Anda di halaman 1dari 42

URETRITIS GONORRHEA

Disusun oleh: Ma’luvi Kholil


21704101002

Pembimbing: dr. I. G. A. Kencana Wulan, SP.KK

KEPANITERAAN KLINIK MADYA


LABORATORIUM ILMU KULIT DAN KELAMIN
RSUD BLAMBANGAN BANYUWANGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2018
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. I
Umur : 47 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Alamat : Banjarsari
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada
kemaluan serta nyeri ketika buang air kecil
dan terasa panas. Keluhan dirasakan sejak 3
hari yang lalu. Pasien mengatakan lebih nyeri
saat buang air kecil daripada nyeri kencing
batu seperti dahulu yang pernah dirasakannya.
Pasien juga mengatakan gatal-gatal di lipatan
paha, kemaluan terasa bengkak, terkadang
keluar nanah dan lendir di kemaluan.
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat kencing batu 1 tahun yang lalu

Riwayat Penyakit Keluarga: Tidak ada

Riwayat Pengobatan:
pasien berobat ke mantri dan diberikan obat
tetapi keluan tidak berkurang
ANAMNESIS
Riwayat Gizi:
Pasien biasanya makan 2-3x sehari

Riwayat Kebiasaan:
pasien kontak seksual dengan selain istri
sebanyak 2 kali (3 minggu yang lalu)

Riwayat Sosial Ekonomi: berkecukupan


PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis (GCS 456)
Tanda Vital :
Tensi : tidak dilakukan
Nadi : tidak dilakukan
RR : tidak dilakukan
Suhu : tidak dilakukan
Kulit : Dalam batas normal
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Dalam batas normal
Mata : Dalam batas normal
Hidung : Dalam batas normal
Mulut : Dalam batas normal
Telinga : Dalam batas normal
Leher : Dalam batas normal
Toraks : Dalam batas normal
Abdomen : Dalam batas normal
PEMERIKSAAN FISIK
Genetalia :
Inspeksi: sekret purulen
keluar dari kemaluan,
penis kemerahan dan
bengkak
Palpasi : benjolan (-),
nyeri tekan (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Ekstremitas :
Atas : Dalam batas normal
Bawah : Dalam batas normal
Neurologi : Dalam batas normal
Muskuloskeletal : Dalam batas normal
DIAGNOSA BANDING
Urethritis Gonorrhea
Urethritis non-Gonorrhea
Trikomoniasis
Sifilis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN
URIN LENGKAP
Warna Kuning keruh
pH Urin 7,5 4,8 – 7,8
Berat Jenis 1.015 1.003 – 1.030
Protein Urin Negatif Negatif mg/dl
Reduksi Urin Negatif Negatif mg/dl
Urobilinogen Negatif Negatif mg/dl
Bilirubin Negatif Negatif
Keton / Aseton Negatif Negatif
Sedimen Urin
Lekosit 10 – 15 <5 Sel/LPB
Eritrosit 10 – 15 <1 Sel/LPB
Epitel 6–8 <1 Sel/LPK
Kristal Negatif /LPB
GO STAINING
Candida Positif Negatif
Diplococcus gram negatif Positif Negatif
Clue Sel Positif Negatif
Sel Leukosit 20 – 35 >0 /LPB
IMUNO-SEROLOGI
VDRL Negatif Negatif
TPHA Negatif Negatif
PEMERIKSAAN PENUNJANG
RESUME
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada
kemaluan serta nyeri ketika buang air kecil
dan terasa panas. Keluhan dirasakan sejak 3
hari yang lalu. Pasien juga mengatakan gatal-
gatal di lipatan paha, kemaluan terasa
bengkak, terkadang keluar nanah dan lendir di
kemaluan. Pasien melakukan kontak seksual
dengan selain istri sebanyak 2 kali (3 minggu
yang lalu). Istri tinggal di Bali.
.
RESUME
Pada pemeriksaan fisik ditemukan sekret
purulen keluar dari kemaluan, penis kemerahan
dan bengkak.
Pada pemeriksaan penunjang ditemukan
bakteri diplococcus gram negatif dari
pengecatan sediaan langsung.
DIAGNOSIS KERJA
Urethritis Gonorrhea
TATALAKSANA
Medikamentosa:
Cefixim 4 x 100mg

Nonmedikamentosa
Menghentikan hubungan seksual dengan
pasangan yang berganti-ganti
Pemakaian kondom ketika melakukan kontak
seksual
Kontrol kembali
PROGNOSIS
Ad Bonam
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Uretritis akut gonore adalah penyakit
kelamin, peradangan pada uretra yang
disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae ,
suatu Diplokokus Gram negatif yang ditandai
dengan adanya pus yang keluar dari orifisium
uretra eksternum. Infeksi ini hampir selalu
menular melalui aktivitas seksual.
ETIOLOGI
Penyebab uretritis gonore adalah
Neisseria Gonorrhoeae, suatu diplokokus Gram
negatif. Selain spesies itu, terdapat 3
spesies lain, yaitu N. meningitidis, dan 2
lainnya yang bersifat komensal N.catarrhalis
serta N.pharyngi sicca. Keempat spesies ini
sukar dibedakan kecuali dengan tes
fermentasi.
EPIDEMIOLOGI
Tersebar di seluruh dunia secara endemik
Pria 20 – 24 tahun dan wanita 15 - 19 tahun
Prevalensi pria1 dan wanita 1,5 : 1 dan
meningkat pada usia 15 sampai 35 tahun.
FAKTOR RESIKO
Adanya sumber penularan penyakit
Bergonta – ganti pasangan seksual
Tidak menggunakan kondom pada saat
berhubungan seksual
Penularan melalui hubungan kelamin
secara genitor-genital, orogenital, dan
anogenital. Tetapi, disamping itu dapat juga
terjadi secara manual melalui alat-alat,
pakaian, handuk, thermometer, dan sebagainya.
PATOGENESIS
GEJALA KLINIS
Masa inkubasi gonore antara
2–5 hari atau lebih lama 1–
14 hari.
Gejala klinis pada pria :
Keluhan (sakit) waktu
kencing
Orifisium yang uretra yang
edema dan eritematus
Sekret uretra yang purulen
GEJALA KLINIS
Pada wanita masa inkubasi sulit
ditentukan karena pada umumnya asimtomatis
Gonore pada wanita sering mengenai
serviks sehingga terjadi servisitis dengan
gejala keputihan. Bila terjadi uretritis
memberikan disuria yang ringan. Mungkin juga
disertai keradangan kandung kemih dengan
gejala polakisuri, nyeri perut bagian bawah
dan hematuri.
DIAGNOSIS
Anamnesis
Keluhan utama: kencing nanah, sakit saat
kencing, keputihan.
Onset: 2-5 hari
Kuantitas: setiap buang air kecil
Kualitas: sangat sakit saat buang air kecil
Faktor resiko: sakit saat kontak seksual.
DIAGNOSIS
Gejala penyerta: sakit pada perut bagian
bawah, mulut saluran kencing merah dan
bengkak, sakit saat buang air besar, demam
sampai menggigil.
Penyakit dahulu: keluarga yang punya
penyakit yang sama
Riwayat sosial: sering berhubungan dengan
berganti-ganti pasangan, jarang membersihkan
kelamin setelah melakukan hubungan seksual.
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisik
Predeleksi: uretra bagian anterior (pria) dan
servik uteri dan uretra (wanita).
Inspeksi: Edema dan kemerahan pada urethra,
bengkak pada testikel, discharge kental.
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Penunjang
Sediaan langsung
Diplokokus gram nega-
tif berbentuk biji
kopi. Sediaan di ambil
dari pus uretra yang
keluar spontan maupun
melalui pemijitan
DIAGNOSIS
Kultur
Tes Definitif (Tes oksidasi dan Fermentasi)
Pemeriksaan beta-laktamase
Tes Thomson
DIAGNOSIS BANDING
Urethritis Non Gonorrhea
Peradangan di uretra, rektum, atau
serviks yang disebabkan oleh kuman
nonspesifik
Etiologi penyakit ini seperti Chlamydia
trachomatis, Ureaplasma urealyticum,
Mycoplasma hominis, Gardnerella vaginalis,
alergi, bakteri
DIAGNOSIS BANDING
Masa inkubasi sekitar 2-3 minggu
Gejala pada penderita meliputi disuria
ringan, perasaan tidak enak di uretra, sering
kencing, dan duh tubuh seropurulen
Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan:
Pemeriksaan gram dari uretral smear:
leukosit pmn >5
Specimen FPU (first pass urine): leukosit
pmn 10
DIAGNOSIS BANDING
Trikomoniasis
Penyakit menular seksual (PMS) yang
disebabkan Trichomonas vaginalis
Gejala klinis seperti:
Wanita : sekret kuning kehijauan dan berbau,
iritasi atau gatal, disuria, nyeri abdomen.
Pria: irritasi penis, lendir, perasaan
terbakar setelah berkemih atau ejekulasi.
DIAGNOSIS BANDING
Prevalensi penyakit trikomoniasis
adalah wanita > pria
Masa inkubasi 4-28 hari atau bulan
Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan
kultur dengan hasil kultur positif bila sel
clue dan test bau amine positif
TATALAKSANA
Medikamentosa
Pengobatan gonore membutuhkan pertimbangan
resistensi strain N. Gonorrhoeae. Untuk
gonore non komplikasi direkomendasikan CDC
tahun 1998 adalah :
Cefixim 400 mg p.o dosis tunggal
Ceftriaxon 125 mg IM dosis tunggal
Ciprofloxacin 500 mg p.o dosis tunggal
Ofloxacin 400 mg p.o dosis tunggal.
TATALAKSANA
Terdapat penurunan kepekaan N. Gonorrhoeae
terhadap beberapa antibiotik. Tingkat
penurunan kepekaan semakin bertambah dari
tahun ketahun, dan bervariasi di masing-
masing daerah sehingga untuk mendapatkan obat
yang efektifitasnya tinggi guna mengontrol
gonore, perlu dilakukan pemeriksaan kultur
dan uji kepekaan.
TATALAKSANA
Non medikamentosa
Menghentikan hubungan seksual dengan
pasangan yang berganti-ganti
Menjalin hubungan pernikahan berkualitas
dengan pasangan yang sudah periksa dan
diketahui tidak terinfeksi.
Menggunakan kondom saat melakukan kontak
seksual
KOMPLIKASI
Komplikasi yang terjadi pada pria adalah:
Tysonitis
Parauretritis
Prostatitis
Vesikulitis
Vas deferentitis atau funikulitis
Epididimitis
KOMPLIKASI
Komplikasi yang terjadi pada wanita adalah:
Uretritis
Parauretritis/Skenitis
Servisitis
Bartholinitis
Salpingitis
KOMPLIKASI
Selain mengenai genital, gonore juga
menyebabkan infeksi nongenital :
Proktitis
Orofaringitis
Konjungtivitis
Gonore diseminata
PROGNOSIS
Bila di tangani dengan tepat, prognosis dari
penyakit ini cukup baik untuk di lakukan
pentalaksanaan dan bisa di lakukan pencegahan
dari penyebaran penyakit ini.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai