berbagai perilaku yang dimiliki seseorang sehingga orang tersebut mempunyai kemampuan untuk mendorong orang lain bersedia dan dapat menyelesaikan tugas - tugas tertentu yang dipercayakan kepadanya (Ordway Tead). Ada beberapa yang pernah dikemukakan, antara lain : Teori orang besar atau teori bakat Teori orang besar (the great men theory) atau teori bakat (Trait theory) ini adalah teori klasik dari kepemimpinan. Di sini disebutkan bahwa seorang pemimpin dilahirkan, artinya bakat - bakat tertentu yang diperlukan seseorang untuk menjadi pemimpin diperolehnya sejak lahir. Teori situasi (situasional theory ) Teori ini muncul sebagai hasil pengamatan, dimana seseorang sekalipun bukan keturunan pemimpin, ternyata dapat pula menjadi pemimpin yang baik. Hasil pengamatan tersebut menyimpulkan bahwa orang biasa yang jadi pemimpin tersebut adalah karena adanya situasi yang menguntungkan dirinya, sehingga ia memiliki kesempatan untuk muncul sebagai pemimpin. Teori Ekologi Hasil pengamatan pada teori ekologi menyebutkan bahwa seseorang memang dapat dibentuk untuk menjadi pemimpin, tetapi untuk menjadi pemimpin yang baik memang ada bakat - bakat tertentu yang terdapat pada diri seseorang yang diperoleh dari alam. Gaya Kepemimpinan Diktator Pada gaya kepemimpinan diktator (dictatorial leadership style ) ini upaya mencapai tujuan dilakukan dengan menimbulkan ketakutanserta ancaman hukuman. Tidak ada hubungan dengan bawahan, karena mereka dianggap hanya sebagai pelaksana dan pekerja saja. Gaya Kepemimpinan Autokratis Pada gaya kepemimpinan ini (autocratic leadership style) segala keputusan berada di tangan pemimpin. Pendapat atau kritik dari bawahan tidak pernah dibenarkan. Pada dasarnya sifat yang dimiliki sama dengan gaya kepemimpinan dictator tetapi dalam bobot yang agak kurang. Gaya Kepemimpinan Demokratis (democratic leadership style) peran serta bawahan dalam pengambilan keputusan yang dilakukan secara musyawarah Hubungan dengan bawahan dibangun dengan baik. Segi positif dari gaya kepemimpinan ini mendatangkan keuntungan antara lain: Keputusan serta tindakan yang lebih obyektif Tumbuhnya rasa ikut memiliki, serta terbinanya moral yang tinggi Sedangkan kelemahannya keputusan serta tindakan kadang - kadang lamban rasa tanggung jawab kurang keputusan yang dibuat terkadang bukan suatu keputusan yang terbaik. Gaya Kepemimpinan Santai Pada gaya kepemimpinan santai (laissez - faire leadership style) ini peranan pimpinan hampir tidak terlihat karena segala keputusan diserahkan kepada bawahan, jadi setiap anggota organisasi dapat melakukan kegiatan masing - masing sesuai dengan kehendak masing - masing pula. Seorang pemimpin yang efektif adalah seorang pemimpin yang dapat mempengaruhi orang lain agar dapat bekerja sama untuk mencapai hasil yang memuaskan bagi terjadinya perubahan yang bermanfaat Ruth M. Trapper (1989 ), membagi menjadi 6 komponen : Menentukan tujuan yang jelas, cocok, dan bermakna bagi kelompok. Memilih pengetahuan dan ketrampilan kepemimpinan dan dalam bidang profesinya. Memiliki kesadaran diri dan menggunakannya untuk memahami kebutuhan sendiri serta kebutuhan orang lain. Berkomunikasi dengan jelas dan efektif. Mengerahkan energi yang cukup untuk kegiatan kepemimpinan Mengambil tindakan Manajer atau kepemimpinan adalah orang yang bertugas melakukan proses atau fungsi manajemen dikelompokkan sebagai berikut : Pimpinan tingkat pertama (Lower Manager) Pimpinan tingkat menengah (Middle Manager) Pimpinan puncak (Top Manager) Pimpinan yang langsung berhubungan dengan para pekerja yang menjalankan mesin peralatan atau memberikan pelayanan langsung pada konsumen Pimpinan ini diutamakan memiliki proporsi peranan technical skill yang terbesar dan konseptual skill yang terkecil. Pimpinan ini menjadi saluran informasi dan komunikasi timbal balik antara Lower Manager dan Top Manager , yakni pimpinan puncak (di atas Middle Manager) sehingga pimpinan ini diutamakan memiliki kemampuan mengadakan hubungan antara keduanya. Konseptual skill ketrampilan dlm penyusunan konsep2, identifikasi, dan penggambaran hal2 yang abstrak Technical skill adalah ketrampilan dalam melakukan pekerjaan secara teknik. Hubungan antara manusia merupakan ketrampilan dalam melakukan komunikasi dengan sesama manusia lain. Pimpinan puncak adalah manajer yang menduduki kewenangan organisasi tertinggi dan sebagai penanggung jawab utama pelaksanaan administrasi. Pimpinan ini memiliki proporsi peranan konseptual skill yang terbesar dan technical skill yang terkecil. Human Relations Adalah hubungan antar manusia intern dalam organisasi guna membina lancarnya tim kerja. Public Relations Adalah hubungan antar manusia ekstern keluar organisasi. Sebagai pengambil keputusan Sebagai pemikul tanggung jawab Mengerahkan sumber daya untuk mencapai tujuan sebagai pemikir konseptual Bekerja dengan atau melalui orang lain Sebagai mediator, politikus, dan diplomat. Sebagai penghubung interpersonal, yaitu merupakan simbul suatu kelompok dalam melakukan tugas secara hukum dan sosial, mempunyai tanggung jawab dan memotivasi, mengatur tenaga dan mengadakan pengembangan serta merupakan penghubung jaringan kerja di luar kelompok. Sebagai inovator atau pembaharu Sebagai pemberi informasi, yaitu memonitor informasi yang ada di lingkungan organisasi, menyebarluaskan informasi dari luar kepada bawahan dan mewakilikelompok sebagai pembicara. Menghimpun kekuatan Merangsang perdebatan masyarakat Membuat kedudukan perawat di media massa Memilih suatu strategi utama yang paling efektif, bertindak di saat yang tepat Mempertahankan kegiatan Memelihara formaf desentralisasi organisasi Mendapatkan dan mengembangkan data penelitian yang terbaik Mempelajari pengalaman Jangan menyerah tanpa mencoba. Menurut Kron (1981), ruang lingkup kegiatan kepemimpinan dalam keperawatan meliputi: 1. Perencanaan dan pengorganisasian 2. Membuat penugasan dan memberi pengarahan 3. Pemberian bimbingan 4. Mendorong kerjasama dan partisipatif 5. Kegiatan koordinasi 6. Evaluasi hasil kerja. Pekerjaan dalam suatu ruangan hendaknya direncakan dan diorganisasikan. Semua kegiatan dikoordinasikan sehingga dapat dikerjakan pada waktu yang tepat dan dengan cara yang benar. Sebagai seorang kepala ruangan perlu membuat suatu perencanaan kegiatan di ruangan. Setelah membuat penugasan, perlu diberikan pengarahan kepada para perawat tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan secara singkat dan jelas. Dalam memberi pengarahan, seorang pemimpin harus mampu membaut seseorang memahami apa yang diarahkan dan juga mempunyai tanggung jawab untuk melihat apakah pekerjaan tersebut dikerjakan dengan benar. Untuk ini diperlukan kemampuan dalam hubungan antar manusia dan teknik-teknik keperawatan. Bimbingan merupakan unsur yang penting dalam keperawatan. Bimbingan berarti menunjukkan cara menggunakan berbagai metoda mengajar dan konseling. Bimbingan yang diberikan meliputi pengetahuan dan keterampilan dalam keperawatan. Hal ini akan membantu bawahan dalam melakukan tugas mereka sehingga dapat memberikan kepuasan bagi perawat dan klien. Kerjasama dapat ditingakatkan melalui suasana demokrasi setiap individu/perawat mengetahui apa yang diharapkan dari mereka, dan mereka mendapat pujian serta kritik yang membangun. Bawahan perlu mengetahui bahwa pemimpin mempercayai kemampuan mereka. Partisipasi individu dalam kelompok diusahakan untuk membuat setiap perawat merasa dihargai termasuk bagi mereka yang sering menarik diri atau yang pasif. Seorang pemimpin perlu mengusahakan agar setiap perawat mengetahui kegiatan- kegiatan yang dilakukan dalam suatu ruangan. Yang perlu dilakukan adalah melaporkan kepada atasan langsung tentang pencapaian kerja bawahan. Agar dapat melakukan koordinasi dengan efektif, diperlukan suatu perencanaan yang baik dan penggunaan kemampuan setiap individu dan sumber-sumber yang ada. Dilakukan melalui pengamatan terhadap staf dan pekereaan mereka. Evaluasi merupakan proses berkelanjutan untuk menganalisa kekurangan dan kelebihan staf sehingga dapat mendorong mereka mempertahankan pekerjaan yang baik dan memperbaiki kekuranngan yanng ada. Agar seorang pemimpin dapat menganalisa perawat lain secara efektif, ia juga harus dapat menilai diri sendiri sebagai seorang perawat dan seorang pemimpin secara jujur. a. Membantu perawat lain mencapai tujuan yang ditentukan b. Mengarahkan kegiatan-kegiatan keperawatan c. Tanggungjawab atas tindakan keperawatan yang dilakukan d. Pelaksanaan keperawatan berdasarkan standar e. Penyelesaian pekerjaan dengan benar f. Pencapaian tujuan keperawatan g. Kesejahteraan bawahan h. Memotivasi bawahan Thanx
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu