Eksaserbasi Akut
Terkini
29 November 2018
Riwayat Pendidikan :
▰ TK Harapan, Medan, Indonesia (1985-1987)
▰ Sekolah Dasar Harapan, Medan, Indonesia (1987-1991)
▰ SMP Harapan, Medan, Indonesia (1991-1994)
▰ SMA Harapan, Medan, Indonesia (1994-1997)
▰ Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara, Indonesia (1997-2004)
▰ Program Pendidikan Dokter Spesialis Paru FK USU (2010-2016)
▰ Magister Kedokteran Paru FK USU (2010-2016)
1. IDAI. 2016. Panduan Nasional Asma Anak Edisi ke-2; 2. Pathology of Asthma (https://www.educationforhealth.org/asthma-pathology-of-asthma/, assessed on 20 December 2017)
Faktor Risiko Asma
Berdasarkan GINA Guideline 2017, derajat keparahan asma untuk anak >6
tahun dan dewasa dibagi menjadi 3, yaitu:
Asma ringan
Asma dapat terkontrol sepenuhnya dengan terapi Jenjang 1 atau 2
Terapi pelega: SABA; Terapi pengontrol: Kortikosteroid dosis rendah
Asma sedang
Asma dapat terkontrol sepenuhnya dengan terapi Jenjang 3.
Terapi pelega: SABA; Terapi pengontrol: Kortikosteroid dosis rendah/LABA
Asma berat
Asma yang membutukan terapi jenjang 4 atau 5.
Terapi pelega: SABA; Terapi pengontrol: Kortikosteroid dosis sedang atau tinggi/LABA.5
Pengobatan dilakukan untuk mencegah keparahan asma menjadi tidak terkontrol.
Global Strategy for Asthma Management and Prevention, Global Initiative for Asthma (Updated 2017).
Risiko Hospitalisasi Meningkat
Seiring Keparahan Asma
60%
positif antara tingkat
50% hospitalisasi dengan
51%
40% 45% derajat keparahan asma1
p = 0.00001
30%
20% 27% • Risiko hospitalisasi
10% meningkat pada pasien
asma berat1
0%
Asma ringan Asma sedang Asma berat
Derajat Asma
Riwayat hospitalisasi dan kunjungan ke unit gawat darurat menjadi faktor risiko
eksaserbasi & kematian terkait asma2,3
Eksaserbasi asma adalah episode peningkatan progresif dari sesak napas, batuk,
mengi, atau dada terasa berat dan penurunan progresif dari fungsi paru.
Global Strategy for Asthma Management and Prevention, Global Initiative for Asthma (Updated 2017).
Faktor Risiko Eksaserbasi yang
Dapat Mengancam Nyawa
01 02 03 04
05 06 07 08
Kunjungan ke UGD atau
Penggunaan steroid sistemik Tidak teratur berobat sesuai
(saat ini atau baru berhenti)
perawatan rumah sakit (RS) Berkurangnya persepsi
Karena asma dalam setahun rencana terapi tentang sesak napas
terakhir
09 10
Penyakit psikiatrik atau Alergi makanan dengan
masalah psikososial gejala yang berat
YA
Global Strategy for Asthma Management and Prevention, Global Initiative for Asthma (Updated 2017).
Tatalaksana Eksaserbasi
pada Pasien Asma (2)
RINGAN atau SEDANG BERAT
Beta 2 agonist kerja singkat
Beta 2 agonist kerja singkat Ipratropium bromida
Pertimbangkan ipratropium bromida Atur O2 untuk mempertahankan saturasi 93–
Atur O2 untuk mempertahankan saturasi 93–95%
Terapi sesuai 95% (anak 94-98%)
(anak 94-98%)
dengan klasifikasi Kortikosteroid oral atau IV
Kortikosteroid oral Pertimbangkan magnesium IV
eksaserbasi
Pertimbangkan ICS dosis tinggi
Berikut adalah terapi yang biasanya diberikan pada pasien eksaserbasi untuk mencapai
perbaikan secara cepat:
Kortikosteroid sistemik
Oksigen SABA 1. Diberikan jika terapi dengan SABA tidak
Untuk mencapai saturasi menunjukan perbaikan
oksigen 93-95% pada pasien Inhalasi SABA diberikan 2. Eksaserbasi terjadi saat pasien sedang
dewasa (94-98% untuk hingga beberapa kali pada menggunakan OCS
pasien anak) pasien asma akut
3. Telah diterapi dengan OCS pada riwayat
eksaserbasi sebelumnya
Global Strategy for Asthma Management and Prevention, Global Initiative for Asthma (Updated 2017).
Terapi Nebulisasi Untuk Penyakit
Pernapasan Kini Semakin Komprehensif
Nebulisasi obat
inhalasi
Gardenhire, et al. A guide to Aerosol Delivery Devices for Respiratory Terapists. 2013. 3rd edition.
Keuntungan Terapi
Nebulisasi
13
1. Welch, et al. Nebulization Therapy for Asthma: A Practical Guide for the Busy Pediatrician. 2008. Clinical Pediatrics: Vol. 47, No. 8, October 2008; 2. Welch, et al. Evaluation of Inhaler
Device Technique in Caregivers of Young Children with Asthma. 2010. Pediatric Allergy, Immunology, And Pulmonology Volume 23, Number 2
Short Acting β-2 Agonist (SABA)
SABA terbagi menjadi beberapa grup, antara lain:
SABA bekerja dimulai dengan aktivasi reseptor sehingga terjadi relaksasi otot
polos sehingga terjadi bronkodilatasi (pelebaran saluran napas)
Short Acting β-2 Agonist (SABA)
15
Mengapa Penggunaan Obat - obatan
Bronkodilator Tidak Cukup Untuk Mengobati
Asma?
Dengan Bronkodilator
“… Penggunaan obat
ß2-agonis saja tidak
cukup mengontrol
asma dan bahkan
dapat membuat asma
Bronkodilatasi lebih buruk “
Lumen melebar
X Inflamasi tetap P. J. Barnes at. al. Clin. And
Experimental Allergy.
X Edema tetap 1995, Vol 25, 771 - 787
X Kerusakan sel epitel tetap
X Hipertrofi kelenjar & hipersekresi mukus
tetap
X Penebalan membran dasar tetap
16
Nebulisasi Inhaled
Corticosteroid (ICS)
Mengurangi Mengurangi
keparahan gejala hiperresponsif di
Asma saluran napas
Memperbaiki
Membantu
kontrol asma dan
ICS mencegah serangan
quality of life pasien
asma
asma
17
Expert Panel Report 3: Guidelines for the Diagnosis and Management nt of Asthma (EPR-3 2007). U.S. Department of Health and Human
Services. Available at: http://www.nhlbi.nih.gov/guidelines/asthma/asthgdln.pdf. Diakses pada 27 Desember 2017
Kesimpulan
1. Riwayat hospitalisasi & kunjungan ke UGD meningkat seiring keparahan gejala asma; Hal
ini meningkatkan risiko eksaserbasi dan kematian akibat asma
2. Eksaserbasi asma adalah episode peningkatan progresif dari sesak napas, batuk, mengi,
atau dada terasa berat dan penurunan progresif dari fungsi paru.
3. Terapi nebulisasi memiliki banyak keuntungan antara lain mudah digunakan, dapat
dikombinasi dengan obat asma lainnya, serta mampu menghasilkan dosis tinggi (high dose)
5. Kortikosteroid inhalasi memiliki efikasi setara dengan oral prednisolone, dan mempu
menurunkan tingkat masuk rumah sakit
Stepwise management –
pharmacotherapy
Global Strategy for
Asthma Management
and Prevention,
Global Initiative for
Asthma (Updated
2017). Available from
www.ginaasthma.org.
19
TERIMA KASIH