Anda di halaman 1dari 8

SEJARAH PEMIKIRAN

EKONOMI
AL-MAWARDI
OLEH : CICI RISMAWATI(170603210)
SPEI
A. BIOGRAFI SINGKAT AL-MAWARDI
B. PEMIKIRAN AL-MAWARDI
C. KARYA-KARYA AL-MAWARDI
A. BIOGRAFI SINGKAT AL-MAWARDI

Nama lengkap Al-mawardi adalah Abu


al-hasan ali ibn Muhammad bin habib al
Baghdadi. Yang dikenal dengan nama Al-
mawardi. Ia lahir di Basrah pada tahun 364
H / 974 M.Beberapa waktu kemudian ia
bersama orang tuanya pindah ke Baghdad
dan disana ia dibesarkan. Al-mawardi adalah
seorang pemikir islam yng terkenal dalam
mazhab syafi’i. al- mawardi hidup di zaman
daulah Abbasiyah pada masa pemerintahan
khalifah Harun ar-rasyid.
B. PEMIKIRAN EKONOMI AL-MAWARDI
Secara sederhana pemikiran al-mawardi terfokus pada tiga persoalan besar yaitu : peran negara dalam aktivitas ekonomi,perpajakan dan baitul mal.
1. Negara dan aktivitas ekonomi
Teori keuangan public selalu terkait dengan peran negara dalam kehidupan ekonomi. Negara dibutuhkan karena berperan untuk memenuhi
kebutuhan kolektif seluruh warga negaranya. Dalam perspektif ekonomi, pernyataan al-mawardi ini berarti bahwa negara memiliki peran aktif demi realisasinya
tujuan material dan spiritual.
Selanjutnya al-mawardi berpendapat bahwa negara harus menyediakan infrastruktur yang diperlukan bagi perkembangan ekonomi dan
kesejahteraan umum. Menurutnya :
“ jika hidup dikota tidak mungkin karena tidak berfungsinya fasilitas sumber air minum, atau rusaknya tembok kota, maka negara harus bertanggung jawab
untuk memperbaikinya dan jika tidak memiliki dana, negara harus menemukan jalan untuk memperolehnya”.
Al-mawardi menegaskan bahwa negara wajib mengatur dan membiayai pembelanjaan yang dibutuhkan oleh layanan public karena setiap individu
tidak mungkin membiayai jenis layanan semacam itu. Dengan demikian, layanan public merupakan kewajiban social (fardh kifayah) dan harus bersandar kepada
kepentingan umum. Lebih jauh ia menyebutkan tugas-tugas negara dlm pemenuhan kebutuhan dasar setiap warga negara sebagai berikut :
1. Melindungi agama
2. Menegakkan hukum dan stabilitas
3. Memelihara batas negara islam
4. Menyediakan iklim ekonomi yang kondusif
5. Menyediakan administrasi public,peradilan dan pelaksanaan hukum islam
6. Mengumpulkan pendapat dari berbagai sumber yang tersedia serta menaikkannya dengan menerapkan pajak baru jika situasi menuntutnya
7. Membelanjakan dana baitul mal untuk berbagai tujuan yang telah menjadi kewajibannya.
B.PEMIKIRAN EKONOMI AL-MAWARDI

2. Perpajakan

Menurut al-mawardi, penilaian ata kharaj( pajak hasil tanah) harus bervariasi sesuai factor-factor yang menentukan
kemampuan tanah dalam membayar pajak, yaitu, kesuburan tanah, jenis tanaman dan system irigasi. selain, itu disamping
ketiga factor itu al-mawardi juga mengungkapkan factor lain, yaitu jarak antara tanah yang menjadi objek kharaj dengan
pasar. Karena factor ini yang akan menentukan tinggi rendahnya harga suatu barang.

Tentang metode penetapan kharaj, al-mawardi menyarankan untuk menggunakan salah satu dari 3 metode yang
pernah diterapkan dalam sejarah islam yaitu :

a. Metode misahah, yaitu metode penetapan kharaj berdasarkan ukuran tanah. Metode ini merupakan fixed-tax, terlepas
dari apakah tanaman tersebut ditanami atau tidak. Selama tanah tersebut bisa ditanami.

b. Metode penetapan kharaj berdasarkan ukuran tanah yang ditanami saja. Dalam metode ini, tanah subur yang tidak
dikelola tidak masuk dalam penilaian objek kharaj.

c. Metode musaqah yaitu metode penetapan kharaj berdasarkan persentase dari hasil produksi(propotional tax). Dalam
metode ini,pajak dipungut setelah tanaman mengalami masa panen.
B. PEMIKIRAN EKONOMI AL-MAWARDI
Secara kronologi, metode pertama yang digunakan umat islam dalam penerapan kharaj adalah metode
misahah. Metode ini pertama kali diterapkan pada masa khalifah Umar bin khatab berdasarkan masukan dari para
sahabat yang melakukan survey.

3. Baitul Mal
Seperti yang telah dikemukakan al-mawardi menyatakan bahwa untuk membiayai belanja negara dalam
rangka memenuhi kebutuhan dasar setiap warganya,, negara membutuhkan lembaga keuangan negara (baitul mal)
yang didirikan secara permanen. Melalui lembaga ini pendapatan negara dari berbagai sumber akan disimpan
dalam pos yang terpisah dan dibelanjakan sesuai alokasinya masing-masing.
Berkaitan dengan pembelanjaan harta baitul mal, al-mawardi menegaskan bahwa jika dana pada pos
tertentu tidak mencukupi untuk membiayai kebutuhan yang direncanakannya, pemerintah dapat meminjam uang
belanja tersebut dari pos lain.
Ia mengklasifikasikan berbagai tanggung jawab baitul mal kedalam dua hal, yaitu :
a. Tanggung jawab yang timbul dari berbagai harta benda yang disimpan di baitul mal sebagai amanah untuk di
distribusikan kepada mereka yang berhak.
b. Tanggung jawab yang timbul seiring dengan adanya pendapatannya yang menjadi asset kekayaan baitul mal
itu sendiri.
C. karya-karya Al-mawardi
1. Dalam kitab al-hawi, disalah satu bagiannya, al-mawardi secara khusus membahas tentang mudharabah
dalam pandangan berbagai mazhab
2. Dalam kitab al-ahkam al-sulthaniyyah, al-mawardi banyak menguraikan tentang system pemerintahan dan
administrasi negara islam, lembaga negara, penerimaan dan pengeluaran negara,serta institusi hibah.
3. Dalam kitab adab ad dunya wa ad din, ia memaparkan tentang ekonomi seorang muslim serta empat jenis
mata pencaharian utama,yaitu pertanian, peternakan, perdagangan dan industry.
TERIMA KASIH

TERIMA KASIH
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai