Laporan Kasus Anestesi
Laporan Kasus Anestesi
Pembimbing :
Dr. Yudianto, Sp.An
Identitas Pasien
• Nama Pasien : Tn. DJ
• Umur : 62 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Pekerjaan : Pensiun
• Alamat : Jakarta Utara
• No RM : 62-71-XX
Anamnesis
• Keluhan utama :
Timbul benjolan mata kaki kanan sejak 2 minggu SMRS
• Riwayat Alergi :
Alergi obat dan makanan disangkal
10
Analisa Kasus
• Pada kasus seorang laki-laki usia 62 tahun dilakukan operasi
ekstirpasi ganglion oleh karena kista ganglion at regio
maleolus dextra. Dilakukan anastesi umum dengan
pemberian prosofol dan penggunakan face mask nomer 2
dan gudel nomer 4.
• Pada pasien ini dilakukan anestesi teknik intravena
menggunakan prosofol dan dilakukan maintenance dengan
pemberian anastesi inhalasi dengan menggunakan face
mask, hal ini cocok untuk operasi ringan dan hanya
sebentar.
• Pada pasien, memliki riwayat operasi laminektomi pada
desember 2012, sehingga tidak dapat diberikan anastesi
lokal pada spinal dan disarankan untuk anastesi umum.
Agonis Opioid poten (morfin, petidin,sufentanil )
Sebagai analgetik 75-125x lebih poten dibanding
morfin, anestesia
Tidak menggangu kardiovaskuler >> digunakan
induksi pasien dg kelainan jantung
• Eleminasi : hati
• Awitan aksi : iv dlm 30 detik, im
Fentanyl <8menit
• Efek puncak : iv 5-15 menit
• Lama aksi : iv 30-60 menit
• Efek samping : hipotensi, bradikardi,
depresi pernapasan, apneu, pusing,
kejang, mual, kekakuan otot
• Dosis induksi
Bolus iv : 5-40 µg/kg kasus : 58 x 20 = 1160
ug = 0,1 mg
• Dosis rumatan 0,3-1 mikrogram/kg BB
kasus : 58 x 1 = 58 ug = 0,05 mg
Propofol
• induksi, sedasi sadar, pemeliharaan anestesi,
pengobatan mual dan muntah akibat
kemoterapi/ pasca bedah.
• Mekanisme : menghambat neurotransmisi pd
reseptor GABA
• Eliminasi : hati, ekstrahepatik (paru)
• Awitan aksi : dalam 40 detik
• Efek puncak : 1 menit
• Lama aksi : 5-10 menit
• Efek samping : hipotensi, aritmia, takikardi, bradikardi,
hipertensi, depresi pernapasan, sakit kepala, kejang.
• Efek ke organ :
– Jantung : menurunkan tek.darah arteri, resistensi
vaskuler sistemik (inhibisi aktifitas simpatis
vasokonstriktor), kontraktilitas jantung dan
preload.
– Respirasi : depresi pernapasan
– Otak : menurunkan aliran darah otak dan TIK
• Dosis
– induksi : iv 2-2,5/kgBB kasus : 58 x 2 = 116 mg =
100 mg
– Pemeliharaan : bolus iv 25-50mg
• Sevofluran
– Pernapasan :
Tidak menyebabkan batuk; induksinya cepat
– Neuromuskuler :
Pelumpuh otot yang baik dan memiliki derajat
relaksasi yang dihasilkan cukup untuk
memudahkan intubasi trachea tanpa fasilitasi oleh
pelumpuh otot.
Anastesi Epidural
Indikasi Kontraindikasi
• Pembedahan sendi Absolut :
• Pasien tidak setuju
panggul dan lutut • Infeksi local pada daerah kulit yang akan
• Revaskularisasi ditusuk.
• Sepsis generalisata (seperti septicemia,
ekstremitas bawah bacteremia).
• Persalinan • Koagulopathi.
• Alergi terhadap suatu jenis anestetik local.
• Penanganan nyeri • Peningkatan tekanan intracranial.
post operasi Relatif :
• Hipovolemia
• Penyakit SSP
• Nyeri punggung kronik.
• Pasien yang mendapat obat penghambat
platelet, termasuk aspirin, dripiridamol, dan
NSAID