Anda di halaman 1dari 22

BUDAYA 5S JEPANG

Ningrum Tresnasari, S.S.,M.A


ningrum.tresnasari@widyatama.ac.id
• Kaizen merupakan sistem pengembangan
produktivitas, kualitas, teknologi, proses
produksi, budaya kerja, keamanan kerja, dan
kepemimpinan yang dilakukan secara terus
menerus.

• Salah satu metode perubahan dan perbaikan


yang dilakukan banyak perusahaan Jepang
adalah menerapkan 5S.
Pengertian 5S
• 5S adalah landasan untuk membentuk
perilaku manusia agar memiliki kebiasaan
(habit) mengurangi pemborosan di tempat
kerjanya.

• Sistem 5S ini umumnya hanya diterapkan di


perusahaan yang bergerak di bidang industrial
Tujuan 5S
• Menciptakan Manusia
Mempelajari dasar” hubungan manusia termasuk
manner di tempat kerja, aturan pengoperasian yang
benar (bagian dari kyouiku/edukasi)

• Menciptakan Produk
Menciptakan produk yang nantinya bias
memuaskan pelanggan, harus ada kontrolnya yaitu
PQCDSM (produk, quality, cost, delivery, safety,
morale)
• Program 5S pertama kali diperkenalkan di
Jepang sebagai suatu gerakan kebulatan tekad
untuk mengadakan pemilahan (seiri),
penataan (seiton), pembersihan (seiso),
penjagaan kondisi yang mantap (seiketsu), dan
penyadaran diri akan kebiasaan yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
dengan baik (shitsuke).
POLA 5S
SEIRI (RINGKAS)
• pemilahan barang yang berguna dan tidak
berguna:

Barang berguna => Disimpan


Barang tidak berguna => Dibuang
SEITON (RAPIH)
• Penataan barang yang berguna agara mudah
dicari, dan aman, serta diberi indikasi.

• Simpan barang ke tempat yang telah


ditentukan, jangan menyimpan barang
sembarangan.
SEISO (BERSIH)
• Pembersihan barang yang telah ditata dengan
rapih agar tidak kotor, termasuk tempat kerja
dan lingkungan serta mesin, baik mesin
yang breakdown maupun dalam rangka
program preventive maintenance (PM).

• Menjaga kebersihan.
SEIKETSU (RAWAT)
• penjagaan lingkungan kerja yang sudah rapi
dan bersih menjadi suatu standar kerja

• Pertahankan tempat agar tetap aman dan


nyaman dengan penetapan atau aturan (kalau
sudah bersih harus tetap dikontrol).
SHITSUKE (DISIPLIN)
• Penyadaran diri akan etika kerja:
 Disiplin terhadap standar
Saling menghormati
Malu melakukan pelanggaran
Senang melakukan perbaikan

• Harus menjadi kebiasaan.


PADANAN 5S
Cara Mengefisiensikan 5S
• Membutuhkan keterlibatan/partisipasi semua
orang dalam organisasi dari level atas
sampai level bawah.
• Membutuhkan komitmen manajemen untuk
memastikan kegiatan 5S dilakukan setiap hari dan
dianggap sebagai prioritas.
• Merubah perspektif semua orang dalam
organisasi bahwa 5S lebih dari sekedar program
kebersihan maupun housekeeping management.
• Menerapkan 5S secara konsisten untuk
perubahan budaya.
• Menggunakan sistem visual display untuk
mengkomunikasikan aktivitas 5S secara efektif.
• Melakukan audit 5S secara teratur (mingguan,
bulanan, dan surprise audit) untuk
menilai performance.
• Membutuhkan edukasi tentang konsep dan
keuntungan aktivitas 5S.
• Masing-masing harus tau peranannya apa dan
juga bertanggung jawab terhadap peranannya
tersebut.
SIMPULAN
• Aktivitas 5S sangat besar hasilnya bagi produk itu
sendiri namun lebih jauh lagi aktivitas ini bisa
mempengaruhi pola pikir, tingkah laku, yang nantinya
akan mengubah perilaku.
• 5S adalah sesuatu yang bukan dilakukan satu orang
saja melainkan harus diperusahaan oleh seluruh
karyawan dengan penuh kesadaran.
• Berapapun canggihnya teori 5S kalau tidak disertai
dengan tindakan maka tidak akan membuahkan hasil.
• Masing-masing aktivitas 5S adalah aktivitas penting
yang harus diwujudkan.

Anda mungkin juga menyukai