Anda di halaman 1dari 14

AHMAD REDHO

1303122147

DOSEN PEMBIMBING : Dr. MUHDARINA, M.Si

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2016
SEMINAR LITERATUR

LATAR BELAKANG
Biochemical Oxygen
pH yang ekstrim, Demand (BOD),

Chemical Oxygen
Demand (COD) garam-garam
anorganik dan racun
AHMAD REDHO, 2016
SEMINAR LITERATUR
TUJUAN PENULISAN

• Penulisan makalah ini bertujuan untuk mempelajari dan memahami penelitian yang dilakukan
oleh Syafalni et al., (2012) tentang penanganan landfill leachate menggunakan tanah laterit
sebagai koagulan alami.

AHMAD REDHO, 2016


SEMINAR LITERATUR
ALAT DAN BAHAN

Alat Bahan

1. Energy dispersive x-ray spectroscopy 1. Landfill leachate.


(EDX). 2. Tanah laterit.
2. Refrigerator, jar test apparatus(VELP- 3. Tawas.
Scientifica, Model: JLT6, Italy).
3. Gelas beaker 500 mL.
4. Plastik carboy 25 L.
5. Box pendingin.
6. Penggiling ball mill.

AHMAD REDHO, 2016


SEMINAR LITERATUR
METODOLOGI

Karakterisasi Dihaluskan Tanah Laterit Landfill Leachate karakterisasi

Koagulasi-Flokulasi

AHMAD REDHO, 2016


SEMINAR LITERATUR
Hasil dan Pembahasan
Karakterisasi Landfill leachate

Tabel 1. Karakteristik landfill leachate dari landfill Penang-Malaysia

Parameter Range Rata-rata Standara


pH 8,30-8,45 8,38 5,5-9,0
Termometer (°C) 25-31 28 40
COD (mg/L) 2950-4050 3500 100
Warna 4650-4850 4750 -
Total Solids (mg/L) 9790-9950 9870 -

Total suspended solids (mg/L) 86-298 192 100

Kekeruhan (NTU) 58-74 66 -


Nitrogen amoniak (mg/L) 1820-2260 2040 -
a Peraturan kualitas lingkungan (limbah dan industri), 1979 (MDC,2006).
AHMAD REDHO, 2016
SEMINAR LITERATUR
Karakterisasi Tanah Laterit

Tabel 2. Unsur kimia yang ditemukan di dalam tanah laterit menggunakan EDX.

Unsur Berat% Atom%


Karbon 5,94 9,86

Oksigen 46,91 58,43

Aluminium 18,01 13,31

Silicon 22,70 16,11

Besi 6,44 2,30

AHMAD REDHO, 2016


SEMINAR LITERATUR
Efek pH koagulan

Efiensi pengurangan (%)


Efiensi pengurangan (%)

COD

Warna
COD

Warna

pH pH
Gambar 1. Persentase COD dan warna terhadap pH tanah laterit. Gambar 2. Persentase COD dan warna terhadap pH tawas

AHMAD REDHO, 2016


SEMINAR LITERATUR
Efek dosis koagulan

Efiensi pengurangan (%)


Efiensi pengurangan (%)

COD COD
Warna Warna

Dosis (mg/L) Dosis (mg/L)

Gambar 3. Persentase COD dan warna terhadap dosis tanah Gambar 4. Persentase COD dan Warna terhadap dosis tawas.
laterit.

AHMAD REDHO, 2016


SEMINAR LITERATUR
Pengurangan Nitrogen amoniak
Efiensi pengurangan (%)

Tawas Tanah laterit

Tipe koagulan yang digunakan


Gambar 6. Mekanisme proses sweep coagulation.
Gambar 5. Persentase penghilangan nitrogen amoniak terhadap
jenis koagulan .

AHMAD REDHO, 2016


SEMINAR LITERATUR
SVI (Sludge Volume Index)

Rumus penentuan SVI

SVI (ml/g) = (SV x 1000) / MLSS


SVI

SV = Volume endapan lumpur di dalam silinder


Tawas Tanah laterit kerucut setelah 30 menit pengendapan (mL).
Tipe koagulan yang digunakan
MLSS = Mixed liqour suspended solid (mg/L).
Gambar 6. Sludge Volume Index (SVI) terhadap jenis koagulan.

AHMAD REDHO, 2016


SEMINAR LITERATUR
KESIMPULAN

• Koagulan tanah laterit kaya dengan kandungan ion aluminium (Al+3) dan ion besi (Fe+3) yang dapat digunakan sebagai
koagulan.
• Keadaan pH optimum dalam penggunaan tanah laterit sebagai koagulan alami adalah 2,0., dengan dosis koagulan yaitu 14
g/L. Koagulan tanah laterit mampu menghilangkan 65,7% COD dan 81,8% warna dari sampel landfill leachate.
• Koagulan tawas mampu menghilangkan 85,4% COD dan 96,4% warna dari sampel leachate yang sama pada keadaan
optimum yaitu pH 4,80 dan dosis sebanyak 10 g/L.
• Tawas sebagai koagulan kimia mampu mengurangi konsentrasi nitrogen amoniak sebesar 47.6%, sedangkan tanah laterit
mampu mengurangi sebanyak 41,2%.
• Perbandingan nilai SVI tawas dengan tanah laterit yaitu 53:1, dimana SVI dari koagulan tawas adalah 128,1., sedangkan
untuk tanah laterit adalah 2,4 pada keadaan optimum.
• Tanah laterit merupakan koagulan alami yang ramah lingkungan.

AHMAD REDHO, 2016


SEMINAR LITERATUR
SARAN

Dari hasil penulisan dan penelitian ini penulis ingin memberikan saran
agar kedepannya dapat dilakukan penelitian tanah laterit dari wilayah
Indonesia, terutama Provinsi Riau, dan membandingkannya dengan koagulan
alami lainnya.

AHMAD REDHO, 2016

Anda mungkin juga menyukai