Anda di halaman 1dari 12

Caustic and Thermal injury

of Laryng

Dede Satria Sabarudin


(406171004)

Pembimbing :
Dr. H. R. Krishnabudi, SpTHT - KL

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT


THT-KL
RSUD CIBINONG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
TARUMANAGARA
PERIODE 12 FEBRUARI – 17 MARET 2018
JAKARTA
Anatomi laring
Fisiologi laring

Laring berfungsi untuk proteksi, batuk, respirasi, sirkulasi, menelan, emosi serta
fonasi.
 proteksi untuk mencegah makanan dan benda asing masuk kedalam trakea,

dengan jalan menutup aditus laring dan rima glotis secara bersamaan.
 Fungsi respirasi dan laring ialah dengan mengatur besar kecilnya rima glottis.

Bila m.krikoaritenoid posterior berkontraksi akan menyebabkan prosesus vokal


kartilago aritenoid bergerak ke lateral, sehingga rima glottis terbuka
Fisiologi laring

 Fungsi laring dalam membantu proses menelan ialah dengan 3 mekanisme,


yaitu gerakan laring bagian bawah ke atas, menutup aditus laring dan
mendorong bolus makanan turun ke hipofaring dan tidak masuk kedalam
laring.
 fonasi, dengan membuat suara serta menentukan tinggi rendahnya nada.
Tinggi rendahnya nada diatur oleh peregangan plika vokal. Bila plika vokal
dalam aduksi, maka m.krikotiroid akan merotasikan kartilago tiroid ke
bawah dan ke depan, menjauhi kartilago aritenoid
Definisi

 Cedera termal adalah Panas yang berlebihan yang menghasilkan


vasodilatasi berlebihan, permeabilitas kapiler, edema yang membesar
dan menghambat jalan napas.
 Etiologi
1. Gas
2. Asap
3. Faktor sekunder ; cairan dan makanan (panas)
Tanda dan gejala

 Dispnea
 Stridor ekspirasi
 Stridor bifasik
 Ekimosis
 Hemoptisis
Insiden

 Amerika :
 Cedera saluran pernapasan atas dari zat kaustik terjadi pada 5000 sampai 15.000
orang .
 Luka bakar inhalasi terjadi pada 30% pasien luka bakar

 20% pasien dengan cedera inhalasi mengalami luka laring yang meluas.

 7% pasien dengan cedera inhalasi memiliki luka laring dan trakeobronkial.


Diagnosis

 Studi pencitraan Dilakukan penilaian ;


 Evaluasi udara ; Dengan menggunakan laringoskopi serat optik
 Evaluasi trauma
 Evaluasi radiologi ; rontgen/Ct scan pneumotoraks, penyimpangan
trakea, atau pneumoediastinum (menunjukkan luka jalan
napas)/persiapan operasi
klasifikasi
Tatalaksana

 Cedera Inhalasi  Intubasi


 Edema laring  Trakeostomi di evaluasi dengan
laringoskopik,esofagoskopik
 Endolaringeal hematoma steroid, obat anti-refluks, humidifikasi, dan
elevasi kepala
tatalaksana

 Stent airway digunakan pada luka laring dimana komisura anterior


terganggu secara signifikan
membantu mencegah adhesi mukosa dan stenosis laring
 Trakeotomi tube
 meminimalkan aliran udara di atas laring yang terluka. Tabung trakheotomi 6-0
biasanya cukup untuk pasien pria dan wanita

Anda mungkin juga menyukai