dipersarafi (Sensorik) oleh N V , N IX, N X, dan N VII
seluruh saraf tersebut melalui nucleus caudatus dekat medulla
stimulasi salah satu dari saraf tsb diinterpretasikan sebagai
otalgia Otorrhea • Dibagi berdasarkan waktu – Akut (<6 minggu) • Otitis media akut dengan perforasi membran timpani • Otitis eksterna • Komplikasi pemasangan tube timpanostomi – Kronik (>6 minggu) • Otitis media supuratif kronik • Kolesteatoma • Benda asing telinga • Neoplasma Karakteristik discharge : penyebab infeksi • Otitis Externa – Acute Bacterial Otitis Externa • Mukus putih – Chronic Bacterial Otitis Externa • Discharge dengan darah dan jaringan granulasi – Fungal Otitis Externa (Otomycosis) • Fluffy discharge • Warna: putih, hitam, abu, hijau, kuning Karakteristik discharge : penyebab infeksi • Otitis Media dengan perforasi membran timpani – Otitis Media Akut • Putih, purulen, mucoid • Sangat nyeri – Serous Otitis Media • Mucus bening • Berhubungan dengan Allergic Rhinitis – Otitis Media Supuratif Kronik • Mucus purulen atau keluarnya cairan secara intermitten • Tidak nyeri Karakteristik discharge : penyebab infeksi • Penyebab Lain – Bocornya cairan cerebrospinal : discharge bening dan cair – Trauma: mucus dengan darah – Osteomyelitis: Discharge telinga yang bau Parasentesis • Tujuan: drainase adekuat, mempertahankan fungsi pendengaran • Indikasi : – Otitis media akut purulen dengan membran timpani yang bomban – Otitis media supuratif dengan perlambatan resolusi akibat perforasi sehingga terjadi drainase yang insufisien – Sub Akut otitis media kataral ditandai dengan membran timpani yang inflamasi dan adanya cairan pada telinga tengah – Eksaserbasi akut dari otitis media supuratif kronik dengan tanda retensi pus pada telinga tengah Alat • Pneumatic otoscope • Operative microscope • Speculum • Myringotomy blade • Ear tubes Prosedur • Kepala pasien miring sedikit kearah telinga kontralateral • Mikroskop didekatkan liang telinga, difokuskan pada MAE. • Spekulum dimasukkan pada kanal akustikus eksternus, dibersihkan dari serumen • Kuadran antero inferior/ postero inferior di insisi dengan pisau miringotomi, insisi kurang lebih 3-5 mm • Dapat dimasukkan tube berukuran 3mm/5mm/7mm