Irawan Mangunatmadja
Komisi Ahli Tim Surveilans AFP Pusat
8/31/2018 2
Peran Petugas
• Melakukan surveilance AFP di Rumah
Sakit atau Puskesmas
• Membina hubungan baik dengan tenaga
medis
• Membantu mempermudah pelaporan
kasus AFP
• Menjamin pelaporan kasus AFP lengkap
sampai ke Pusat
• dll
8/31/2018 3
Kasus
• Anak usia 5 tahun, mengeluh jalan
pincang dan lemas. Hasil pemeriksaan
dokter tumor di daerah Lumbal.
• Anak usia 2 tahun, lemas di lengan dan
tungkai kanan. Diagnosis dokter
meningitis
• Anak usia 7 tahun tungkai lemas bila
berjalan. Dua hari lalu jatuh
• Pasien pasca imunisasi MR mengeluh
lemas bila berjalan
8/31/2018 4
Tujuan – Sertifikasi Bebas Polio
• Indonesia bebas polio !!
• Caranya:
– Laporkan sebanyak-banyaknya kasus lumpuh
layuh
– Berdasarkan hasil lab virus polio (-)
• Bila laporannya tidak benar – sulit
dipercaya
8/31/2018 5
Angka cakupan - Surveilans AFP (LLA)rendah
• Kurang pengertian tentang LLA
– Hanya kasus lumpuh berat yang di cari
– Keterbatasan penyakit yang diketahui: polio, Guillain Bare,
kelumpuhan LMN
– Sebab lain tidak dilaporkan: Hipokalemi, mielitis, leukemia
• Penyakit LLA dapat sembuh sempurna
– GB, Mielitis, Hipokalemi- dapat sembuh sempurna tanpa
pengobatan
• Takut melaporkan kasus LLA di nilai buruk
• Pegawai yang bertugas LLA pensiun, pindah dl
• Bila tidak ada kasus laporkan zero (0)
• Tidak ada, penghargaan(?)
8/31/2018 6
Definisi AFP
• Semua anak usia < 15 tahun
• Kelumpuhan yang sifatnya lemas (flaccid)
• Terjadi mendadak dalam 1 – 14 hari
• Bukan disebabkan rudapaksa / trauma
– Bila ada keraguan laporkan sebagai kasus
AFP
8/31/2018 7
Susunan Saraf
• Upper motor neuron
(Susunan Saraf Pusat)
– Dari otak sampai sumsum
tulang belakang
8/31/2018 8
Kelumpuhan
• Susunan Saraf Pusat • Susunan Saraf Tepi
– Kaku/ spastis (Layuh)
– Refleks fisiologi – Lemas/ flaksid
meningkat – Refleks fisiologis
– Refleks patologis menurun atau hilang
positif – Refleks patologis
– Tidak ada pengecilan negatif
otot kecuali sudah – Pengecilan otot
berlangsung lama
– Pada keadaan awal
sering layuh
8/31/2018 9
Pemeriksaan
kelumpuhan
8/31/2018 10
Derajat kelumpuhan
• 0. Tidak dapat bergerak sama sekali
• 1. Hanya dapat menggerakkan / kontraksi
otot
• 2. Tidak dapat mengangkat kaki dari tempat
tidur, hanya menggeser saja
• 3. Masih dapat mengangkat tungkai, tapi
tidak dapat melawan tahanan
• 4. Dapat melawan tahanan
• 5. Tidak ada kelumpuhan
8/31/2018 11
Pemeriksaan kelumpuhan - bayi
8/31/2018 12
Kelemahan otot
• Minta ia duduk di
lantai lalu berdiri
– Tidak
sanggup
– Berdiri sambil
merambat
pada kakinya
8/31/2018 13
Lari, jalan jinjit, jalan tumit
8/31/2018 14
Bayi lumpuh layuh
• Terlentang di tempat
tidur
– Posisi seperti katak
– Gerakan sedikit
– Lutut menyentuh
tempat tidur
8/31/2018 15
Bayi lumpuh layuh - hipotoni
8/31/2018 16
Klonus
8/31/2018 17
Kelumpuhan susunan saraf tepi
8/31/2018 18
Diagnosis banding AFP
• 1. Sindrom Guillain Barre • 11. Stroke pada anak
(SGB) • 12. Todd's paralysis
• 2. Myelitis transversa • 13. Duchene Muscular
• 3. Poliomyelitis Dystrophy
• 4. Polyneuropathy • 14. Paralisis hipokalemi
• 5. Myelopathy • 15. Spinal Muscular Atrophy
• 6. Dermatomyositis • 16. Efek samping sitostatika
• 7. Hipokalemia mis Vincristin
• 8. Periodik paralisis • 17. Ensefalitis
hipokalemi • 18. Ensefalopati
• 9. Erb's paralysis • 19. Meningitis
• 10. Foot drop paralysis • 20. Metabolik mielopati
• 21. Chikungunya 19
CONTOH PENYAKIT
AFP
8/31/2018 20
Mielitis transversa
• Infeksi virus ke medula spinalis
mendadak
• Demam, batuk pilek, lumpuh
lemas simetris mendadak
• Gangguan miksi dan defekasi
• Refleks fisiologis / patologis
menurun
• Pada keadaan lebih lanjut
refleks meningkat
• Pungsi lumbal: pleositosis
• Pengobatan: kortikosteroid
1 – 2 minggu, Imuno Glob(IG)
• Follow up:layuh - lumpuh spastis
21
Sindrom Guillain Barre
• Demam, adanya gangguan motorik dan sensorik
• Kelumpuhan simetris, ascending symmetric
proximal dari kaki ke atas, sampai lengan atas
• Lumpuh layuh, refleks fisiologis tidak ada
• Sering menyebabkan kelumpuhan otot
pernapasan
• Sering disertai gangguan miksi dan defekasi
• Pungsi lumbal: peningkatan protein tanpa
pleositosis (disosiasi sitoalbuminik)
• Pengobatan: IG 0,4 g/kgbb/hari selama 5 hari
• Follow up: bila bertahan, kelumpuhan tetap layuh
22
Kelumpuhan Erb’s
• Mengenai lengan
• Pada bayi baru lahir
dengan berat lahir >
4000 gram
• Disebabkan trauma
persalinan: tarikan pada
daerah pleksus Brakhialis
• Pengobatan: rehabilitasi –
fisioterapi
• Follow up: tetap layuh
8/31/2018 23
Miositis akut
• Demam (-)/(+), nyeri di otot tungkai yang sakit
• Kadang ada dermatitis eritematous, gangguan
gastrointestinal, kelemahan otot
• Polimiosistis atau dermatomiositis ditandai:
kelemahan otot tungkai, peningkatan enzim
kreatinin kinase, EMG-miopati, dan biopsi otot
– peradangan otot
• Pengobatan: kortikosteroid
• Follow up: sembuh sempurna
8/31/2018 24
Hipokalemi
• Dijumpai pada anak yang mengalami diare
atau muntah-muntah
• Bayi lemas ke dua tungkai setelah diare,
muntah2, laboratorium - hipokalemi
• Dapat berulang dan bersifat familial,
paralisis periodik hipokalemi pada Renal
Tubular Acidosis
• Pengobatan: kalium oral, dapat disertai
pemberian Natrium bikarbonat
• Follow up: lumpuh hilang timbul
8/31/2018 25
Stroke pada anak
• Anak tiba-tiba lumpuh layuh lengan dan
tungkai sisi yang sama (hemiparesis)
• Demam tidak ada
• Lumpuh layuh dengan refleks negatif
• CT scan/MRI kepala: daerah hipodens
(iskemik) atau hiperdens (perdarahan)
• Etiologi: iskemik – defisiensi protein C / S
• Follow up: tetap lumpuh layuh
8/31/2018 26
Infeksi otak
• Pasien demam, kejang kemudian tidak
sadar atau tetap sadar
• Ada kelumpuhan lengan dan tungkai 1 sisi
atau 4 ekstremitas
• Awal lumpuh layuh – fase shock pada
follow up menjadi lumpuh spastis
• LAPORKAN
8/31/2018 27
Poliomielitis
8/31/2018 28
Poliomielitis……(2)
• Manifestasi klinis – lumpuh layuh asimetri
– Abortive (5%): panas, lemas, anoreksia, sakit kepala
– Non paralytic (1%): kekakuan leher, refleks menurun
– Paralytic (0,1%): kelumpuhan asimetris, dapat
mengenai saraf otak, otak dan refleks menghilang
• Cairan serebrospinal:
– Normal atau sel 20 – 300 /mm3
• Diagnosis pasti – Virus di tinja (+)
• Tatalaksana : simtomatik dan fisioterapi
8/31/2018 29
Chikungunya
• Pasien panas 1 – 2 hari mulai suhu rendah –
tinggi
• Sakit kepala, sakit di punggung dan atralgia
• Nyeri tulang di kaki atau lutut menyebabkan
anak tidak dapat berjalan selama 2 -3 hari
• Kadang dijumpai rash, hiperpigmentasi,
stomatitis, kaku kuduk, diare atau muntah
• Lab: darah – infeksi virus
• Pengobatan - simtomatik
8/31/2018 30
Kasus Polio di Serang
8/31/2018 31
Kasus Polio di Serang
8/31/2018 32
Kasus Polio Index di Serang
8/31/2018 33
Mengapa Rumah Sakit
dan Puskesmas perlu
perhatian khusus?
8/31/2018 34
N Unit Yankes 2005 2006 2007 2008
0
1 RSCM 16 19 9 14
2 RSPI 15 1
3 RS Fatmawati 6 7 5
4 RSAB Harapan 5 2
5 Kita 4 4 1
6 RSUD Pasar Rebo 3 7 2
7 RSUD Koja 3 1
8 RS MH Thamrin 3 3
9 RS Muhammadyah 3 3 1
10 RS Pondok Indah 3 2 1
11 RS Persahabatan 2 3 1
12 RSUD Budhi Asih 2 1
13 RS St. Carolus 2 7 2
14 RS Husada 2
15 RS Marinir 2
16 Cilandak 2
17 RS Mitra 2
Internasional
18 1
RS Mitra
19 Kemayoran 1
8/31/2018 20 1 35
RS PGI Cikini
Pencarian kasus AFP di RS-Puskesmas
Febris 23 Febris 32
Hemiparesis 93 Hemiparesis 24
Tetraparesis 86 Tetraparesis 21
Monoparesis 77 Monoparesis 23
Paralysis 59 Paralysis 22
Sehat 13 Sehat 1
Sembuh 7 Sembuh 1
: Kasus AFP
Data s/d minggu 30, 2009
Pembahasan Kasus Pending oleh Pokja Ahli
2006-2009
AFP
Febris
Diagnosis tidak diisi
Paraparesis
Monoparesis
Kekuatan otot diisi
dengan
menggunakan
skala angka yang
tidak umum (1-6)
KESIMPULAN
• Mari kita buat mudah pelaporan LLA
– Anak lumpuh layuh dalam 2 minggu
– Bukan karena trauma
– Diagnosis tidak penting
– Bila ragu: LAPORKAN
• Tugas dokter: memastikan kasus AFP,
diagnosis, menanda tangani laporan AFP1
• Periksa dengan teliti sebelum mengirim
laporan ke PUSAT
8/31/2018 47
Semoga kita ingat !!
8/31/2018 48
TERIMAKASIH
8/31/2018 49