Nama : An. MH
Usia : 5 tahun 8 bulan
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Ngalian RT 03/RW 05, Krcandran, Sidom
ukti
Agama : Islam
Tanggal periksa: 14 Januari 2018
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Riwayat Pengobatan :
Pasien belum pernah berobat sebelumnya dan tidak sedang
mengkonsumsi obat-obatan jangka panjang.
Riwayat alergi :
Riwayat alergi belum diketahui.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Vital Sign : Nadi : 102x/menit
RR : 24x/menit
Suhu : 36,4o C
BB : 18 Kg TB : 115 cm
Status Generalis :
Kepala/ Leher : DBN
Mata : DBN
THT : DBN
Thorax :
Pulmo : DBN
Cor : DBN
Abdomen : nyeri tekan pada daerah epigastrium
Status Dermatologist
Tampak papul eritem multiple pada sela-sela jari tangan dan kaki dan seluruh tubuh
Tampak palpable purpura (+) pada kaki kanan dan kiri ukuran 0,5-1 Cm.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Terapi Medikamentosa
IVFD KaEN 3B 16 tpm makro
Inj Metilprednisolon 3x40 mg IV
Inj Ranitidine 3x20 mg IV
Inj Ondansetron 2 mg (prn)
PO Sucralfat 3xCth 1ac
PO CTM 3x ½ tab
Zalf Scabimite 1dd ue
Noroid Lotion
PENATALAKSANAAN
Non-medikamentosa
Edukasi
Menerangkan penyebab penyakitnya dan cara penularannya
Menerangkan Bahwa Orang yang kontak dengan penderita atau keluarga pe
nderita supaya berobat ke dokter. Agar pengobaatan tuntas dan tidak terjad
i penularan atau infeksi skabies lagi.
Menyarankan pasien agar menjada kebersihan lingkungan dan badan, rajin
menjemur kasur, mengganti sprai dan sebagainya.
Menerangkan cara menggunakan obat anti scabies, yaitu:
Membuka semua baju pasien, dan mengolekan krim anti-scabies ke seluruh
tubuh kecuali kepala dan muka. Lalu tunggu 10 menit, dan pakai baju kemb
ali. dan dibiarkan selama 8 – 12 jam (dapat dipakai pada jam 7 mlm s/d 7 p
agi).
2. kaki dielevasi
PROGNOSIS
Epidemiologi
Skabies terjadi baik pada laki-laki maupun perempuan,
di semua geografi daerah, semua kelompok usia, ras dan
kelas sosial.
Cardinal Sign
Dapat didiagnosis jika ditemukan 2 dari 4
1. Pruritus nocturna
2. Sekelompok orang
3. Adanya terowongan
4. Menemukan Sarcoptes scabiei
Pemeriksaan Penunjang
1. Apusan Kulit
2. Kerokan Kulit
3. Mengambil tungau dengan jarum
4. Test tinta pada terowongan
5. Biopsi ringan
6. Uji tetrasiklin
Differensial Diagnosis
Prurigo simpleks
Dermatosis pruriginosa :
strofulus
prurigo kronik multiformis lutz
Prurigo hebra.
Prurigo nodularis
Etiologi
Herediter
Kulit peka thd gigitan serangga
Infeksi fokal
Didasari faktor atopi
Pengobatan : Simtomatis
Penatalaksanaan
Lindane 1% lotion Dioleskan selama 8 jam setelah Tidak dapat diberikan pada anak umur 2
itu dibersihkan, olesan kedua di tahun kebawah, wanita selama masa
berikan 1 minggu kemudian. kehamilan dan laktasi.
Crotamiton Dioleskan selama 2 hari berturut Memiliki efek anti pruritus tetapi efektifit
-turut, lalu diulangi dalam 5 hari asnya tidak sebaik topikal lainnya.
10% cream .
Precipitatum Sulfur Dioleskan selama 3 hari lalu Aman untuk anak kurang dari 2 bulan
dan wanita dalam masa kehamilan dan
5-10% dibersihkan. laktasi, tetapi tampak kotor dalam
pemakaiannya dan data efisiensi obat
ini masih kurang.
Benzyl Benzoat Dioleskan selama 24 jam lalu di Efektif namun dapat menyebabkan
bersihkan dermatitis pada wajah
10% lotion
Ivermectin Dosis tunggal oral, bisa diulangi Memiliki efektifitas yang tinggi dan aman
selama 10-14 hari . Dapat digunakan bersama bahan topikal
200 υg/kg lainnya. Digunakan pada kasus-kasus
scabies berkrusta dan scabies resisten.
Pencegahan
1. Faktor Genetik
2. ISPA
3. Makanan
4. Gigitan Serangga,
5. Paparan Terhadap Dingin,
6. Imunisasi
7. Obat – Obatan
Imunopatogenesis HSP
MANIFESTASI KLINIS
1. Purpura
2. Artritis Atau Atralgia
3. Nyeri Abdomen
4. Nefritis Atau Hematuria
Kriteria Definisi
dengan trombositopenia
saluran cerna (Bowel angina) atau diagnosis iskemia usus, biasanya termasuk
BAB berdarah
Granulosit dinding pada biopsi Granulosit pada dinding arteriol atau venula
PENATALAKSANAAN
Centers for Disease Control and Prevention. Parasites Scabies. 2010. Available at: http://www.cdc.gov/
.
Etnawati, K dan Soedarmadi. (1990). PENGOBATAN PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN, “skabies”.Hal: 89. Yo
gyakarta: Laboratorium Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FK UGM yogyakarta.
Cassidy JT, Petty RE. Leukocytoclastic Vasculitis : Henoch-Schonlein Purpura. Dalam: Cassidy JT, Petty RE
, Laxer RM, dkk, penynting. Textbook of Pediatrics Rheumatology: 5th ed. Philadelphia: Elsevier Sa
unders, 2005; 496-501.
Handoko R. Skabies. Dalam: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S, ed. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, edisi k
e-6, cetakan ke-4. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2011.
Johnston G, Sladden M. Scabies: Diagnosis and Treatment. British Med J. 2005: 17; 331(7517) / 619-22.
Matondang , Roma J. Buku Ajar Alergi - Imunologi Anak. 2nd ed. Jakarta: Penerbit IDAI; 2007
Yang YH, Chuang YH, Wang LC, Huang HY, Gershwin ME, Chiang BL. The immunobiology of Henoch-Sc
honlein Purpura. Autoimmune Review 2008;7:179-84.
THANK
YOU