Anda di halaman 1dari 20

Oleh : Devi Setiyana

P2.06.20.2.10.008
Pengertian
• Solutio Plasenta adalah lepasnya plasenta dengan
implantasi normal sebelum waktunya pada kehamilan yang
berusia di atas 28 minggu.
• Solusio plasenta (abruptio plasenta) adalah lepasnya
sebagian atau seluruh plasenta dimana pada keadaan
normal implantasinya di atas 22 minggu dan sebelum
lahirnya anak (Fadlun.Asuhan Kebidanan Patologis.2011)
LANJUTAN ...
• Nama lain dari Solutio Plasenta adalah:
• Abrupsio Plasenta
• Ablasio Plasenta
• Accidental Haemorarrhge
• Premature Separation Of The Normally Implanted Placenta
Anatomi Fisiologi
• Plasenta atau tembuni adalah suatu organ dalam kandungan pada masa
kehamilan. Pertumbuhan dan perkembangan plasenta penting bagi
pertumbuhan dan perkembangan janin.
• Letak : Pada banyak kejadian dan normalnya uterus berada pada segmen
uterus
• Bentuk : Agak bulat dan datar
• Ukuran : Diameter kurang lebih 22 cm, tebal 2cm di bagian tengah dan
menipis di bagian pinggir, berat 0,5 kg.
• Struktur :
- Permukaan maternal, terletak setelah uterus terkubur di dalam desidua,
tersusun atas kotiledon atau lobus, permukaannya agak kasar.
- Permukaan fetal, permukaan ini menghadap ke bayi dengan warnanya
yang abu-abu kebiruan dan permukaannya yang halus dan mengilat.
Fungsi plasenta
sistem Pertukaran
• Nutrien, plasenta mempunyai banyak enzim dan dapat menyintesis
karbohidrat,protein,lemak,vitamin B dan C yang larut dalam air,serta garam-garam mineral.
Glukosa sebagai sumber energi utama bagi pertumbuhan janin (90%), 10% sisanya
diperoleh dari asam amino.
• Produk limbah dikembalikan ke peredaran darah maternal lewat villi korion : produk yang
mengandung nitrogen dan nutrien ,sserta bilirubin ( hasil pemecahan sel darah merah ) .
• Gas: oksihemoglobin maternal dipecah menjadi oksigen dan hemoglobin yang akan
dialirkan melewati plasenta untuk membentuk oksihemoglobin fetus.

Sistem Perlindungan
• Melindungi jaringan fetus dari penolakan maternal
• Perlindungan parsial terhadap infeksi

Sistem ekskresi
• Ekskresi, HCG, estrogen,progesteron,relaksin,Human Plasental Lactogen (HPL)
Etiologi
• Penyebab utama dari solusio plasenta masih belum
diketahui dengan jelas. Meskipun demikian, beberapa hal
ini diduga merupakan faktor-faktor yang berpengaruh pada
kejadiannya, antara lain sebagai berikut .
• Multiparitas, umur ibu yang tua
• Tali pusat pendek
• Merokok
• Faktor vaskular (80-90%)
• Trauma langsung seperti jatuh, kena tendang.
Manifestasi Klinis
Beberapa gejala dari solusio plasenta adalah sebagai berikut.
• Perdarahan yang disertai nyeri.
• Anemia dan syok, beratnya anemia dan syok sering tidak sesuai
dengan banyaknya darah yang keluar.
• Rahim keras seperti papan dan terasa nyeri saat dipegang
• Palpasi sulit dilakukan karena rahim keras.
• Fundus uteri makin lama makin naik.
• Sering terjadi proteinuria karena disertai preeklamsia.
• Pasien kelihatan pucat, gelisah dan kesakitan
Patofisiologi
• Solusio plasenta dimulai dengan terjadinya perdarahan ke dalam desidua
basalis dan terbentuknya hematom subkhorionik yang dapat berasal dari
pembuluh darah miometrium atau plasenta, dengan berkembangnya
hematom subkhorionik terjadi penekanan dan perluasan pelepasan
plasenta dari dinding uterus.
• Apabila perdarahan sedikit, hematom yang kecil hanya akan sedikit
mendesak jaringan plasenta dan peredaran darah utero-plasenter belum
terganggu, serta gejala dan tandanya pun belum jelas. Kejadian baru
diketahui setelah plasenta lahir, yang pada pemeriksaan plasenta
didapatkan cekungan pada permukaan maternalnya dengan bekuan darah
lama yang berwarna kehitaman. Biasanya perdarahan akan berlangsung
terus-menerus/tidak terkontrol karena otot uterus yang meregang oleh
kehamilan tidak mampu berkontraksi untuk membantu dalam menghentikan
perdarahan yang terjadi. Akibatnya hematom subkhorionik akan menjadi
bertambah besar, kemudian akan medesak plasenta sehingga sebagian
dan akhirnya seluruh plasenta akan terlepas dari implantasinya di dinding
uterus.
Klasifikasi
• Klasifikasi dari solusio plasenta adalah sebagai berikut.
– Solusio plasenta parsialis : bila hanya sebagian saja plasenta terlepas dari
tempat perlekatannya
– Solusio plasenta totalis (komplet) : bila seluruh plasenta sudah terlepas dari
tempat perlekatannya.
– Ruptura sinus marginalis, sebagian kecil pinggir plasenta yang terlepas.
solusio plasenta menurut bentuk perdarahan:
– Solusio plasenta dengan perdarahan keluar/terbuka
– Solusio plasenta dengan perdarahan kedalam/tersembunyi
solusio plasenta menurut tingkat gejala klinisnya
• Solutio Plasenta ringan
disebut juga ruptura sinus marginalis, Apabila terjadi perdarahan pervaginam,
warnanya akan kehitam-hitaman dan sedikit sakit. Perut terasa agak sakit, atau
terasa agak tegang yang sifatnya terus menerus tapi bagian-bagian janin
masih mudah diraba.
Lanjutan ...
Solutio Plasenta sedang
• Dalam hal ini plasenta telah terlepas lebih dari satu per empat bagian, tetapi belum
dua per tiga luas permukaan. Tanda dan gejala dapat timbul perlahan-lahan seperti
solusio plasenta ringan, tetapi dapat juga secara mendadak dengan gejala sakit
perut terus menerus, yang tidak lama kemudian disusul dengan perdarahan
pervaginam.
• Ibu mungkin telah jatuh ke dalam syok, demikian pula janinnya yang jika masih
hidup mungkin telah berada dalam keadaan gawat. Dinding uterus teraba tegang
terus-menerus dan nyeri tekan sehingga bagian-bagian janin sukar untuk diraba.
Apabila janin masih hidup, bunyi jantung sukar didengar.
Solutio Plasenta berat
• Plasenta telah terlepas lebih dari dua per tiga permukaannnya. Terjadi sangat tiba-
tiba, janinnya telah meninggal. Uterusnya sangat tegang seperti papan dan sangat
nyeri, terjadi kelainan pada pembekuan darah dan kelainan/gangguan fungsi ginjal.
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium : Hemoglobin, hematokrit, trombosit, waktu
protrombin, waktu pembekuan, waktu tromboplastin parsial,
kadar fibrinogen, gen elektrolit plasenta. CBC, C T, BT,
Elektrolit(bila perlu).
• Keadaan janin : Kardiootokografi, Doppler, Laennec.
• USG: Menilai letak plasenta, usia kehamilan dan keadaan
janin secara keseluruhan.
Komplikasi
• Koagulopati konsumtif
• Gagal ginjal
• Kelainan pembekuan darah
• Apoplexi uteroplacenta (Uterus couvelaire)
Penatalaksanaan
• Tindakan gawat darurat
Bila keadaan umum pasien menurun secara progresif atau separasi
plasenta bertambah luas yang manifestasinya adalah :
• Perdarahan bertambah banyak
• Uterus tegang dan atau fundus uteri semakin meninggi
• Gawat janin
• Terapi ekspektatif
• Umum
- pemberian darah yang cukup
- pemberian O2
- pemberian antibiotik
Asuhan
Keperawatan
Prioritas pengkajian keperawatan adalah sebagai berikut.
• Jumlah dan sifat perdarahan (waktu serangan, perkiraan kehilangan darah sebelum
datang ke rumah sakit), dan keterangan tentang jaringan yang terlepas)
• Sakit
- Jenisnya: menetap, intermiten, tajam, tumpul, keras
- Serangannnya: berangsur-angsur, mendadak
- Lokasinya: menyeluruh pada abdomen, lokal
• Uterus
- Apakah uterus terasa lembut dengan palpasi yang lembut
• Tanda-tanda vital ibu hamil apakah dalam rentang normal atau terjadi hipotensi,
takhikardi, atau keduanya.
• Kontraksi uterus: penggunaan monitor eksterna dalam menentukan frekuensi dan
lamanya kontraksi.
Lanjutan ...
• Riwayat kehamilan (gravida, para, riwayat aborsi, dan melahirkan bayi
prematur).
• Lamanya usia kehamilan ( HPHT, tinggi fundus, hubungan tinggi
fundus dengan usia kehamilan)
• Data laboratorium ( hemoglobin, hematokrit, golongan darah,
pembekuan darah).
Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan cardiac output yang berhubungan dengan
perdarahan dalam jumlah berlebih.
2. Ansietas yang berhubungan dengan kurang pengetahuan
mengenai efek perdarahan dan manajemennya, kesehatan
janin.
3. Harga diri rendah situasional yang berhubungan dengan
ketidakmampuan sementara untuk memberikan perawatan
pada keluarga.
Intervensi Keperawatan
• Diagnosa 1: Penurunan cardiac output yang berhubungan dengan perdarahan dalam jumlah
berlebih.
• Tujuan: penurunan cardiac output tidak terjadi/ teratasi.
• Kriteria hasil: volume darah intravaskular dan cardiac output dapat diperbaiki sampai nadi,
TD, nilai hemodinamik, serta nilai laboratorium menunjukkan tanda normal.
• Rencana Intervensi
- Nilai dan catat TTV, TD, perfusi jaringan, intake dan output serta jumlah perdarahan.
Rasional :Pengkajian yang akurat mengenai status hemodinamik merupakan dasar untuk
perencanaan, intervensi dan evaluasi.
- Bantu pemberian pelayanan kesehatan atau mulai sarankan terapi cairan IV atau terapi
transfusi darah sesuai kebutuhan.
Rasional : Memperbaiki volume vaskular membutuhkan terapi IV dan intervensi farmakologi.
Kehilangan volume darah harus diperbaiki untuk mencegah komplikasi seperti infeksi,
gangguan janin, dan gangguan vital ibu hamil.
Lanjutan ....
• Diagnosa 2: Ansietas yang berhubungan dengan kurang pengetahuan mengenai efek
perdarahan dan manajemennya, kesehatan janin.
• Tujuan: ansietas dapat berkurang.
• Kriteria hasil: pasangan dapat mengungkapkan harapannya dengan kata-kata tentang
manajemen yang sudah direncanakan, sehingga dapat mengurangi kecemasan pasangan.
• Rencana Intervensi
- Terapi bersama pasangan dan menyatakan perasaan. Saya tahu bahwa ini tidak
diharapkan dan seharusnya anda memiliki banyak pertanyaan, mungkin saya bisa
menjawab beberapa diantaranya.
Rasional : Kehadiran perawat dan pemahaman secara empati merupakan alat terapi yang
potensial untuk mempersiapkan pasangan untuk menanggulangi situasi yang tidak
diharapkan.
- Menentukan tingkat pemahaman pasangan tentang situasi dan manajemen yang sudah
direncanakan: beritahukan kepada saya tentang apa yang anda harapkan.
Rasional : Hal yang diberikan perawat akan memperkuat penjelasan dokter dan untuk
memberitahu dokter jika ada penjelasan tambahan yang penting
- Berikan pasangan informasi tentang manajeman yang sudah direncanakan.
Rasional : Pendidikan pasien yang diberikan merupakan cara yang efektif untuk mencegah
dan menurunkan rasa cemas. Pengetahuan akan mengurangi ketakutan akan hal-hal yang
tidak diketahui.
Lanjutan ...
• Diagnosa 3 : Harga diri rendah situasional yang berhubungan dengan ketidakmampuan
sementara untuk memberikan perawatan pada keluarga.
• Tujuan : agar harga diri ibu meningkat
• Kriteria hasil : Mengenal aspek positif dari diri sendiri selama perawatan di rumah sakit.
Mengenal cara pemberian kenyamanan dan kasih sayang kepada anaknya selama tinggal di
rumah sakit.
• Rencana Intervensi
- Anjurkan ibu untuk mengungkapkan perhatian tentang kebutuhan selama di rumah sakit.
Setelah mengungkapkan perasaan anjurkan untuk memeriksa kebutuhan selama di rumah
sakit dan konsekuensinya : ia akan memberikan waktu bagi janin untuk menjadi matur.
Rasional : Perhatian secara umum mungkin tidak akan teridentifikasi atau mungkin akan
menjadi kesalahpahaman. Ini akan mengidentifikasi aspek positif dari situasi yang merupakan
tugas yang penting baginya.
- Bantu untuk melibatkan saudara ibu dalam merencanakan kelahiran. Mungkin dia
mendapatkan manfaat dari kelas sibling atau waktu bermain dengan ibunya yang terlibat
dalam perawatan bagi kelahiran.
Rasional : Ini akan memberikan tujuan untuk menggabungkan interaksi keluarga yang akan
meningkatkan harga diri.

Anda mungkin juga menyukai