I A
II B
III C
IV D
II
I A
II B
III C
IV D
I
1. Model ZIP
Van den Berg dan Delsing (1999), menjelaskan mutu sebagai
hubungan antara pemasok (perusahaan) yang
menyampaikan produk yang memenuhi harapan spesifik
pelanggan atau konsumen
HARAPAN KONSUMEN
PRODUK
PEMASOK
MUTU
2. “Quality of Design” dan “Quality of
Comformance” (JURAN, 1988)
QUALITY of DESIGN
( Mutu Rancangan )
Sering disebut dengan “mutu absolut”
Cara Penanganan
Sifat Fisik
Cara Pengolahan
Sifat Kimia
Cara Pengemasan
Sifat Mikrobiologi
Cara Transportasi
Karakteristik Fungsional
Sifat Fisika
• Morfologi
• Sifat Termal Sifat Mikrobiologi
• Sifat Reologi • Mikroba Alami
• Sifat Spektral • Mikroba Kontaminan
• Mikroba Patogen
Sifat Kimia • Mikroba Pembusuk
• Komposisi Kimia
• Senyawa Kimia Aktif
• Bahan Tambahan Kimia
• Bahan Kimia Pengolahan
KARAKTERISTIK MUTU INTRINSIK PRODUK PANGAN
• Mutu Menurun
• Tidak Aman
PENGEMBANGAN
• Teknik Pengolahan
Lebih Lama
• Teknik Pengemasan
Jangkauan Lebih Luas
Jaminan Mutu Naik
KARAKTERISTIK MUTU INTRINSIK PRODUK PANGAN
Karakteristik Keamanan
MENGAPA TIDAK AMAN ?
1) Residu kimia yang terbawa bahan pangan
(insektisida, fungisida, antibiotik, hormon)
2) Kesalahan penggunaan bahan tambahan kimia
(pengawet, pewarna, penambah cita rasa)
3) Penyerapan logam berat oleh hewan/tanaman akibat
pencemaran lingkungan
4) Kontaminasi mikroba
5) Kondisi proses pengolahan kurang mencukupi
6) Akses penggunaan teknologi
7) Komponen kimia bahan tertentu (kolesterol, dsb)
KARAKTERISTIK MUTU INTRINSIK PRODUK PANGAN
Karakteristik Psikologi
UJI ORGANOLEPTIK
( UJI SENSORI )
Karakteristik Visual
Karakteristik Bau
Karakteristik Rasa
Karakteristik Tekstur
Keindahan
Kemewahan
KARAKTERISTIK MUTU INTRINSIK PRODUK PANGAN
Faktor-faktor
1) BAHAN
Keamanan Pangan Olahan
• Bahan Baku
• Bahan Pembantu
• Bahan Tambahan
2) METODA PROSES
Pengendalian :
• Suhu Proses
• aw
• Zat Pengawet
3) KONTAMINASI PASCA PROSES
Dapat Berasal Dari :
• Bahan Mentah
• Pekerja
• Peralatan
• Lingkungan
4) PENENTUAN TITIK-TITIK KENDALI KRITIS
Diperlukan data sejak bahan pangan dipanen sampai setiap tahap
pengolahan
KARAKTERISTIK MUTU INTRINSIK PRODUK PANGAN
Karakteristik Kehalalan
Berkaitan dengan agama yang dianut
sasaran (customer)
Di Indonesia dan konsumen muslim ada
sertifikasi & labelisasi halal
KARAKTERISTIK MUTU EKSTRINSIK PRODUK
PANGAN
Aspek Sistem Produksi
Genetically Modified Organism-GMO
atau mengalami rekayasa genetika
“Kesejahteraan” hewan
Pertanian organik yang tidak
menggunakan pupuk dan pestisida
buatan
Aspek Lingkungan
2012 : isu AS menolak sawit Indonesia krn
konservasi lahan hutan yg berlebih
Eco Labelling
Kemasan Biodegredable
Penggusuran masyarakat adat
Aspek Pemasaran
Product Positioning untuk kesuksesan varian
produk baru
Nama asal produk (designated of origin) seperti
“Duku Palembang”, “Ubi Cilembu” dan
“Mangga Arumanis Probolinggo” atau “Coklat
Belgia
Pertanian organik yang tidak menggunakan
pupuk dan pestisida buatan
TEKNIK PENGAMBILAN DAN
PENGUJIAN CONTOH
TEKNIK PENGUJIAN CONTOH
1. SECARA FISIK
Pengujian secara fisik adalah pengujian bahan yang
dilakukan dengan peralatan-peralatan yang sifatnya
fisik.
2. SECARA KIMIA
Pengujian secara kimia adalah pengujian dengan sistem analisa
berdasarkan atas reaksi-reaksi kimia yang umumnya menggunakan
bahan-bahan kimia sebagai pereaksi.
Contoh sifat :
- sifat gizi bahan (kadar protein, lemak, gula, pati, dll)
- zat-zat pemalsu di dalam bahan yang membahayakan
- racun-racun yang mungkin ada di dalam bahan.
Pada dasarnya analisa terdiri dari 2 sistem yaitu fase tetap (stationary
phase) dan fase bergerak (mobile phase). Fase tetap berguna untuk
mengikat komponen zat, sedangkan fase bergerak berguna untuk
mengangkut komponen zat lain yang tidak terikat. Oleh karena adanya
sistem pengikatan dan sistem pengangkutan , maka suatu komponen
zat dapat dipisahkan dari komponen lainnya.
Ada 4 macam khromatografi, yaitu khromatografi kertas, kolom dan thin
layer dengan pelarut cair sebagai “mobile phase”, serta khromatografi
gas dengan “mobile phase” dalam bentuk gas.
1. Tujuan pengamatan
Pengamatan suatu bahan bisanya tidak dilakukan untuk suatu tujuan yang
sama.
d. Sifat Party, yang mempengaruhi ukuran contoh adalah ukuran party, keadaan
Ukuran dan sub-party serta cara penumpukan bahan. Sehingga perlu ketelitian
pengambilan contoh
Oleh karena adanya sifat-sifat pengujian tersebut maka pengambilan contoh harus
Dipilih, misal untuk pengujian yang bersifat kritis dan primer pengambilan contoh
harus hati-hati dan dalam ruang tertentu.
Sifat pengujian yang merusak atau tidak terhadap bahan, penting dalam
memperhitungkan biaya.Cth bahan mahal, tata cara pengujian akan merusak maka
Ukuran dan frekwensi pengambilan contoh dapat dikurangi. Demikian juga dengan
faktor waktu dan peralatan.
TERIMA
KASIH