Memberikan nilai manfaat pada suatu senyawa dari hasil ekstraksi/fraksinasi/isolasi sebagai obat/ aktivitas lain (pengharum, penyedap, dll) 1. Uji Preklinik invitro/ invivo invitro: dengan sel invivo : dengan hewan coba Fungsi: untuk meneliti sifat farmakodinamik, farmakokinetik, farmasetika, dan efek toksiknya pada hewan uji 2. Uji Klinik Uji klinik Fase I/ II/ III Fungsi: memastikan efektivitas, keamanan dan gambaran efek samping yang sering timbul pada manusia akibat pemberian suatu obat. Uji klinik ini terdiri dari uji fase I sampai fase IV 1. Uji toksisitas BSLT Fungsi: utk uji pendahuluan senyawa antikanker dari bahan alam dengan Artemia salina L 2. Uji Antibakteri Fungsi: penentuan aktivitas antimikroba terhadap suatu senyawa bahan alam sehingga dapat menimbulkan aktivitas farmakologi yang diinginkan Contoh: Aktivitas antibakteri dari rebusan teh putih terhadap Staphylococus aureus dengan metode dilusi 3. Uji toksisitas Fungsi: Untuk mengetahui gejala-gajala yang mungkin akan timbul akibat pemberian obat; Untuk mengetahui batas keamanan suatu obat; Untuk mengetahui derajat kematian hewan coba akibat pemberian obat; Untuk mengetahui organ sasaran (misalnya hati), sistem (misalnya sistem kardiovaskular), toksisitas khusus (misalnya karsinogenitas) yang membutuhkan penelitian lebih lanjut
Uji iidentifikasi utk toksisitas adalah uji toksisitas
akut (LD50), uji toksisitas subkronis dan uji toksisitas kronis