportunities, dan threat). Analisis SWOT terhadap
usaha kita maupun perusahaan kompetitor kita.
 Penilaian organisasi, apakah secara organisatoris,
perusahaan mampu menciptakan keunggulan bersaing.
 Strategi berbasis biaya, mengupayakan agar setiap
produk dan atau jasa dapat diproduksi dengan biaya
seefisien mungkin, sehingga dalam penetapan harga
produk/jasa dapat bersaing dengan produk para pesaing
terdekat.
 Strategi berbasis diferensiasi, mengupayakan agar
perusahaan mampu menghasilkan berbagai diferensiasi.
Misalnya, berbagai produk maupun jasa bisa dihasilkan,
bisa diferensiasi harga, diferensiasi pelayanan, dan lain-
lain.
 Hasil-hasil atas itu semua yang diharapkan adalah:
(a) Laba perusahaan dapat tercapai sesuai yang
direncanakan
(b) Pangsa pasar meningkat
(c) Kepuasan pelanggan dapat ditingkatkan
(d) Kelangsungan hidup dapat berlanjut
(Leonardus, 2009: 128).
MENILAI PELUANG MEMBUKA USAHA BARU
Sering kali seseorang berhasrat untuk
mendirikan usaha baru karena didorong oleh
adanya peluang yang membentang di hadapan
tempat tinggalnya dan juga memiliki impian dan
optimisme yang berlebihan.
Untuk meredam adanya impian dan optimisme
yang berlebihan tersebut, sebaiknya sebelum
mengambil keputusan untuk menangkap peluang
usaha baru tidak salah jika seorang
wirausahawan perlu melakukan evaluasi secara
cermat atas peluang-peluang yang ada.
Bagaimana mengevaluasi berbagai peluang
tersebut?
Evaluasi berbagai peluang usaha yang ada dapat
dilakukan melalui konsultan, atau orang-orang
yang telah berpengalaman di dunia bisnis
sejenis.
Setidak-tidaknya meminta tolong untuk
dievaluasi oleh orang-orang yang akan menjadi
mitra usaha, para penanam modal atau investor,
atau partner lain yang akan dilibatkan dalam
usaha tersebut.
 Menurut Bygrave ( 1994), ada tiga komponen utama yang sebaiknya
diteliti dan dievaluasi bagi seseorang yang ingin sukses untuk membuka
usaha baru, yaitu sebagai berikut.
 The opportunity—kesempatan. Apakah dengan adanya suatu
kesempatan tersebut kita mampu menangkap dan menjalankannya di
kemudian hari.
 The entrepreneur and the management team— entrepreneur dan tim
manajemen. Apakah kita mampu menjadi wirausahawan dengan
membentuk suatu tim manajemen yang solid.
 The resources needed to start the company and make itgrow ~
kebutuhan berbagai sumber daya untuk memulai usaha dan
pertumbuhan perusahaan. Apakah berbagai sumber daya yang mungkin
kita perlukan mampu kita sediakan, minimal sumber bahan baku,
sumber daya manusia, sumber daya modal. Lebih jauh jika
memungkinkan, mampu menguasai faktor produksi utama atau 6M
irnen, money, material, machine, method, dan market) ditambah
sumber daya tanah dan manajemen (Leonardus, 2009: 74).
STRATEGI MENANGKAP PELUANG

 Pilihan dan strategi berbasis besar.


Mencari keunggulan dalam biaya atau unggul dalam
persaingan.
 Pilihan dan strategi berbasis biaya.
Mengharuskan perusahaan untuk menjadi produsen
dengan biaya paling murah dibandingkan dengan produk
dan atau jasa pesaing produk dan atau jasa terdekat.
 Pilihan dan strategi berbasis diferensiasi.
Pemusatan keunikan produk dan jasa perusahaan.
 Pilihan dan strategi fokus.
Target golongan pasar yang khusus (relung/ ceruk pasar)
atau berfokus pada pasar yang belum digarap.
STRATEGI MEMILIH JENIS USAHA

 Pilihlah jenis usaha yang paling Anda sukai (bermula dari


hobi Anda).
Misalnya pendiri bisnis jamu dan kosmetika Mustika
Ratu, diawali dengan keterampilan sejak kecil sebagai
putri keraton.
 Sebaiknya jangan memilih bisnis yang telah besar,
walaupun kemampuan keuangan Anda mungkin cukup
memenuhi.
Lebih baik usaha dari yang kecil agar Anda dapat belajar
dari setiap proses dan persoalan bisnis yang terjadi,
karena masalah pasti ada dan akan selalu datang.
Masalah dapat diselesaikan jika masalah itu ada dan
masih skala kecil, namun dapat belajar dari masalah
yang kecil terlebih dahulu.
 Jangan memilih jenis usaha secara musiman.
Lebih baik berusaha kecil-kecilan, karena berusaha kecil-kecilan
akan memiliki peluang berkembang. Usaha musiman bukan
saja tidak dapat berkembang, melainkan akan menghadapi
masalah modal atau ketersediaan dana yang siap dicairkan.
Lebih baik pelan-pelan tetapi jalan daripada perjalanan
usahanya tiba-tiba menjadi pelan-pelan.
 Bisnis waralaba.
Bagi calon wirausahawan yang memiliki modal dapat memilih
bisnis wirausaha dengan modal atau sistem waralaba terutama
memilih yang telah terbukti sukses dalam jangka panjang dan
bahkan tahan terhadap krisis moneter.
Jenis usaha ini dapat dijadikan jalan pintas karena tidak repot
dengan sistem atau format bisnis, tidak memakan waktu lama
untuk memperkenalkan produk dan umumnya tidak
direpotkan dalam pembuatan produk dari awal.
 Memilih usaha tanpa modal (modal ringan):
menjadi agen, penyalur produk dari suatu
perusahaan atau usaha tanpa modal (modal
ringan) lainnya denganmenjalankan usaha sistem
Multi LevelMarketing (MLM)
(Leonardus, 2009: 79).
UNSUR-UNSUR UTAMA BERWIRAUSAHA
 Modal.
Uang atau permodalan adalah unsur utama dan pertama,
namun jangan dijadikan sebagai penghalang untuk memulai
berwirausaha. Asalkan ada kemauan, di situ biasanya pasti ada
jalan. Modal dapat diperoleh dari pihak lain. Mana yang Anda
pilih di antara operasi bisnis berikut ini.
 Bisnis operasinya dana orang lain.
 Bisnis operasinya tenaga orang lain.
 Bisnis operasinya sistem orang lain.
 Bisnis operasinya tenaga dan tempat orang lain.
 Bisnis operasinya pikiran orang lain.
 Bisnis operasinya dana, tenaga, tempat, pikiran, dan sistemnya
dari
orang lain.
 Lokasi.
Untuk mendapatkan ikan yang besar kita harus menyediakan umpan
dan alat pancing yang baik (tempat harus mudah dikunjungi, dihubungi
dan dicari, jangan dipilih tempat usaha yang sulit dijangkau, apalagi sulit
dijangkau kendaraan baik roda empat maupun roda dua). Lokasi yang
strategis harus menjadi pertimbangan utama dalam bisnis sejak awal.
 Pelanggan.
Pelanggan adalah sumber pendapatan dan keuntungan. Pelanggan yang
puas bukan saja akan kembali lagi melainkan akan membawa teman-
teman atau sanak famili yang diharapkan akan menjadi pelanggan-
pelanggan baru. Usahawan tidak cukup hanya kepuasan pelanggan yang
dikejar, melainkan bagaimana bisa menjaga, peduli terhadap komplain
pelanggan sekecil apapun dan dijaga agar tetap menjadi pelanggan yang
setia selama bisnis anda beroperasi.
 Rekan/mitra bisnis.
Jika ingin mencari rekan bisnis, carilah yang dapat
dipercaya. Jika sekadar kawan dekat, belum menjamin ia
akan setia dan tidak akan mengkhianati kawannya.
Kepercayaan, kesetiaan, dan kejujuran adalah modal
untuk menjaga mitra usaha (jujur kepada mitra
pemasok bahan baku, maupun mitra dagang/pelanggan
lainnya, pemerintah, dan para pemangku kepentingan
bisnis lainnya, dengan prinsip saling menguntungkan
kedua belah pihak). (Leonardus, 2009: 82).
SIFAT-SIFAT YANG HARUS DIMILIKI OLEH SEORANG
USAHAWAN
 Berani.
Keberanian adalah modal utama dalam berusaha,
terutama berani dalam memutuskan untuk mengubah
paradigma bahwa setelah kuliah adalah bukan menjadi
pegawai/orang gajian, tetapi setelah lulus sekolah/
kuliah akan berani menjadi usahawan/berwirausahan.
 Jujur.
Kejujuran merupakan mata uang yang akan laku di
mana-mana. Jujur kepada mitra/pemangku kepentingan
usaha kita.
 Tekun.
Ketekunan merupakan kesadaran dan sifat penting bagi
seorang wirausaha, terutama tetap tekun pada saat
bisnis mengalami guncangan.
 Ulet.
Keuletan menjadi modal utama agar tetap tahan banting
dan tahan dalam situasi dan kondisi apa pun, kondisi krisis
dan atau tidak.
 Sabar.
Kesabaran sering menjadi penentu dalam keberlanjutan
usaha. Orang yang tidak sabar sering mendorong untuk
berbuat tidak jujur kepada mitra usaha dengan tujuan
untuk memperoleh pendapatan besar dalam jangka
pendek, tidak memikirkan bisnis jangka panjang.
 Tabah.
Ketabahan menjadi penentu bagi seorang pengusaha
terutama pada saat usaha mengalami pasang surut.
 Positif.
Sikap dan berpikir positif akan mendorong dan memacu pengusaha
untuk meningkatkan usahanya.
 Rendah hati.
Rendah hati akan menjadi modal bagi pengusaha terutama penilaian
bagi pihak lain atau mitra usaha bahwa wirausaha tersebut dapat
dijadikan mitra usaha dalam jangka panjang sebab biasanya orang yang
rendah hati akan menyenangkan bagi mitra usaha.
 Kemauan (daya juang tinggi).
Kemauan atau daya juang tinggi merupakan sikap yang harus dimiliki
secara kuat, sebab akan mendorong percepatan usaha tersebut untuk
mau maju.
 Tanggung jawab.
Rasa tanggung jawab tinggi atas jenis usaha/bisnis apa pun yang dimiliki
oleh seorang pengusaha akan menata usahanya lebih hati-hati dan
penuh tanggung jawab terutama bagi mitra dan para staf atau
pegawainya (Leonardus, 2009: 83).
BEBERAPA KEKURANGAN YANG MENJADI PENYEBAB
KEGAGALAN USAHA
 Kegagalan seseorang dalam berwirausaha sering kali disebabkan
oleh hal-hal yang remeh atau sepele yang sebenarnya dapat dicatat,
sehingga dikemudian hari dapat dihindari atau tidak mengulangi
kekurangan-kekurangan yang sama.
Menurut Saiman (2009), ada sembilan kekurangan dalam bisnis yang
sering menjadi pembuat kegagalan usaha, yaitu sebagai berikut.
 Kuna; akronim dari kurang bijaksana.
Dalam mengelola bisnis terutama dalam pengelolaan keuangan
rumah tangga dan perusahaan/usaha, Anda tidak ada pemisahan.
Penggunaan uang harus selalu secara bijaksana. Bagaimana sulitnya
memperoleh uang dan bagaimana memberi nilai uang agar
bermakna.
 Kudis; akronim dari kurangnya disiplin.
Dalam berusaha tidak disiplin, terutama kurang disiplin (tidak tepat
waktu) dalam melayani order kepada pelanggan Anda atau tidak
disiplin dalam pengelolaan, pengawasan, pengendalian, dan lain-
lain.
 Kutu; akronim dari kurang bermutu.
Terutama produk dan atau jasa serta layanan yang diberikan
kepada calon ataupun pelanggan atau para pemangku
kepentingan perusahaan tidak atau kurang bermutu.
 Kurap; akronim dari kurang rapi.
Dalam banyak hal, mulai rapi dalam perencanaan,
pengelolaan, pengorganisasian, dan pengendalian usaha Anda.
Apalagi sering kurang rapi dalam pengepakan produk atau
kurang rapi dalam pelayanan jasa Anda kepada pelanggan.
 Kutang; akronim dari kurang tanggung jawab.
Terutama dalam menanggapi setiap keluhan produk-produk
cacat atau yang dikembalikan karena tidak sesuai selera
konsumen atau jasa yang diberikan, kurang tanggung jawab
dalam menanggapi keluhan yang ada dari para pelanggan atau
pembeli produk atau jasa Anda.
 Kutil; akronim dari kurang teliti.
Dari banyak hal kurang teliti, terutama dalam pencarian bahan baku produk
(ingat kualitas produk 85% ditentukan oleh bahan baku). Kurang teliti dalam
perencanaan dan kurang teliti dalam pembukuan serta pengawasan usaha.
 Kusir; akronim dari kurang serius.
Dalam menjalankan usaha kurang serius, terutama dalam pengelolaan usaha
Anda, sering kali hanya sambil lalu atau sebagai usaha sampingan atau iseng-
iseng saja dan tidak serius menj alankannya.
 Kujur, akronim dari. Kurang jujur
Kurangjujur dengan konsumen, pemasok, atau kurangjujur kepada pemangku
kepentingan.
 Kuman; akronim dari kurang beriman.
Sering kali dalam berusaha kurang dilandasi oleh iman yang kuat. Seharusnya
dalam bisnis ada keyakinan kuat bahwa bisnis yang dipilih dan digelutinya akan
berhasil dengan baik di kemudian hari bila dikerjakan dengan dilandasi iman
yang kuat. Karena dengan iman, Anda diawasi oleh-Nya. Bila Anda takut
dengan-Nya, kejujuran, kelemahlembutan, kerendahan hati, sopan santun,
tidak korup, dan sebagainya harus diupayakan dalam sepak terjang bisnis Anda
(Leonardus, 2009: 78).

Anda mungkin juga menyukai