yang mungkin ada dalam produk, akan mati dan lisis terjadi, endotoksin akan terlepas dan tetap tinggal dalam produk Sifatnya stabil terhadap panas (heat stable) Semua endotoksin bersifat pirogen, tetapi tidak semua senyawa pirogen itu merupakan endotoksin Endotoksin bakteri terdiri dari Lipopolisakarida (LPS), umumnya terikat pada protein dan fosfolipid. LPS ini menyusun membran luar bakteri garam negatif Contoh : LPS dari Salmonella terdiri dari bagian lipid A yang hidrofob terikat pada suatu daerah inti yang mengandung molekul 2-keto-3-deoksioktanat (KDO) Demam Aktivasi sistem sitokin Rusaknya sel-sel endotelial Permeabilitas pembuluh darah berubah sehingga menyebabkan turunnya tekanan darah Dll Pengujian dapat dilakukan dengan 2 cara : 1. Pengujian pirogen 2. Pengujian endotoksin bakteri (BET, bacterial endotoxin test) BET (Farmakope Indonesia) memanfaatkan protein yang berada dalam sitoplasma sel-sel tertentu (amoebocytes) yang biasa terdapat dalam sirkulasi darah kepiting landam kuda. Prinsip : injeksi IV ke tubuh kelinci dibawah kondisi tertentu dan selanjutnya dipantau dan dicatat temperatur 3 kelinci dalam jangka waktu tertentu FI suatu sediaan dinyatakan memenuhi syarat, jika kenaikan suhu ketiga kelinci tidak melebihi batas tertentu; dan tidak memenuhi syarat jika total kenaikan suhu ketiga kelinci melebihi batas tertentu (lihat tabel) Kelinci yang digunakan temperaturnya tidak boleh berbeda lebih dari 1º satu dengan yang lainnya Jumlah Sediaan uji memenuhi syarat Sediaan uji tidak memenuhi kel3inci jika jumlah respon tidak syarat jika jumlah respon melebihi (ºC) melebihi (ºC) 3 1,20 2,70 6 2,80 4,30 9 4,50 6,00 12 6,60 6,60 The Limulus Amebocyte Lysate (LAL) test adalah uji in vitro untuk deteksi dan analisis kuantitatif endotoksin bakteri LAL diperoleh dari ekstrak cair amebosit horseshoes crab (limulus polyphemus atau Tachypleus tridentatus) Metode analisis LAL yang dilakukan mencakup teknik gel-clot dan tubidimetri kinetik dan kromogenik (kolorimetri) Reagen lisat mengandung protein yang mengikat LPS bereaksi mengkoagulasikannya. LAL test : metode alternatif terhadap rabbit pyrogen test yanng difokuskan pada deteksi senyawa pirogen dalam produk untuk menghindari penggunaan hewan / binatang dalam percobaan Metode lebih akurat Pembentukan gel padat pada titik akhir reaksi sebagai hasil reaksi antara LAL dan endotoksin Reagen LAL + larutan uji dalam tabung reaksi dengan volume yanng sama Inkubasi 37o selama 60 menit Reaksi (+) : gel stabil dan melekat pada dasar tabung bila dibalikkan 180oC
Alat : tabung reaksi, pipet ukur, pengocok vorteks, oven
inkubator Reagen LAL : ekstrak amebosit dalam kepiting landam kuda, Limulus polyphemus (atlantic horseshoecrab) Reagen TAL : Tachypleus Amebocyte tridentatus (japanese horseshoes crab atau chines) Pengujian penggumpalan didasarkan pada interpretasi visual titik akhir menunjukkan pembentukan penggumpalan gel. Hal ini bersifat subjektif dan merupakan hasil kualitatif. Metode lain menggunakan instrumen yang secara otomatis menentukan titik akhir Pengujian khromogenik menggunkan modifikasi reagen lisat mengandung suatu khromofor yang diaktivasi oleh reaksi lisat- endotoksin Metode turbidimetri didasarkan pada pengukuran otomatis densitas optik pembentukan gel Metode kinetik secara otomatis menentukan pembentukan warna (khromogenik) maupun Penggunaan instrumen : 1. Lebih akurat 2. Untuk pengujian sampel secara simultan 3. Menghindari kesalahan manusia 4. Harus divalidasi Teknik kinetik-turbidimetri Endotoksin mengaktifkan enzim pada LAL menghasilkan gelatinasi koagulin dalam LAL, sehingga meningkatkan turbiditas sampel Perubahan transitans selama kurun waktu tertentu diukur (kinetik) untuk mengukur waktu gelatinasi dari awal sampai akhir reaksi Gelation time (waktu gelatinasi)_ secara langsung berhubungan dengan jumlah endotoksin dalam sampel 1. Pengujian lebih sensitif 2. Pengujian lebih cepat 3. Memerlukan material uji dalam jumlah kecil 4. Kontrol positif dan negatif, dapat dilakukan untuk setiap pengujian 5. Tidak menyebabkan kelinci mengandung bahan radioaktif keamanan radiologi 6. Lebih murah dan mudah disimpan