KASUS 4
AY U H E R A W AT I 1706105795
D I A N K U R N I A R TAT I 1606953801
D I TA A R D I A R I N I 1706105870
FIKA FEBRIANA 1706105946
S E LV I A C O R N E L I A W 1706106444
Z U L FA H U R I A T 1706106601
KASUS
Pemerintah Kabupaten Seribu Situ, memutuskan untuk memberikan konsesi pertambangan emas
kepada rakyat kabupaten tersebut. Lokasi pertambangan rakyat terletak disebuah bukit di kaki
gunung Sentosa, ketinggian 1000 meter dpl. Alih alih memberi manfaat dan kesejahteraan terhadap
rakyat kabupaten tsb, penduduk disekitar bahkan penduduk seberang pulau berduyun duyun
menangguk emas di bukit Sentosa tersebut. Mereka menggunakan teknologi yang amat sederhana
dengan cara galian tanah yang diduga terdapat emas di reaksikan dengan merkuri, kemudian di
pisahkan dengan cara di panaskan. Sisa sisa merkuri beterbangan kemana mana, sebagian dibuang ke
badan air, yang mengikuti waterways ke pemukiman penduduk di bawah lokasi tambang emas. Aliran
air sepanjang belasan km melewati dusun tersebut terletak lebih ke hilir sejauh 3 km. selain itu, sisa
sisa tambang juga pernah di teliti oleh mahasiswa FKMUI. Air buangan pertambangan juga
mengandung beberapa logam berat di antaranya Cd, dan Pb. Sungai tersebut merupakan sumber
kehidupan penduduk dusun dusun yang terlewati. Nyaris sepanjang sungai penduduk
menggunakannya sebagai tempat untuk MCK.
OUTLINE
• Dinamika (kinetika) agents logam berat terutama merkuri pada media (lingkungan) sebelum kontak dengan
penduduk.
• Dampak (penyakit) yang mungkin ditimbulkannya? Deskripsikan penyakit tersebut.
• Hubungan interaktif komponen media berisi agents penyakit dengan kelompok penduduk
• Apa yang dimaksud dengan population at risk termasuk variable berperan dalam kependudukan (termasuk genetic),
• Siapa population at risk dari pencemaran udara, air dan pangan ( lokasi tempat tinggal, arah dan kecepatan angin,
ukuran partikel.)
• Dinamika transmisi agent Cd, Hg dan Pb dengan sebuah model Teori Simpul (yang telah dikembangkan).
• Apakah unsur-unsur yang masuk kelompok dalam variabel kependudukan? Apa makna atau arti dalam proses
kejadian penyakit?
• Sebut dan diskusikan konsep ‘behavioural exposure’ (rujukan buku Dasar dasar PBL; Disertasi UF Achmadi
Intersecoral Collaboration for Minimizing Behavioural Exposure toward Pesticide; Griffith University, 1985 – di
Perpustakaan; WHO Guidelines Env epidemiology, 1983 dan kepustakaan lain yang relevan terkini) buku Disertasi
dapat diperoleh di Perpustakaan FKMUI. Apa yang dimaksud dengan Behavioural Exposure? Berikan contoh
lainnya. Mengapa konsep ini penting ?
• Diskusikan aspek sosio-kultural serta aspek hukum dari kasus tersebut
LOGAM MERKURI
(HG)
Merkuri merupakan cairan yang berwarna putih
keperakan, mudah menguap pada suhu ruangan, tidak
larut dalam air tetapi larut dalam asam nitrat dan
mudah larut dalam lemak.
Hg mudah larut dan bersenyawa dengan logam lain
kecuali dengan besi dan platinum
Sumber Pajanan
Penggunaan merkuri pada bidang medis dan industri :
• Pada bidang industri, digunakan pada pertambangan
emas dan perak, produk kulit binatang, cat, pigmen,
tatoo, pestisida, fungisida, insektisida, baterai, kembang
api, peralatan scientific, peralatan listrik (hampir 50%
penggunaan)
• Pajanan merkuri di bidang medis seperti laboratorium,
rumah sakit, dan praktek dokter gigi. Pada bidang
medis banyak digunakan pada peralatan medis, seperti
tensimeter, thermometer, pacemakers, dll.
• Pada bidang farmasi sebagai antiseptik
• Pajanan merkuri selain dari tempat kerja juga berasal
dari alam.
MERKURI TERDIRI DARI 3 (TIGA)
JENIS, YAITU :
Merkuri Organik
Merkuri organik melalui saluran pencernaan Merkuri elemental
• Sumber merkuri organik : pestisida, fungisida, Merkuri elemental 80% masuk melalui saluran pernafasan.
antiseptik, bakterisida. • Sumber merkuri jenis elemental antara lain : Amalgam,
Termometer, Barometer, pekerja industri keramik, pekerja
• Distribusi merkuri organik dalam tubuh ke pabrik, chlorine, pekerja industri lampu mercury.
organ ginjal • Distribusi jaringan merkuri elemental ke SSP, ginjal.
• Eksresi merkuri lebih banyak melalui urine • Eksresi merkuri lebih banyak melalui urine dan pada feces.
daripada feces Merkuri anorganik
Merkuri anorganik 7-15% masuk melalui saluran pencernaan
• Sumber Anorganik : pembuat pewarna, peledak, kembang api, pembuat
vinyl chloride.
• Distribusi merkuri anorganik melalui ginjal
• Eksresi merkuri anorganik melalui ginjal dan saluran pencernaan.
• Hampir 90% di eksresikan melalui feces
• Merkuri masuk ke dalam tubuh
terutama melalui paru – paru, 80% di
absorpsi oleh tubuh dan larut dalam
lemak. Selain itu logam air raksa juga
dapat tertelan melalui saluran cerna.
Beberapa merkuri organik dan
anorganik dapat di absorpsi melalui
kulit.
• Efek kumulatif dan deposit terutama
dalam otak, ginjal dan hepar. Eksresi
terutama melalui ginjal, tapi dapat
melalui air susu ibu dan plasenta
Merkuri terbawa
angina sebagian
jatuh ke bumi dan
HUBUNGAN INTERAKTIF KOMPONEN
kelaut MEDIA BERISI AGENTS PENYAKIT
DENGAN KELOMPOK PENDUDUK
MEDIA TRANSMISI MERKURI
Hubungan interaksi antara penduduk rentan dan agen adalah dari sifat bahan kimia,
kemampuan daya tahan setiap penduduk yang terpapar, sifat kimia dan mengukur agen penyakit.
Hasil sisa pembakaran kendaraan yang terhirup juga membahayakan. Lokasi pemukiman yang
berdekatan juga akan meningkatkan resiko terpaparnya bahan toksik seperti pertambangan emas.
D. SIMPUL 4 (DAMPAK KESEHATAN)
Merkuri (Hg)
• Uap Merkuri yang terhirup dan tertelan dapat menyebabkan keracunan. Merkuri yang
masuk ke dalam tubuh melalui pembuluh darah dapat menyebabkan emboli paru
(penyumbatan pembuluh darah paru oleh plak yang terlepas bebas). Karena bersifat larut
dalam lemak, merkuri elemental ini mudah masuk melalui sawar darah otak dan plasenta.
Di otak, merkuri akan berakumulasi di korteks cerebrum (otak besar) dan cerebellum
(otak kecil) sehingga menggangu fungsi enzim dan transport sel. Pemanasan logam merkuri
membentuk uap merkuri oksida yang bersifat korosif pada kulit, selaput mukosa mata,
mulut, dan saluran pernafasan.
• Merkuri ini sering diserap melalui saluran pencernaan, paru, dan kulit. Pemaparan merkuri
inorganik jangka pendek dengan kadar yang tinggi dapat menyebabkan gagal ginjal.
Sedangkan pemaparan jangka panjang dengan dosis yang rendah dapat menyebabkan
proteinuria, sindroma nefrotik, dan nefropati yang berhubungan dengan gangguan sistem
kekebalan tubuh.
• Terutama dalam bentuk rantai pendek alkil, metil merkuri dapat menimbulkan degenerasi
neuron di otak dan mengakibatkan baal di ujung tangan atau kaki, ataksia (pergerakan yang
tidak teratur), nyeri sendi, tuli, dan penyempitan jarak pandang. Metil merkuri dapat dengan
mudah masuk melalui plasenta dan berakumulasi dalam janin yang mengakibatkan kematian
Timbal (Pb)
• Keracunan timbal dapat mengurangi nafsu makan, pelupa, kelelahan, pusing,
depresi, menurunnya kecepatan dalam reaksi dan konduksi saraf serta dapat
mengurangi kecerdasan (IQ) pada anak. Timbal juga dapat memicu
peningkatan tekanan darah, anoreksia, muntah, kram, mual, turunnya berat
badan, sakit perut, dan konstipasi.
• Paparan timbal berdampak pada reproduksi pria dan juga wanita. Wanita
hamil yang terpapar timbal saat kehamilannya, bisa meningkatkan resiko
keguguran, bayi lahir prematur, bayi meninggal di dalam kandungan.
Sedangkan dampak terpaparnya timbal pada pria adalah dapat menurunkan
jumlah dari sperma.
Cadmium (Cd)
• Cadmium dapat menyebabkan keracunan dan kerusakan organ tubuh.
Keracunan dapat bersifat akut dan kronis. Gejala-gejala keracunan akut yaitu
timbul rasa sakit dan panas di bagian dada dan akan menjadi lebih buruk jika
terjadi keracunan bersifat kronis.
• Pada ginjal cadmium dapat menimbulkan gangguan dan dapat menyebabkan
kerusakan pada system uropoitika. Cadmium juga dapat mempengaruhi
system reproduksi yaitu dapat mematikan sel sperma pada laki-laki dengan
konsentrasi tertentu. Efek keracunan cadmium akan terlihat setelah 25
tahun yaitu pembengkakan paru-paru. Cadmium juga menyebabkan anemia
dan sakit pada tulang.
SIMPUL 5
• Peraturan Pemerintah
• Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 01 Tahun 2010 Tentang
Tata Laksana Pengendalian Pencemaran Air.
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang
Pengendalian Pencemaran Udara
VARIABEL KEPENDUDUKAN
• Sebaran penduduk pada Kabupaten Seribu Satu mayoritas berada di sekitar kaki Gunung
Sentosa, karena di sana terdapat lokasi pertambangan rakyat.
• Selain masyarakat Kabupaten Seribu Satu, masyarakat sekitar juga datang ke pertambangan
untuk menambang emas di bukit Sentosa tersebut.
• Selain di sekitar bukit Sentosa, sebaran penduduk juga terdapat di sepanjang aliran sungai,
karena air merupakan sumber kehidupan.
PROSES PERTAMBANGAN EMAS
Masuknya methyl mercury ke tubuh ikan atau biota perairan lainnya dapat terjadi
melalui proses penyerapan air melalui insang dan proses rantai makanan, sehingga
ikan predator besar lebih mungkin untuk memiliki tingkat merkuri yang tinggi
sebagai akibat dari proses memakan ikan kecil yang telah terkontaminasi merkuri
HOST
67
• Pemegang IPR berhak mendapat pembinaan dan pengawasan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja,
lingkungan, teknis pertambangan, dan manajemen dari Pemerintah dan/atau pemerintah daerah
Pasal • Pemegang IPR berhak mendapat bantuan modal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
69
• Pemegang IPR wajib: mematuhi peraturan perundang-undangan di bidang keselamatan dan kesehatan
kerja pertambangan, pengelolaan lingkungan, dan memenuhi standar yang berlaku;
Pasal • Mengelola lingkungan hidup bersama pemerintah daerah; dan lain – lain.
70
ASPEK HUKUM UU DALAM UU NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG
PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA.
• Izin diberikan oleh pemerintah kabupaten/kota untuk masyarakat disebut surat Izin Pertambangan Rakyat dengan terlebih dahulu melalui studi
kelayakan
izin • Studi kelayakan terdiri dari kelayakan ekonomis dan teknis usaha pertambangan, termasuk analisis mengenai dampak lingkungan serta
perencanaan pascatambang.
• Pemerintah kabupaten/ kota bertanggung jawab pada : keselamatan dan kesehatan kerja; pengelolaan lingkungan hidup; dan pascatambang
• Pemerintah kabupaten/kota wajib mencatat hasil produksi dari seluruh kegiatan usaha pertambangan rakyat yang berada dalam wilayahnya dan
melaporkannya secara berkala kepada Menteri dan gubernur setempat.
Tanggung Jawab
• Bila ada ketentuan dalam UU ini dilanggar IPR akan dicabut sesuai dengan Bab XXII Sanksi Administratif Pasal 151 ayat 1). Menteri, gubernur,
atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya berhak memberikan sanksi administratif kepada pemegang IPR
Pencabutan Izin • Adapun saksi yang diberika dapat berupa peringatan tertulis; penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan eksplorasi atau operasi
Pertambangan produksi; dan/atau pencabutan IUP, IPR, atau IUPK.
Rakyat (IPR)
PENCABUTAN IZIN
Dalam Pasal 152 dikatakan Dalam hal pemerintah daerah tidak melaksanakan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 151 dan hasil evaluasi yang dilakukan oleh Menteri
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf j, Menteri dapat menghentikan sementara
dan/atau mencabut IUP atau IPR sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
DAFTAR PUSTAKA
• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara
• BALIFOKUS & MEDICUSS. 2015. Dugaan Keracunan Merkuri di 3 lokasi PESK di Indonesia:Bombana-Sulawesi
Tenggara, Sekotong-Lombok Barat, dan Cisitu-Lebak. Diakses dari:
https://www.academia.edu/16013340/Laporan_awal_survey_kesehatan_lingkungan_di_3_hotspots_Pertambang
an_Emas_Skala_Kecil_PESK_di_Indonesia_Bombana_Sekotong_dan_Cisitu tanggal 18 November 2018.
• Health Information for Werstern Australians. Mercury exposure. Autralia: Department of Health, Government of
Werstern Australia
• Sumantri, A. Logam Merkuri pada Pekerja Penambangan Emas Tanpa Izin. J Kesehatan Masyarakat Nasional. Mei
2014: 8(8); 398-403
• WHO. 2018. Guidance for Identifying Populations at Risk from Mercury Exposure. IOMC. Geneva, Switzerland
• _____. 2012. Merkuri di Pertambangan. Kompasiana. Diakses dari :
https://www.kompasiana.com/keprofesianhmt/5516eeefa33311c804ba7d3c/merkuri-di-pertambangan tanggal 18
November 2018.
• Manullang, Corry Yanti. 2017. Bahaya Pencemaran Merkuri (dapat diakses di https://kumparan.com/corry-yanti-
manullang/bahaya-pencemaran-merkuri)
• CDC.2012. Mercury Quick Facts Health Effects of Mercury
Exposure.https://www.atsdr.cdc.gov/mercury/docs/11-229617-E-508_HealthEffects.pdf
• Kemenkes.2012.penyakit akibat kerja karena pajanan logam berat.
• Kesehatan Lingkungan. Diakses pada 17 November 2018
(http://repository.ut.ac.id/4376/1/LING1131-M1.pdf)
• Achmadi UF. 2011. Dasar-dasar Penyakit Berbasis Lingkungan. Jakarta: Rajawali Pers.
• Rumah Belajar. 2017. Dinamika Penduduk Dan Unsur-Unsurnya.
https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Dinamika-Penduduk-dan-
Unsur-unsurnya-2006-/konten3.html diakses pada 17 November 2018.
• Widyastuti, palupi. 2006. Bahaya Bahan Kimia pada Kesehatan Manusia dan Lingkungan. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC.