Anda di halaman 1dari 6

Oleh:

Lully H.E, M.Farm, Apt


Memberikan nilai manfaat pada suatu senyawa
dari hasil ekstraksi/fraksinasi/isolasi  sebagai
obat/ aktivitas lain (pengharum, penyedap, dll)
1. Uji Preklinik  invitro/ invivo
invitro: dengan sel
invivo : dengan hewan coba
Fungsi: untuk meneliti sifat farmakodinamik,
farmakokinetik, farmasetika, dan efek toksiknya
pada hewan uji
2. Uji Klinik  Uji klinik Fase I/ II/ III
Fungsi: memastikan efektivitas, keamanan dan
gambaran efek samping yang sering timbul pada
manusia akibat pemberian suatu obat. Uji klinik ini
terdiri dari uji fase I sampai fase IV
1. Uji toksisitas BSLT
Fungsi: utk uji pendahuluan senyawa
antikanker dari bahan alam dengan Artemia
salina L
2. Uji Antibakteri
Fungsi: penentuan aktivitas antimikroba
terhadap suatu senyawa bahan alam sehingga
dapat menimbulkan aktivitas farmakologi yang
diinginkan
Contoh: Aktivitas antibakteri dari rebusan teh
putih terhadap Staphylococus aureus dengan
metode dilusi
3. Uji toksisitas
Fungsi: Untuk mengetahui gejala-gajala yang
mungkin akan timbul akibat pemberian obat; Untuk
mengetahui batas keamanan suatu obat; Untuk
mengetahui derajat kematian hewan coba akibat
pemberian obat; Untuk mengetahui organ sasaran
(misalnya hati), sistem (misalnya sistem
kardiovaskular), toksisitas khusus (misalnya
karsinogenitas) yang membutuhkan penelitian lebih
lanjut

Uji iidentifikasi utk toksisitas adalah uji toksisitas


akut (LD50), uji toksisitas subkronis dan uji
toksisitas kronis

Anda mungkin juga menyukai