1303122147
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2016
SEMINAR LITERATUR
LATAR BELAKANG
Biochemical Oxygen
pH yang ekstrim, Demand (BOD),
Chemical Oxygen
Demand (COD) garam-garam
anorganik dan racun
AHMAD REDHO, 2016
SEMINAR LITERATUR
TUJUAN PENULISAN
• Penulisan makalah ini bertujuan untuk mempelajari dan memahami penelitian yang dilakukan
oleh Syafalni et al., (2012) tentang penanganan landfill leachate menggunakan tanah laterit
sebagai koagulan alami.
Alat Bahan
Koagulasi-Flokulasi
Tabel 2. Unsur kimia yang ditemukan di dalam tanah laterit menggunakan EDX.
COD
Warna
COD
Warna
pH pH
Gambar 1. Persentase COD dan warna terhadap pH tanah laterit. Gambar 2. Persentase COD dan warna terhadap pH tawas
COD COD
Warna Warna
Gambar 3. Persentase COD dan warna terhadap dosis tanah Gambar 4. Persentase COD dan Warna terhadap dosis tawas.
laterit.
• Koagulan tanah laterit kaya dengan kandungan ion aluminium (Al+3) dan ion besi (Fe+3) yang dapat digunakan sebagai
koagulan.
• Keadaan pH optimum dalam penggunaan tanah laterit sebagai koagulan alami adalah 2,0., dengan dosis koagulan yaitu 14
g/L. Koagulan tanah laterit mampu menghilangkan 65,7% COD dan 81,8% warna dari sampel landfill leachate.
• Koagulan tawas mampu menghilangkan 85,4% COD dan 96,4% warna dari sampel leachate yang sama pada keadaan
optimum yaitu pH 4,80 dan dosis sebanyak 10 g/L.
• Tawas sebagai koagulan kimia mampu mengurangi konsentrasi nitrogen amoniak sebesar 47.6%, sedangkan tanah laterit
mampu mengurangi sebanyak 41,2%.
• Perbandingan nilai SVI tawas dengan tanah laterit yaitu 53:1, dimana SVI dari koagulan tawas adalah 128,1., sedangkan
untuk tanah laterit adalah 2,4 pada keadaan optimum.
• Tanah laterit merupakan koagulan alami yang ramah lingkungan.
Dari hasil penulisan dan penelitian ini penulis ingin memberikan saran
agar kedepannya dapat dilakukan penelitian tanah laterit dari wilayah
Indonesia, terutama Provinsi Riau, dan membandingkannya dengan koagulan
alami lainnya.