0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
31 tayangan19 halaman
Berbagai suku di Afrika masih mempraktikkan tradisi-tradisi budaya yang berpotensi membahayakan kesehatan seperti minum darah sapi, tato gusi, setrika dada, meludahi bayi, sayat perut, dan pertukaran istri. Namun beberapa tradisi mulai berkurang setelah mendapat penyuluhan mengenai bahaya penyakit."
Berbagai suku di Afrika masih mempraktikkan tradisi-tradisi budaya yang berpotensi membahayakan kesehatan seperti minum darah sapi, tato gusi, setrika dada, meludahi bayi, sayat perut, dan pertukaran istri. Namun beberapa tradisi mulai berkurang setelah mendapat penyuluhan mengenai bahaya penyakit."
Berbagai suku di Afrika masih mempraktikkan tradisi-tradisi budaya yang berpotensi membahayakan kesehatan seperti minum darah sapi, tato gusi, setrika dada, meludahi bayi, sayat perut, dan pertukaran istri. Namun beberapa tradisi mulai berkurang setelah mendapat penyuluhan mengenai bahaya penyakit."
Transcultural Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuwan
budaya pada proses belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkanpada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada manusia (Leininger, 2002). PENJELASAN ABAD Gambaran Masyarakat dengan Kasus b.d Transkultural Nursing Pada Masyarakat Afrika 1 Tradisi Meminum Darah Sapi
• Tradisi suku afrika diantaranya tradisi meminum darah segar
dari Sapi yang masih hidup. Namun tradisi minum darah ini tidak serta merta dilakukan oleh seluruh penduduk, melainkan hanya kalangan prajurit saja. • Cara yang digunakan untuk mengeluarkan darah dari sapi pun sangat unik yaitu tidak dengan disembelih namun dengan cara melobangi pembuluh arteri karotid. Hasilnya, darah akan keluar layaknya air dari selang dan mereka tinggal menampung darah dengan menggunakan mangkuk dari kulit labu. • Darah segar ini dipercaya mengandung vitamin yang sangat tinggi serta akan baik untuk kesehatan tubuh para prajurit. Namun meski setiap prajurit diharuskan meminum darah segar tersebut sekitar dua liter, tetap saja di antara mereka ada yang tidak kuat dan akhirnya muntah. Dan suku afrika tetap memaksa untuk meminum darah tersebut 2 Tradisi Mentato Gusi Sebagai Simbol Kecantikan • Tato pada umumnya dilakukan pada tubuh bagian luar seperti lengan, kaki, bahu, leher, atau yang agak extrim adalah dibagian mata. Namun di Suku Senegal, Afrika bagian barat, tato justru dilakukan pada bagian gusi. Padahal gusi merupakan salah satu bagian tubuh kita yang paling sensitif. Uniknya, tradisi ini hanya dilakukan oleh para gadis dan dengan alasan untuk mendapatkan senyum yang lebih atraktif dan menawan. • Bahan yang digunakan merupakan campuran dari minyak panas dan Shea Butter yang akan menghasilkan warna hitam. Dengan menggunakan alat serupa jarum, proses ini dilakukan sebanyak 7 kali atau 7 lapis. Meski harus menahan sakit yang luar biasa saat proses pentatoan, namun tradisi ini sudah dilakukan turun temurun dan merupakan lambang kecantikan gadis-gadis. 3 Setrika Dada
• Negara Kamerun bagian Afrika Barat ini melakukan
sebuah tradisi setrika dada untuk para wanita yang sedang alami pubertas. Setrika dada yang dilakukan ini sangatlah menyakitkan karena ibu dari si gadis akan menyetrika dada anak gadisnya sendiri yang rata-rata masih berusia 9 sampai 10 tahun dengan menggunakan kayu, logam, batu atau palu yang telah dipanaskan. • Gadis-gadis di Kamerun, terutama yang hidup dalam lingkungan dengan budaya tradisional harus menjalani proses di mana dada mereka disetrika agar jadi benar-benar rata. 3 Setrika Dada
• Orang-orang Kamerun berpendapat kalau dada yang
menonjol bisa menimbulkan birahi. Jadi dengan dada yang rata para wanita akan terhindar dari pelecehan dan tampak lebih terhormat. Para ibu nekad menyetrika dada putri mereka sendiri karena mereka tak ingin putri mereka menarik perhatian kaum pria pada usia dini dan mengalami kehamilan di luar nikah. • Dan tidak jarang dari mereka mengalami berbagai masalah kesehatan seperti infeksi, peradangan luka dan masalah penyakit lainnya. Karena berbahaya dan dianggap melanggar hak asasi wanita, banyak pihak yang menginginkan ritual ini dihapus. 4 Meludahi Bayi Baru Lahir untuk Mengusir Roh Jahat
• Suku Masai yang tersebar di Negara Kenya dan Tanzania
dikawasan Afrika Timur mempunyai ritual unik. Bermula saat bayi baru dilahirkan di komunitas mereka, sang ketua adat akan meludahi ubun-ubun kepala si jabang bayi. Ini dilakukan agar roh-roh jahat yang menempel pada bayi tersebut hilang, karena Suku Masai meyakini selama janin di dalam rahim ibunya, ia akan ditemani oleh roh-roh jahat. • Kemudian ketika ia beranjak dewasa dan ingin menikah. Kedua Orang tuanya akan meludahi kepalanya serta kepala dari calon isrinya sebagai tanda bahwa ia merestui hubungan cinta mereka. 4 Meludahi Bayi Baru Lahir untuk Mengusir Roh Jahat
• Ritual meludah tak habis sampai disini saja, ketika
resepsi pernikahan dilangsungkan, pihak dari kedua keluarga akan saling berbaris dan mendekat satu sama lain. • Kemudian mereka akan saling berteriak, menghina, mencaci maki sambil meludahi wajah sepuasnya. Bagi mereka ini adalah cara pendekatan ‘hangat’ agar hubungan besan baru ini semakin akrab dan romantis. • Dan kita ketahui banyak sekali penyakit yang mungkin muncul dari air liur misalnya saja herpes, sifilis dan lain sebagainya. 5 Sayat Perut • Ada juga ritual kejam lain yang tak kalah sadis dan harus dijalani oleh wanita di etnis Tiv, Nigeria di Afrika Barat. Para wanita etnis ini yang baru saja mendapatkan haid diwajibkan untuk lakukan sebuah ritual yang menyakitkan. Perut mereka harus disayat sebagai tanda bahwa mereka telah menjadi wanita dewasa. • Penyayatan yang dilakukan pun tidak menggunakan obat bius sehingga para wanita harus menahan rasa sakit yang luar biasa. Sayatan yang dilakukan pun tidak hanya sekali tapi berkali-kali. Rasanya sudah pasti menyakitkan karena proses berlangsungnya ritual tidak disertai dengan obat bius atau tindakan medis untuk pencegahan infeksi. 5 Sayat Perut • Ritual ini sifatnya wajib bagi para perempuan di sana. • Selain menandakan kedewasaan, sayatan-sayatan ini dipercaya dapat meningkatkan kesuburan si gadis. Seorang gadis baru bisa disebut wanita sejati jika sudah memiliki empat bekas sayatan di perutnya. Dengan begitu mereka pun bisa mendapatkan jodoh yang baik. Setidaknya, minimal para wanita harus memiliki empat sayatan sehingga dia dinyatakan akan mendapatkan jodoh yang baik. Dan tak kalah anehnya, menurut kepercayaan etnis Tiv, ritual ini bisa membuat kesuburan si wanita akan makin baik jika ia menikah nanti. 6 Tradisi ‘Pembersihan’ Wanita Perawan • Tradisi aneh Suku Malawi di Afrika Tengah ini bukanlah bentuk pemerkosaan bagi suku disana. Ketika anak perempuan mereka sudah memasuki masa pubertas (usai mendapatkan haid pertama) maka harus ada uji nyali terlebih dahulu untuk mengusir roh jahat, menghilangkan teluh, kutukan dan penyakit. Para orang tua juga sangat percaya kalau anaknya yang sudah ditiduri oleh sang Hyena, ketika ia berumah tangga nanti akan diberikan kemakmuran oleh para dewa-dewa. • Hanya membayar sekitar 4 sampai 7 dollar kepada Hyena, anak mereka kemudian akan menginap selama beberapa hari sampai dipastikan tubuhnya sudah benar-benar bersih. Dan konyolnya tradisi pembersihan ini tidak hanya dilakukan kepada para gadis-gadis muda saja. 6 Tradisi ‘Pembersihan’ Wanita Perawan • Para janda yang baru saja ditinggal mati oleh suaminya, setelah jasad sang suami dikubur. Mereka selanjutnya akan melalui tahap pembersihan oleh Hyena, agar tubuhnya kembali suci dan layak untuk dinikahi kembali oleh pria-pria lain di sukunya tersebut. • Tradisi aneh sekaligus mengerikan ini sampai sekarang masih bisa kita temui. Alasan para wanita terpaksa melakukannya karena mereka takut kalau tidak sampai menjalankan tradisi ini, mereka sendirilah atau keluarganya nanti akan menanggung kutukan maupun wabah penyakit mengerikan. 7 Berbagi Istri untuk Sahabat lama • Tamu adalah raja terlebih jika tamu itu adalah sahabat lama dari desa seberang. Di wilayah Kenya, Afrika Timur masih ada sekelompok suku pedalaman yang mempraktekkan tradisi aneh bertukar istri. Ketika seseorang bertamu ke rumahnya, mereka bukan hanya diperlakukan bak seorang Raja. Tapi dari makanan, pakaian sampai tempat tidur sudah dipersiapkan untuknya. Dan selain itu, istrinya sendiri juga dipersiapkan sebagai bonus menginap. Tanpa perlu repot-repot meminta, sang pria pemilik rumah akan menawari kepada tamunya apakah ia ingin meniduri istrinya. Dan ketika kunjungan balik nantinya, tamu tersebut juga akan memperlakukan hal yang sama untuknya. Untungnya praktek tukaran istri ini sudah semakin jarang sekarang. Kesimpulan data akhir : Dari beberapa tradisi di afrika ini semenjak mereka mendapatkan penyuluhan akan bahaya penyakit menular dan penyakit yang akan timbul akibat tradisi yang mereka percayai mulai berkurang tetapi mereka tidak pungkiri sampai saat ini tradisi masih ada. Strategi dalam Asuhan Keperawatan
Cara I : Mempertahankan budaya
Cara II : Negosiasi budaya Cara III : Restrukturisasi budaya TERIMAKASIH…
Sifon Ialah Suatu Budaya Hubungan Sexual Yang Dilakukan Oleh Pria Yang Sehabis Disunat Secara Tradisional Dengan Wanita Yang Disyaratkan Tidak Boleh Dengan Istrinya Sendiri
Sifon Ialah Suatu Budaya Hubungan Sexual Yang Dilakukan Oleh Pria Yang Sehabis Disunat Secara Tradisional Dengan Wanita Yang Disyaratkan Tidak Boleh Dengan Istrinya Sendiri